Indah berjalan keruang tamu untuk menemui tamunya yaitu Zenia dan Amora putrinya yang berusia 3 tahun.
Indah menatap Zenia Prastica, wanita cantik dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Wajahnya terlihat ayu dan tenang saat berbicara, dan tidak pernah menampakkan ekspresi kesal atau pun marah selama ia mengenalnya.
"Selamat datang dirumah kami, aku tidak mengira kalau Kaka bersedia berkunjung kesini," sapa Indah pada isteri pertama Dirga.
"Indah... Aku minta maaf karena baru sempat berkunjung kesini. Dimana putrimu, aku tidak melihat nya?" tanya Zenia ramah.
"Dia sedang tidur. Apakah Kaka ingin melihatnya?"
"Aku tidak ingin mengganggu tidurnya. Indah aku tidak bermaksud lancang mencampuri rumah tanggamu dengan Mas Dirga, bagaimanapun kita memiliki suami yang sama, aku hanya minta kamu tidak berharap lebih pada Mas Dirga!."
"Maksud kaka? Aku samasekali tidak mengerti."
"Maksudku, jadilah isteri yang menuruti apa kata suami dan jangan meminta sesuatu yang suami kita tidak bisa berikan."
"Aku tidak pernah meminta sesuatu yang tidak bisa Mas Dirga berikan Kak. Selama kami menikah aku baru meminta sekali yaitu agar ia datang mendampingi diriku saat melahirkan. Apakah begitu berat dilakukan?"
"Aku mengerti, tapi saat itu Mas Dirga mempunyai kepentingan lain."
"Ya. Dia sudah mengatakannya dengan jelas," jawab Indah dingin.
Ia samasekali tidak mengerti mengapa Zenia bisa bersikap tenang seperti itu, apakah wanita didepannya ini tidak memiliki emosi.
"Mas Dirga tadi pagi memintaku memberikan ini untukmu dan bayi mu. Siapa nama bayi mu?"
Indah menerima pemberian dari Dirga melalui Zenia dan meletakkan disampingnya.
"Nama putri kami Laras Sasono. Ada apa Kak," ucap Indah terkejut melihat perubahan pada wajah tamunya.
"Apakah Mas Dirga sudah mengetahui namanya?"
"Tentu saja, aku sudah mengirimkan namanya melalui pesan WhatsApp."
"Benarkah, dan dia tidak mengatakan apapun dengan nama Sasono dibelakang nama putrimu?" tanya Zenia dengan suara penuh emosi yang baru pertama dirasakan oleh Indah.
"Putri kami Kak, Larasati Sasono apa yang salah. Apakah tidak boleh ada nama Ayah dibelakang namanya."
"Karena nama Sasono hanya diberikan untuk anak ku, bukan anak wanita lain," jawab Zenia tajam dan tidak rela.
"Tapi kita mempunyai suami yang sama Kak, jadi anak kita sama-sama berhak memiliki nama ayah mereka."
"Tapi kalian menikah secara agama, jadi anak kalian hanya milikmu," ucap Zenia keras membuat Indah tertawa sinis.
"Sayang sekali, pernikahan kami juga syah secara hukum negara, aku rasa kamu harus lebih teliti dalam memberikan izin pada suamimu untuk menikah lagi," ucap Indah tertawa mengejek.
"Bagaimana mungkin kalian bisa menikah secara hukum negara, sementara aku adalah isteri pertamanya?" ucap Zenia dengan nada tinggi.
"Tentu saja bisa, Maaf aku tidak bisa menemani mu terus, aku harus menyusui putriku dulu, atau lebih tepatnya putri ku dan Mas Dirga tersayang," ucap Indah dengan nada mengejek.
Indah meninggalkan Zenia dan putrinya diruang tamu dan ia melihat wajah Zenia sangat marah sekaligus terpukul.
"Apa yang dipikirkan wanita itu? Mengapa ia seperti tidak rela mengetahui pernikahan kami diakui oleh negara? Apakah berhubungan dengan kekayaan Mas Dirga. Kalau hal itu yang dipikirkan Zenia, wanita itu perlu dikasihani," kata Indah pelan.
Sementara itu Zenia segera membawa putrinya pulang kerumah dan ia segera membuka laci lemarinya untuk melihat dokumen kepemilikan harta kekayaan Dirga.
"Aku akan tetap memiliki ini, dan tidak akan memberikannya pada wanita yang lain serta anak mereka," bisik Zenia dengan serakah.
Zenia mendekati putrinya dan ia berkata penuh bujukan.
"Amora, saat Papa pulang, kamu harus minta sama Papa agar diberikan saham atas namamu," ucapnya pada anaknya yang berusia 3 tahun.
Amora menatap tidak mengerti dan hanya mengangguk saja.
"Semua ini harus tetap menjadi milik kita, Mama tidak akan membiarkan menjadi milik anak yang lain," katanya lagi dan Amora kembali mengangguk.
Zenia wanita cantik dan selalu bersikap tenang ternyata memiliki sikap serakah yang luar biasa dan ia bahkan mengajarkan pada anaknya yang masih kecil untuk meminta sesuatu yang tidak dimengerti nya. Satu hal yang dia lupakan apa yang dipegangnya masih atas nama suaminya bukan namanya pribadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
As-Sana (IG: rain_session
Ohh ternyata Zenia nurut2 aja karena harta ya kak.
next..
kalau berkenan mari mampir kak di karyaku "My Old Wife"😊😊
2020-07-06
0
Dahlia Rahmawati
baru mudeng jalan ceritanya....lanjut
2020-06-17
0
Aryani Disa
mulai mngerti alurnya mb...lnjuut mb...
2020-06-15
0