"Akkhhh...!!" Teriak Isabella yang sudah hampir dibuat gila dengan semua kejadian yang dialaminya.
"Bagaimana bisa orang-orang bodoh itu tak menemukan sedikit pun petunjuk! aku sudah membayar mahal mereka semua. Tapi kenapa tak ada yang bisa melakukannya dengan benar! aku bahkan sudah mempertaruhkan seluruh kekayaan yang kumiliki untuk mencari keberadaan kakak dan yang lainnya, tapi kenapa yang ku dapatkan hanyalah permintaan maaf!"
Isabella terus berbicara seolah tengah memarahi seseorang, padahal ia hanya duduk sendirian di atas sofa sambil memaki-maki udara yang bahkan tak dapat dilihatnya.
Kepala pelayan yang melihat perilaku Isabella menjadi sedikit kasihan sekaligus sedih, ia tak pernah membayangkan tuannya akan berubah menjadi orang stres seperti saat ini.
Wanita itu menghampiri Isabella yang tengah dalam keadaan berantakan, "Bersabarlah nyonya, saya yakin Tuan dan Nyonya besar akan baik - baik saja. Anda jangan sampai menyakiti diri anda sendiri, jika tidak, siapa lagi yang bisa Tuan dan Nyonya besar harapkan."
Isabella melirik ke arah wanita itu, "Kau tahu apa? aku sudah mencari mereka selama sebulan dengan kekuatan penuh yang kita miliki, namun aku tak menemukan apa-apa! ini semua seperti sia-sia saja. Dan yang lebih parahnya lagi, aku sudah tak memiliki cukup uang, mungkin kau dan pelayan yang lain harus pergi mencari pekerjaan baru."
Wajah Isabella sedikit sedih saat mengatakannya, mau bagaimana pun para pelayan itu sudah merawat dan menjaganya dengan sangat baik beberapa tahun terakhir.
Setelah itu, Isabella kembali tertunduk frustasi. Menatap lantai dalam diam, seolah menjadi teman bicaranya pada saat itu.
Ya... hanya ini yang bisa kulakukan, aku tak mau membuat mereka susah hanya karena diriku. Mereka semua memiliki tujuan dan impian masing-masing, sekarang aku sadar betapa bodohnya diriku yang sudah di butakan oleh kekuasaan. Saat ini aku hanya bisa kembali pada suami ku, ia pasti mengerti semua kesedihan ini.
"Tak apa Nyonya, saya tidak peduli jika anda tidak membayar saya sedikit pun," Isabella kembali menatap wajah wanita dihadapannya, ia sedikit bingung dengan apa yang dimaksud olehnya.
"Lalu apa yang kau inginkan dari ku?" Tanya Isabella penasaran.
Dia tak mungkin akan mengikuti ku tanpa imbalan bukan? di dunia ini semuanya perlu uang, jika tak memiliki uang maka sama saja berjalan menuju ruang penderitaannya sendiri.
"Saya tak menginginkan apapun, berada di samping Nyonya itu sudah cukup bagi saya."
Isabella menatap wanita itu dengan tatapan penuh makna, ia tak pernah membayangkan betapa senangnya dapat mendengar kata-kata itu. Namun, dia tahu bahwa pelayannya hanya menghibur dirinya saja, wanita itu tidak mungkin melakukan hal tersebut.
Isabella hanya bisa menghela nafas panjang, memberikan senyuman kepada wanita itu, dia berterima kasih karena sudah menghiburnya. Walaupun Isabella tak mengatakannya, tapi wanita itu pasti mengerti maksudnya.
"Jika Nyonya menganggap yang saya katakan hanya untuk menghibur anda, saya kira anda salah." Wanita itu menatap Isabella dengan tatapan serius, menandakan tak ada sedikitpun maksud lain dalam kalimatnya.
"Saya mau berada di samping Nyonya karena saya tahu, Nyonya sebenarnya bukanlah orang yang jahat. Dan saya percaya semua orang bisa berubah selama mereka memiliki niatan untuk berubah," Imbuh wanita itu melanjutkan kata-katanya.
Mendengar yang dikatakan oleh pelayannya, tiba-tiba saja air mata Isabella menetas. Ia seolah menemukan kepercayaan diri dan semangat baru untuk bangkit dari kesedihannya.
"Terima kasih Rias..." Isabella langsung memeluk wanita itu sambil meneteskan air mata. Itu adalah kali pertama Isabella menyebut nama wanita itu secara langsung, Rias hanya bisa membalas pelukan itu tanpa bisa berkata-kata.
.
.
.
.
.
.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
SaLaMnOlNoL (⌐■-■)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Dhina ♑
baru nyadar nihh
mudah-mudahan ga terlambat
2020-11-30
0
nisa
nyimak dlu
2020-08-29
1
Nineng Oneng
aq hadir thor
2020-08-24
0