TIGA

Malam ini keluarga Lintang beserta Agum mengadakan acara makam malam keluarga di kediaman Lintang yang sederhana . Terdapat berbagai macam hidangan di atas meja makan itu, mulai dari nasi, ayam goreng, sambel goreng krecek, sayur sup, urap juga kerupuk udang. Hanya terdengar dentingan sendok yang beradu di atas piring, yang meramaikan suasana di ruang makan itu.

Lintang duduk bersebelahan dengan Agum. Ibu Ratih bersebelahan dengan Friska, dan ibu Ranti bersebelahan dengan Mimin. Mereka tampak menikmati semua hidangan di atas meja dengan antusias.

"Nak, malam ini kalian juga ibu Ranti bermalam di sini dulu saja ya..", ucap ibu Ratih di sela-sela kegiatan makan malam mereka.

Agum dan Lintang saling berpandangan

"Iya mas, bagaimana kalau malam ini kita tidur di rumah adek dulu, baru besok pagi kita mulai pindahan ke kontrakan kita?" , tanya Lintang meminta persetujuan kepada Agum

"Baik dek, malam ini kita tidur di sini dulu, mas tau adek pasti juga sangat lelah kan?", jawabnya menyetujui permintaan istri juga mertuanya.

Lintang menautkan pandangan ke arah ibu mertuanya yang saat ini sedang duduk di sebelah Mimin. Mimin adalah gadis remaja berusia 15 tahun yang bekerja menjadi perawat ibu Ranti sejak ia terkena stroke dua tahun lalu. Mimin lah yang selama dua tahun ini merawat ibu Agum. Menyiapkan obat, makan, juga keperluan mandinya.

"Ibu ndak apa-apa kan kalau malam ini tidur di rumah Lintang dulu. Nanti ibu dan Mimin bisa menempati kamar tamu untuk beristirahat?", tanyanya kepada ibu mertuanya

"Iya nak, malam ini ibu bermalam di sini", jawabnya lirih. Diiringi senyum manis dari bibir Lintang mendengar persetujuan dari mertuanya.

Mereka sekeluarga kembali melanjutkan sisa-sisa aktifitas makan malam mereka. Setelah selesai, ibu Ranti bersama Mimin menuju ke kamar tamu untuk beristirahat. Friska turut serta masuk ke kamarnya. Sedangkan Lintang membereskan meja makan kemudian membawa tumpukan piring kotor itu ke dapur.

"Mas capek?, kalau mas udah capek mending langsung istirahat di kamar saja mas, adek mau bantuin ibu cuci piring dulu", tanya Lintang kepada suaminya yang masih anteng duduk di kursi meja makan.

"Apa sopan kalau mas langsung istirahat, sedangkan tuan rumah masih sibuk cuci-cuci?", tanyanya dengan nada sedikit bergurau

Lintang yang baru saja akan beranjak dari tempat itu kemudian menghentikan langkah kakinya, kembali meletakkan sisa tumpukan piring kotor di atas meja makan. Berbalik menghampiri suaminya sambil mencubit pinggangnya.

"Mas itu bicara apa sih?, siapa yang tuan rumah?, siapa juga yang menjadi tamunya? Mulai sekarang rumah ini, rumah kamu juga mas, hemmm..."

"Adududududuuhhhh... sakit dek. Adek tuh kalau nyubit kenceng banget", rengeknya seketika setelah Lintang mencubit pinggangnya.

Agum menarik tangan Lintang, mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya berniat untuk mencium bibir tipis istrinya itu.

"Iiihhhhh... mas..., nanti lah, kita masih ada di ruang makan, malu kalau ketahuan ibu yang masih ada di dapur", timpal Lintang sambil mendorong tubuh Agum. Sedangkan Agum hanya tergelak sambil mengedipkan matanya, entah apa maksud dari kedipan itu.

"Sudah, sekarang mas ke kamar, istirahat. Adek mau bantuin ibu cuci piring dulu", sambungnya sambil berlalu menuju dapur. Agum pun beranjak dari duduknya, kemudian masuk ke kamar Lintang.

Di dapur yang tidak begitu luas, terlihat ibu Ratih sedang berdiri di depan wastafel mencuci satu per satu tumpukan piring kotor yang tadi di bawa oleh Lintang dari ruang makan.

"Biar Lintang yang lanjutkan bu, ibu istirahatlah", ucapnya seraya mengambil piring kotor yang ada di tangan ibunya.

"Ndhuk, kamu pasti akan bahagia bersama Agum kan?, maksud ibu, kamu baru mengenal Agum sebentar, kamu yakin akan keputusanmu ini kan ndhuk?", tanya ibu Ratih dengan nada sedikit risau.

Lintang meletakkan piring kotor yang ada di tangannya, dan menatap wajah teduh ibunya. Lintang sadar betul bagaimana risaunya hati wanita yang ada di hadapannya ini.

