Setelah menunggu cukup lama, akhirnya terdengar suara bayi menangis dan tidak berapa lama keluar dokter yang membantu persalinan sambil menggendong bayi perempuan yang sangat cantik.
" Bapak, ini putrinya, dan tolong di adzan ni, semoga putrinya menjadi anak Sholehah yang memiliki budi pekerti yang baik secantik wajahnya," ujar Dokter.
" Bagaimana dengan Kakak saya dok ?," tanya Abi setelah ia selesai mengadzankan keponakannya.
" Oh, yang melahirkan itu bukan isteri Bapak?, maaf ya Mas saya tidak tahu, ibu bayi dalam keadaan sehat, hanya merasa letih saja."
" Tidak apa-apa Dok. Saya ucapkan terima kasih sudah bersedia datang."
" Seharusnya memang ibu dibawa ke rumah sakit Mas, tapi tadi didalam ibu menolak keras. Untunglah saat mengandung ibu selalu rajin memeriksa kehamilan nya."
" Maafkan kakak saya Dok, dia memang sedikit keras kepala," ucap Abi tersenyum tipis.
Tidak berapa lama suster datang menemui mereka dan mengatakan bahwa ibu bayi sudah rapi dan bayi nya bisa segera di beri ASI ekslusif.
" Baiklah, kami permisi dulu, besok pagi saya akan datang kembali."ucap dokter berpamitan.
Setelah dokter dan suster pergi, Shinta dan Abi menghampiri Indah yang terlihat sedih.
" Ada apa Ind ?, sekarang kamu susui dulu putrimu ya!," ucap Shinta dan ia meletakan cucunya didada Indah.
" Apakah Mas Dirga datang Bu ?," tanya Indah lirih.
" Tidak. Dia bahkan tidak menjawab teleponku dan membalas pesan yang aku kirim," jawab Abi tajam.
" Apakah Bapak sudah datang Bu ?," tanya Indah lagi mengabaikan ucapan adiknya.
" Tidak sayang, tapi Bapak sudah memaafkan mu. Saat ia Bapak sedang berada diluar kota," jawab Shinta.
Mendengar perkataan Abi dan jawaban dari Shinta membuat Indah menarik napas dengan rasa sesal yang memenuhi dadanya.
" Aku benar-benar menyesal, dan aku terlalu keras kepala hanya mengikuti keinginan hatiku saja. Apakah Bapak bersedia menerima telepon ku Bu?, aku ingin minta maaf," ucapnya masih dengan suara pelan.
" Mba Istirahat saja dulu, nanti aku yang akan menghubungi Bapak. Aku yakin bapak bersedia menerima telepon dari Mba, kalau sebelumnya bapak tidak bersedia itu karena Mba masih ingin menang sendiri. Maaf kalau aku bicara seperti ini, tapi itu memang kenyataannya," ujar Abi dengan suaranya yang tenang.
" Ya, aku menyesal sekali ."
" Sekarang kamu harus istirahat, ibu akan menjaga putrimu. Apakah kamu sudah memiliki nama untuknya ?," kata Shinta seraya mengangkat cucunya setelah Indah selesai menyusui.
" Aku sudah memiliki nama untuknya, tapi aku ingin Mas Dirga tahu lebih dulu Bu," jawab Indah.
Tidak berapa lama Indah sudah tertidur dan Shinta menjaga cucu nya dan ia memandangi wajahnya yang mungil.
" Bu, Ini masih malam. Ibu tidurlah !," ucap Abi.
" Ibu akan menemani Indah disini. Kalau kamu tidak keberatan bawa kemari kasur lipat yang berada dikamar tamu. Ibu tidak tega membiarkan kakakmu sendiri."
" Aku yang akan menjaga mereka Bu ?."
" Kamu belum bisa menggendong bayi Abi. Kamu ambilkan saja yang ibu minta tadi."
" Baiklah kalau itu yang ibu inginkan," jawab Abi dan ia pun segera keluar untuk mengambil apa yang diminta oleh ibunya.
