+3

Hasilnya, ia malah bikin masalah dengan Gea dan Adnan. Gea menghadiahkan ia sebuah tamparan, karna gadis itu telah mendorong Gea hingga jatuh.

Bukan hanya hadiah tamparan yang gadis itu dapatkan. Ia juga tidak pernah bisa dekat dengan Adrian lagi. Adrian telah memutuskan hubungan mereka dan tidak pernah ingin bertemu gadis itu lagi.

.....

"Ma ... apa mam akan membiarkan aku jalan sendirian," ucap Adnan.

"Lho, apa masalahnya kamu jalan sendirian buat mama," kata Gea.

"Ya masalahnya buat mama gak ada sih ma. Tapi masalah buat aku itu banyak lho. Masa mama tega sih, anak mama yang tampan ini jadi rebutan nantinya di mall."

"Alah, terlalu percaya diri kamu. Gak akan ada yang mau memperebutkan kamu, melirik aja ogah."

"Mama kok gitu sih," kata Adnan dengan wajah cemberut.

"Mama bener tuh, gak ada yang mau melirik es batu. Apalagi musim hujan," kata Adrian tiba-tiba ikut bicara.

"Kalian berdua sama aja ternyata. Aku jalan sama papa aja nantinya," ucap Adnan.

"Bagus tuh, mama mau lihat nanti. Es batu sama es batu kalo jalan itu kayak mana," kata Gea terus menggoda anaknya.

"Aku bilang papa lho ya, mama bilang papa es batu," kata Adnan sambil naik keatas.

"Bilangin sana, kalau kamu berani. Mama ingin lihat, omongan siapa yang papa kamu dengerin nanti."

Gea tertawa saat melihat anaknya yang satu itu menghilang dibalik pintu kamar. Ibu dan anak ini selalu saja ada bahan untuk saling bertukar bahan pertengkaran.

"Adnan ajak mama kemana sih ma?" kata Adrian.

"Mau ajak mama kemall dianya. Tapi mama lagi gak ada mood buat jalan hari ini."

"Mama mau jalan sama papa ya nanti malem?" kata Adrian dengan wajah menggoda.

"Ih, tau dari mana kamu mama sama papa mau jalan. Kamu nguping pembicaraan mama sama papa kan."

"Gak kok ma, ngak."

"Bohong kamu ya," kata Gea dengan wajah marah.

"Adrian ada pekerjaan diatas ma. Adrian naik duli ya," kata Adrian sambil berjalan menjauh.

Adrian dengan cepat naik dan masuk kekamarnya. Ia takut jika mamanya akan mengeluarkan jurus pamungkas buat melampiaskan kekesalannya. Mama akan mencubit pipi mereka jika mama mereka merasa kesal.

Sebenarnya, Gea tidak kesal sama sekali. Ia malah ketawa saat melihat tingkah anaknya yang sangat lucu ketika ia sedang menunjukkan wajah marahnya.

"Dasar anak-anakku," ucap Gea sambil tersenyum bahagia.

......

"Ma ... boleh ikut gak?" kata Adrian.

"Gak."

"Lho, kok mama gitu sih ma."

"Kamu ini gimana sih Ian, masa mama kencan kamu mau ikut," ucap Adnan yang dari tadi hanya diam melihat Gea berdandan.

"Iya gak papalah, nanti mama kencan sama papa. Kita jalan cari gadis cantik," kata Adrian.

"Yang ada dalam ingatan kamu itu gadis cantik mulu deh kayaknya," kata Adnan.

"Apa salahnya, orang itu wajah kok."

"Udah deh, kalian ini kok bertengkar mulu sih. Kalau mau ikut mama, mama bolehkan kok. Asal jangan bikin acara mama sama papa rusak," ucap Gea.

"Yang bener ma?" kata Adrian bahagia.

"Iya bener, kapan mama bohong."

"Yuhu ... ayo Nan, siap-siap."

Adnan yang hanya baring di ranjang mamanya, ternyata juga mersa kegirangan dan langsung berlari kekamar mereka.

Gea hanya bisa mengelus dada saat melihat apa yang anaknya lakukan. Mereka terlihat seperti kekurang waktu bermain. Padahal tidak sama sekali. Dari kecil hingga sebesar ini, Gea dan Elang tidak pernah membatasi anaknya untuk bermain atau melakukan apa yang anaknya sukai.