Perkenalan dengan Agum yang begitu singkat, kemudian Agum mengutarakan niatnya untuk menikahi Lintang, entah apa yang mendasarinya. Saat itu Agum hanya berkata "aku yakin kalau adek adalah jodohku"

Semua serba tiba-tiba. Dari perkenalan, kemudian lanjut ke acara lamaran, dan terakhir ke sebuah pernikahan. Semua yang tiba-tiba itu mungkin sedikit membuat ibu Ratih masih ragu dan belum percaya sepenuhnya kepada Agum.

Namun melihat putri sulungnya sudah memantabkan hati untuk menjalani bahtera rumah tangga bersama Agum, akhirnya restu itu terucap dari bibirnya.

"Ibu, Lintang yakin pada mas Agum. Mas Agum seorang laki-laki dewasa. Lintang percaya bahwa mas Agum bisa menjadi sosok suami yang baik, sama seperti Almarhum bapak. Ibu tidak perlu khawatir ya..", jawabnya meyakinkan

Ibu Ratih pun hanya menghela nafas kasar, berusaha membuang segala kerisauannya. Bagaimanapun, Agum juga telah memiliki sebuah pekerjaan tetap, jadi ia harus percaya jika Agum bisa membahagiakan putrinya lahir batin.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk kamar ndhuk, temani suamimu, kasihan dia sendirian di kamar", pinta ibu Ratih sambil membilas piring terakhir.

"Ibu juga mau istirahat, boyok (pinggang dalam bahasa jawa) ibu rasanya juga butuh diluruskan", sambungnya sambil tersenyum simpul. Lintang pun tertawa kecil

Ibu Ratih juga Lintang meninggalkan dapur. Sebelum masuk kamar untuk menyusul suaminya, tak lupa Lintang mematikan lampu yang ada di dapur juga ruang makan, juga memeriksa kembali pintu rumahnya. Setelah dirasa semua sudah terkunci, Lintang pun bergegas menuju kamarnya.

Ceklek. .. terdengar pintu kamar terbuka.

"Mas belum tidur?", tanyanya pada Agum yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Aku nungguin kamu dek", jawab Agum sambil menepuk- nepuk sisi ranjangnya

Lintang menyusul suaminya, berbaring di sisi tubuh kekar Agum. Agum mengangkat dagu Lintang dan memberinya sebuah ciuman. Lintang pun membalas ciuman Agum. Bibir mereka saling berpagut, hampir 10 menit lamanya.

"Dek, apa hari ini kamu capek?", tanya Agum di sela-sela ciumannya

"Mas mau jawaban jujur atau bohong?", tanya Lintang balik sambil tersenyum, sedangkan Agum hanya mengendikkan pundaknya.

"Kalau mas mau jawaban jujur, adek akan jawab kalau adek capek banget mas. Tapi kalau mas mau jawaban bohong, adek akan jawab kalau saat ini adek masih sangat bugar juga bertenaga malam ini", jawab Lintang sambil tertawa kecil

"Hahahaha, ternyata istri mas pinter bercanda juga yaaa,, hemmmm makin cinta mas sama kamu dek", gelak tawa Agam sambil mencubit hidung istrinya yang tidak terlalu mancung😁

"Ya sudah, sekarang kita istirahat dulu aja ya dek, prosesi malam pertama kita, akan kita laksanakan besok, hihihihihi, dah yuk, sekarang kita bobok yuk", sambung Agum sambil menarik lengan Lintang, mendekap erat tubuh istrinya di sisinya.

Dan pengantin baru itupun melewati malam pertama mereka dengan sama-sama tidur nyenyak. Meski tidak ada kontak fisik yang saat ini mereka lakukan, siapa tau mereka melakukannya di alam mimpi. 😂

Terpopuler

Comments

Trandy Saputro MP

Trandy Saputro MP

Kok si Agum tahan ya biasanya kalau sdh berduaan apalagi saling berdekapan langsung ada yg keras dan pengin dipuasin wkwkwk pengalaman pribadi 26 tahun yg lalu

2021-08-25

0

Elly Mei

Elly Mei

MP nya ditunda sodara..😁😁😁

2021-01-07

0

Nok Diah Shopp

Nok Diah Shopp

aku mampir di judul yg lain nya tor

2020-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUABELAS
13 TIGABELAS
14 EMPATBELAS
15 LIMABELAS
16 ENAMBELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 DELAPAN PULUH SEMBILAN
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 TERIMA KASIH
106 Bonus Chapter 1
107 Iklan
108 Bonus Chapter 2
109 Bonus chapter 3
110 Bonus Chapter 4 -final-
111 Dibalik Titik Balik
112 Sebuah catatan kecil
113 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 113 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUABELAS
13
TIGABELAS
14
EMPATBELAS
15
LIMABELAS
16
ENAMBELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
DELAPAN PULUH SEMBILAN
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
TERIMA KASIH
106
Bonus Chapter 1
107
Iklan
108
Bonus Chapter 2
109
Bonus chapter 3
110
Bonus Chapter 4 -final-
111
Dibalik Titik Balik
112
Sebuah catatan kecil
113
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!