EMPAT

Asshollatu khoirumminnanauum..

Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh bergema di seluruh penjuru kota Jogja, udara pagi yang masih terasa begitu dingin membuat beberapa orang yang tinggal di Jogja zona utara mungkin memilih untuk tetap berada di bawah selimut tebal, meringkuk mencari kehangatan. Ayam jantan mulai berkokok bersahutan, memecah keheningan pagi ini.

Lintang mengerjapkan matanya. Sesekali menguap, menahan kantuk yang masih mendera. Ingin rasanya kembali menarik selimut, namun sebagai seorang muslim, membuatnya selalu bangun pagi, tentunya untuk menjalankan kewajibannya melaksanakan sholat subuh.

Ia memiringkan tubuhnya, memperhatikan sosok laki-laki yang terlelap di sampingnya. Senyum tipis tersungging di bibir Lintang. Melihat suaminya dari jarak yang begitu dekat. Wajah yang lumayan tampan dengan garis-garis keras wajah yang terlihat begitu memikat membuat Lintang tak henti-hentinya bersyukur menjadi istrinya.

Lintang mengecup pelan kening suaminya. Dengan suara lembut, coba ia bangunkan suaminya untuk melaksanakan sholat subuh secara berjamaah.

"Mas... mas Agum, bangun yuk. Udah adzan nih, kita sholat subuh berjamaah yuk!", ucapnya sambil sedikit mengguncang tubuh Agum. Yang dibangunkan hanya menggeliatkan tubuhnya.

"Mas... mas... mas Agum, ayuk bangun, nanti keburu siang", sambung Lintang dengan mengguncangkan tubuh suaminya lebih keras lagi.

Agum mulai membuka matanya sambil mengangkat tangannya mencoba meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Jam berapa ini dek?" , tanyanya sambil mencoba duduk di atas kasur

"Jam 4 mas, ayok bangun, kita sholat subuh sama-sama", jawab Lintang sambil beranjak dari tempat tidur.

Sebelum melangkahkan kakinya, dengan gerakan kilat, Agum menarik tangan Lintang, kemudian..

Cup...

"Morning kiss, sayang", ucapnya sambil mengecup bibir Lintang juga keningnya. Yang dicium hanya tersipu malu, dengan pipi yang sudah merona merah.

Lintang berlalu meninggalkan Agum yang masih dengan senyum nakalnya. Kemudian masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Tak lama Agum pun beranjak dan menyusul Lintang.

Dua sajadah telah tergelar di atas lantai kamar Lintang. Nampak sepasang manusia khusuk dalam sujud juga doa-doa mereka. Doa yang selalu dipanjatkan agar yang Maha menggenggam kehidupan senantiasa memberikan sakinah mawadah warahmah untuk bahtera rumah tangga yang mereka jalani saat ini.

***************

Setelah sarapan pagi bersama keluarga, Lintang kembali masuk kamar. Hari ini adalah hari kepindahan Lintang bersama Agum ke kontrakan barunya. Kontrakan itu tidak berjarak jauh dari rumah Lintang saat ini, mungkin hanya kisaran 10 menit sudah sampai.

Rencananya ibu Ranti juga Mimin turut serta, mengingat Agum merupakan satu-satunya anak ibu Ranti, sedangkan suami ibu Ranti telah tiada saat Agum berumur 23 tahun.

"Dek, kamu tinggal bawa baju-bajumu saja. Nanti di kontrakan baru kita sudah ada perabotan-perabotan rumah yang sudah mas beli dan mas simpan sementara di rumah om Heru, mungkin nanti siang mereka sudah sampai untuk mengantarkannya", ucapnya sambil membantu Lintang mengemasi pakaiannya.

"Baik mas", jawabnya

Lintang melanjutkan aktivitasnya melipat baju-baju yang ada di di atas kasur. Ia memperhatikan baju-baju yg ia punya. Sebuah style pakaian yang mungkin tidak kekinian. Setiap harinya Lintang menggunakan kerudung. Dan baju yang ia miliki hanya model-model yang biasa saja. Rok-rok panjang dan atasan panjang pula.

Lintang tidak begitu tahu menahu tentang trend masa kini. Karena sejak dulu, ia hanya berpenampilan ala kadarnya. Mengingat dia hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Sehingga untuk sekedar membeli baju baru pun baru bisa ia lakukan setahun sekali, yaitu saat lebaran tiba.

Agum menyipitkan matanya ke arah istrinya.

"Adek kenapa kok kayak gelisah gitu?, tanya Agum

"Emmmm mas, apa mas Agum tidak salah memilih adek menjadi istri mas. Aku ini tidak cantik mas, tidak bisa dandan, dan juga baju-bajuku gak fashionable, apa mas Agum tidak merasa malu?", jawab Lintang dengan nada sedikit ragu

Agum menangkupkan kedua tangannya di pipi Lintang, mendekatkan wajahnya, memandang kedua bola mata Lintang dengan tajam.

"Dek, mas tidak pernah mempermasalahkan hal itu, mas menerima kamu apa adanya, bagaimanapun bentuk fisikmu", jawabnya dengan penuh ketegasan

"T--tapi mas...."

