****
" Ada apa kak?" tanya Risa
Rere dan Sandi diam lalu membubarkan diri masing-masing.
Risa mendekati kakaknya, Rere memilih masuk kamar diikuti Risa.
" Kak Rere kenapa?"
Rere duduk di kasur dengan kesal.
"Hufff! laki-laki kurang ajar itu! " gerutu Rere tidak jelas.
" Kak Sandi kenapa?"
Risa masih bengong
" Jangan panggil makhluk itu kakak, dia bukan kakakmu! jangan dekati dia! Kalau bukan karena ayah, sudah kubanting! Kuhajar! "
Rere masih mendengus kesal
" Kalau Kak Rere masih bicara tidak jelas gini mana aku ngerti "
" Pokoknya jangan dekati cowok kurang ajar itu! Titik!"
Risa menatap Rere. Kakaknya sedang marah besar.
" Dia berani kurang ajar sama kakak"
Akhirnya Rere buka suara
" Hah? " Risa terkejut
" Waspada dengannya, dia"
Klik!
Pintu kamar Rere terbuka
Secara otomatis Rere dan Risa menengok. Pak Irawan sedang berdiri didepan pintu sekarang.
" Tante diana sudah masak, ayo makan" ajak ayah.
" Rere tidak lapar"
Padahal jelas Risa mendengar bunyi Kukuruyuk diperut kakaknya. Ayah mendekati kedua putrinya
" Bukankah kalian sudah berjanji untuk saling mengenal, Tante Diana sengaja memasak untuk kalian"
" Rere tidak ingin makan bersama"
" Ya sudah, tapi sebentar tetap makan, jangan sampai sakit nak. Ujian skripsimu sudah didepan mata" Kata Pak Irawan beranjak diikuti dari belakang. Rere membiarkan ayah dan adiknya pergi. Saat sudah dipintu pak Irawan memalingkan muka menatap putrinya
" Tante Diana tadi sudah cerita masalah Sandi tadi, Itu salah paham, Sandi tidak tau kalau "
Wajah Rere memerah menahan marah emosinya meningkat dua kali lipat
*oh jadi si Tante itu diberitahu anaknya dan malah membela b*ingan itu
" Aku tidak mau dengar ayah" kata Rere makin marah.
Ayah menghela napas. Susah untuk membuat putrinya mengerti sekarang dalam keadaan emosi.
Tante Diana melaporkan kesalahpahaman antara Rere dan Sandi tadi pada pak Irawan. Menurut versinya, Sandi tidak sengaja hampir jatuh karena baru dari kamar mandi, secara kebetulan menjadikan Rere sebagai penopang. tetapi Rere bereaksi lain malah menuduh Sandi yang tidak-tidak.
Rere nyaris membanting Sandi ke lantai akibat kekagetannya.
(info sebagai anak pensiunan polisi, Raka, Rere dan Risa diajarkan karate sejak kecil sebagai perlindungan diri)
Rere tidak keluar untuk makan malam. Ia memilih memesan makanan online. Risa lebih memilih mempercayai kakaknya dan mulai hati-hati.
Sejak saat itu Tante Diana dan Sandi sudah mulai sering datang ke rumah, baik sendiri ataupun bersama-sama. Pernikahan pak Irawan dan Tante Diana sendiri diputuskan akan dilaksanakan dua bulan kemudian. Risa masih merasakan berat, jauh dalam hatinya menolak namun apa daya ayahnya terlihat sangat bahagia.
****
Suatu siang di pelataran kampus, Risa tengah asyik melihat sosmednya.
" Kamu manis deh kalau tersenyum " puji Daren saat Risa tengah tersenyum melihat layar ponselnya.
Risa tengah membaca sesuatu di layar ponselnya. Rere memposting dirinya baru saja selesai yudisium. Gadis itu bahagia kakaknya berhasil ujian skripsi ditengah kekalutan pikirannya.
"Wah Renata akhirnya selesai juga ya" Daren ikut menengok layar ponsel Risa. Jaraknya dekat sekali dengan pipi Risa,
Gemesnya pengen nyium tapi takut si imut ini malah membantingku ke lantai, nih jantung ga kerja sama banget! tahan! tahaannn Dareeeennn!
Daren menahan napas mencoba mengatur degub jantungnya. Ia khawatir kalau bunyi degub jantungnya bisa terdengar oleh Risa, padahal gadis itu masih tidak sadar penuh dengan keberadaan Daren yang sama-sama tengah melihat kelayar ponselnya, posisi mereka sangat dekat.
" Mau kemana?" tanya Daren. Risa beranjak berdiri.
" Mau ke kampusnya kak Rere" jawab Risa
" Naik apa?"
" Motor"
" Kuantar ayook! Liat mendung gini, takutnya hujan dijalan"
" Tidak usah, motorku gimana Kak?"
" Gampang! Mau lebih cepet sampe kan?? Buruan! " kata Daren menarik tangan Risa.
Adegan tarik menarik itu mendapat perhatian mahasiswa disekitar mereka.
" Kak Daren tau kampus kakakku?" tanya Risa sudah didalam mobil Daren.
" Taulah! " jawab Daren cepat tetapi langsung kaget sendiri. Apalagi Risa tengah menatapnya bingung. Bagaimana Daren bisa tau?
Deuuhhh ni mulut! Aku ga mungkin bilang kalau aku kepoin seluruh keluarganya! bahaya! harusnya tadi pura-pura tanya saja
"Ma-maaf mantan pacarku kuliah disana, secara ga sengaja pernah liat kakak kamu disana" kata Daren.
