"Apa, kau tadi mau di jahati Om-om." Ika terkejut mendengar alasan Clara bisa masuk ke ruangan VVIP itu.
"Iya, untung saja ada mereka, mereka lebih baik, tidak mengejar ku tadi." Clara mengingat Ketiga laki-laki itu.
"Kau sudah gila Clara, kau masih bisa memuji mereka setelah kau berikan ciuman pertama mu pada mereka." Clara bergumam di dalam hati nya, mengutuki diri nya yang sangat memalukan saat itu.
"tapi Syukur kau baik-baik saja, tapi kau masih?..." Ika agak ragu melanjutkan perkataan nya.
"Perawan maksud mu?, Tentu saja." saut Clara yang sudah dapat menebak arah bicara sahabat nya Dari sorotan mata Ika yang melihat kearah sesuatu yang paling sensitif.
Mendengar hal itu, Ika pun merasa sangat lega. "bagus lah, kau membuat cemas Clara" Tutur Ika.
Saat sampai di rumah, Clara pun turun dari mobil Siska. "Thank KA." Clara melambaikan tangan nya, Ika pun membalas hal yang sama.
Clara lalu masuk ke dalam rumah dengan ragu-ragu, Saat baru memasuki pintu, ia terkejut saat melihat ayah dan ibu nya yang ternyata sudah pulang, Clara lalu menoleh kembali ke halaman, ia sampai tak menyadari kalau mobil ayah nya sudah ada di depan.
"Clara, Pakaian apa yang kamu kenakan." Ucap Bu Joya mengelengkan kepala nya, saat melihat Clara kembali.
"Papa, Mama, Aku.. Aku dari party teman Ma."Seketika Clara menjadi gugup dan terbata-bata dalam berkata.
"Ini yang kamu lakukan saat Papa dan Mama tidak ada?." Pak Nanda pun tak habis pikir melihat pakaian putri semata wayang mereka saat ini.
"Engak kok, ini baru pertama kali Pa, Clara juga cuman coba-coba." Jawab Clara dengan cepat.
"Papa gak mau dengar apa-apa lagi, Ini terakhir kali Papa melihat kamu memakai pakaian yang kurang kain seperti ini. Malu Papa punya anak seperti itu." Pak Nanda dengan tegas melarang Clara
Clarisa pun hanya diam membeku dan mengangguk kan kepala nya, ia tak ingin semakin panjang, ia pun mengiyakan dan berjalan masuk ke kamar nya.
"Tunggu!." langkah Clarisa kembali terhenti saat Ia melewati ayah nya.
Pak Nanda kembali mendekati putri nya, Menatap nya dengan penuh selidik.
"Kamu minum alkohol?." Tanya Pak Nanda.
"Engak kok." Jawab Clarisa.
"Tapi kamu bau alkohol."
"Itu gak sengaja tertuang punya orang Pa." jawab Clarisa lagi.
"Jangan bohong!." bentak pak Nanda.
"Clarisa udah jujur Pa."
"Kalau begitu Tiup."
"Tapi Pa..."
"Tiup Papa bilang."
dengan wajah cemberut dan kesal terus di cerca dan tidak di percaya Ayah nya, Clarisa pun menurut saja, Meniupkan udara kewajah Ayah nya, agar ayah nya nyakin kalau ia memang tidak minum.
Merasa tidak ada aroma alkohol di mulut putri, Pak Nanda pun merasa sedikit lega, Ia pun mengerakkan jari nya meminta Clarisa untuk melanjutkan langkah nya ke kamar.
Dengan kesal, Clarisa berjalan sembari menghentakkan kaki nya berlalu pergi.
Pak Nanda dan Bu Joya hanya membuang nafas berat, mengelengkan kepala melihat apa yang di lakukan putri mereka malam ini.
Clarisa masuk ke dalam kamar dengan perasan kesal, melepaskan sepatu hills nya lalu menghempaskan tubuh nya di tempat tidur.
"Sial banget sih hari ini, Di ganggu, First kiss ku hilang di ambil orang asing, dimarahi Papa." Gumam nya kesal karena hari ini sangat buruk.
Ia lalu mengunakan jari tangan nya mengelus bibir nya, mengingat wajah laki-laki itu yang ia berikan ciuman pertama nya.
"Dia Tampan, tapi seperti nya pemarah." Batin Clarisa.
Tak ingin semakin larut memikirkan hal itu, Clarisa lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, agar bisa segera tidur dan Menyudahi malam yang tidak begitu menyenangkan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments