Sahara yang baru tersadar langsung turun dari motor dan melirik Boy dengan sinis.
"Kalau kamu tidak mau di peluk gak usah bawa motor kencang kencang. Kamu mau kan pasti kalau saya peluk lagi. Hayo ngaku elo...!"
Boy seketika gugup. Dia kira tidak akan ada yang berani gimbalin balik karna kata kata nya cukup nyelekit.
"Idiihhh... pede amat elo. Emang saya suka di peluk sama elo, enggak kan. Ihhh dasar GR elo..."
Sahara mendecih.. dalam pikirannya saat ini semoga besok tidak di pertemukan lagi dengan laki laki macam Boy. Karna bisa jadi makan hati setiap kali ketemu.
"Iya kah. Tapi kok tadi senyum senyum yah.. emang ya kalau mulut itu gak singkrong di otak gak baik jadinya..."
"Buset ni cewek ada saja jawabannya kira kira orang tuanya siapa yah kok punya anak secerewet ini.." batin Boy...
"Pulang sana ngapain kamu liatin aku. Cantik kan aku.."
Boy geleng geleng kepala dia belum pernah liat wanita sepedeh itu. "Itu bibir enak di ***** supaya diam.." lagi lagi Boy membatin.
Mereka pandang pandangan di depan pagar, larut dalam pikiran masing masing. Intinya mereka saling mengagumi tapi tidak bisa di ungkapkan.
Ekhhhmmm...
Anggun tiba tiba muncul dari dalam rumah. Saking penasarannya dia sampai ngendap ngendap untuk jalan.
"Sahara siapa dia..." Anggun memasang wajah juteknya agar kedua anak yang lagi kasmaran itu salah tingka.
"I...tu... bu. Teman Sahara karna ibu gak jemput jadinya dia yang antar."
Sahara sambil garuk garuk kepala yang mungkin saja mendadak ada kutunya. Sementara Boy sudah mandi keringat napas saja dia takut.
"Ohhh iya siapa namamu...?"
"Boy tante. Saya pulang dulu ya tante makasih..."
Anggun hanya mengangguk tanda setuju. "Ayo masuk....!" Tegas Anggun.
Mereka masuk dalam rumah setelah Boy pergi. Sahara masuk dalam kamar sambil menghayal. Dia ulang reka adegan mereka saling tatap tatapan...
"Ternayata ganteng juga. Kumis tipis ... maco deh..."guman Sahara. Iya baru kali ini dia mengagumi seorang laki laki. Dia bahkan ada ketertarikan sama laki laki kali ini...
Boy saat ini berada di tongkrongan geng motornya. Di tongkrongan mereka sudah pasti di temani sama pasangan masing masing.
Yang lain pada ketawa ketiwi beda dengan Boy senyum senyum sendiri dengan tatapan kosongnya. Menyita perhatian gengnya...
"Ssttt..... itu pak bos kenapa?..."
Mereka saling lirik satu sama lain termasuk wanita yang bersamanya saat ini tapi dianggurin. Mereka bilang ketua geng mereka lagi kasmaran tapi sama siapa. Sementara wanita yang di sampingnya tidak diapa apain.
"Ekhhhmmm
Bang kenapa kok ngelamun saja..? Apa saya terlalu cantik sehingga kamu tidak bisa berkata kata." Shidy sengaja menggodanya agar dia tau kalau laki laki yang bersamanta kini mencintainya.
Sementara Boy mendengar kata kata godaan itu hanya menipiskan bibirnya sesaat karna pikirannya saat ini sama wanita yang diantarnya pulang tadi..
Andaikan wanita itu bisa di bawa pergi kemana saja, mungkin dia akan menyingkirkan shidy. Tapi sialnya wanita itu anak rumahan slalu di kawal sama ibunya. Tadi saja sudah ketar ketir ternyata ibunya segalak itu.
Dia juga tidak bisa meninggalkan Shidy karna gengsinya, mana mungkin orang ganteng gak punya cowok iya kan. Entahlah siapa yang jadi pelarian semata antara mereka.
