Ali menjadi sedikit nakal di luar rumah karena faktor pergaulan dengan teman-temannya.
Padahal pembentukan geng motor itu tujuannya bukanlah untuk anarkis seperti di film-film. Ataupun geng motor sadis seperti di berita berita kriminal.
Yang membuat mereka tertantang saat ini adalah. Karena mereka memiliki lawan dari geng motor lainnya.
"Sayang kok mukanya cemas begitu. Ada apa?" tanya Prasetya, suami Hanin. Kala mereka hendak beristirahat pada malam itu.
"Tidak ada apa apa mas. Aku hanya sedikit merasa cemas dengan pergaulan Ali. Sebagai seorang Ibu pastinya kita harus benar-benar memperhatikan pergaulan anak-anak kita. Tidak hanya Ali, aku juga sangat memperhatikan pergaulan anak perempuan kita. Sebagai orang tua, kita punya tanggung jawab untuk membimbing anak-anak kita." ujar Hanin, berkeluh kesah tentang anak anak mereka.
Ali dan anak perempuannya Maryam. Malam itu Hanin berkeluh kesah kepada Prasetya tentang pengawasan anak-anak mereka yang kini sudah beralih ke masa remaja.
"Kita memang harus tetap memperhatikan pergaulan anak-anak. Meski begitu, jangan terlalu mencemaskan mereka. Jika kamu semakin mencemaskan dan terlalu mengontrol mereka. Aku khawatir mereka akan berontak. Kita boleh mengontrol tapi jangan sampai mengekang. Bagaimanapun, mereka juga perlu bergaul dengan teman-teman sebayanya. Yang perlu kita lakukan hanya mengawasi mereka dari jauh dan tetap menasehati." tutur Prasetya.
"Iya sih mas. memang harus seperti itu."
"Ayo tidur. Jangan terlalu mencemaskan mereka. Mereka sudah dewasa. Mereka juga sudah kita bekali ilmu agama kan. Kita berdua juga selalu berusaha menjadi orang tua yang baik untuk Ali dan Maryam. Kita harus banyak doa juga pada Allah. Agar Allah juga melindungi anak anak kita. Di saat pelindungan kita pada mereka kadang terbatas." imbuh Prasetya.
Mendengar kata-kata yang menenangkan itu dari sang suami membuat Hanin merasa sedikit lebih rileks. Saat beberapa waktu lalu dia dirundung rasa kecemasan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Kawan kawan, kita harus membicarakan sesuatu tentang komunitas kita." ujar Ali kepada ke-10 anggota geng motor miliknya.
"Memangnya ada apa Al. Kelihatannya kamu terlihat panik?" tanya Aldi, salah seorang teman akrab Ali yang juga anggota menjadi salah satu geng motor yang ahli dirikan.
"Entahlah, kemarin saat aku pulang. Bundaku memberitahu jika di sebuah televisi ada pemberitaan tentang geng motor. Dan sepertinya geng motor itu adalah geng motor milik kita. Aku penasaran dari mana media itu mendapatkan video tentang aktivitas kita beberapa hari terakhir. Aku curiga ada seseorang yang sudah merekam dan kemudian dia menguploadnya ke media sosial. Dan aku khawatir komunitas kita ini menjadi terancam dan bahkan akan menjadi incaran polisi." ucap Ali, kepada seluruh anggota geng motornya.
"Wah, bisa gawat ini. Tidak bisa dibiarkan. Kita harus mencari tahu siapa orang pertama yang mengungah video dan menviralkan komunitas kita. Kita harus beri pelajaran kepada mereka itu." ujar Aldi memprovokasi.
"Betul. Kita harus temukan siapa orangnya dan hajar." imbuh Gara, salah seorang anggota geng motor lainnya.
"Bro, kemarin pas kita konvoi. Ada salah satu hal yang tertangkap oleh ku. Aku memperhatikan ada seorang wanita bercadar nampak berdiri di sisi jalan raya sambil memegang ponsel. Dia menggenggam ponsel dan sepertinya ia sedang merekam acara konvoi kita kemarin. Mungkin dia yang sudah merekam aksi kita. Lalu dia mempostingnya di media sosial. Dan mungkin dari situlah komunitas kita jadi viral. Kita harus bisa menemukan orang itu. Dan memberikannya pelajaran." ucap Gara lagi.
"Maksud kamu Gara? Siapa yang kamu maksudkan?" tanya Ali.
Gara pun kemudian menjelaskan tentang apa yang ia tangkap kemarin. Saat ia melihat Fatimah.
"Gua kemarin lihat ada salah seorang wanita bercadar. Yang sepertinya ia sedang merekam kegiatan kita. Mungkin dia pelakunya. Yang sudah memviralkan geng motor kita dengan caption negatif Padahal geng motor kita kan tidak seburuk yang di berikan."
"Dimana lokasi persisnya kamu tau tentang wanita itu. Saat kamu lihat wanita itu merekam aktivitas kita." tanya Ali memperjelas.
"Di jalan A, tepat di persimpangan jalan itu. Karena pada saat itu aku perhatikan ada seorang wanita yang sangat kontras sekali. Dia memakai baju serba hitam dan memakai cadar. Kalau tidak salah wanita itu seperti hendak menyebrang. Karena kita lewat, dia menjadi kemudian menepi, tidak jadi menyebrang. Tapi aku perhatikan dia nampak mengeluarkan ponselnya dan merekam." jelas Gara.
"Oh, di jalan itu. Besok kita cari tahu siapa wanita itu. Aku tidak terima saja geng motor kita di cap sebagai geng motor negatif." ujar Ali.
Karena bagaimanapun, Ali, selaku ketua geng motor. Merasa punya tanggung jawab untuk melindungi geng motor yang dia dirikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Rahma Inayah
salh faham pdhl bukan fatimah yg nyebar video tu..lnjut sdh lm gk up
2023-05-01
1