Hari yang ditunggu pun tiba,yumna mengenakan kebaya putih, dengan Riasan yang cantik dan tentu saja melati yg menghiasi rambutnya..Yumna nampak bahagia.
"Yumna seandainya Ayahmu masih ada nak,dia pasti bahagia melihatmu ..putri kecilnya dulu sekarang mau menikah".
"Ibu,ayah pasti melihatku disana,Ayah juga pasti tau bahwa aku sangat bahagia".
"Jadilah istri dan menantu yang baik ..semoga selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan ya nak..tidak ada hal yg lainnya yg Ibu inginkan selain kebahagiaan mu".
"Ibu juga harus sehat,Ibu juga harus selalu bahagia..aku mencintai Ibu.''Yumna memeluk ibunya sambil menangis
"Kamu sudah di rias cantik begini jangan menangis. "
"Ibu ."Dia malah kembali menangis
"Oya tadi ibu ketemu Tante Ayu,Dennis gak dateng."
"Sudah aku duga."
"Tante Ayu bilang besok Dennis ke amerika."
"Apa itu benar Bu?Dia bilang Aku melukainya Bu..Ibu aku benar-benar sudah kehilangan Dennis ..hanya Jihan saja yang memahami ku.."
"Dia juga pasti tau kalau kamu menyayanginya.''
"Apa tidak bisa dia mengerti sekali saja.''
"Sudahlah nak hanya waktu yg bisa menyembuhkan perasaan nya..mungkin kepergiannya ke Amerika itu yg terbaik untuk nya..jangan sedih".
Yumna menghapus air matanya
"Oya Bu ngomong-ngomong Aku gak ngeliat Jihan,kemana Dia?"
"Ibu juga tidak melihatnya ..baru sadar kok dari kemarin Jihan tidak kemari ya..padahal kan Kamu mau menikah biar Ibu telepon."
"Tidak usah Bu mungkin dia sudah ada di depan.."
"Yaudah ayo kita kedepan.."
Yumna dan Ibu pun keluar dari kamar,nampak Raka sudah duduk menunggu pengantin Wanita begitu pula dengan para undangan ..saat berjalan menuju tempat Ijab qabul..Yumna dikejutkan dengan kedatangan ibu Jihan yg menangis
"Yumna.."
"Bibi"
"Bibi mau bicara dengan mu bisa ikut bibi sebentar."
"Ningrum,Ijab qabulnya mau dilakukan sekarang..nanti saja bicaranya?"
"Enggak bisa anggit.."
"Ada apa Bi kenapa bibi menangis?"
"Jihan.''Bibi seperti tak kuasa bicara
"Bibi membuatku khawatir,ada apa Bi?mana Jihan ..kok aku gak liat dia?"
"Ibu.''Teriak Jihan
"Jihan kenapa bibi menangis?"
"Yumna tidak ada apa-apa kok..Bu ayo kita pulang..disini banyak orang."
"Ibu akan mengatakan semua nya pada Yumna."
"Apa ibu tega pada Yumna,hari ini Yumna mau menikah tolong jangan merusak semuanya."
"Lalu gimana dengan Kamu.."
"Sebenarnya ada apa aku bingung."Tanyanya lagi tambah penasaran.
"Jihan hamil."lontar Ibu Jihan Spontan
"Apa???Jihan kok bisa?"
"Yumna itu semua tidak benar.''Sangkal Jihan
"Apa nya yg tidak benar??."bentak Ibu Jihan
"Katakan semuanya pada Yumna laki-laki yang harus Bertanggung Jawab kepadamu..kalo kamu gak bisa biar ibu yg bilang."Ibu Jihan menangis tak kuasa.
"Ibu,aku mohon jangan."Jihan berlutut kepada Ibunya.
"Jihan kenapa kamu gak mau bilang ..siapa?"Yumna semakin bingung
"Yumna ini semua kecelakaan .."Jihan terus menangis
"Jihan ayo kita ke Kamarku .."Yumna hendak membawa Jihan
"Bangunlah".
"Yumna kita kan mau Ijab ..apa bicaranya bisa nanti saja.''Lontar Raka cemas.
"Kenapa kamu gemetar..kamu pikir Yumna mau menikahi mu setelah dia tau kebenarannya.''bentak Ibu Jihan membuat Yumna bingung dengan kata-katanya.
"Kenapa Bibi bicara begitu??"
"Yumna.''Belum sempat Ibu nya bicara, Jihan memotong pembicaraan
"Sudah ku bilang Jangan ,kenapa ibu tidak mengerti juga."
"Kamu tidak perduli dengan Hidupmu?? Yumna laki-laki yang mau Kamu Nikahi hari ini Adalah laki-laki yang harus Bertanggung Jawab kepada Jihan."
"Apa yg bibi bilang??''
"Tanyakan pada calon Suamimu.."
"Ibu.."Jihan berteriak
"Lakukan Ijabnya sekarang,duduklah Yumna ayo lakukan."Jihan berusaha membuat Yumna duduk..lalu ibu Jihan menampar Jihan.
"Itu bentuk kasih sayang dariku.."
"Bibi."Yumna semakin bingung dengan keadaan
"Kak Raka, Aku mempercayai kalian berdua..ini semua tidak benarkan?" Tanyanya Yakin.
Raka diam seribu bahasa membuat Yumna heran.
"Kak raka??''Yumna ingin Mendengar Penolakan Dari Raka.