Shidy yang slalu nempel itu bahkan pakaiannya yang sangat minim yang tidak di pakai oleh pasangan mereka. Boy sudah berkali kali menegur Shidy
Agar berpakaian agak tertutup tapi dasarnya dia yang keras kepala.
Shidy geram karna sedari tadi Boy hanya asyik melamun sambil senyum senyum sendiri sudah dua hari ini dia berubah bahkan sangat cuek.
"Ada apa yah. Kalau dia ada wanita lain saya harus kasih pelajaran tu cewek agar tau diri dan jangan ganjen sama laki orang." Guman Shidy dalam hati
Dia penasaran siapa wanita yang telah merebut perhatian pria idamannya. Yah selama ini jalin hubungan tampa status dan tidak ada kata pacaran diantara mereka. Hanya sebatas partener saja. Setelah semua dia perjuangakan ternyata ada wanita lain yang dia kagumi...
"Shidy kamu harus minta kepastian. Sebelum semuanya terlambat dan tidak akan boleh ada yang merebutnya denganku.
Boy hilang semangat nya untuk sekedar basa basi akhirnya mengajak Shidy untuk diantarkan pulang. Di tengah perjalanan Shidy minta kejelasan. Mereka berhenti di sebuah taman...
"Kak ini sudah lama kita jalan tampa status... kasih saya status kalau tidak saya akan cari laki laki lain..."
Boy bimbang sendiri, dia tau ini salah tapi dia mulai mencintai dua wanita sekaligus bahkan dia mencintai juga teman wanita kencannya slama ini. Bahkan ragu untuk mengungkapkan perasaanya.
Bahkan dia sendiri tidak tau yang dia lakukan atas dasar cinta atau obsesi dengan kemolekan tubuh mereka. Seperti yang di ketahui selama ini banyak wanita wanita seksi yang diajaknya untuk berkencan. Bukan hanya Shidy tapi dia bisa mencintai banyak wanita dalam sekaligus
"Kak gimana kasih saya kepastiaan saat ini juga. Karna banyak laki laki yang mau sama saya." Sebenarnya Shidy hanya mengancam tapi ternyata itu yang membuat dia makan ilfel.
"Saya tidak bisa. Kalau memang banyak laki laki yang suka sama kamu yah silahkans aja."
Shidy sebenarnya geram. Bukannya dia takut kehilangan dirinya tapi malah pasrah..
"Kak bukan begitu maksud saya. Tapi saya butuh kejelasan untuk hubungan kita kak." Shidy Mencoba mengambil hatinya kembali.
Shidy memeluknya dengan erat. Tapi lagi lagi Boy melepaskannya dia terbayang wajah Sahara kembali. Yang ada di kepalanya hanyalah Sahara dia wanita yang berbeda dengan yang lain.
Boy berjalan kearah motornya mau tak mau Shidy mau diantarkan pulang walaupun kepastian itu tidak ada. Shidy menginginkan adanya kejelasan tapi pria yang bersamanya saat ini memang terkenal tak berkomitmen. Shidy hanya bisa menggerutu dalam hati, karna tidak mungkin meminta kepastian saat ini.
Sesampainya di depan rumah Shidy dia menurunkan nya dan biasanya akan singgah sebentar tapi tidak kali ini. Benar benar membuat Shidy sangat frustasi di buatnya.
Boy tidak tau caranya mencintai wanita Secara sempurna karna ada nya masa lalu yang kelam. Hingga saat ini yang tercipta di benaknya seorang wanita itu hanya lah pengganggu dalam kesenangannya. Dan wanita itu seseorang yang tegaan.
Menjadi laki laki playboi bukanlah sebuah pilihannya hanya saja membalas dendam untuk sang ayah yang sekarang depresi berat karna di tinggal istrinya dengan pria lain.
Sang ayah sampai sekarang trauma dengan hadirnya wanita dalam rumah semenjak mengalami depresi itu. Dia menemani sang ayah yang tidak lagi terkontrol emosinya. Saat itu pula dia menanam dendam untuk semua wanita...
Dendam seperti apa yang dimiliki ayah dan anak tersebut. Perkara sakit hati dengan orang yang kita cintai terkadang banyak kita jumpai bahkan yang sampai bunuh diri karna hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments