Part 4

Sang CEO pun membaca CV sang gadis tersebut.

“ Jadi nama kamu, Shinta Prasetya.”

“ Iya Pak.”

Sang CEO pun melakukan wawancara kepada gadis tersebut dengan sangat lancar.

“ Ok baik, nama saya Vernando Tanumihardja, kamu saya terima di perusahaan saya sebagai sekretaris saya. Selamat datang di Tanu Grup.”

“ Terima kasih pak, terima kasih.”

“ Dan kamu siap hari ini juga langsung kerja menjadi sekretaris saya?”

“ Siap pak.”

“ Ok, ini kamu pegang tabnya, di situ semua jadwal saya yang udah di siap kan sebelumnya sama sekretaris lama. Tugas kamu cek kembali apa tidak ada perubahan jadwal di situ ya.”

“ Iya pak.”

“ Selamat bekerja Shinta.”

“ Iya terima kasih pak, kalau gitu saya keluar dulu ya pak.” Ucap Shinta (Naomi) tersenyum manis.

“ Iya silahkan.” Balas Ver ikut tersenyum.

Shinta (Naomi) pun keluar ruangan Vernando sang CEO.

“ Sepertinya kalau aku langsung membunuhnya itu tidak menarik, aku akan bermain - main dulu padamu, dan membuat kamu jatuh dalam pesonaku BOS GANTENG KU.” Ucap Shinta(Naomi) dalam hati sambil tersenyum licik.

——————————————————

Tak lama keluar dari ruangan Shinta (Naomi) pun kembali masuk ke dalam ruangan Ver.

Tok .... Tok ...... Tok

“ Masuk.”

“ Oh, Shinta ada apa ?” Ucap Ver sambil sekilas menatap Shinta (Naomi).

“ Maaf pak, hari ini jadwal bapak kosong, saya sudah konfirmasi dan sudah menjadwal ulang semua jadwal bapak.”

“ Baik, terima kasih Shinta.”

“ Iya pak, kalau gitu saya permisi dulu pak.”

“ Iya silahkan.”

Ver dan Shinta (Naomi) pun melaksanakan perkerjaan mereka masing - masing dengan serius, hingga kerjaan Shinta (Naomi) pun harus berhenti sesaat karena seseorang datang sambil membawa makanan.

“ Maaf Bu ini ada makanan buat pak Ver.”

“ Oh, iya biar saya saja yang memberikannya pada pak Ver.”

“ Iya Bu, terima kasih. kalau gitu saya permisi dulu ya Bu.”

“ Iya pak.”

“ Mungkin aku akan sedikit bermain - main dengan makanan ini, dan tentunya kamu bos gantengku" Ucap Shinta(Naomi) tersenyum licik.

Shinta (Naomi) pun menuangkan sesuatu cairan ke dalam makan Vernando. Setelah kegiatannya selesai ia pun masuk ke ruangan Vernando.

Tok ..... Tok ...... Tok.....

“ Masuk.”

“ Maaf Pak, ini ada makanan buat Pak Ver.”

“ Iya, letak saja di situ.”

“ Baik Pak.”

Saat ingin keluar Ver pun kembali memanggil Shinta (Naomi).

“ Shin kamu sudah makan?”

“ Belum Pak, ini saya juga mau makan.”

“ Kamu makan di luar atau makan di kantor?”

“ Saya makan di meja saya Pak, saya bawa bekal.”

“ Kamu makan di sini saja teman in saya, saya lebih suka makan jika ada temannya.”

“ Gak papa Pak?”

“ Gak papa, kan saya yang minta.”

“ Iya Pak, saya ambil bekal dulu ya Pak.”

Setelah Shinta (Naomi)  kembali mengambil bekalnya, dia pun duduk di sebelah Vernando sambil memakan bekalnya.

“ Pak.”

“ Iya Shin?”

“ Bapak mau coba in bekal saya?” Ucap Shinta (Naomi)  sambil menunjuk kan bekal nasi goreng yang topingnya lengkap dan sepertinya sangat enak.

“ Boleh.” Ucap Vernando sambil mengambil sesendok nasi goreng tersebut.

“ Ini enak sekali Shinta, kamu masak sendiri?”

“ Iya saya masak sendiri pak.”

“ Kapan - kapan kamu boleh masakkan saya itu tidak.” Ucap Vernando sedikit menunduk.

“ Boleh kalau Pak Ver suka.”

“ Kalau di luar jam kerja kamu bisa panggil saya Ver, sebenarnya saya kurang suka jika harus di panggil Pak.”

“ Iya Pak.”

“ Shinta.” Ucap Vernando

“ Oh iya ,Ve.....Ver.”

“ Kamu mau ini Shinta.” Ucap Vernando sambil menunjuk tumis capcainya.

“ Maaf Pak, eh Ver saya alergi udang.”

“ Oke.” Ucap Vernando sambil kembali memakan makanannya.

Mereka pun makan kembali dengan tenang. Selesai makan Shinta (Naomi) pun membereskannya dan keluar kembali kemejanya dan melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya tertunda.

**************

Beberapa saat kemudian, tepatnya di sebuah ruangan yang cukup besar.

“ Kenapa tubuhku panas dingin gini?” Ucapnya sambil sesekali melihat ke bawah perutnya yang sepertinya mulai bangun dan membuat di sana sedikit sesak.

“ Kok aku pengen itu ya. Ini kan di kantor.” Ucap Vernando sambil gelisah.

“ Selesai kan ajalah dari pada sakit gini.” Ucap Vernando sambil masuk ke dalam ruangan yang ada di dalam lengkap dengan tempat tidur beserta kasur, lemari, kulkas dan juga kamar mandi.

Tak lama kemudian Shinta (Naomi) pun kembali mengetok pintu

Tok... Tok ...... Tok.... Tok.... Tok.... Tok...

Tok... Tok.... Tok...... Tok.... Tok.... Tok...

“ Pak.” Ucapnya sambil masuk ke ruangan Ver.

“ Pak Ver.” Ucapnya kembali.

Shinta (Naomi)  pun mendengarkan suara aneh yang berasal dari ruangan yang ada di ruangan tersebut.

“ Sepertinya obatnya sudah bekerja.” Ucapnya dalam hati dan tersenyum licik.

Ia pun masuk ke dalam ruangan tersebut, tampal Vernando sedang memaju mundur kan tangannya pada aset kebanggaannya yang tampak besar.

“ Ahhhh.....ahhhh.” Desahan itu keluar dari bibir seksinya Vernando

Saat sedang asik melakukan tugas biologisnya ia pun menoleh ke samping dan melihat sekretarisnya termenung melihatnya. Dengan kondisi asetnya belum di tutupnya ia pun langsung menarik tangan sang sekretaris. Akalnya sudah hilang dengan hawa nafsunya.

“ Bapak mau apa Pak ?”

“ Saya mau kamu Shinta.”

Ver pun langsung mencium Shinta (Naomi) dengan liar, tanpa mendengarkan persetujuan dari Shinta (Naomi)

“ Ini yang aku inginkan.” Ucap Shinta(Naomi) dalam hati dengan tersenyum licik.

Terpopuler

Comments

𝓔𝓴𝓪𝓛𝓾𝓷𝓪♀🍆𝕸y💞👏

𝓔𝓴𝓪𝓛𝓾𝓷𝓪♀🍆𝕸y💞👏

yah,, kasian amat saudara kembar nya itu

2020-10-17

3

Dayuni Randaayujarangdikeloni

Dayuni Randaayujarangdikeloni

kasian sinta nya donk,,

2020-10-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!