Matahari pagi sudah menampakkan cahayanya dan Indah terbangun dari tidurnya setelah beberapa kali ia terbangun saat bayinya menangis.
" Apakah kamu mau mandi sekarang ?," tanya Shinta yang baru memasuki kamarnya.
" Iya Bu, aku akan mandi sekarang. Apakah Mas Dirga sudah menelepon ?," tanyanya pelan.
" Belum. Ibu rasa sebentar lagi ia akan datang. Jadi kamu harus tampil cantik saat suamimu datang," ucap Shinta tersenyum yang dijawab Indah dengan senyuman yang sangat tipis.
Ternyata apa yang diharapkan Indah bahwa suaminya akan segera datang untuk menemuinya dan juga putrinya baru terwujud seminggu kemudian.
Hari Sabtu Indah menggelar acara syukuran atas kelahiran putrinya sekaligus melakukan aqiqah. Indah dan Abi sudah berusaha untuk menghubungi Dirga dan mengirimkan pesan tetapi tidak pernah ada balasan dan Dirga baru membalas pesan Indah ketika Ia meminta izin untuk melaksanakan aqiqah dan jawaban yang diterimanya hanya kata terserah.
Sabtu siang Dirga datang dan ia terkejut karena dirumahnya banyak orang. Ia memberi salam pada tamu nya sebelum masuk kedalam rumah melalui pintu samping.
Dirga bertemu dengan Abi yang menatapnya tidak suka dan mereka hanya saling memandang sampai Shinta menegur mereka berdua.
" Abi , bukankah kamu bilang akan keluar ?, Dirga apakah kamu akan menemani Indah didepan atau mau ke kamar ?," tanya Shinta tajam.
" Aku akan ke kamar Bu, bukankah ini acaranya ibu-ibu semua ?."
" Benar, tapi tidak ada salahnya kalau kamu mendampingi Indah!,"
" Aku akan ke kamar saja Bu," jawabnya dan ia segera menaiki tangga menuju kamarnya.
Shinta menatap punggung menantunya yang berjalan menuju kamar tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
Setelah acara selesai, Indah duduk menyandar di sofa sementara putrinya digendong oleh Neneng, wanita yang membantu merawat putrinya.
" Indah. Dirga sudah datang, dan saat ini ia berada dikamar ," beritahu Shinta.
" Biarkan saja Bu, aku tidak ingin mengganggunya," jawab Indah pelan.
" Oh ya, barusan Abi minta agar kamu meneleponnya kalau sudah selesai," beritahu Shinta menyampaikan pesan putranya.
" Baiklah, aku akan menghubungi nya," jawab Indah dan ia berjalan menjauh agar ibu nya tidak mendengar pembicaraan nya.
" Halo Abi, apakah kamu sudah melihatnya ?," tanya Indah.
" Sudah. Tapi apakah Mba beneran mau pindah kesini ?," tanya Abi tidak percaya.
" Benar. Aku sudah tidak kerasan tinggal dirumah besar ini."
" Apakah Mas Dirga sudah tahu ?."
" Aku belum berbicara padanya, kamu lakukan saja proses transaksi nya Bi, kalau bisa bulan depan rumah tersebut sudah bisa ditempati !," jawabnya pelan.
" Semuanya tidak bisa dilakukan secara terburu-buru Mba, tapi aku akan mengusahakan semua bisa cepat."
" Terserah kamu saja."
Indah menutup teleponnya dan ia mencari Shinta dan bertemu dengannya sedang bersama Neneng.
" Bu, aku akan ke kamar dulu,"
" Baiklah , ibu akan menjaganya ," jawab Shinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Riz
Indah oh Indah😥
Keren kak ceritanya. Aku baru baca sampai sini dulu ya.
Semangat terus kak. Jangan lupa mampir di My Lovely Rain ya kak. Ditunggu kritik dan sarannya🌻🌻🌻
2020-07-06
0
Oki Indriani
lanjut Thor
2020-07-05
0
Raini Sidarra aceh
semangat
2020-07-05
0