Sementara itu Sahara hanya diam saja mendengar ocehan ibunya. Ibunya terbilang sensitif dengan kenakalan remaja saat ini. ..
Ke esokan harinya Sahara pergi ke kuliah dan dia bawa kendaraan sendiri. Tapi tiba tiba mobilnya kempes. Sahara keluar dari mobilnya dan dia tidak tau harus ngapain. Dia juga harus segera sampai kampus karna takut telat.
Sahara mondar mandir untuk meminta bantuan tapi tidak ada yang respon karna ini semua orang sibuk. Kantor dan kampus atau kesekolah. Dan berkali kali menelpon ibunya tapi tidak ada respon mungkin ibunya lagi sibuk dan tak ada waktu meladeninya.
"Duh.... kalau begini saya bisa telat ke kampus karna hari ini ada dosen yang tak suka ada yang telat datang. Ibu juga tidak jawab telpon ku." Nampak jelas kepanikan di wajah Sahara. Sudah lima belas menit dia berdiri di samping mobilnya malah tak ada satupun yang menolongnya.
"Gimana sih ini mobil pake acara kempes segala tidak seperti biasanya." Emang sih hari apes itu tidak tertulis di kalender.
Boy yang kebetulan lewat dan melihat Sahara yang berdiri di samping mobilnya. Boy berhenti di depan Sahara.
"Apa kah ada masaah Nona.?..."
Boy senyum senyum sendiri. Ternyata wanita yang kemarin yang lupa bayar es creamnya waktu di mall. Ehhh kita belum kenalan yah....
"Boy..... " sambil mengajak berjabat tangan dengan Sahara. Malahan Sahara malah membiarkan tangan itu tergantung di udarah...
"Sahara.... tampa membalas tangan itu Boy yang tergantung di udarah...
Sahara gugup karna laki laki yang di temuinya di mall kemarin. Saking gugupnya dia memilin ujung bajunya...
"Cihhh.... sombong juga ini perempuan. Untung cantik kalau nggak saya sudah jadiin sate bakar.." batin Boy.
"Boy melirik jam tangannya ternyata sudah hampir telat ke kampus. "Mau kemana Nona.. saya buru buru ini karna mau ke kampus .."
"Saya juga mau ke kampus tapi mobil saya kempes .."
"Tinggal saja mobilnya karna kita sudah telat nanti saya suruh orang untuk membawa mobilmu kebengkel."
Walaupun Ragu Sahara harus mengikuti saran dari Boy walaupun baru di kenalnya. Daripada harus telat mengikuti kuliah.
Mereka akhirnya naik motor...
"Pegangan karna kita sudah mau telat..." pinta Boy dengan suara datarnya...
"Apa hubungannya telat dengan pegangan..." jawab Sahara dengan polosnya....
"Huuu.... nguji kesabaran ni cewek.." batin Boy...
Boy melaju dengan kencang karna tinggal lima belas menit lagi akan masuk dalam kelas sementara mereka masih di jalan di tamba lagi jalan yang cukup macet. Boy cukup handal dalam berkendara...
Sahara memeluk erat Boy daripada harus terjungkal kebelakang atau jatuh kan gak lucu.. Sahara menutup matanya dengan Rapat karna cukup laju motornya.
"Boy menikmati pelukan itu walaupun ini singkat. Kapan lagi kan balapan sambil di peluk pula. Serasa dunia ini milik berdua yang lain hanya numpang.
Ciiirtttttt..... Boy ngerem mendadak...
"Oii.... Nona turun ini sudah di kampus kamu jangan keenakn peluk saya dong mentang mentang saya ganteng..." ledek Boy....
Sahara turun dari motornya karna mereka memang beda kampus tapi tidak terlalu jauh jaraknya. Boy langsung tancap gas sambil berteriak..
"Sebentar saya jemput nona.."
Sahara di buat bad mood karna ulahnya. "Dasar laki wajah tembok. Ganteng sih ganteng tapi kalau ke gitu modelnya di jamin semua perempuan akan meninggalkannya..."
"Hai....hai..
Kok pagi pagi udah ngambek saja. Kenapa loe masih kesal aja tu muka..."
Rini sahabatnya yang kebetulan juga baru datang diantar sama pacarnya.
Sesuai janji nya Boy sudah menunggu di depan gerbang. Dia melihat Sahara berjalan ke arahnya dia akan mengerjainya jika ia menolak.
"Maaf mas saya pulangnya nanti jemput ibu..." Sahara berharap tidak ingin bertemu kembali dengan Boy.
Boy hanya tersenyum penuh arti. Dia akan membuat Sahara tidak bisa menolak permintaannya...
"Ingat yah... Nona anda harus balas budi dan anda punya hutang..." aneh kan pikir Sahara tiba tiba punya hutang sama dia.
"Maaf ya mas utang apa ya..." bertanya dengan polosnya. Memang dia tidak sadar kemarin belum membayar es creamnya.
Boy terbahak bahak... saking lucunya dia mengeluarkan air mata. Yang membuat Sahara semakin bingung. Manusia di depannya saat ini tertawa tampa sebab.
"Ayo naik atau membiarkan mobil kamu tinggal di bengkel..."
Kalau bukan karna mobil dia akan pulang sendiri naik taxi. Sahara masih diam di sampingnya yang membaut Boy makin marah...
"Nona kamu mau pulang atau kamu mau berdiri di sini sampai malam..."
Sahara naik diatas motor dan sukses membuat Boy senang bukan main. Kapan lagi dia mengerjai wanita cantik yang ada di boncengannya...
Bukannya pulang malah singgah di sebuah kedai kopi. Yang dimana daerah ini tidak pernah Sahara lalui.
"Mas kok kita ke sini. Abang pulang nanti di cariin sama ibu saya."
Boy hanya diam tampa memberi respon ucapan Sahara. Yang ada di pikirannya bagaimana mengungkapakan perasaannya sama wanita yang ada di hadapannya.
Soalnya wanita di depannya ini membuat nya gugup bahkan untuk bicara pun sama tidak bisa.
Dia semakin penasaran apa yang membuatnya tidak bisa mengungkapkan perasaanya.
"Hallo.... mas... kok malah bengong saja. Kamu kenapa bawa aku kesini..."
"Kamu balas budi. Utang kamu yang di mall kemarin.."
Sahara mencoba mengingat apa yang dia perbuat tapi gak menemukan jawabannya dan itu yang membuatnya semakin jengkel.
"Mas .. bicara yang benar saja, tidak usah bertele tele.."
"Eits... galak juga ini cewek..." batin Boy..
"Kemarin kamu lupa bayar es cream kamu dan sampai di teriaki penjualnya tapi malah lari.."
SAHARA baru mengingatnya kemarin di mall. "Maaf mas berapa utang saya...?"
Boy tersenyum misterius.."gak perlu kamu membayarnya cukup setiap pulang kampus kamu temani saya untuk nongkrong seperti ini.."
Sahara meliriknya dengan sengit. Dia bahkan melototkan matanya saking jengkelnya.. "ingat ya mas... utang ya utang ini uangnya.." Sahara bangkit dan sambil meletakan uang seratus ribu di tangan Boy...
Dia tidak ingin di cap jadi wanita gampangan dia pergi naik ojek pangkalan untuk mengambil mobilnya di bengkel.
Sesampainya di rumah sudah agak sore sementara ibunya sudah mondar mandir di depan pintu...
"Sahara dari mana saja ingat ya besok besok sudah tidak ada lagi seperti ini ya. Pulang sore ibu tidak mau dengar alasan apapun."
Setelah itu sahara hanya diam dan masuk kamarnya tampa melihat ke arah ibunya. Pikirannya benar benar kacau dan tidak bisa di pungkiri kalau dia lagi mumet. Setelah itu dia membersihkan badannya..
Dia berdiri di bawa sower untuk menyiram tubuhnya dengan air dingin.. otaknya sudah terlalu panas....
Selesai mandi dia memakai pakaian rumah dan tidur padahal dia belum makan apa pun dari siang tadi hanya minum di kedai..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments