...Sadar Akan Posisi...
...Merupakan Cara Terbaik Untuk Bertahan...
..._Bad Angel: Geng Motor Berkuasa _...
...Chapter 2: Cowok Songong...
...•••...
Seorang murid laki-laki dengan mengenakan kacamata yang tebal sedang asik membaca buku kesukaannya di koridor sekolah. Namun, tiba-tiba ada seseorang datang ntah dari mana, menarik buku yang tengah asik dibaca nya
Pada name tag seragam yang dikenakannya tertulis 'Reyhan. Si murid laki-laki tampak terkejut melihat kedatangan ketua geng motor itu. Tidak hanya Reyhan, Angga, Devan, Alan, dan Leo juga ada di sana mengelilingi dia dengan membentuk sebuah lingkaran
"Bu-buku aku. Itu buku aku kembalikan" -cicitnya pelan menginginkan bukunya kembali
Reyhan membolak-balik buku itu, "Lo mau buku ini? Ambil sendiri"
Dengan senyuman licik yang mengejek, buku itu kembali dilempar Reyhan kearah Devan. Ketika murid berkacamata hendak mengambil bukunya dari Devan, buku itu kembali dilempar kearah Alan dan begitu seterusnya
Akibat ulah dari ke-lima anggota geng motor 'Bad Angle, murid itu tampak kewalahan. Keringat mulai turun bercucuran membasahi wajahnya, bahkan kacamata yang dikenakan sudah mulai berembun
Penglihatannya mulai tertanggung sebab kacamata itu sudah tertutup dengan embun. Dia berhenti sejenak sembari menarik nafas
Tangannya merogoh kantong baju kemudian mengeluarkan lap kacamata miliknya dari sana. Dengan penuh hati-hati, dia dibersihkan embun dari kacamata itu lalu memakainya kembali
Saat kacamata kembali dipasang, tepat dihadapannya sudah ada Reyhan dengan amarah yang terpendam
"Pasti Lo yang udah ngelaporin gue ke Bu Dewi" -kerah baju milik murid berkacamata di tarik kuat oleh Reyhan
Kepala orang yang kerah bajunya ditarik Reyhan menggeleng, "Bu-bukan. Bukan aku yang ngelaporin"
Murid berkacamata itu berbohong. ia semakin takut, sebenarnya memang dialah orang yang telah melaporkan Reyhan ke guru BK. Namun apalah daya, jika dia mengakui itu perbuatannya maka dia akan habis di hajar
"Gak usah bohong, kami semua juga liat sendiri Lo yang ngelaporin," sanggah Leo
Amarah Reyhan semakin naik, terlebih lagi murid berkacamata itu mencoba untuk mengelabui dia
Alan maju lalu menyentil jidatnya, "Lo jangan coba-coba ngelabui kita. Apa Lo pikir kami keledai?"
"Berani-beraninya Lo ngelaporin gue ke guru BK!" -geram Reyhan
"Udalah Rey, lepasin dia," -Angga mencoba untuk melerai pertikaian
"Ngapain di lepasin. Hajar aja terus, biar tau rasa dia" -Devan mendukung penuh pertikaian ini
"Eh dasar bego"
Kepala Devan di jitak pelan sama Angga
"Apaan sih Lo. Kenapa jadi gue yang kena jitak"
"Kalo dihajar terus yang ada ni anak bisa babak belur. Bisa-bisa kita masuk ruang BK dan di ceramahin habis-habisan lagi" -jelas Angga
Leo setuju dengan usulan Angga, "Yang Lo bilang ada benarnya juga. Gue juga udah males dengerin ceramah Bu Dewi "
"Cemen amat Lo berdua" -ejek Alan melihat Angga dan juga Leo
"Ahhggrr, kenapa jadi kalian yang ribut," -Reyhan terganggu dengan kebiasaan temannya
"Dengar gue baik-baik! Mungkin kali ini Lo bisa lolos, tapi kalo Lo benari buat ulah-"
Tatapan tajam Reyhan layangkan ke murid berkacamata yang sudah tampak ketakutan
"Lo bakal tau akibatnya" -Reyhan menekankan perkataan
...•••...
"Bu pesan nasi goreng nya satu, sama minumnya jus mangga"
Raya sedang memesan makanan di kantin, tidak perlu waktu lama bagi 'Ina si Bu kantin menyelesaikan makan yang dipesan Raya
"Ini nak. Satu nasi goreng dengan minuman jus mangga"
"Berapa Bu?"
"17rb"
"Buset 17rb, ini namanya kemahalan," -batin Raya berbicara
Dari dalam dompet bewarna abu-abu miliknya, Raya mengeluarkan uang lalu membayar pesanannya. Setelah menerima kembalian uang, dia pergi dengan membawa pesanan itu bersama dengan dia
Langkah kakinya berjalan menuju kearah Via, temannya yang ada dimeja dengan posisi tak jauh dari tempat dia memesan.
Pesanan itu kemudian diletakkan Raya tepat di hadapan Via, dan menyerahkan uang kembalian tadi kepadanya
"Makasih bestie"
"Hmm"
"Kok cuma 1 sih. Punya Lo mana?"
"Gue gak pesan"
"Napa"
"Lo kan tau sendiri, makanan di sini tu mahal-mahal semua. Ya, gue mana ada duit buat bayar" -jawab Raya dengan jujur
"Ya ampun, gue kan udah bilang. Lo gak perlu mikir cara buat bayar, biar Gue yang bayar"
"Gak lah, gue jadi gak enakan. Lagi pula gue ada bawa bekal dari rumah"
Raya menaruh bekalnya diatas meja. Bekal yang dia bawa juga nasi goreng, seperti yang ada dikantin
"Ckckck Lo gak ribet, tiap hari bawa bekal?"
"Gak, lagian nasi goreng gue gak ada bedanya dengan yang kantin jual"
"Terserah Lo deh"
Jika memiliki uang, Raya mungkin akan memiliki pemikiran yang sama dengan Via. Bawa bekal memang sedikit ribet, namun dia tau dimana posisinya sekarang
Plakk
Suara tepukan meja yang dipukul dengan kuat mengagetkan dua orang yang duduk di sana
Meja itu ditempati Raya dan Via, mereka berdua sama-sama terkejut. Makanan yang sedang mereka santap jadi tersendat di tenggorokan, keduanya langsung meneguk air minumannya masing-masing
"Minggir Lo berdua. Kita-kita mau duduk di meja ini"
"Enak aja, baru datang tiba-tiba nyuruh minggir," -Raya berhenti meneguk air minumnya
Mata Via tertuju kearah gelang hitam yang di pakai orang itu. Disana tertulis 'Bad Angle dengan gambar sayap hitam yang hanya ada sebelah
"Omg, Raya... Ray..."
Via berbisik dengan suara pelan, berharap Raya bisa mendengar suaranya. Akan tetapi gadis itu tidak mendengar namanya dipanggil
"Kita duduknya di meja lain aja, tu di sana masih ada yang kosong. Lagi pula mereka duluan yang disini" -Alan
"Gak. Gue tetap mau duduk disini " -ajakan Alan ditolak Reyhan
Melihat betapa angkuhnya Reyhan membuat Raya menjadi jengkel, "Songong amat lu. Lo pikir Lo itu siapa?"
"Wah... Parah si ini. Bisa-bisa ada yang gak kenal sama seorang Rey-" belum selesai Devan bicara, Reyhan sudah lebih dulu memotongnya
"Lo ngatain gue 'songong?" -nada penuh penekanan dari Reyhan
"Iya"
Kali ini Raya bangkit dari tempat duduknya. Raya yang tingginya hanya sebatas dagu Reyhan membuat kepalanya harus mendongak keatas, sementara Reyhan kebalikannya. Si ketua geng motor 'Bad Angle menundukkan sedikit kepalanya
"Nyali Lo besar juga ternyata"
"Rey, udah Rey. Lagian dia cewek, ngapain di ladenin," -tangan Leo menghalangi Reyhan
"Memangnya kenapa kalau gue cewek? Lo pikir gue takut sama dia!?" suara lantang Raya membuat mereka menjadi pusat perhatian
Devan kaget, "Waw... Santai girl"
"Lo!-"
"Jangan di terusin," -Angga
"Lo ngebelain dia?"
"Gue gak ngebela siapa-siapa. Kenyataannya memang mereka Luan yang duduk di sini"
Situasi semakin panas, Via memikirkan cara agar dia bisa menarik Raya pergi dari sana
"Ehmm... Raya, kita pindah kemeja yang lain aja yuk!?" -tangan Via menarik Raya
"Apa-apaan, kenapa harus kita yang pergi. Lagian, ngapain juga takut sama cowok songong kayak dia"
"Jangan nunjuk-nunjuk,"
Reyhan menggenggam kuat tangan Raya yang menunjuk tepat didepan wajahnya. Genggam itu semakin lama semakin kuat, Raya mulai merasa kesakitan
"Lepasin tangan gue. Gue bilang lepasin!"
Seakan-akan tidak mendengar, Reyhan terus menatap kearah Raya yang berontak sekuat tenaga. Tiba-tiba Reyhan melepaskan tangan itu dari genggamannya. Raya hilang kendali dan terjatuh
Ahkkk
Mata Raya tertuju kearah air minum dibawanya, secepat kilat tangannya meraih botol itu lalu menyiram nya ke seragam Reyhan
"Dasar songong!"
...•••...
Bersambung______
...•••...
...Terimakasih sudah membaca...
...Bad Angel: Geng Motor Berkuasa...
...Mohon untuk memberikan dukungan berupa...
...Like ✓...
...Komentar✓...
...Dan Juga Share ✓...
...Setiap hari akan update chapter baru, jadi FAVORIT cerita ini...
...Jangan lewatkan keseruan nya!!...
^^^Follow Instagram Author^^^
^^^@zrae_08^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments