Episode 5: Perjanjian Pernikahan

Mars pun segera membaca isi dari surat tersebut.

Beberapa saat kemudian Mars mengeriyitkan dahinya "Perjanjian Pernikahan?" Tanya Mars sembari menatap selembar kertas. Ia berhenti membaca saat sampai judulnya.

Vio mengangguk"Sangat tepat!"

Kemudian Mars mulai membacanya satu persatu poin-poinnya. Sedikit terkejut tapi ia tetap membacanya hingga akhir. Mars sedikit bingung, memang ada perjanjian pernikahan seperti itu? Itu artinya pernikahan ini hanya untuk main-main saja.

"Bagaimana? Ayolah, jangan membuang waktu, cepat tanda tangani!" Ucap Vio yang sudah tidak sabar."Apakah karena tidak ada pena?" Vio pun mengeluarkan bollpen didalam tas nya dan meletakkan nya didepan bocah ingusan itu.

Mars hanya menatap saja, tidak bergerak sama sekali.

Vio yang melihat itu pun dibuat kesal"Bocah ingusan! Kenapa bengong?!"

Mars segera tersadar, kemudian menatap wanita yang akan dijodohkan dengannya itu"Jadi, kita seperti melakukan pernikahan mainan?" Tanya Mars kemudian.

Vio mengarahkan bola matanya keatas, mencoba berfikir kira-kira kata apa yang cocok untuk pernikahan ini. Kemudian mengangguk "Kurang lebih seperti itu. Aku tau kamu menerima perjodohan ini pasti juga terpaksa kan? Ya..kalau tidak patah hati pasti karna jomblo. Sedangkan aku? Aku menerima karna paksaan dari Papa. Padahal sudah jelas-jelas anaknya memiliki pacar, tapi Papa tetap memaksa"

"Kalau dua-duanya gimana? Jomblo dan patah hati" Batin Mars yang tiba-tiba teringat kembali pada perempuan yang dia cintai dan kagumi itu."Jadi kamu punya pacar" Tanya Mars kemudian.

Dengan segera Vio angguki"Iya. Itulah kenapa aku menulis poin itu dinomor satu"

Mars kembali beralih pada secarik kertas berisikan perjanjian itu"Tidak boleh mencampuri urusan masing-masing"

"Ehem.." Sebelum menjelaskan, Vio berdehem terlebih dahulu. "Poin pertama artinya sama saja dengan aku ya aku, kamu ya kamu. Urusanku ya urusanku, urusanmu ya urusanmu. Ibaratkan kita tinggal satu rumah tapi enggak kenal" Jelas Vio kemudian.

"Dan Tante tidak berniat untuk memutuskan pacar Tante?"

Vio menatap heran lelaki didepannya"Kamu serius bertanya seperti itu denganku anak kecil?"

Mars hanya terdiam menunggu jawaban yang ia pertanyakan.

"Ya pasti aku enggak mungkin putusin Agra hanya karna cowok alias bocah ingusan kaya kamu! Tinggal menandatangani apa susahnya bagimu" kesal Vio karena belum juga diapa-apakan kertas itu.

"Jadi setelah menikah Tante ingin berselingkuh begitu?" Tanya Mars lagi.

Vio yang mendengarnya seketika tertawa hambar"Woi! Kalo ngomong dipikir dulu lah cil. Eh lupa kamu bocah-"

"Bisa tidak jangan selalu mengejekku dengan sebutan bocah ingusan?! Usiaku 24 tahun"

Vio menutup mulutnya. Pura-pura takut mendengar kemarahan dari bocah ingusan didepannya "Ups..marah? Lah, tapi emang kamu bocah ingusan kan? usiamu lebih muda dariku, jadi terima aja. Kita kembali ke topik utama, aku enggak salah denger nih setelah menikah selingkuh? btw hubungan aku sama Arga kan lebih duluan, jadi yang jadi perebut itu kamu"

"Aku bukan perebut! Kita sama-sama terpaksa!"

Vio memutar bola matanya malas"Iya iya, heem..intinya aku enggak selingkuh! Sudah cepat tandatangani"

"Sebentar.."

Vio mengepalkan kedua tangannya. Sangat menyebalkan baginya bocah ingusan didepannya.

"Lalu poin ke 2 dilarang berhubungan SI. Apa itu SI?" Mars memang benar-benar tidak paham dengan singkatan seperti itu, ia hanya tau SI adalah seluruh Indonesia.

"Hubungan Suami dan istri. Jangan sekali-kali kamu meminta itu padaku, ingat! Kita hanya sama-sama terpaksa. Aku tidak mau melakukannya jika bukan karena cinta!" Kecamnya pada Mars.

Mars hanya mampu menghela nafasnya. Kenapa ia merasa tante-tante alias calon istrinya ini sangat bersikap anak-anak. takut sekali jika dia akan menyentuhnya. Padahal niatan untuk berfikir seperti itu sjaa tidak. Niatnya menerima perjodohan ini ya karena dia patah hati!.

Poin ke tiga adalah Dilarang tidur satu ranjang bersama. Kecuali jika dalam keadaan gawat darurat saja.

Dengan sedikit ragu Mars pun meraih bollpen yang ada dimeja. Sebenarnya ia agak sedikit keberatan tentang perjanjian yang harus mengurusi hidup masing-masing. setahunya pernikahan bukanlah untuk main-main, apalagi saat sudah mengucapkan ijab qobul maka disitulah tanggung jawab seorang laki-laki dimulai. Menjaga dan mencintai sepenuh hati istrinya. Tapi, ia juga bingung karena pernikahan ini kan atas dasar sama - sama terpaksa dan tidak saling mencintai.

"Aku boleh menawar?" Tanya Mars kemudian setelah dipikir-pikir lagi. Menjadi seorang laki-laki harus lebih pintar dari perempuan, terlebih pemimpin dalam segala hal, termasuk imam dalam menjalani rumah tangga.

Vio mendengus kesal"Apalagi sih!"

"Kamu kan sudah buat 3 poin. Aku ingin menambahkan 1 poin lagi" Ucap Mars kemudian.

Karena sudah sangat kesal dan tidak sabar agar calon suami tidak diinginkannya itu menandatangani akhirnya Vio pun menyetujuinya"Ya sudah, hanya 1 poin" Ucapnya kemudian.

"Oke" Mars kemudian akan menuliskan sesuatu untuk poin ke empatnya.

"Jangan yang aneh-aneh!" Ancam Vio yang merasa ekspresi wajah bocah itu sangat mencurigakan.

Mars tidak menjawabnya. Dia kini segera menuliskannya lalu menandatangi surat perjanjian itu "Selesai"

"Coba kulihat" Vio kemudian mengambil kertas perjanjian itu dan akan membacanya.

Namun mata Vio beralih pada seseorang yang akan datang kemari, dengan segera Vio melipat surat perjanjian itu menjadi kecil dan memberinya pada bocah ingusan"Kamu saja yang simpan" Ucap Vio dengan sedikit mengecilkan suaranya.

"Tante sudah membacanya?"

Vio menggeleng"Belum, tapi aku yakin itu hanyalah perjanjian konyol yang ditulis oleh bocah ingusan sepertimu!"

"Yakin Tan tidak mau membacanya dulu?" Tanya Mars lagi untuk meyakinkan bahwa perjanjian pernikahan itu telah disepakati bersama.

"Iya," Jawabnya singkat.

Mimin kasih foto suratnya Perjanjiannya ok!

