Eps. 5 Suara Klakson

Carissa berpikir sambil mengendarai motornya menuju ke rumah. Ia masih berusaha mengingat dengan keras siapa pria yang dijumpainya tadi.

“Ya, pria tadi adalah anggota geng motor yang pernah menyelamatkanku tempo hari saat aku berangkat terburu-buru.” pekiknya, setelah berhasil mengingatnya.

Meskipun hanya sekali bertemu, tapi dia tak akan melupakan wajah sosok pria yang pernah menyelamatkan dirinya.

“Jadi pria tadi memang anggota geng motor dan dia sering adu balap liar...,” celetuknya, tiba-tiba saja teringat padanya lagi.

Din-din! Terdengar suara klakson dari arah belakang Carissa.

Gadis itu pun sampai kaget mendengar suara klakson tadi.

“Astaghfirulloh, nyaris saja aku terserempet mobil tadi,” pekiknya tersadar dari lamunan dan segera melihat kaca spion motor, kemudian menepi.

“Woi, kalau naik motor lihat jalan dong! Buka mata, buka telinga! Kalau perlu lepas hijabmu agar telingamu terbuka lebar!” hardik seorang pengendara mobil, mengumpat keras.

Astaghfirulloh, orang itu bicara sembarangan saja. Carissa sampai mengelus dadanya, geli saja dikatai harus melepas hijab segala.

Baginya menutup hijab bukan sekedar untuk menutup aurat saja, tapi menunaikan salah satu kewajiban dan tentunya untuk melindungi dirinya.

Ia tak habis pikir ada orang yang merendahkan hijab. Tapi ia tak bisa berbuat apapun, selain mendoakan orang tadi agar pintu hatinya terbuka suatu saat nanti.

Carissa segera menjalankan motornya kembali menuju ke rumah. Kali ini dia benar-benar fokus ke jalanan dan tak memikirkan apapun. Bahkan masalah skripsi pun, tak ia pikirkan lagi demi keselamatan dirinya.

Kembali ke lapangan tempat Rayhan masih mengikuti balapan liar sesi kedua.

Di tempat itu semakin terlihat ramai saja. Para penonton yang datang bertambah banyak, memadati area balap liar.

Duel yang seru. Terjadi salib menyalib selama beberapa waktu, menambah balapan kali ini semakin seru.

“Eagle Wave!” teriak anggota geng Rayhan.

Mereka datang beramai-ramai setelah Andy mengabari jika Boss mereka sedang balapan.

Di menit ketujuh sebelum sampai ke garis finish, Ricky yang berada di belakang motor Rayhan memacu motor dengan cepat. Setelah berhasil menyejajari Rayhan, tiba-tiba ia menempel dekat sekali sampai membuat Rayhan minggir ke tepi, hampir jatuh.

Rasakan! Ricky tersenyum miring kemudian menyalip motor Rayhan.

“Akh!” rintih Rayhan.

Ia hampir jatuh dan siku tangan kirinya menempel pada aspal yang kasar, membuat luka pada kulitnya yang lembut.

“Aku harus menang untuk Ameer.” gumamnya, menyemangati diri sendiri.

Rayhan berhasil menjaga keseimbangan dan kembali pada posisinya semula, meski tangan kirinya lecet setelah menyapa aspal. Tapi itu sudah resiko mengikuti balapan liar seperti ini dan dia sudah terbiasa akan hal itu.

Woosh!

Tepat setengah meter sebelum garis finish, ia berhasil menyalip Ricky.

“Sial! Aku masih kalah darinya padahal aku sudah menjatuhkannya tadi,” umpat Ricky mendapati dirinya Berada di posisi kedua.

Dengan mmembuang nafas berat dia pun terpaksa turun dari motor. Dengan sportif ia memberikan uang taruhan lima juta pada Rayhan.

“Lain kali aku akan menantangmu lagi di jalanan yang lain.” ucap Ricky, setelah menyerahkan uang.

“Oke, aku akan nantikan itu.” balas Ricky.

Ia tersenyum lebar meski merasakan perih pada siku bagian kirinya.

“Kita mau ke mana lagi setelah ini Boss?” ucap Andy, menghampiri.

“Pulang. Aku masih ada urusan.”

Andy dan terlihat lesu, kecewa. Karena biasanya mereka akan mendapatkan traktiran dari si Boss saat memenangkan sebuah balapan liar seperti ini atau memenangkan permainan lainnya.

Rayhan tak peduli pada luka di siku kirinya, ia memacu motornya dengan cepat menuju ke rumah.

“Ameer!” panggilnya, begitu tiba di rumah.

Dengan tak apa-apa adiknya itu keluar rumah.

“Sini, aku sudah mendapatkan uang untuk membayar UAS mu besok.” panggilnya, dengan melambaikan tangan.

Namun perhatian Ameer terkunci pada siku kiri kakaknya yang berdarah.

“Mas, sikumu kenapa? Pasti terluka karena balapan, iya?”

“Tidak apa. Ini hanya goresan tipis di kulit saja. Yang penting aku sudah mendapatkan uang untuk biaya sekolahmu.”

Rayhan turun dari motor dan masuk ke rumah bersama Ameer.

“Dimana ibu?” tanyanya segera.

“Ibu, Mas Rayhan datang.” ucap Ameer seketika untuk memanggil ibunya.

Beberapa detik setelahnya terdengar suara derap langkah kaki menuju ke ruang depan.

“Ada apa?” tanyanya, setibanya di ruang depan.

Wanita paruh baya itu mengunci pandangannya pada putra pertamanya, Rayhan.

“Apa yang terjadi padamu? Kenapa sikumu ini?” pekik wanita itu histeris, melihat luka Rayhan.

“Duduklah. Ibu akan mengobati lukamu ini.” titahnya. Lalu mengambil obat di kotak obat.

Rayhan pun duduk. Kali ini ia tidak membantah perintah ibunya.

“Berikan tanganmu.” titah Ibu, sembari duduk dengan membawa obat luar.

Bukannya Rayhan mengulurkan tangannya, ia malah mengeluarkan uang yang didapatnya tadi.

“Bu, ini uang belanja ibu selama sebulan,” ucapnya menyerahkan tiga juta pada ibunya. “Dan ini untuk biaya sekolahmu, Ameer. Sisanya untuk uang sakumu.”

Rayhan menyerahkan satu juta pada Ameer dan satu juta lagi untuk dia pakai sendiri.

“Rayhan, Ibu tidak ingin kau selalu terluka seperti ini saat mencari uang.”

Rayhan hanya diam saja mendengar ucapan ibunya yang sama dan diulang setiap harinya hingga dia hafal di luar kepala.

“Mana lukamu?” Langsung saja ibunya itu menarik tangan kiri Rayhan.

Ia pun membersihkan dan segera merawat luka Rayhan sembari memberikan banyak petuah.

“Berhentilah hidup dengan cara seperti ini. Bekerjalah dan gunakan ijazah Sarjanamu.”

Rayhan langsung angkat kaki dari sana mendengar perkataan ibunya barusan. Ia masuk kamar dan menguncinya.

“Kenapa ibu selalu menyuruhku kerja?” protesnya tak terima. Entah kenapa mendengar kata tersebut membuat emosinya tersulut.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!