Badboy & The Beast
Suasana asri pepohonan nan rindang didepan rumah dengan udara yang sejuk membuat gadis yang masih tertidur di dalam kamar itu tak kunjung bangun . Biasanya gadis itu tidak pernah terlambat bangun pagi . Namun kali ini entah mengapa gadis itu terlambat bangun pagi .
"Mochi bangun ! udah jam 6 kamu nggak ke sekolah ?"
Sang ibu Rita Cantika menggelengkan kepalanya melihat sang anak masih bergelung di dalam selimut sembari memeluk boneka kesayangannya itu .
"Nggak sekolah Bunda, 'kan hari minggu ."
Mochira berbicara dengan kedua matanya masih terpejam rapat .
"Hari minggu ?! sekarang masih hari sabtu Mochi !"
Mochi yang terkejut pun langsung mengambil ponsel butut nya dan melihat jam menunjukkan pukul 06.00 wib . Mochi gelagapan mengingat dirinya saat ini belum bersiap siap .
"Aduh, Bunda kenapa gak bangunin Mochi sih , kan mochi jadi telat bangunnya !"
Mochi langsung beranjak dari kasurnya ke kamar mandi terburu buru .
"Kamu nggak usah mandi Mochi , nanti telat berangkat nya !"
Sang bunda pun mengingatkan jika Mochi mandi akan memakan waktu lama mengingat dirinya ke sekolah menggunakan angkutan umum .
"IYA BUNDA !!"
Rita menghela nafas melihat Mochi yang jika terlambat bangun selalu seperti itu . Rita keluar dari kamar Mochira dan menuju sang suami Haris yang bersiap siap sarapan dan pergi ke kantor .
"Mochi udah bangun Bun ?"
"Sudah Ayah , Mochi kira hari ini minggu makanya dia telat bangun ."
Haris terkekeh pelan," Mochi persis bunda dulu kan selalu lupa kalau hari ini hari apa ."
"Ayah jangan ungkit masa lalu Bunda , ayah juga gitu suka sekali dengan kue mochi sampai sampai nama anak juga dikasih nama Mochi."
Haris terkekeh pelan mendengar nada kesal Rita yang selalu saja tidak suka dengan nama pemberian sang suami .
"Sarapan dulu Nak ."
Haris melihat putrinya terburu buru memakai sepatu sembari membawa tas .
"Mochi takut telat Yah. Kan, Ayah tahu sendiri jam 07.15 pagar udah ditutup."
"Benar kata Ayah mu Mochi , sarapan dulu biar kamu ada tenaga buat belajar ."
"Nanti Ayah antar ke sekolah kamu ."
Mata Mochi berbinar binar mendengar perkataan sang ayah . Karena Mochi sangat ingin sekali sang ayah mengantarkannya ke sekolah mengingat arah sekolah dan tempat kerja ayahnya berlawanan .
"Beneran Yah ? nanti Ayah terlambat ke kantor ."
"Bisa di atur sayang , nanti ayah pakai kecepatan spiderman deh."
Mochi tertawa pelan," Ah, Ayah ada ada aja deh , yaudah Mochi sarapan dulu tungguin Mochi ."
Mochi pun sarapan secepat kilat meski dengan nasi goreng ala kadarnya buatan sang bunda, Mochi tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur mempunyai orang tua seperti ayah dan bunda nya.
Setelah selesai sarapan Mochi dan Haris pun pamit berangkat .
"Assalammualaikum Bunda." Mochi menyalami tangan Rita begitu juga dengan Rita menyalami tangan Haris .
"Waalaikumsalam hati hati."
Rita melambaikan tangannya dibalas dengan Mochi yang ikut melambaikan tangannya . Mochi dan Haris menggunakan sepeda motor astrea grand satu satunya peninggalan sang kakek .
*****
"Kak Gavin bangun ! Gak Gavin!"
Seorang gadis yang usianya sama dengan Gavin itu terus saja menggoyang-goyangkan badan Gavin mengingat Gavin yang semalam pulang larut malam dengan pintu kamar yang tidak di kunci.
"Apaan sih lo !"
Lagi lagi nada ketus dan dingin itu yang keluar dari mulut Gavin .
"Hum, Kakak disuruh papa bangun dan sarapan."
Gavin menggeram kesal bisa-bisanya tidur nyenyaknya dibangunkan oleh gadis yang dibenci nya didepan ini .
"Gue nggak sudi lo panggil KAKAK !"
"Ta-tapi kak ,—"
"KELUAR !"
Teriakan Gavin membuat sang gadis pun berlari keluar sebelum Gavin semakin marah melihat dirinya .
Gavin menghela nafas nya . Gavin sendiri bosan dengan kehidupannya yang seperti itu saja . Gavin ingin sesuatu yang berbeda . Gavin segera pergi beranjak ke kamar mandi .
"Gavin udah bangun sayang ?"
"Udah Pa."
Ferry Angkasa Gunawan, nama papa kandung Gavin melihat wajah murung putri kandung nya itu mengernyit heran .
