Keesokan harinya, Jessica pergi ke rumah yang dulu pernah ia tempati bersama Neneknya. Taman yang dipenuhi bunga-bunga indah. Jessica teringat momen saat ia dan Neneknya menanam dan merawat bunga-bunga itu. Dan juga kursi tempat ia dan neneknya sering bercanda gurau.
Seketika hati Jessica mencelos. Ia ingin kembali pada masa-masa ketika bersama Neneknya dulu. Ia begitu merindukan Neneknya. Jessica berdiri di depan pintu rumah itu, melihat tulisan tangannya yang tercoret sempurna di dinding rumah itu.
Dia tersenyum seketika, mengingat betapa jahilnya dia dulu. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Jessica.
"Nona Jessica. Anda benar-benar Nona Jessica kan?", kata laki-laki paruh baya itu.
Jessica tersenyum mengembang.
"Pak Reinhard. Iya, saya Jessica Pak", sambil mencium tangan Reinhard.
"Saya sangat senang melihat Nona kembali ke tempat ini. Sudah 5 tahun semenjak Nona Pergi ke Amerika."
"Iya Pak. Saya juga begitu merindukan tempat ini. Bagaimana kabar keluarga Bapak? Apa Ibu sehat Pak?"
"Puji Tuhan sehat Non."
"Syukurlah Pak. Oh ya Pak, terima kasih banyak karena telah merawat rumah beserta taman ini. Karna Bapak dan Ibu, kenangan saya bersama Nenek saya masih tetap terjaga hingga saat ini. Sekali lagi, terima kasih banyak Pak."
"Sama-sama Nona. Saya sangat senang melakukannya. Nona dan Bu Veronica juga sudah seperti keluarga saya sendiri. Oh ya, apakah Nona akan kembali tinggal disini?"
"Tidak Pak. Untuk sementara saya akan tinggal di apartemen, tapi saya akan sering berkunjung ke sini Pak."
"Oh baiklah Nona. Ini kunci Rumah ini. Duplikat kuncinya masih ada pada saya. Nona bisa melihat kembali kenangan bersama Nenek Nona. Saya permisi dulu Nona."
"Oh iya. Terima kasih banyak Pak."
Jessica memasuki Rumah itu. Ia melihat foto foto yang terpajang di dinding satu per satu.
"Aku begitu merindukanmu Nek. Aku ingin menceritakan banyak hal pada Nenek."
Seketika air matanya menetes.
"Apa kabar Re? Aku juga begitu merindukanmu. Maaf, aku tidak pernah lagi berkomunikasi denganmu. Bahkan aku sudah tidak memiliki kontak mu."
Jessica memandangi fotonya bersama Theresia dengan sedih.
Theresia adalah sahabat Jessica pada saat duduk di bangku SMA. Jessica bahkan sudah menganggapnya seperti saudaranya sendiri. Tapi setelah Neneknya meninggal, mereka jarang berkomunikasi hingga tidak pernah lagi.
Jessica membuka pintu kamarnya. Dinding yang berwarna biru dihiasi ukiran ukiran bunga mawar putih. Ya, Jessica sangat menyukai bunga mawar putih.
Buku-bukunya masih tersusun rapi di rak buku. Seketika satu buku menarik perhatiannya. Buku yang berisi curahan hatinya. Jessica mengambil buku itu dan membukanya. Ada surat terselip didalamnya. Surat yang dulu ia tujukan pada Pria yang ia cintai. Memory itu terbayang di pikiran Jessica.
Flashback On
"Kamu harus segera menyatakan perasaanmu pada Kak Ethan", kata There dengan semangat.
"Tapi aku takut Re. Dan banyak orang mengatakan bahwa Kak Ethan sudah memiliki kekasih", dengan wajah menunduk sedih.
"Itu hanya perkataan mereka saja Jess. Mereka juga belum bisa membuktikan bahwa Kak Ethan sudah memiliki Kekasih."
Theresia kemudian memegang pundak Jessica.
"Jessi, kamu denger yaa. Meskipun banyak orang yang menyukai Kak Ethan, tapi sampai sekarang dia masih belum memiliki pacar. Dia pasti sedang mencari gadis yang tepat. Dan aku yakin itu adalah kamu. Kamu wanita yang sudah menyukainya hampir 3 tahun semenjak kita kelas X dan Kak Ethan kelas XII. Kamu lihat, meskipun Kak Ethan sudah lulus tapi dia masih berada di sekolah ini sebagai Kakak Mentor. Itu artinya Tuhan ingin memberikan kesempatan padamu untuk menyatakan perasaanmu pada Kak Ethan."
Selain tampan, Ethan dikenal sebagai murid yang cerdas di sekolahnya. Bukan hanya di sekolahnya tapi juga di sekolah-sekolah lain. Bahkan walaupun sudah lulus, Sekolah memintanya untuk menjadi Mentor bagi murid-murid yang ingin masuk ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Seketika senyum Jessica mengembang, perkataan There memunculkan kembali semangat di hatinya.
"Menurutmu apa yang harus ku lakukan?"
"Jika kamu takut untuk menyatakan perasaanmu secara langsung, bagaimana dengan surat cinta?"
"Surat cinta?"
"Ya, kamu bisa menuliskan perasaanmu di sana. Kamu hanya perlu memberikannya pada Kak Ethan."
