“ Ini yang aku inginkan.” Ucap Shinta(Naomi) dalam hati dengan tersenyum licik.
------------------
Vernando pun keluar dari ruangannya dan ingin pergi untuk makan siang. Saat keluar ruangannya, Vernando pun melihat Shinta (Naomi) sang sekretaris yang tampak sedang melamun, tanpa pikir panjang ia pun langsung menghampiri sang sekretarisnya itu.
“ Shinta.... Hai Shinta.” Ucap Vernando sambil melambaikan tangannya ke wajah Shinta (Naomi).
“ Eh.... Oh Pak Ver, aduh maaf pak saya ngelamun.” Ucap Shinta (Naomi).
“ Iya gak papa Shin.”
“ Maaf Pak ini ada titipan makanan Pak.”
“ Oh makasih ya.” Ucapnya sambil mengambil makanan tersebut.
“ Em.. Shinta saya keluar dulu ya, mungkin nanti saya gak balik lagi ke kantor, nanti kalau ada berkas-berkas taruh saja di meja saya.”
“ Iya Pak.”
“ Kalau gitu saya jalan dulu ya.”
“ Iya pak hati - hati ya pak.”
Vernando pun menjawab dengan senyum manisnya.
------------------
Pukul 20.49
Tampak dua orang pria yang cukup tampan berada di sebuah bar ternama di Jakarta. Serta ditemani oleh beberapa wanita di sebelah sisi kanan dan kiri mereka.
“ Ta ..... Okta udahan yuk.” Ucap salah seorang pria tersebut yang bernama Mondy kepada temannya Okta.
“ Apaan sih Mon gua lagi senang-senang nih, kaya baru pertama kali aja lu.” Balas Okta yang sudah setengah sadar akibat pengaruh minuman yang dapat memabukkan si peminumnya.
“ Bukan gitu, gua gak bisa lama ni Bokap sama Nyokap gua udah pulang ni Ta.”
“ Iya udah lu pulang aja dulu, gua masih mau di sini. Kasihan ni Desy belum gua angetin hahaha.... Iya gak sayang.” Ucap Okta sambil merangkul dan mencium Desy.
“ Iya aku masih kedinginan, butuh kehangatan dari kamu sayang.” Ucap Desy sambil memainkan tangannya di dada Okta.
“ Iya udah kalau gitu gua pulang ya Ta. Des titip Okta ya. Ta lu jangan bikin anak orang jerit-jerit ya, nanti dia minta nambah terus kaya Stefi hahah.... Iya udah gua cabut dulu.”
“ Sip Mon.”
“ Kalian pergi dulu ya, ini ada tips buat kalian semua, gua mau berduaan dulu sama Yayang gua.” Ucap Okta pada wanita - wanita yang tadi menemaninya.
“ Oke ganteng, kapan - kapan kita mau dong diajak.” Goda salah seorang dari wanita tersebut.
“ Tenang aja gua bakalan ajak kalian, gua kuat kok ngelayanin kalian semua haahahh.”
“ Kita pergi dulu ya ganteng.”
“ Sayang.” Ucap Desy dengan sensual sambil memainkan jarinya ke dada Okta.
“ Kenapa sayang?”
“ Dingin.” Ucap Desy sambil menjilat telinga Okta dengan bergairah.
“ Baiklah sayang, aku udah sewa hotel buat kita berdua.”
------------------
Okta dan Desy pun sampai di sebuah kamar hotel nan mewah milik temannya yang tak lain Gracio Tanumihardja.
“ Sayang aku udah kedinginan banget ni yank.” Kata Desy dengan senyum penuh hasrat.
Dengan lembut dan cepat Okta langsung merengkuh kepala Desy dan mereka pun berciuman. Bukan ciuman lembut seperti biasanya. Tapi ciuman penuh gairah. Lebih dari yang tadi mereka lakukan. Lidah mereka saling bermain, mengisap.
“ Mmmmm...mmm..”
Mereka pun saking memberikan kehangatan pada tubuh mereka masing-masing dan merangkai malam yang penuh keindahan bersamaan dengan suara desahan mereka.
Setelah Okta dan Desy selesai dengan kegiatan mereka, Desy pun terjatuh didada Okta sambil memejamkan mata karena lelah.
Selang beberapa saat Okta memejamkan mata tiba-tiba Desy pun berubah menjadi Naomi seseorang yang pernah ia kubur bersama kedua temannya dulu Gracio dan Mondy sedang menggenggam sebuah pisau yang cukup tajam. Tepat beberapa meter darinya. Dengan detak jantung yang bergemuruh ia pun berhasil mencapai telepon genggam milik nya dan langsung menekan tombol dial 4 tanpa ia sadari.
“ Halo Ta.”
“ Mon..... Mon..... Naomi ...... Naomi ada di depan gua Mon lagi megang pisau Mon... Tolong gua Mon... Tolong.” Ucap Okta sambil berteriak pada telepon genggamnya tersebut.
Dengan gerakan pengendali Naomi pun melemparkan benda segi empat tersebut dan berhasil hancur tanpa berbentuk.
“ Hai Okta mencoba menghubungi temanmu yang anak mami itu ya.”
“ Tapi sayang Hp-nya sudah rusak hihihhihihiihhi.”
“ Mau apa lu Naomi.” Ucap Okta takut dan berteriak dengan kencang.
“ Mau gua apa ? Hihihihihihih ........ Mau gua kalian itu semua MATI hiihiiihhihiih.”
“ Gak.... Gua gak mau mati..... Lu itu yang udah mati Naomi.” Ucap Okta berteriak kembali.
“ Iya emang gua udah mati.” Ucap Naomi dengan santainya.
“ Dan gua bakalan ajak lu Okta, Mondy, Gracio sama keluarga Gracio buat ikut gua ke NERAKA. Tapi kayanya gua gak ke neraka deh muka gua kan gak pantas masuk neraka, pantasnya itu kalian yang masuk neraka. Kalian harus mati.” uUap Naomi berteriak sambil melemparkan pisau yang ia genggam tadi.
Okta pun tiba-tiba mengambil pisau tersebut. Tangan dan pikiran Okta pun bertolak belakang. Tangan Okta menuntun pisau ke perutnya tetapi pikirannya menolak untuk melakukan tersebut. Akhirnya pikirannya pun kalau dan menyebabkan pisau tersebut maju mundur pada perutnya, yang membuatnya mengeluarkan banyak darah serta organ tubuh yang mulai berceceran keluar.
“ Huft Okta udah mati. Korban selanjutnya kamu Mondy hhihihihih.” Ucap Naomi sambil tertawa menyeramkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
lizmy
baru ini baca novel serem...
2022-04-03
0
Esthy Neko
next thor
2020-07-02
1