"Kamu kenapa sayang ?"
"Dian nggak apa-apa Pa ."
"Gavin lagi ?"
Diandra menggelengkan kepalanya membuat Azura, sang mama menghela napas pelan.
"Mas , aku mohon jangan bertengkar lagi dengan Gavin ."
"Zura , mau sampai kapan Gavin tidak bisa menerima kamu dan Diandra ? sedangkan kamu tahu jika selama ini Gavin salah paham !"
"Aku tahu Mas . Aku nggak ingin Gavin semakin membenci aku dan Diandra . Sementara kita lebih tahu yang membuat kita berpisah adalah Aruni."
"Zura , cepat atau lambat Gavin harus tahu hal ini agar kamu dan Diandra tidak terus terusan disalahkan oleh Gavin atas kematian Aruni !"
"Papa ,Mama jangan bertengkar lagi. Dian yakin suatu saat nanti kak Gavin pasti berubah ."
Diandra yang melihat suasana di meja makan mulai memanas membahas tentang Gavin . Diandra sebenarnya sudah lelah namun Diandra akan terus berusaha membuat keluarga nya harmonis seperti keluarga sahabat nya Mochi meskipun terlihat sederhana namun mereka bahagia .
"GAVIN !"
Ferry memanggil putra nya mengingat Gavin melangkah terburu buru melewatkan waktu sarapan . Gavin yang merasa dirinya terpanggil menoleh dan berhenti sebentar .
"Kenapa lagi ?!"
"Gavin ! Papa minta kamu duduk dan sarapan bersama Mama dan dik kamu !"
Gavin tertawa sumbang, "Mama ? Adik ? cih ! mama aku udah meninggal dan aku nggak punya Adik !"
"GAVIN !"
"Sudah Mas ... jangan memarahi Gavin lagi , biarkan Gavin terbiasa dulu ada aku dan Diandra."
Azura berusaha menenangkan Ferry yang emosi melihat perlakuan Gavin . Belum lagi kelakuan Gavin diluar sekolah dan disekolahnya membuat Ferry memijit kepalanya pusing .
"Cih, drama !"
Gavin berlalu pergi begitu saja keluar rumahnya tanpa berpamitan . Gavin selalu saja seperti itu membuat Ferry dan Azura harus extra sabar menghadapi sikap Gavin .
"Aku nggak nyangka Ra , meninggal nya Aruni membuat Gavin sampai seperti ini. Apa mungkin ini karma bagi aku yang mempermainkan Aruni ?"
Azura memegang tangan Ferry, " Mas , jangan bicara seperti itu . Semua ini bukan salah siapa-siapa . Jadikan masa lalu itu pelajaran agar kita tidak mengulanginya . Aku yakin suatu saat nanti Gavin akan menyadari jika Aruni lah yang sudah salah hadir di kisah cinta kita.
"Maafkan semua kesalahan aku Azura."
"Aku udah maafin kamu Mas ."
Azura dan Ferry saling melempar senyuman manis membuat Diandra speechleess.
"Aduh , Dian lagi nonton live sinetron nih !"
Diandra menyindir kedua orang tuanya yang bermesraan didepan dirinya .
"Eh, Mama sampai lupa kalau ada kamu sayang ."
Azura tertawa membuat Diandra mencebik .
"Iya Papa juga lho , Papa kira kamu udah berangkat sekolah tadi ."
"Ih, Papa, Mama kebiasaan deh bikin baper Dian aja !"
Diandra memanyunkan bibirnya membuat Ferry semakin terkekeh.
"Makanya sayang kamu cari pacar sana biar gak ngenes !"
"Papa nih mentang-mentang ada Mama gitu ! anak sendiri dikatain !"
"Jangan diejekin Dian nya Pa kasian udah jomblo , suka merajuk lagi ."
Azura dan Ferry kompak menjadikan Diandra sebagai bahan ejekan untuk mencairkan suasana .
"Papa, Mama nyebelin ! udah ah Dian berangkat ,assalammualaikum!"
Diandra menyalami tangan kedua orang tuanya dengan masih mencebik lucu.
"Waalaikumsalam sayang, hati hati nanti bibirnya jatuh lho kalau ekspresi kamu gitu terus !"
Azura masih saja menggoda anak gadisnya itu membuat Diandra semakin kesal dan jengkel .
"Yaudah sayang , aku berangkat kantor, kamu hati-hati dirumah ."
"Iya Mas ."
Ferry dan Diandra menggunakan mobil yang berbeda . Ferry dengan supir pribadinya menggunakan mobil alpard sedangkan Diandra menggunakan mobil bmw pink kesayangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Mahtor Mahtor
hmm romantis nya
2021-11-03
0
Priska Anita
Like dari Rona Cinta mendarat disini 💜
2020-08-04
0
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Hai thor, aku membaca Karyamu karena rekomendasi pembaca elite.
Semoga bab berikutnya lebih greget.
Salam CEO SOMBONG VS GADIS KAMPUNG
Feedback ya
2020-07-28
1