Episodes
1 Episode 1: Menerima Perjodohan
2 Episode 2: Kesedihan Vio
3 Episode 3: Penampilan Sederhana
4 Episode 4: Berbeda Usia
5 Episode 5: Perjanjian Pernikahan
6 Episode 6: Makam Mama
7 Episode 7: Ke Butik
8 Episode 8: Arga Canduku
9 Episode 9: Kamu Ingkar Janji!
10 Episode 10: Pernikahan Tak Diinginkan
11 Episode 11: Tutup Mata!
12 Episode 12: Hampir Terenggut
13 Episode 13: Mengubah Pikiran
14 Episode 14: Aku Yang Pertama
15 Episode 15: Dosa Besar
16 Episode 16: Kejahilan Mars
17 Episode 17: Nasehat Papa
18 Episode 18: Pilihan Yang tepat
19 Episode 19: Mie Instan
20 Episode 20: Memberi Kesempatan
21 Episode 21: Mengiklaskan
22 Episode 22: Berkumpul
23 Episode 23: Kenapa hatiku berubah?
24 Episode 24: Mencari mu
25 Episode 25: Ayam Bakar
26 Episode 26: Dimana Mars?
27 Episode 27: Rasa Bersalah
28 Episode 28: Seperti ibu dan anak
29 Episode 29: Bayi Berondong
30 Episode 30: Lima Sendok Garam
31 Episode 31: Permintaan Mars
32 Episode 32: Ke luar kota
33 Episode 33: Amarah Mars (Part 1)
34 Episode 34: Amarah Mars (Part 2)
35 Episode 35: Tidak Vir gin
36 Episode 36: Ucapan Perceraian
37 Episode 37: Vio sendirian Pa...
38 Episode 38: Suporter Vio
39 Episode 39: Penolakan
40 Episode 40: Surat panggilan terakhir
41 Episode 41: Bernostalgia pada Mars
42 Episode 42: Pingsan
43 Episode 43: Hamil dan Tidak percaya
44 Episode 44: Tertidur
45 Episode 45: Pulangin aku!
46 Episode 46: Paling egois
47 Episode 47: Dejavu
48 Episode 48: Memilih cinta atau ego?
49 Episode 49: Flashback kesalahpahaman
50 Episode 50: Mau mulai dari awal?
51 Episode 51: Terharu
52 Episode 52: Blokir
53 Episode 53. Percaya [Tamat]
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1: Menerima Perjodohan
2
Episode 2: Kesedihan Vio
3
Episode 3: Penampilan Sederhana
4
Episode 4: Berbeda Usia
5
Episode 5: Perjanjian Pernikahan
6
Episode 6: Makam Mama
7
Episode 7: Ke Butik
8
Episode 8: Arga Canduku
9
Episode 9: Kamu Ingkar Janji!
10
Episode 10: Pernikahan Tak Diinginkan
11
Episode 11: Tutup Mata!
12
Episode 12: Hampir Terenggut
13
Episode 13: Mengubah Pikiran
14
Episode 14: Aku Yang Pertama
15
Episode 15: Dosa Besar
16
Episode 16: Kejahilan Mars
17
Episode 17: Nasehat Papa
18
Episode 18: Pilihan Yang tepat
19
Episode 19: Mie Instan
20
Episode 20: Memberi Kesempatan
21
Episode 21: Mengiklaskan
22
Episode 22: Berkumpul
23
Episode 23: Kenapa hatiku berubah?
24
Episode 24: Mencari mu
25
Episode 25: Ayam Bakar
26
Episode 26: Dimana Mars?
27
Episode 27: Rasa Bersalah
28
Episode 28: Seperti ibu dan anak
29
Episode 29: Bayi Berondong
30
Episode 30: Lima Sendok Garam
31
Episode 31: Permintaan Mars
32
Episode 32: Ke luar kota
33
Episode 33: Amarah Mars (Part 1)
34
Episode 34: Amarah Mars (Part 2)
35
Episode 35: Tidak Vir gin
36
Episode 36: Ucapan Perceraian
37
Episode 37: Vio sendirian Pa...
38
Episode 38: Suporter Vio
39
Episode 39: Penolakan
40
Episode 40: Surat panggilan terakhir
41
Episode 41: Bernostalgia pada Mars
42
Episode 42: Pingsan
43
Episode 43: Hamil dan Tidak percaya
44
Episode 44: Tertidur
45
Episode 45: Pulangin aku!
46
Episode 46: Paling egois
47
Episode 47: Dejavu
48
Episode 48: Memilih cinta atau ego?
49
Episode 49: Flashback kesalahpahaman
50
Episode 50: Mau mulai dari awal?
51
Episode 51: Terharu
52
Episode 52: Blokir
53
Episode 53. Percaya [Tamat]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!