"Sudahlah dek, kecantikan, model baju, model rambut bisa kita rubah, yang paling penting kamu memiliki akhlak yang baik dan tulus hidup bersama mas. Besok kalau mas ada rezeki lebih, mas akan membelikanmu baju juga alat make-up" sambungnya memotong ucapan Lintang

Oohhh betapa bersyukurnya Lintang memiliki suami seperti Agum. Ia tidak menyangka jika Agum memiliki pemikiran yang begitu dewasa. Ya, Lintang memang tidak memiliki paras yang cantik, hanya biasa-biasa saja, tubuhnya pun cenderung sedikit berisi, tidak pandai berdandan, juga baju-bajunya terlihat ketinggalan zaman. Namun Agum kembali meyakinkan bahwa ia tidak melihat Lintang secara fisik. Akhlak dan kebaikannya lah yang ia lihat. Sungguh sudah sangat langka laki-laki yang memiliki pola pikir seperti itu di zaman sekarang ini.

Akhirnya baju Lintang sudah masuk ke dalam koper semua. Ia menarik kopernya menuju halaman rumah. Di sana telah terparkir sebuah mobil berwarna silver. Mobil itu bukan milik Agum tetapi milik teman Agum yang sengaja ia pinjam untuk kepindahan Lintang juga ibunya ke kontrakan barunya.

"Bu, Lintang pamit ya..", ucap Lintang berpamitan kepada ibunya sambil mencium punggung tangan ibunya. Ibu Ratih pun hanya bisa mengangguk sambil menitikan air mata

"Nak Agum, ibu titip Lintang ya nak, tolong jaga Lintang lahir batin, juga bimbing Lintang agar ia bisa menjadi istri yang baik untukmu dan menantu yang baik untuk ibumu" pinta ibu Ratih kepada Agum

"Inshaallah bu, Agum akan menjalankan amanah ini dengan baik. Ibu juga Friska sehat- sehat ya di sini. Agum janji akan selalu mengizinkan dek Lintang untuk berkunjung ke sini", jawab Agum sambil mencium punggung tangan ibu Ratih pula.

Lintang, Agum, ibu Ranti juga Mimin masuk ke dalam mobil. Agum menyalakan mesin mobilnya lalu mobil itu bergerak pelan keluar dari kawasan rumah Lintang.

Masih di area persawahan yang membuat mata sejuk memandang, mobil yang dikendarai Agum masih melaju. Sepuluh menit kemudian, akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah dengan desain minimalis.

Mereka memasuki rumah itu. Sebuah rumah yang memiliki 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga dan dapur yang bersebelahan dengan ruang makan.

Agum memang sengaja memilih kontrakan yang sudah satu paket dengan furniture nya. Jadi ia tinggal mengisi dengan perabotan rumah seperti, kulkas, mesin cuci, juga televisi.

Ibu Ranti beserta Mimin masuk ke kamar yang ditunjukkan oleh Agum dan Lintang pun juga memasuki kamar yang akan menjadi kamarnya bersama Agum.

Lintang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur mencoba melepas lelah yang ia rasakan. Meski hari ini ia tidak melakukan aktifitas berat, namun sejak acara hajatan kemarin tubuhnya masih terasa lelah.

"Istirahatlah dek, mas tinggal menunggu om Heru datang, tidurlah jika kamu mau tidur", ucap Agum menghampiri Lintang sembari duduk ranjang

"Mas gak apa-apa kalau adek tinggal tidur, hehe rasanya capek banget mas" , jawabnya sambil tertawa

"Iya sayang, tidurlah. Lagipula adek harus banyak istirahat siang ini karena________" ucapnya menggantung

"Memang kenapa mas?", tanya Lintang penasaran

"Karena nanti malam, adek butuh tenaga ekstra untuk ritual malam pertama kita yang sempat tertunda, hehehe", jawabnya sambil terkekeh.

Mendengar kata malam pertama, seketika membuat wajah Lintang bersemu merah.

"Iiiiihhhh mas itu ngomong apaan sih..", ucapnya malu. Agum memeluk tubuh Lintang, dan mencium pipi istrinya.

"Sudah dek, tidurlah. Tidur yang nyenyak ya", sambung Agum sambil mengecup bibir Lintang.

Terpopuler

Comments

Isma Aji

Isma Aji

semangat 🤗

2021-07-03

0

Lina Sari

Lina Sari

lintang ibuy nana bukn se

2021-03-20

0

halimah imah

halimah imah

romantisme kehidupan yang baru ssja di jalani,

2021-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUABELAS
13 TIGABELAS
14 EMPATBELAS
15 LIMABELAS
16 ENAMBELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 DELAPAN PULUH SEMBILAN
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 TERIMA KASIH
106 Bonus Chapter 1
107 Iklan
108 Bonus Chapter 2
109 Bonus chapter 3
110 Bonus Chapter 4 -final-
111 Dibalik Titik Balik
112 Sebuah catatan kecil
113 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 113 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUABELAS
13
TIGABELAS
14
EMPATBELAS
15
LIMABELAS
16
ENAMBELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
DELAPAN PULUH SEMBILAN
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
TERIMA KASIH
106
Bonus Chapter 1
107
Iklan
108
Bonus Chapter 2
109
Bonus chapter 3
110
Bonus Chapter 4 -final-
111
Dibalik Titik Balik
112
Sebuah catatan kecil
113
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!