Namaku Hugo Headerman, setidaknya dengan nama ini kalian dapat menebak dari mana asalku, yap benar aku berasal dari Pulau Hubemo, sama seperti pulau lainnya, pulau yang telah kutinggali sejak kecil ini memilikki teknologi yang tak kalah canggih dibandingkan pulau lainnya, ditambah juga pulau ini bisa dibilang adalah pulau yang paling sejahtera dibandingkan ke empat pulau lainnya.
Pasti kalian sedang berandai-andai, kira kira kekuatan spesial apa yang aku milikki? Aku akan jawab pertanyaan itu dengan cepat. Kekuatan elemen yang aku warisi adalah kemampuan untuk berubah wujud menjadi apa saja yang aku pikirkan dalam emosi ku. Asal kalian tahu saja, kekuatan ini sudah muncul sedari aku bayi, ketika aku merasa kesal saat itu aku belom bisa mengendalikan diriku dengan baik, sehingga kuubah wujudku menjadi kaca transparan rumah sakit. Dan ketika kedua orangtuaku mencari ku, mereka tak dapat menemukanku di dalam tabung bayi, seketika satu rumah sakit sibuk mencari bayi bernana Hugo Headerford. Sampai-sampai, akhirnya kedua orangtuaku pun merancang baju khusus untukku, agar disaat aku berubah wujud menjadi apa saja, baju tersebut juga dapat menyesuaikan dirinya dalam berbagai macam bentuk.
Itu adalah cerita masa kecilku yang tak akan perna kulupakan hingga saat ini, yaa dan masi sangat banyak kisah menarik saat aku kecil. Cepatnya, orang tuaku mengetahui kekuatan ini, saat dilakukan pengecekkan DNA elemen saat aku ingin masuk sekolah, dan hasilnya positif seperti yang sudah kuduga. Keseharian pun dimulai, pembinaan mengenai pertandingan kitab enchanted pun semakin ditekankan ketika aku menginjak usia lima belas tahun. Semua guru seakan-akan membujuk kami untuk ikut pertandingan tersebut, mereka guru yang sudah tua sangat menginginkan jika salah satu dari angkatan ini lolos ke babak selanjutnya. Semua anak boleh menolak tawaran ini, karena kebanyakan siswa hanya ingin lulus untuk bekerja di perusahaan ternama Hubemo, namun karena telah diwarisi kekuatan elemen ini, mau tak mau mereka masuk ke sekolah praktek dan bukannya sekolah teori.
Aku juga menjadi sasaran orangtuaku untuk mewujudkan keinginan mereka, yaitu bekerja di perusahaan ternama Hubemo. Mereka berfikir jika nanti aku ikut pertandingan ataupun menjabat pekerjaan yang berhubungan dengan kekuatanku maka nyawaku akan terancam, mereka tak ingin anak satu-satunya yang mereka milikki akan terluka. Selain sibuk bekerja, mereka juga selalu mengingatkanku akan masa depanku untuk masuk mendaftar di perusahaan Hubemo. Apa boleh buat, kuturuti semua yang mereka mau, lagian kupikir-pikir itu juga kan semua demi kebaikanku.
Namun semakin aku menjauhkan pikiranku dari pertandingan konyol tersebut, kepalaku akan menjadi pusing dan mulai terdengar suara sayup-sayup "Temukan kitab...kitab enchanted..."
Bisikkan itu terdengar sangat jelas di telingakku, aku pikir itu hanya halusinasi saja, karena aku hanya mendegar hal tersebut sekali untuk pertama kalinya.
Aku pun cukup puas dengan kekuatan yang aku milikki, karena aku bisa membantu beberapa orang di Hubemo.
3 bulan sebelum hari kelulusanku, tampak kepala sekolah Hubemo memasukki kelasku dengan muka yang sangat serius. Lalu ia membagi-bagikan kertas formulir pendaftaran pada seluruh anak satu persatu. Kuterima kertas itu, dan terdapat tulisan besar di atas kertas:
PENDAFTARAN PESERTA ANGAKATAN KE-10
Tanganku gemetar, aku memikirkan keinginanku sendiri serta kedua orangtuaku, tanpa berfikir panjang aku segera mengisi form dan memutuskan untuk tidak mengikuti pertandingan tersebut. Seketika itu, aku pun mulai mengalami sakit kepala lagi seperti yang pernah kurasakan sebelumnya. Tiba tiba kurasakkan dalam pikiranku seperti ada orang yang memaksakku untuk mengikutinya, sesaat sebelum kertas dikumpulkan, tanganku bergerak sendiri tanpa perintahku, kuubah jawabanku menjadi "Setuju mengikuti." Segera kepala sekolah mengambil kertasku dengan gesit.
Ketika pulang sekolah, sekujur tubuhku berkeringat, aku tak tahu apa yang akan kukatakan pada kedua orangtuaku jika mereka menanyakan pilihanku pada hari ini. Kumasukki rumah dengan perlahan, segera aku lari masuk ke dalam kamar dan segera menguncinya. Kurebahkan diriku ke kasur dan segera berfikir betapa bodohnya aku mengisi form dengan jawaban yang tak perna diinginkan kedua orangtuaku.
Malam pun tiba, kami sekeluarga sedang makan malam di meja makan.
"Jadi bagaimana Hugo, apa yang kau isi dalam form pendaftaran mu hari ini?" Ayahku bertanya dengan santai, seratus persen dirinya yakin jika anak semata wayangnya itu tak akan pernah mengisi formulir pertandingan Enchanted alias menolaknya.
"Maaf Ayah..." jawabku pelan.
Hari itu, aku memutuskan untuk jujur dibandingkan nantinya ini semua akan menjadi masalah yang lebih rumit.
"Apa maksudmu nak?" tanya Ibuku.
"Maaf ...aku memutuskan untuk mengikuti pertandingan tersebut..." balasku singkat.
"APAAAA!!????" bentak Ayahku tak percaya, sambil bangkit dari tempat duduknya.
"KAU KIRA SELEKSI ITU HANYA MAIN MAIN APA???!!!!" bentak Ayahku lagi.
"KAU KIRA AYAH HANYA MAIN MAIN SAAT MENGINGATKANMU UNTUK MENOLAK PENDAFTARAN ITU, HAH???!!!" bentak Ayah.
"Memang apa salahnya juga Yah mengikuti pertandingan tersebut???" tanyaku menentang.
"TANYA SAJA IBUMU!" bentak Ayah, dan ia langsung meninggalkan kami berdua di meja makan.
Ibu pun menceritakan, jika dulu Ayah dan temannya pernah mengikuti seleksi tersebut bersama, namun karena temannya yang terlalu yakin dan berambisi untuk lolos dan hasilnya menyatakan bahwa mereka berdua tidak lolos. Temannya itu memutuskan untuk bunuh diri tepat di saat hasil tersebut sudah tersebar.
"Tapi kan reaksi semua orang berbeda Bu, lagian jika aku tidak lolos pun, aku masih bisa kan mendaftar di perusahaan Hubemo?" tanyaku gesit.
"Iya nak benar katamu, Ayahmu hanya terlalu mengkhawatirkanmu saja...,, sudah sudah lanjutkan makananmu...Ibu akan membicarakan hal ini lagi dengannya.." balas Ibuku.
"Baiklah Bu.." jawabku lemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments