2 Hari kini telah berlalu. Dan selama 2 hari itu Vio dikurung dirumah oleh sang Papa.
Papa melarang dirinya untuk keluar karena takut jika bertemu kembali dengan Arga, lelaki yang sangat tidak Papa sukai.
Pukul 15.00 Wib.
Ceklek!
"Vio! Kamu chet sama siapa?" Haris berjalan mendekati anaknya setelah dia melihat Vio yang sedang memegang Hp dengan tiduran dan senyum-senyum.
Vio yang melihat Papanya berjalan ke arahnya pun langsung menyembunyikan Hp nya dipunggung. Namun kalah cepat, Papa lebih dulu mengambil Hp anaknya.
Haris dengan wajah menahan amarah melihat Hp sang anak, membaca semua Chet itu, kemudian segera mem"Blokir" nomor tersebut"Masih aja chatan sama dia. Harus berapa kali Papa bilang, Putusin! Kalo masih ketauan kamu chat dia lagi, Papa akan suruh orang buat bunuh dia!" Ancam Haris yang tidak main-main pada putrinya itu.
Vio hanya mampu menundukkan kepalanya, tidak berani menjawab apapun. Hanya berusaha menahan air matanya agar tidak luruh lagi.
Haris segera mengembalikan Hp milik Vio"Udah Papa blok nomornya. Sekarang siap-siap nanti malam kita akan pergi ke resto untuk makan malam dengan calon suami serta keluarganya"
Vio sedikit kaget dengan ucapan Papa. Ia menatap kepergian Papa yang sudah semakin jauh dari pandangannya hingga tak terlihat oleh matanya. Seketika air matanya kembali terjatuh dan luruh "Arga...Maafin aku Ga.." Lirih Vio, ia melihat nomor Agra yang sudah di blokir oleh sang Papa.
Satu jam kemudian..
Dengan rambut yang diikat satu dan menggunakan celana kulot hitam serta baju rajut warna crem, Vio menatap dirinya dicermin. Bodo amat dengan keluarga calon suaminya akan menilainya seperti apa, yang jelas Vio sangat malas untuk memilih gaun apapun, hanya pakaian sederhana apa adanya saja.
"Ck, lagipula seganteng dan sekaya apa sih dia? Atau jangan-jangan dia itu Om-om? Astaga, sangat rendah selera Papa.. Dimana-mana ya tetap paling tampan Arga Mahasura. Laki-laki paling perfect menurut Violet Clear"
Tok!
Tok!
Tok!
"Vio, udah belum. Ayo cepetan, restorannya lumayan jauh, kita harus berangkat sekarang" Ucap Haris dari luar kamar putrinya. Kali ini dia sudah siap dengan menggunakan celana hitam panjang dan kemeja Abu-abu.
Vio segera mengambil tasnya tak lupa memasukkan selembar kertas yang sudah ia tulis sesuatu sebelumnya dan juga handphone miliknya.
Ceklek!
"Ayo Pa"
Haris menatap anaknya dari atas sampai bawah"Vio, jangan bercanda. Kita ingin bertemu calon suami mu dan calon mertuamu, kenapa menampilan mu seperti ini"
Vio justru tersenyum senang "Vio malas mencari bajunya. Lagipula Vio ingin lihat bagaimana reaksi mereka saat Vio berpenampilan sederhana seperti ini. Sekali-kali tes calon laki dan mertua juga"
Haris menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Vio. Yah mau bagaimana lagi, mau menyuruh anaknya untuk berganti baju, tapi waktunya sudah sangat mepet"Terserah kamu Vi" Ucap Haris yang kemudian segera berjalan meninggalkan Vio untuk memanaskan mobil terlebih dahulu.
Vio kembali tersenyum bahagia "Aku harap mereka tidak suka denganku karena tidak bisa berdandan dan berpenampilan, kalau mereka tidak suka maka hidupku akan aman, nyaman dan kembali bersama Arga ku.." Gumam Vio dengan berdoa pada Tuhan agar dikabulkan.
"Ma, bantu Vio diatas sana ya... Semoga perjodohan ini gagal total"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments