Petualangan Annchi

Petualangan Annchi

chapter 1

Seorang gadis dengan paras yang cantik. Dengan mata coklat pekat nya, tapi bila di perhatikan lebih teliti maka, akan terlihat warna gold diantara coklat dan hitamnya. Dia adalah Annchi seorang dokter muda yang terkenal baik, lemah lembut, dan ramah. Dia juga terkenal di dunia bawah, yaitu sebagai seorang Assasin terbaik dan wanita pertama yang menjadi pemimpin di dunia bawah. Dia menjadi seorang pembunuh karena permintaan sang ayah angkatnya.

Ayah angkat Annchi seorang ketua gengster yang paling ditakuti dan sangat kejam, tapi dia takluk pada sang istri. Dan menjadi seorang dokter permintaan dari ibu angkatnya karena dia seorang dokter dan termasuk anggota LSM yang aktif.

Ayah dan Ibu angkatnya pertamakali bertemu saat sang ibu menyelamatkan nyawa sang ayah, dan dari situ mereka jatuh cinta, walupun ayah dan ibunya seperti beda dunia tapi mereka bersatu dalam cinta.

Annchi berumur 22 tahun dulu Annchi ditemukan di depan panti asuhan saat masih bayi. Terdapat beberapa perhiasan serta gelang giok merah yang memiliki ukiran naga. Pada umur 6 tahun Annchi diadopsi oleh orang tua angkatnya, dan pengurus panti memberikan gelang tersebut kepada Annchi yang selalu ia simpan sebagai petunjuk untuk menemukan keluarga aslinya.

Orang tua angkat Annchi sangat menyayanginya, karena mereka tidak memiliki anak.

Saat Annchi berumur 7 tahun dia sudah dilatih oleh sang ayah angkat agar menjadi seorang gadis yang kuat dan hebat. Sang Ibu tak mau kalah, dia selalu mengajak annchi untuk menemaninya dalam meracik obat, racun. Dan dalam oprasi pun ia selalu membawa Annchi untuk melihat proses oprasi yang sedang berlangsung.

Orang tua angkatnya kadang selalu berselisih untuk menentukan nasib Annchi di masa depan, apakah Annchi akan mengikuti jejak sang Ayah atau sang Ibu. Tapi Annchi memilih keduanya karena Annchi tidak mau mengecewakan keduannya.

Annchi menyadari bahwa dirinya hanyalah anak angkat, ia bertekad apapun yang terjadi dia akan melakukan segalanya, agar orangtua angkatnya bahagia, bangga dan menyayangi dirinya. Tapi Annchi terkadang membayangkan bagaiman rasanya memiliki kehidupan normal seperti gadis-gadis seumurannya. Yang selalu nongkrong bersama teman sebayanya, berbelanja, nonton, memiliki kekasih dan bisa tidur dengan waktu yang lama. Ah rasanya, Annchi tidak mungkin mengalami itu semua, karena setiap hari orang sakit dan malam hari orang mati, itulah siklus kehidupan Annchi.

Dan hari ini Annchi berpakaian rapih, untuk pertama kalinya, ia mengenakan gelang giok yang pernah di berikan oleh pengurus panti saat ia akan di adopsi. Annchi berangkat ke rumah sakit tempat ia bekerja karena ada pasien yang harus ia operasi. Dia berpamitan pada orang tuanya rasanya berat ia pergi bekerja untuk hari ini, tapi ia paksakan. '*S*emuannya akan baik-baik saja dan tak akan terjadi apa-apa' batinnya.

"Mom, Dad aku pergi dulu." sambil memeluk dan mencium kedua pipi orang tuannya.

"Ya, hati-hati tuan putriku "kata sang ayah.

"Ya sayang, berhati-hatilah Mom sayang padamu." sambil mencium balik Annchi.

"Ay ayey kapten!" sambil membuat gerakan hormat. "Aku juga sayang kalian selamanya, ingat ya selamanya" sambil tersenyum dan berlalu.

Tapi entah mengapa saat mendengar kata-kata terakhir Annchi. Perasaan kedua orangtuanya itu tidak enak, rasanya seperti akan ada yang direnggut paksa pergi dari kehidupan mereka, tapi mereka menghilangkan perasaannya itu.

Annchi sudah sampi di rumah sakit, dia langsung masuk ruangan dan menunggu waktu untuk mengoperasi pasiennya.Tiba waktunya operasi Annchi melakukan tugasnya dengan baik, tinggal menunggu pengaruh obat biusnya hilang maka pasien dikatakan keluar dari masa kritisnya.

Dan diluar keluarga pasien sedang menunggu dokter selesai melakukan operasi, tak lama keluarlah Annchi sebagai dokter yang menangani. Keluarga mereka yang ada diluar ruang operasi mereka menanyakan beberapa pertanyaan dan Annchi dengan sabar dan senyum ramahnya menjawab setiap pertanyaan yang di lontarkan keluarga pasien. Setelah itu Annchi berlalu dan dia bilang akan mengunjugi pasiennya setelah efek obat biusnya hilang.

Pasien yang di tangani Annchi saat ini bukanlah dari keluarga biasa, mereka adalah orang-orang yang berpengaruh dan juga salah satu musuh ayah angkatnya, walau pun Annchi tau kalau pasiennya adalah salah satu musuh ayah angkatnya, tapi Annchi tetap mengobatinya karena itu adalah kewajibannya. Tapi Annchi tidak tau kalau semua ini adalah rencana musuh ayahnya tersebut.

Setelah beberapa lama kemudian Annchi datang untuk memeriksa pasien, disana masih ada keluarganya yang masih menunggu dan ada yang berada didalam ruangan.Saat masuk Annchi menyuruh mereka yang di dalam keluar tapi sang Ayah dari pasien, ia bersikeras agar di ijinkan tetap di dalam ruangan. Annchi pun mengiyakan dan langsung memeriksa pasien tapi pasien masih belum sadar juga, sang ayah dari pasien itu bertanya panda Annchi yang membuat Annchi jengkel.

Saat Annchi akan berlalu tiba-tiba terasa sesuatu yang panas menembus dari punggung sampai dada sebelah kirinya, tak lama darah membasahi baju kebesarannya ternyata itu adalah sebuah peluru yang ditembakan oleh ayah sang pasien. Tak lama Annchi ambruk, dia menengok ke belakang ternyata disana sudah ada beberapa orang yang berpakaian hitam dengan penutup wajah dan juga mendongkan pistol ke arah Annchi, Annchi tak habis pikir semua ini terjadi padanya.

"Kenapa?" tanya Annchi, dengan suara parau dan tangan memegang dada kirinya, juga darahnya pun membasahi gelang giok yang ia kenakan, dan juga darah pun mengalir dari mulutnya.

"Hahahaha,,, akhirnya, aku bisa menyingkirkan anaknya, tinggal dua orang lagi yang harus kita singkirkan hahaha" ucap orang yang menembak Annchi.

"A..pa ma..u...mu ?"ucap Annchi terbata bata karena rasa sakit ya g luar biasa seperti menggerogoti seluruh badannya.

"Sebenarnya aku menginginkan ibu angkatmu, tapi dia malah mencintai ayah angkatmu. Karena mereka sangat mencintaimu. Jadi, aku putuskan untuk menghabisi dirimu terlebih dahulu hahaha" kata pria paru baya sambil memain-mainkan pistolnya.

"Ja..ngan per..nah me..nyen..tuh ke..luar..ga..ku tak a..kan per..nah ku..biar..ka..n ka..lia..n me..nyen..tuh ke..luarga..ku" ucap Annchi terbata-bata. 'kenapa tidak ada seorang pun yang datang apa semua ini sudah mereka rencanakan dengan matang' sambil melihat ke arah pintu.

Pria parubaya melihat itu, ia langsung tertawa lepas. "Hahahaha tidak akan ada seorang pun yang menolongmu nona, hahaha lagi pula peluru yang melewati dada kirimu itu sudah ku lumuri racun. Kau tidak akan selamat nona hahaha" sambil mendekat dan melepaskan masker yang di pakai Annchi yang sudah basah oleh darah, Annchi hanya diam saja karena dia sudah tak sanggup lagi untuk duduk.

"Wah kau cantik sekali nona, kalau kau bukan kesayangan ayah angkatmu, maka kamu akan ku jodohkan denagan putraku. Tapi sayang, selain itu kau pun sebentar lagi akan sampai ke alam baka hahaha" lanjutnya.

"Ciiihh,,, sial" guman Annchi sambil menahan rasa sakit dan mempertahankan kesadarannya, ia masih mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Sepertinya dia sudah mati, lebih baik kalian lemparkan saja mayatnya ke jendela agar itu di anggap kecelakaan" perintahnya.

"baik" ucap yang lainnya.

Mereka langsung mengangkat tubuh Annchi menuju jendela. Dan melemparkannya dari jendela kamar rumah sakit lantai 62 dan mereka langsung membersihkan kekacaun agar tak ada yang curiga atas aksinya.

Sedangkan Annchi yang mendapat perlakuan itu hanya pasrah, saat melayang Annchi tersenyum membayangkan wajah orangtua angkatnya yang selalu menunggunya ketika Annchi pulang telat 'apakah ini akhir hidupku? mom dad sekarang aku benar-benar pulang menuju sang pencipta, ini terlalu singkat selama ini aku belum menikmati hasil jerih payahku tapi sekarang aku harus meningglkan semuannya termasuk Mom and Dad ,,aku sayang kalian aku harap kalian selalu bahagia tanpaku, bila ada kehidupan selanjutnya aku ingin memiliki seseorang yang seperti kalian yang selalu menjagaku dan menyayangiku dan aku berharap memiliki kehidupan yang normal. Mom, Dad terimakasih dan selamat tinggal, aku tak ingin di buang lagi oleh kedua orang tua kandungku sama seperti dulu sebelum Mom dan Dad datang.'

'Selamat tinggal aku bahagia' ucapnya, saat menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah mengucpakan itu kegelapan menghampirinya, rasanya tubuhnya benar benar hancur, dia tidak bisa merasakan atau mendengar apapun lagi.

*tbc

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor

2024-05-30

0

AshaREALME

AshaREALME

Dari lantai 62 .. kayak apa tuCh pastinya hancur lebur

2022-10-10

0

Ai_Li

Ai_Li

Halo kakak semuanya
mampir yuk ke novel ku
judulnya 'PUTRI ALAM' (24 Hari di Negeri Tawar)

2022-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!