Entah kenapa malah langsung menyesal menjawab seperti itu. Ia ingin punya kesan baik didepan gadis pujaannya malah memperlihatkan keburukannya secara tanpa sengaja. Dengan jawaban seperti itu ia khawatir bahwa Risa bisa melihatnya sebagai playboy. Padahal embeer!!
Risa hanya membulatkan mulutnya lalu tersenyum.
" Kenapa?"
" Ga sich! ga papa! " jawab Risa.
" Ada apa? bagi dong! "
" Mantan kakak ternyata banyak sekali! Ada dimana-mana, Hehehe"
Jleb! Daren tertusuk tepat diulu hatinya. Nampaknya akan sulit membangun image baik didepan Risa kedepannya. Padahal sejak setahun ini ia tidak pernah menggandeng siapapun lagi. Tidak ada yang bisa membuatnya mengalihkan perhatian dari seorang Marisa Kusuma.
" Aku pasti jelek dimata kamu ya? "tanya Daren agak murung sambil menyetir.
" Iya sich (Risa melihat wajah Daren agak sedih) Eh maaf! tadinya kukira begitu! setelah kenal ternyata Kak Daren beda, jelek darimana coba? tampan begini" ujar Risa menghibur Daren. Ia khawatir Daren tersinggung bisa-bisa ia diturunkan ditengah jalan dan ia harus jalan kaki.
" Aku tampan?? " Hidung Daren terlihat kembang kempis agak merah. " Matanya normal kalau begitu, Adduhh jantungku ini kerjasamanya dong! Dipuji gini aku dah melayang-layang, ya ampunnn!!! " Gumam Daren
" Kak Daren bilang apa?"
" Ah ga kok! Eh dah sampe, Aku parkir dulu"
Selamet! Selamet!
Risa menelpon Rere menanyakan posisi lalu bergegas menuju ke tempat yang disebutkan Rere bersama Daren.
"Selamat ya kakak, aku ga tahan langsung ke sini! doain aku juga "
Risa memeluk kakaknya gembira. Tadi ia dan Daren menyempatkan diri membeli buket untuk Rere
Rere terlihat lega luar biasa, Senyumnya mengembang tak kala melihat Daren datang bersama Risa.
" Pacar ya dek? " Bisik Rere tetapi agak keras hingga terdengar oleh Daren juga.
" Ah, Bukan kak! Temen" jawab Risa
" Lagi otw kalau dapat restu bisa lebih cepat" jawab Daren. Rere tertawa. Risa menyikut Daren.
" Hahaha! Hati-hati Sa! Terlalu Tamvvan! " Rere masih saja tertawa.
Risa kikuk sementara Daren ikut tertawa akrab dengan Rere.
" Kita foto yuk" Ajak Risa mengambil fotonya dan Rere lalu memposting nya di Instagram. Daren mencuri kesempatan untuk foto bersama Risa (buat disimpan di dompet) .
" Makan dicafe yuk! kutraktir" ajak Daren.
Rere menolak karena ia dijemput pacarnya. Risapun menolak karena harus kembali ke kampus.
Sepintas ia melihat Sandi sedang mengendarai mobil ayahnya tengah tertawa dengan perempuan ber-make up tebal. Entah apa yang mereka lakukan.
" Liatin apa?"
" Tidak ada, ayok balik kak! " kata Risa.
Daren patuh saja, ia senang dapat banyak kesempatan bicara dengan pujaan hatinya.
Gilaaa! Kemana jam terbang ku semua sebagai playboy! Apa ini karma dari Tuhan? selama ini aku selalu dikejar cewek, semua trikku ga ada mempan ke Risa..
Apa mesti kudukunin nih anak biar mau?
Hati Daren terus saja berkecamuk. Banyak taktik dan strategi yang dipikirkan dikepalanya.
" Makasih banyak ya kak" kata Risa langsung ke parkiran mencari motornya.
Setelah itu ia menelpon Erika, Tama, Karina dan Juki memastikan tugas kelompok mereka sudah selesai.
" Elu yang namanya Mariska ya?" tanya 3 orang cewek dan satunya cowok. Mereka adalah senior Risa
" Bukan" jawab Risa langsung namanya Marisa bukan Mariska.
" Aseeemm! Ngelak pula!! " Cewek berbaju biru muda cocok sekali dengan warna kulitnya. Dari pakaian dan aksesoris yang dikenakan semuanya barang branded, sudah dipastikan *H*orang kaya pastinya
" Emang bukan kak " jawab Risa tenang.
Cewek itu panas mendorong bahu Risa kasar
" Lu tahu siapa gua?" tanya cewek itu.
" Emang apa perlunya?" Risa mulai waspada.
Ia melihat tanda-tanda akan dikeroyok dalam bayangannya seperti disinetron ABG Indonesia dimana ada adegan berkelahi semacam ini.
" Perlu diberi nih anak! " Cewek itu makin marah.
Risa sudah siap. Instingnya memberi tahu adanya bahaya namun ia menunggu gerakan sebelum memasang kuda-kuda.
" Ada apa nih? "
Terdengar suara muncul dibelakang Risa.
****
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ani nurhaeni
masiih penasaran
antara daren sama risa
atau risa sama amar
2021-10-12
0
Andrean Brima
bqn ngiler 🤤🤤🤤...aja liatnya Thor...🤭😀😀😀😂😂😂.. silver Queen...heeemmm... mantaap 👍👍
2021-10-10
1
mbemndut
deren dipuji tampan langsung melambung ke langit sap 8 wkwkw
2021-07-14
1