"Anak aku itu umurnya bearapa sih? Udah remaja juga. Tapi tingkahnya tidak kurang seperti anak kecil saja. Untung cuma dua, kalau tiga, mungkin rumah ini tidak seperti rumah lagi," kata Gea pada dirinya sendiri.

.....

Gea dan kedua anak kembarnya datang kealamat yang Elang kirimkan. Elang tidak pulang kerumah lagi setelah pekerjaannya dikantor selesai. Ia langsung menuju hotel tempat di mana ia dan Gea akan melakukan makan malam bersama.

Elang tidak tahu kalau Gea datang tidak sendirian, melainkan bersama sikembar anak mereka.

Dari awal turun dari mobil, Gea sudah menjadi sorotan semua tamu hotel. Ditambah kedua ajaknya yang berada disisi kiri dan kanan. Ia sakin jadi pusat perhatian pengujuk hotel.

Mereka tidak memperdulikan apa yang orang-orang bicarakan. Gea dan kedua anaknya terus saja berjalan menuju meja yang Elang siapkan.

Saat Gea ingin memasuki bar hotel. Adnan dan Adrian mempersilahkan mamanya masuk duluan. Katanya, ia akan mencari kesenangan yang lain.

"Mama masuk aja, tugas kami menjadi pengawal mama sudah selesai," ucap Adrian.

"Huh ... pengawal apanya, kalian aja tuh yang selalu ngintilin mama."

"Gak kok ma, kita memang berniat buat menjadi pengawal mama aja kok."

"Dasar kalian ini, kadang bikin mama gemes aja."

"Jangan rusakin dandan mama dong. Nanti mama gak cantik lagi."

"Iya ma, masuk sekarang aja. Biar papa gak kelamaan nunggu mama," ucap Adnan.

Gea pun masuk kedalam bar itu, ia tinggalkan Adnan dan Adrian di sana. Gea terus berjalan menuju meja yang Elang sediakan untuknya. Dalam bar itu tidak ada siapa-siapa selain satu pelayan bar saja. Gea sedikit merasa penasaran, ia tidak tahu apa yang terjadi. Di hotel berbintang yang besar dan terkenal seperti ini tidak ada orang didalam barnya, kan agak sedikit aneh.

Gea pun terus berjalan menuju meja yang telah tersedia. Ia pun duduk di kursi meja itu. Lampu tiba-tiba saja mati, Gea akan sedikit kaget. Tapi saat itu, lilin yang ada di masing-masing meja menyala satu persatu.

Didepan pintu masuk, nampak seorang laki-laki yang membawakan sebuah cake yang lumayan besar. Makim lama semakin jelas wajah laki-laki itu. Siapa lagi kalau bukan Elang yang berjalan semakin mendekat.

"Happy universary sayang," ucap Elang saat ia sudah berada didepan Gea.

"Lang ...." kata Gea seakan tak percaya.

Gea bukannya lupa, tapi yang ia tahu, ulang tahun pernikahan mereka bukan hari ini, melainkan besok. Tapi Elang malah merasakannya malam ini.

"Lang, bukangnya ulang tahun pernikahan kita itu besok malam," kata Gea.

"Siapa yang bilang besok malam, Ge. Ulang tahun pernikahan kita adalah hari ini," ucap Elang.

Gea pun melihat ponselnya, di sana tertera dengan jelas pada pengingat yang ia buat. Kalau ulang tahun pernikahannya itu adalah besok malam.

"Lang, ini ...."

"Kamu bisa tanyakan pada putra kita. Apa yang telah ia lakukan pada ponsel kamu," kata Elang.

Gea melihat arah tangan Elang, ia melihat sikembar sedang berada didepan bar, tapi tidak melihat kearah Gea dan Elang. Sikembar pura-pura sedang sibuk memperhatikan setiap sudut bar.

Terpopuler

Comments

AGR

AGR

👍👍👍👍

2021-10-15

0

Agustina Kris

Agustina Kris

gemes punya anak kek mereka berdua

2021-07-12

0

milnau

milnau

Semangat terus kak

2020-09-01

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!