wajah nya bengkak tubuhnya kurus penuh memar kulitnya pucat matanya bengkak sungguh menyedihkan.
"fixx ini dua putri di racunin di pukul dan disiksa"batin xiao mon.
"iya kau benar mengenaskan sama bisakah kau tenang itu terlalu berisik
kau tau kan kita bisa membaca pikiran satu sama lain"balas batin xiao sun
"baiklah tuan putri mau hamba bantu mandi?" tanya xi lu dan xi li
"tidak usah kami mandi berdua saja"
ucap xiao sun sambil menarik tangan xiao mon
"eh iya iya kalian boleh kembali"ucap xiao mon tersadar akan lamunannya.
"baik tuan putri" ucap mereka serempak lau pergi.
mereka berdua melepas pakaian lalu berendam di sungai dangkal tersebut.
"heh kamu nyadar sesuatu gak "ucap xiao mon.
"apa"tanya xiao sun
"nama kita sekarang sama dengan ke hidupan masa lalu kita"ucap xiao mon.
"plak.. eh iya ya kok aku baru nyadar ya"
ucap xiao sun sambil memukul jidat.
"apa jangan jangan-"ucap xiao mon terpotong.
"udah lah mungkin ini takdir gak mungkinlah kita sebenarnya dari dimensi ini" bantah xiao sun
"tapi kan bisa aja sun apa sih yang gak terjadi di dunia yang sebesar ini"ucap xiao mon.
"kau terlalu banyak berfikir mon mendingan sekarang kita mandi kelihatannya meski kita memang berasal dari sini pun tak akan merubah apa apa"ucap xiao sun dengan santainya.
"fuuuff.. kurasa kau benar tapi apa yang harus kita lakukan"ucap xiao mon sambil menghela nafas pelan.
"kenapa kamu bertanya seperti itu sudah jelas kita harus membalas dendam pemilik tubuh ini lalu kita bebas mengelilingi seluruh dimensi ini"ucap xiao sun memberi penjelasan.
"tumben pintar kesambet apa lo" ucap xiao mon sambil bercanda.
"iya iyalah siapa gitu loh"ucap xiao sun dengan percaya diri.
merekapun saling bercanda ria di sungai dan saling membantu menggosok punggung mereka setelah itu mereka pun memakai pakaian dan kembali ke gubuk dimana xi lu dan xi li sedang menunggu .
****
"yang mulia hamba membawa berita penting" ucap pengawal
"apa itu"ucap raja wei acuh tak acuh
"tuan putri xiao sun dan xiao mon mengalami hilang ingatan akibat benturan tongkat di kepala"jawab pengawal.
"oh apa ada perubahan dari sikap mereka di sana?"tanya raja seolah tak terlalu peduli.
"sejauh ini tidak ada yang mulia"jawab pengawal.
"ya sudah kau boleh pergi"perintah raja wei.
"baik yang mulia"pengawal itu membungkuk lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"apa yang dikatakan peramal itu benar ahh tidak mungkin" batin raja wei.
****
"apa makanannya sudah siap?" tanya xiao mon
"sudah putri "jawab xi li.
"braaakk.....
apa ini kok cuman ada sayur asin doang"tanya xiao sun sambil menggebrak meja
"a.. a.. ampun putri hanya ini yang di kirimkan kerajaan"ucap xi lu sambil
bergetar.
"wahh kerajaan sialaan mereka pikir
kita kambing apa"batin xiao sun geram
menahan amarah.
"iya kalo kita kembali ke kerajaan sudah tak tonjok tu raja"balas batin xiao mon sambil mengepalkan kedua tangannya.
"huuuuuh sudah lah mari makan bersama" ucap xiao mon sambil tersenyum.
"hamba tidak bisa putri"ucap xi li
"iya hamba tidak berani putri"ucap xi lu
"aku tak pernah menerima penolakan"
ucap xiao mon sambil menatap tajam xi li dan xi lu secara bergantian.
"ba.. baik putri"ucap mereka bersama lalu duduk di meja.
"apa tidak apa apa putri "ucap xi li ragu.
"sudah kami tak pernah menganggap kalian pelayan melainkan teman yang slalu membantu kami"ucap xiao sun dengan nada bersahabat membuat pelayan tersebut menangis karena terharu.
xiao mon mengnyenggol lengan xiao sun sambil menjuk ke arah xi li dan xi lu yang sedang menundukan kepala sambil menangis.
"ehhh kalian kenapa apa aku mengatakan hal yang salah"ucap xiao sun khawatir.
"tidak tuan putri kami terharu" ucap xi lu sambil tersenyum.
"fiuuuuuh sukurlah kalo begitu"ucap xiao sun sambil mengusap dahi nya.
"dan kau pengintip kamu pasti lapar karena raja mu yang songong itu memeritahkan mengawasi kami setiap hari keluar kamu"ucap sun dengan nada dingin.
pengintip itu pun tersentak kaget karena tidak mungkin putri merasakan keberdaannya karena dia sudah menyembunyikan aura nya dengan baik pegintip itu menghela nafas dan memperlihatkan diri nya kpd mereka xiao sun pun tertawa jahat.
"huh... baik tuan putri perkenalkan nama hamba li jun hamba di tugaskan untuk memantau ke adaan tuan putri"ucap li jun.
"ha ha ha ha apa yang sekarang aku harus lakukan kepada pengintip sepertimu apakah membunuh atau
dibiarkan"ucap xiao sun memegang pisau dapur sambil tertawa jahat.
apakah yang akan terjadi pada pengawal? tersebut simak di chapter selanjutannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
VAN PISC
author koq suka nya nggantung cerita... bikin penasaran aja thor, wkwkwk
2020-12-15
0
KhiSanak
semangat thor
2020-10-31
0
Eliza
semangat thor .... 😊😊😊
novel nya keren.... 🤗🤗🤗
2020-08-30
0