Gea menaiki anak tangga untuk menuju kamar sikembar. Lalu mengetuk pintu kamar sikembar. Mereka memang tidur sekamar berdua. Bukan tidak punya kamar lain untuk mereka pisah kamar, namun sikembar hanya ingin tidur satu kamar berdua.
"Adnan ... Adrian ... ada Zia tuh dibawah. Temui yah," ucap Gea lembut.
Adrian membuka pintu kamar mereka. Ia melihat sang mama sedang berada diambang pintu sambil tersenyum.
"Ada apa ma? Mama bilang apa tadi?" kata Adrian.
"Mama bilang pacar kamu ada dibawah," ucap Adnan yang sibuk sama ponselnya di sofa.
"Hush, apa sih kamu," ucap Adrian.
"Itu mulut manis banget ya sayang, apa mau mama kirim keluar negeri yang punya mulutnya," kata Gea bicara sambil senyum.
Gea tidak pernah galak sama kedua anak kesayangannya. Sifatnya yang galak ternyata tidak berlaku pada sikembar. Ia sangat menyanyangi sikembar. Kalau ia mendidik sikembar juga tidak pernah mrnggunakan kekerasan. Ia selalu punya cara yang sangat lembut untuk memberitahukan sikembar kalau ia sedang tidak suka sama apa yang sikembar lakukan.
"Yah jangan dong ma, mama kok gitu sih. Adnan kan cuma bercanda sama Adrian," kata Adnan sambil bangun dari duduknya.
"Kalo gak mahu, lain kali jangan nyambar aja apa yang mama katakan ya," kata Gea sambil mencubit gemes pipi anaknya.
"Iya ma," kata Adnan.
Saat Adnan terlihat sangat ketakutan. Adrian malah cekikikan disampingnya. Ia tertawa atas penderitaan Adnan. Sang mama akan melakukan apa yang paling tidak Adnan sukai saat ia sedang kesal. Gea tahu betul kalau Adnan tidak suka pipinya dicubit. Karna bagi Adnan, orang yang suka mencubit pipinya adalah orang yang menganggapnya masih anak kecil. Padahal ia sudah sangat remaja dan akan menginjak dewasa. Walaupun itu masih sangat lama lagi.
"Adrian mau mama kasih hadiah juga ya," ucap Gea saat melihat Adrian cekikikan.
"Ngak kok ma, Adrian gak mau hadiah kok. Udah cukup hadiah dari mama, mamakan orang paling baik sedunia," kata Adrian.
"Pinter aja kamu yah. Ya udah, ayo turun temui Zia. Zia nya ada dibawah," kata Gea.
"Yah ma, aku masih banyak yang harus dikerjakan. Apalagi itu Manis sama Salju belum mandi," ucap Adrian.
"Aku juga gak bisa mah, masih banyak hal yang harus aku kerjakan."
"Lho, apa yang mau kamu kerjakan sih Adnan? Bukannya Manis sama Salju, Adrian yang mandikan hari ini."
"Aku ... banyaklah pokoknya ma. Lain kalia aja yah. Masih ada waktu lainkan buat bertemu Zia. Lagian besok juga ketemu sama Zia disekolah," kata Adnan.
"Huhs ... anak-anak aku memang sulit untuk diajak berteman. Ya sudahlah, mama turun dulu. Tau gak mau tadi gak akan mama panggilin kalian," kata Gea.
Gea meninggalkan dua jagoannya. Ia turun dengan hati yang sedikit kesal. Ia tidak tahu harus bagaimana untuk menghadapi sikembar. Biasanya, yang paling mudah diajak kompromi itu si Adrian. Tapi hari ini, giliran ia untuk memandikan kucing mereka yang bernama Manis dan Salju.
"Mama marah gak ya kalau kita gak turun?" kata Adnan sambil menutup pintu kamar.
"Yah ... mana aku tahu, kamu gak mahu turun. Kenapa masih mikir mama marah atau ngak," kata Adrian.
"Ogah banget aku turun kalo yang datang itu Zia. Bukannya tuh cewek datangnya hampir tiap minggu. Gak bosen-bosen," kata Adnan.
"Apa salahnya dia datang setiap minggu. Masih bangus lho, dari pada ia datang setiap harikan?" kata Adrian.
