DUA

Matahari mulai menyembunyikan wajahnya di sela gumpalan awan putih. Membuat sinarnya tidak terlalu terasa menyengat di atas kulit manusia. Beberapa orang masih terlihat sibuk di rumah Lintang. Membersihkan serta merapikan segala sesuatu yang tampak sedikit berantakan setelah acara pagi tadi.

Lintang memasuki kamarnya. Ia berdiri di depan cermin, melihat bayangan yang terpantul dalam cermin itu. Masih dengan kebaya putih gadingnya, serta kerudung yang dibentuk dengan begitu anggunnya, ia mulai melepas satu per satu pakaian serta aksesori yang tadi ia digunakan untuk melaksanakan prosesi ijab-qobul sekaligus resepsi. Ia ganti dengan daster rumahan yang membuat tubuhnya lebih leluasa bergerak. Tak lupa make-up tebal yang dipoleskan tukang rias tadi pagi ia bersihkan menggunakan micellar water yang ada di atas meja riasnya.

"Aku bahagia dek, meski kita baru sebentar saling mengenal, tapi akhirnya kita bisa berakhir dalam ikatan suci ini", bisik Agum yang tiba-tiba memeluk tubuh Lintang dari belakang, sambil mencium ceruk lehernya.

Tubuh Lintang menegang. Ia merasakan ada desiran aneh yang membuat bulu kuduknya merinding. Ini kali pertama ia merasakan begitu dekat jaraknya dengan seorang laki-laki yang seolah membuat jantungnya memompa darah lebih cepat.

"Aku juga bahagia mas. Aku tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan seorang suami sepertimu. Laki-laki dewasa yang aku yakini bisa menjadi imam yang baik untukku" jawab Lintang sambil membalikkan tubuhnya hingga mereka berada dalam posisi saling berhadapan.

Agum tersenyum sambil mengangkat dagu Lintang. Ia menatap dengan lembut wajah yang saat ini ada di hadapannya. Wajah yang menurutnya memiliki kadar kecantikan yang pas, tidak terlalu cantik tapi begitu enak dipandang. Lintang yang tadinya masih malu untuk menatap balik wajah suaminya, akhirnya memberanikan diri untuk membalas tatapan suaminya dengan tatapan yang tak kalah teduh pula.

"Bolehkah aku menciummu, dek?", tanya Agum meminta izin sebelum ia melakukan keinginannya

Ya Tuhan, apa yang dipikirkan laki-laki ini. Sekarang aku telah sah menjadi istrinya, dengan begitu secara otomatis tubuhku sudah menjadi miliknya. Mengapa dia harus meminta izin terlebih dahulu.. ucap Lintang dalam hati

Hanya dijawab dengan sebuah anggukan kepala, Agum pun segera mendaratkan kecupan lembut di bibir istrinya. Kecupan yang awalnya pelan dan lembut kini berubah menjadi sebuah ciuman panas yang membuat keduanya terlena dalam permainan bibir mereka.

Permainan bibir itu membuat tubuh Lintang semakin menegang, ia mendorong tengkuk Agum berupaya merasakan ciuman yang lebih dalam lagi. Tanpa sadar tangannya mulai menyusuri kemeja putih milik Agum dan mencoba membuka kancingnya satu per satu. Tiga kancing kemeja milik Agum berhasil terbuka, kemudian...

"Aku tidak akan memintanya sekarang dek, mungkin nanti malam", ucapnya yang seketika membuat tangan Lintang menghentikan aktifitas nya membuka kancing kemeja Agum.

Muka Lintang memerah menahan malu. Ternyata Agam tidak menginginkannya sekarang. Ia kembali menundukkan wajahnya. Entah apa yang akan menjadi respon Agum. Agum pun tertawa renyah dengan menyunggingkan bibirnya.

"Hei, kenapa jadi malu seperti itu sih dek?, Adek lihat ndak, di luar kamar ini masih banyak orang berlalu lalang, lalu bagaimana kita akan melakukannya dalam kondisi banyak orang seperti ini?", tanya Agum dengan sedikit gelak tawa

"Aahh... mas, aku kira mas....." jawab Lintang terpotong karena tangan Agam kembali menyentuh bibirnya

"Adek mau kita jadi tontonan gratis?", timpalnya dengan nada bercanda. Lintang pun reflek menggelengkan kepalanya.

