Episode 3: Penampilan Sederhana

2 Hari kini telah berlalu. Dan selama 2 hari itu Vio dikurung dirumah oleh sang Papa.

Papa melarang dirinya untuk keluar karena takut jika bertemu kembali dengan Arga, lelaki yang sangat tidak Papa sukai.

Pukul 15.00 Wib.

Ceklek!

"Vio! Kamu chet sama siapa?" Haris berjalan mendekati anaknya setelah dia melihat Vio yang sedang memegang Hp dengan tiduran dan senyum-senyum.

Vio yang melihat Papanya berjalan ke arahnya pun langsung menyembunyikan Hp nya dipunggung. Namun kalah cepat, Papa lebih dulu mengambil Hp anaknya.

Haris dengan wajah menahan amarah melihat Hp sang anak, membaca semua Chet itu, kemudian segera mem"Blokir" nomor tersebut"Masih aja chatan sama dia. Harus berapa kali Papa bilang, Putusin! Kalo masih ketauan kamu chat dia lagi, Papa akan suruh orang buat bunuh dia!" Ancam Haris yang tidak main-main pada putrinya itu.

Vio hanya mampu menundukkan kepalanya, tidak berani menjawab apapun. Hanya berusaha menahan air matanya agar tidak luruh lagi.

Haris segera mengembalikan Hp milik Vio"Udah Papa blok nomornya. Sekarang siap-siap nanti malam kita akan pergi ke resto untuk makan malam dengan calon suami serta keluarganya"

Vio sedikit kaget dengan ucapan Papa. Ia menatap kepergian Papa yang sudah semakin jauh dari pandangannya hingga tak terlihat oleh matanya. Seketika air matanya kembali terjatuh dan luruh "Arga...Maafin aku Ga.." Lirih Vio, ia melihat nomor Agra yang sudah di blokir oleh sang Papa.

Satu jam kemudian..

Dengan rambut yang diikat satu dan menggunakan celana kulot hitam serta baju rajut warna crem, Vio menatap dirinya dicermin. Bodo amat dengan keluarga calon suaminya akan menilainya seperti apa, yang jelas Vio sangat malas untuk memilih gaun apapun, hanya pakaian sederhana apa adanya saja.

"Ck, lagipula seganteng dan sekaya apa sih dia? Atau jangan-jangan dia itu Om-om? Astaga, sangat rendah selera Papa.. Dimana-mana ya tetap paling tampan Arga Mahasura. Laki-laki paling perfect menurut Violet Clear"

Tok!

Tok!

Tok!

"Vio, udah belum. Ayo cepetan, restorannya lumayan jauh, kita harus berangkat sekarang" Ucap Haris dari luar kamar putrinya. Kali ini dia sudah siap dengan menggunakan celana hitam panjang dan kemeja Abu-abu.

Vio segera mengambil tasnya tak lupa memasukkan selembar kertas yang sudah ia tulis sesuatu sebelumnya dan juga handphone miliknya.

Ceklek!

"Ayo Pa"

Haris menatap anaknya dari atas sampai bawah"Vio, jangan bercanda. Kita ingin bertemu calon suami mu dan calon mertuamu, kenapa menampilan mu seperti ini"

Vio justru tersenyum senang "Vio malas mencari bajunya. Lagipula Vio ingin lihat bagaimana reaksi mereka saat Vio berpenampilan sederhana seperti ini. Sekali-kali tes calon laki dan mertua juga"

Haris menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Vio. Yah mau bagaimana lagi, mau menyuruh anaknya untuk berganti baju, tapi waktunya sudah sangat mepet"Terserah kamu Vi" Ucap Haris yang kemudian segera berjalan meninggalkan Vio untuk memanaskan mobil terlebih dahulu.

Vio kembali tersenyum bahagia "Aku harap mereka tidak suka denganku karena tidak bisa berdandan dan berpenampilan, kalau mereka tidak suka maka hidupku akan aman, nyaman dan kembali bersama Arga ku.." Gumam Vio dengan berdoa pada Tuhan agar dikabulkan.

"Ma, bantu Vio diatas sana ya... Semoga perjodohan ini gagal total"

Episodes
1 Episode 1: Menerima Perjodohan
2 Episode 2: Kesedihan Vio
3 Episode 3: Penampilan Sederhana
4 Episode 4: Berbeda Usia
5 Episode 5: Perjanjian Pernikahan
6 Episode 6: Makam Mama
7 Episode 7: Ke Butik
8 Episode 8: Arga Canduku
9 Episode 9: Kamu Ingkar Janji!
10 Episode 10: Pernikahan Tak Diinginkan
11 Episode 11: Tutup Mata!
12 Episode 12: Hampir Terenggut
13 Episode 13: Mengubah Pikiran
14 Episode 14: Aku Yang Pertama
15 Episode 15: Dosa Besar
16 Episode 16: Kejahilan Mars
17 Episode 17: Nasehat Papa
18 Episode 18: Pilihan Yang tepat
19 Episode 19: Mie Instan
20 Episode 20: Memberi Kesempatan
21 Episode 21: Mengiklaskan
22 Episode 22: Berkumpul
23 Episode 23: Kenapa hatiku berubah?
24 Episode 24: Mencari mu
25 Episode 25: Ayam Bakar
26 Episode 26: Dimana Mars?
27 Episode 27: Rasa Bersalah
28 Episode 28: Seperti ibu dan anak
29 Episode 29: Bayi Berondong
30 Episode 30: Lima Sendok Garam
31 Episode 31: Permintaan Mars
32 Episode 32: Ke luar kota
33 Episode 33: Amarah Mars (Part 1)
34 Episode 34: Amarah Mars (Part 2)
35 Episode 35: Tidak Vir gin
36 Episode 36: Ucapan Perceraian
37 Episode 37: Vio sendirian Pa...
38 Episode 38: Suporter Vio
39 Episode 39: Penolakan
40 Episode 40: Surat panggilan terakhir
41 Episode 41: Bernostalgia pada Mars
42 Episode 42: Pingsan
43 Episode 43: Hamil dan Tidak percaya
44 Episode 44: Tertidur
45 Episode 45: Pulangin aku!
46 Episode 46: Paling egois
47 Episode 47: Dejavu
48 Episode 48: Memilih cinta atau ego?
49 Episode 49: Flashback kesalahpahaman
50 Episode 50: Mau mulai dari awal?
51 Episode 51: Terharu
52 Episode 52: Blokir
53 Episode 53. Percaya [Tamat]
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1: Menerima Perjodohan
2
Episode 2: Kesedihan Vio
3
Episode 3: Penampilan Sederhana
4
Episode 4: Berbeda Usia
5
Episode 5: Perjanjian Pernikahan
6
Episode 6: Makam Mama
7
Episode 7: Ke Butik
8
Episode 8: Arga Canduku
9
Episode 9: Kamu Ingkar Janji!
10
Episode 10: Pernikahan Tak Diinginkan
11
Episode 11: Tutup Mata!
12
Episode 12: Hampir Terenggut
13
Episode 13: Mengubah Pikiran
14
Episode 14: Aku Yang Pertama
15
Episode 15: Dosa Besar
16
Episode 16: Kejahilan Mars
17
Episode 17: Nasehat Papa
18
Episode 18: Pilihan Yang tepat
19
Episode 19: Mie Instan
20
Episode 20: Memberi Kesempatan
21
Episode 21: Mengiklaskan
22
Episode 22: Berkumpul
23
Episode 23: Kenapa hatiku berubah?
24
Episode 24: Mencari mu
25
Episode 25: Ayam Bakar
26
Episode 26: Dimana Mars?
27
Episode 27: Rasa Bersalah
28
Episode 28: Seperti ibu dan anak
29
Episode 29: Bayi Berondong
30
Episode 30: Lima Sendok Garam
31
Episode 31: Permintaan Mars
32
Episode 32: Ke luar kota
33
Episode 33: Amarah Mars (Part 1)
34
Episode 34: Amarah Mars (Part 2)
35
Episode 35: Tidak Vir gin
36
Episode 36: Ucapan Perceraian
37
Episode 37: Vio sendirian Pa...
38
Episode 38: Suporter Vio
39
Episode 39: Penolakan
40
Episode 40: Surat panggilan terakhir
41
Episode 41: Bernostalgia pada Mars
42
Episode 42: Pingsan
43
Episode 43: Hamil dan Tidak percaya
44
Episode 44: Tertidur
45
Episode 45: Pulangin aku!
46
Episode 46: Paling egois
47
Episode 47: Dejavu
48
Episode 48: Memilih cinta atau ego?
49
Episode 49: Flashback kesalahpahaman
50
Episode 50: Mau mulai dari awal?
51
Episode 51: Terharu
52
Episode 52: Blokir
53
Episode 53. Percaya [Tamat]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!