"Ah, serah ajalah. Aku mau main ama Kitty dulu," kata Adnan.
"Hoi! Main ama Kitty apanya, aku mau mandiin anaknya ini. Bantuin napa," kata Adrian.
"Dasar Adrian galak," kata Adnan.
"Mending aku galak, dari pada es batu kayak kamu."
Mereka akan saling adu mulut. Tapi akan tetap mengerjakan semua pekerjaan bersama-sama. Mereka akan kompak dalam satu hal. Walau kadang dengan bumbu berantemnya yang tidak pernah kurang.
.....
"Maaf ya Zia, sudah buat kamu nunggu lama. Dan maaf juga, sikembar banyak kerjaan, jadi gak bisa menemani kamu ngobrol," kata Gea saat ia sampai di ruang tamu.
"Gak papa kok tante, aku gak masalah soal itu. Aku juga datang kesini karna mama minta antarkan cake itu," ucap Zia.
"Tapi tante tetap aja jadi gak enak sama kamu. Masa kamu datang mereka pada sibuk mulu."
"Gak papa tante, aku gak masalah kok. Oh ya, Zia juga gak bisa lama-lama tante, mama minta bantuin Zia untuk jaga butik."
"Oh, kamu kesinu naik apa tadi nak?" kata Gea.
"Bawa mobil sendiri tante," kata Zia.
"Oh, ya udah kalo gitu. Titip salam buat mama dan papa yah. Bilang makasih buat cakenya. Dan jangan pernah bosen buat datang kerumah tante," ucap Gea.
"Iya tante. Zia pamit pulang dulu ya."
Gea mengantarkan Zia pulang sampai depan pintu rumah mereka. Zia pun melambaikan tangannya saat ia sudah berada didalam mobil.
"Dasar anak-anak nakal, masa iya selalu aku yang harus malu saat Zia datang bertamu," kata Gea bicara sendiri.
"Apa aku bilang sama Elang aja nanti yah? Tapi tanggapan Elang nanti pasti cuma senyum sambil geleng-geleng kepala. Sikembar gak akan dapat peringatan apapun. Tapi sebaliknya, aku yang akan jadi bahan pelampiasan rasa gak jelasnya Elang," kata Gea masih bicara sendiri.
"Mama ngomong sama siapa sih ma?" kata Adnan yang baru saja turun dari kamarnya.
"Mama bicara sama diri mama sendiri. Kenapa emangnya?"
"Jangan sering bicara sendiri mama. Bahaya lho," kata Adnan.
"Lebih bahaya mana, mama yang bicara sendiri apa anak yang bohong sama mamanya?"
"Kalo itu mah, jauh ma. Oh iya, jalan yuk ma."
"Ogah," kata Gea.
Anak dan mama itu memang selalu terlihat seperti sedang berteman saja. Apalagi Adnan, ia sangat suka menjaka mamanya untuk keluar jalan-jalan. Sang mama yang cantik itu tak jarang disangka pacar oleh orang lain.
Bahkan pernah sekali saat Adnan dan Gea sedang berjalan di mall. Waktu itu Adnan menggandeng erat tangan mamanya. Tapi malah datang seorang gadis yang membentak sang mama. Akibatnya, satu tamparan mendarat diwajah sang gadis karna berani sekali bicara kasar pada Gea. Watak galak Gea itu tidak pernah berubah saat ada yang bikin hatinya sakit, ia tidak akan tinggal diam. Belum sempat anaknya turun tangan, ia sudah duluan yang turun tangan.
Saat itu sebenarnya hanya salah sangka saja. Gadis itu sebenarnya adalah pacar dari Adrian. Sayangnya, ia lupa kalau yang berada dihadapannya itu bukan Adrian melainkan Adnan. Dan ia juga tidak tahu kalau itu adalah mama dari sikembar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Noli Lolly
wkwkwkwwkk kalo kayak gini greget ya punya anak kembar
2022-10-12
2
꧁DedesGemoy🌀🐊꧂
Semangat kak. aku suka bngt
2020-09-21
1
Khalisha Defi Az Zuhra
waaahhhh sama2 kembar kita...
2020-08-31
5