"Kita lanjutkan nanti malam sayang, ayo sekarang kita keluar dulu, gak enak keluarga kita sudah menunggu di ruang keluarga", imbuhnya sambil mengusap kepala Lintang dengan lembut.

Mereka berdua keluar kamar beriringan. Agum menggandeng tangan Lintang dengan erat. Sesekali mereka berpapasan dengan sanak saudara Lintang yang masih berkumpul di ruang tengah. Mereka pun menju ruang keluarga untuk menemui keluarga besar yang sudah berkumpul di sana.

Terlihat ibu Ratih, ibu Ranti, om Toni, tante Anti, om Heru, om Abdul, Mimin juga Friska telah berkumpul di sana. Ibu Ranti yang masih duduk di kursi rodanya terlihat begitu bahagia melihat kedatangan kedua anaknya. Ibu Ranti memang tidak banyak bicara, semenjak penyakit stroke menghampirinya, membuat beliau lebih sering berdiam diri.

"Kalian sudah selesai beristirahat?", tanya om Toni

"Belum om, kami tadi di kamar baru..., aawwww...." jawab Agum sambil mengaduh kecil diiringi dengan cubitan Lintang yang mendarat di pinggangnya. Yang ada di ruangan itupun hanya terkekeh pelan

"Apa rencana kamu setelah ini Gum?", lanjut om Toni

Agum menatap kembali wajah istrinya, seraya berkata

"Setelah ini izinkan kami mencari rumah kontrakan ya om. Bukan maksud apa-apa, saya juga dek Lintang hanya ingin hidup mandiri. Ibu mengizinkan juga kan?"

Ibu Ratih mencoba menimang-nimang keputusan yang akan di buatnya. Baginya akan sangat sulit berada jauh dari anak sulungnya itu. Lintang baru satu tahun belakangan tinggal bersamanya, karena selama SMP sampai SMA Lintang tinggal bersama om Toni di kota.

Seakan mengerti dengan kegelisahan ibu mertuanya, Agum pun kembali melanjutkan kalimatnya

"Ibu tidak perlu khawatir, saya sudah menemukan rumah kontrakkan di dekat sini, jadi dek Lintang tidak akan jauh-jauh dari ibu maupun Friska"

Friska merupakan adik dari Lintang. Mereka memiliki jarak sebelas tahun, dan saat ini duduk di bangku kelas 4 SD. Semenjak pak Haris meninggal, ibu Ratih hanya tinggal berdua dengan Friska, dan sekarang ketika baru sebentar ia dikumpulkan dengan Lintang, harus berjauhan lagi.

Namun tidak banyak yang bisa dilakukan ibu Ratih, karena bagaimanapun juga, saat ini anak sulungnya itu harus menurut apa yang menjadi keputusan suaminya.

"Baiklah nak Agum, saya titip Lintang ya, tolong jaga Lintang lahir maupun batin. Dan untuk kamu ndhuk, berbaktilah pada suamimu, jangan lupa untuk sering-sering datang ke rumah, untuk menjenguk ibu juga adikmu ini", ucapnya kepada Agum juga Lintang

"Insha Allah bu..., kami akan terus mengingat pesan ibu. Doakan kami ya bu..." jawab Lintang sambil memeluk tubuh ibunya

Mereka pun kembali berbincang-bincang membahas hal-hal ringan sambil mencicipi makanan ringan yang ada di hadapan mereka.

Terpopuler

Comments

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

awal.yg mnarik

2021-11-24

0

Lia Eka Pratama

Lia Eka Pratama

mampir

2021-03-15

0

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

mampi balik thor
like❤

2020-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUABELAS
13 TIGABELAS
14 EMPATBELAS
15 LIMABELAS
16 ENAMBELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 DELAPAN PULUH SEMBILAN
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 TERIMA KASIH
106 Bonus Chapter 1
107 Iklan
108 Bonus Chapter 2
109 Bonus chapter 3
110 Bonus Chapter 4 -final-
111 Dibalik Titik Balik
112 Sebuah catatan kecil
113 Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 113 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUABELAS
13
TIGABELAS
14
EMPATBELAS
15
LIMABELAS
16
ENAMBELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
DELAPAN PULUH SEMBILAN
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
TERIMA KASIH
106
Bonus Chapter 1
107
Iklan
108
Bonus Chapter 2
109
Bonus chapter 3
110
Bonus Chapter 4 -final-
111
Dibalik Titik Balik
112
Sebuah catatan kecil
113
Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!