"Ya itu ide yang bagus Re. Terima kasih sahabatku", sambil memeluk erat There.
"Iya sama-sama. Yang penting, kamu harus mendapatkan cintamu. Kamu sudah terlalu lama memendamnya Jessi."
"Baiklah. Aku akan semangat!", Jessica mengangkat tangannya dengan percaya diri.
"Semangat Jessi!"
Mereka tertawa bersama.
Keesokan harinya sesuai rencana, Jessica akan memberikan surat cintanya pada Ethan. Mereka masuk ke ruangan yang sering dipakai Ethan untuk mengajar. Namun tidak ada seorangpun di dalam ruangan itu.
"Hari ini Kak Ethan sepertinya tidak mengajar", ungkap Jessica.
"Tidak mungkin. Aku yakin Kak Ethan mengajar hari ini. Bagaimana kalau kita mencarinya di sekitar sekolah?"
"Baiklah."
Mereka sudah mencari Ethan di sekitar sekolah namun mereka belum menemukannya. Mereka putus asa dan sempat berbikir bahwa Ethan memang tidak mengajar hari ini.
Namun tidak saat mereka melihat sosok yang mereka cari sedang duduk bersama gadis cantik di bangku taman sekolah.
"Bukankan itu kak Ethan?", ungkap There sambil menunjuk ke arah Ethan.
Mata Jessica langsung tertuju ke arah itu.
"Gadis itu? Bukankan dia berasal dari SMA lain?" Aku pernah bertemu dengannya. Tapi apa yang ia lakukan bersama Kak Ethan?"
"Aku juga tidak mengerti Jessi. Apa kak Ethan mengenalnya? Mereka terlihat sangat akrab."
Penasaran, There dan Jessica menuju ke Taman dan ingin mengetahui apa yang sedang Ethan dan gadis itu lakukan. Namun berhenti saat Ethan membuka suara.
" Aku akan memberitahu semua orang siapa gadis yang kucintai selama ini."
Jessica diam membisu.
(Jadi benar, kamu sudah mencintai gadis lain.)
"Jangan Kak. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaan teman-temanku. Mereka akan kecewa saat mengetahui bahwa Kakak mencintaiku."
Seakan pisau menusuk hati Jessica, ungkapan gadis itu membuatnya lemah tak berdaya. Surat cinta yang ia pegang jatuh dari tangannya.
There yang melihat Jessica merasa begitu sedih. Ia juga turut merasakan apa yang sahabatnya rasakan.
"Tapi aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku lagi Laurine. Aku ingin mereka tahu bahwa aku sudah memiliki gadis yang aku cintai."
"Apa kamu tidak cemburu melihatku menerima banyak ungkapan perasaan cinta dari orang lain?", tambah Ethan.
"Aku sangat cemburu Kak. Bagaimana pun aku sangat mencintaimu."
Laurine memeluk Ethan dengan erat.
"Aku juga mencintaimu Lau."
Saat mendengar perkataan Ethan, Jessica terduduk lemas di tanah sambil menangis tersedu-sedu. Dia tidak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Harapannya selama ini ternyata sia-sia.
"Jessi, maafkan aku. Ini salahku", ungkap There dengan duduk dan memeluk tubuh Jessica.
There menyesal karna telah memberikan harapan yang besar kepada sahabatnya walau dia tahu cepat atau lambat Jessica akan mengetahui bahwa Ethan sudah memiliki kekasih.
"Tidak Re. Ini bukan salahmu. Aku yang terlalu berharap pada Kak Ethan. Dulu harusnya aku berusaha keras melupakannya. Dia sangat mencintai gadis itu. Bahkan dia rela menyembunyikan perasaannya dari banyak orang demi menjaga perasaan gadis itu. Apa yang harus kulakukan Re?"
Jessica merasa bahwa akan sulit melupakan Ethan. Ia terlalu dalam mencintai pria itu.
"Kamu hanya harus melupakannya Jessi. Bukankah kamu mengatakan bahwa kau akan bahagia jika melihat Kak Ethan bahagia?"
Jessica menaikkan wajahnya menatap There dan menganggukkan kepalanya.
"Ya aku harus melupakannya Re. Dia terlihat sangat bahagia bersama gadis itu. Aku janji akan melupakannya."
Jessica pikir cara satu-satunya agar ia dapat melupakan Ethan adalah dengan pergi ke Amerika. Ia memutuskan akan berkuliah di sana. Ini waktu yang tepat untuk tinggal bersama orang tua dan kakak nya. Setelah neneknya meninggal, Jessica tidak memiliki keluarga lagi di Indonesia.
Flashback Off
Senyuman bercampur sedih ketika ia mengingat kisah cintanya dulu.
"Apa kamu sudah menikah Kak? Aku harap kamu bahagia dengan gadis itu."
Sudah melupakan Ethan? Tentu saja. Tapi entah mengapa setiap mengingat nama itu hatinya masih bergetar walau tidak sedalam dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Yuni Verro
sbr yah jess
2023-01-06
0
Ibelmizzel
mampir Thor,baru baca dah suka.💪💪💪😘😘😘😘🌹🌹🌹
2022-11-08
0
mynda yusnitasrtg
suka sm ceritanya
2021-02-23
1