"Itu kecelakaan Aku mabuk aku tidak sadar sungguh..a ..akkuu". Yumna seperti tersambar petir mendengar raka bicara.
"Jihan kenapa..omong kosong apa ini".
Yumna tersenyum heran
"itu benar."lontar Raka..tiba-tiba ibu Yumna Pinsan
"Ibu...kenapa?''keadaan terlihat kacau ..Ibu pun di bawa ke Rumah Sakit.. Yumna tak henti menangis
Setibanya dirumah sakit Yumna dan yg lain menunggu di luar UGD..mereka menunggu Dokter keluar..perasaan Yumna begitu kacau ..dilain sisi terlihat Tante Ayuyu menghubungi Dennis.
Beberapa saat kemudian dokter keluar
"Dok bagaimana keadaan ibu?"
"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,Ibu Anggit sudah tiada ..beliau mengalami serangan jantung."Yumna tak Sanggup mendengar pernyataan Dokter, Nenek dan yg lain nya menangis ..
"Dokter tolong periksa satu kali lagi..pasti salah."
"Saya mengerti perasaan Anda..saya turut berduka cita."Dokter pergi meninggalkan Yumna..lalu Yumna masuk ke ruangan..dilihatnya jasad Ibu ditutupi kain putih.. Yumna membuka perlahan kain tersebut untuk memastikan bahwa itu bukan Ibunya.
"Ibu..jangan seperti ini buka matamu dan ayo kita pulang .. Dokter tidak mau memeriksamu .. Aku akan tuntut dia ..bagaimana dia bisa mengatakan kalau Ibu tiada..ayo Bu masih banyak Rumah Sakit lain yang lebih baik yang lebih bagus."
"Yumna sadarlah sayang."rintih Nenek
"Nenek ayo kita bawa ibu .. Nenek bisa membantuku ayo kita angkat."
"Yumna sabarkan hatimu ..ikhlaskan semuanya."lontar Tante Ayu
"Tante .. Ibu hanya tidur..badan ibu gemuk bagaimana aku mengangkatnya."
Yumna terus berkilah seolah ia tak sanggup dengan kenyataan.. Yumna pun jatuh Pinsan
"Anggit,putriku kamu ini masih muda..kenapa mendahuluiku .."
"Aku akan mengurusi kepulangan jenazah nya..kamu temani Nenek dan Yumna."lontar Paman
tiba-tiba Dennis pun datang,ia melihat Yumna tak sadarkan diri.
"Bu.."air mata Denis mengalir melihat jasad ibu Yumna.
"Denis bawa Yumna pulang ke rumah ..biar ibu membawa Nenek dengan mobil ambulance.."
"Baik .."Dennis menggendong Yumna ke mobilnya.
Suara Ambulance dari kejauhan yang semakin dekat membuat semua orang datang ke Rumah..terlihat Dennis menggendong Yumna yg masih tak sadarkan diri.
"Malang nya Yumna ..hari yang harusnya membahagiakan malah menjadi hari kematian Ibunya ..bagaimana ini bisa terjadi kepadanya..."
"Padahal Yumna orang yang baik .."Lontar para tetangga
1jam berlalu Yumna mulai tersadar
"Kamu sudah bangun..."ucap Dennis
"Dimana ibu?".
"Yumna,ibumu sedang di kremasi sebentar lagi mau di anatar ke pemakaman.."
Yumna beranjak dari tempat tidur dan menuju ruang tamu..Jenazah Ibu sudah siap dikebumikan
"Ibu.."Yumna berlari.
"Biarkan Aku melihat ibu sebentar saja ..aku ingin melihat wajahnya sekali lagi."
"Pak biarkan cucuku melihatnya..turukan kerandanya sebentar saja."
"Baik Bu."Yumna melihat wajah Ibunya..ia menciumi wajah Ibu.
"Ibu maafkan Aku membuat mu seperti ini .."
tiada henti Yumna mengelus wajah Ibu.
"kasihan Jenazah, kita harus segera memakamkan nya."
"Yumna biarkan ibu mu pergi dengan tenang ..ikhlaskan Nak .. tabahkan hatimu."Nenek menciumi Yumna.
Beberapa waktu berlalu pemakamanpun selesai ..ketika semua orang sudah pergi.. Yumna masih duduk diatas pusara Ibu.
"Sabarkan hatimu."Dennis mengusap kepala Yumna.
"Ini seperti mimpi..terjadi begitu cepat.."
"Aku memahami perasaanmu."
"Semua salahku."
"Ini sudah menjadi takdir ."
"Takdir seperti apa ..orang2 itu seperti membunuh Ibuku."
"Mungkin jihan bersalah tapi."
"Apa...kamu mau membelanya ?"
"Aku yakin dia tidak sengaja melakukannya.."
"Aku pikir Kamu ada di pihakku ,rupanya..."
"Jihan menjelaskan semuanya padaku".
"Lalu dengan Penjelasan nya Kamu percaya bukan Dia yg salah?pergilah dari sini Aku tidak ingin melihatmu.."
"Aku akan pulang bersamamu."
"Pergi duluan."
"Tidak,aku akan menunggumu."
"kamu membelanya kan jadi kenapa kamu disini."
"Aku tidak mau bertengkar dengang mu."
"Ibu aku pulang ."Yumna pergi tanpa menggubris Dennis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
Yumna kenapa ga dengerin dulu nasehat Dennis sekali saja, dia mencintaimu lebih lama dari raka ,
2021-02-02
0