Ali dan geng motornya

"Ali dari mana saja kamu nak? Jam segini kok baru pulang." tanya Hanin, ibunda Ali. Yang pada saat itu ia melihat sang putra yang melewati ruang makan. Ali pada saat itu hendak pergi ke lantai atas menuju kamarnya.

"Ali mau ke kamar Bunda." jawab Ali, yang pada saat itu sudah ada di anak tangga. Saat di panggil Hanin, Ali pun seketika menghentikan langkahnya.

"Makan malam dulu. Memang kamu dari mana saja. Jam segini baru balik. Kamu kan pergi dari pagi."

"Ali tadi main sebentar sama temen-temen Bunda." jawab Ali santun kepada bundanya Hanin.

"Belakangan ini kamu kok sering pulang telat. Bukankah kuliah kamu hanya sampai siang. Bunda perhatiin kamu juga sering pulang malam sekarang." tanya lagi Hanin. Karena ia merasa curiga dengan kegiatan sang putra akhir akhir ini.

Hanin merasa Ali, putranya kini lebih banyak berada di luar rumah.

Merasa ada sesuatu yang harus Ali jelaskan kepada sang Bunda. Ali pun kemudian berjalan menuju Hanin untuk membantah kecurigaan sang Bunda.

"Bunda jangan souzon dulu sama Ali. Memangnya Ali ngapain. Ali setiap hari pergi kuliah Bunda. Setelah selesai kuliah, Ali cuma nongkrong sebentar sama temen-temen." jawab Ali dengan memperlihatkan wajah biasa saja.

"Wajarlah kalau Bunda tanya. Bunda hanya khawatir. Ingat pesan Bunda sama Ayah ya sayang. Selalu jaga diri dalam pergaulan di luar sana. Bunda sama Ayah tidak mau kamu itu terjerumus ke pergaulan yang tidak benar. Belum lama ini Bunda melihat berita di televisi tentang anggota geng motor yang meresahkan masyarakat yang ada di dekat wilayah sini. Bunda khawatir saja kamu terjerumus dalam pergaulan tak penting seperti itu. Ada beberapa aksi mereka sangat membahayakan pengguna jalan yang lain. Parahnya, anggota geng motor itu semua anak-anak muda seusia kamu." tutur Hanin, mengutarakan keprihatinannya tentang berita geng motor yang pernah ia saksikan di televisi.

Mendengar itu wajah Ali berubah pias.

Karena yang sang Bunda bicarakan itu mungkin adalah geng motor yang bernaung di bawah komplotan geng motor miliknya.

Sedangkan dirinya adalah ketua geng motor tersebut.

"Bunda jangan kebanyakan nonton TV. Nanti jadi paranoid. Sudah jangan khawatirkan Ali. Ali busa jaga diri kok." ucap Ali, yang kemudian ia berpamitan pada Hanin untuk naik ke kamarnya.

"Tidak mau makan malam dulu. Sebentar lagi Ayah pulang."

"Ali belum lapar. Nanti Ali cari makan sendiri di dapur." sahut Ali sambil menaiki anak tangga menuju lantai atas.

Hanin pun hanya menggelengkan kepalanya. Melihat sikap putranya yang kini memang dalam fase-fase pencarian jati diri.

Dan Hanin merasa sedikit khawatir dengan perubahan sikap sang putra yang semakin hari menjadi lebih tertutup.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Berada di kamarnya. Ali yang baru saja pulang dari pergi tersebut langsung melemparkan tasnya di atas tempat tidur.

Ali sedikit merasa cemas karena berita tentang geng motor itu kini telah sampai di telinga sang Bunda.

Padahal aktivitas dirinya selama ini sangat dijaga oleh Ali agar tidak di ketahui kedua orang tuanya.

Menjadi bagian dari geng motor sebenarnya hanya kerjaan iseng-iseng Ali bersama teman-temannya.

Pada saat ulang tahun Ali yang ke-19 Ali meminta sebuah motor yang cukup mahal kepada sang ayah Prasetya.

Dan oleh Prasetya, keinginan sang putra Ali pun diwujudkan.

Prasetya membelikan Ali sebuah motor yang cukup mahal harganya sebagai bentuk hadiah untuk anak laki-lakinya tersebut.

Dan ternyata oleh Ali, pada saat ia sudah memiliki motor tersebut. Ia dan beberapa temannya yang juga memiliki motor. Terbesit oleh Ali untuk membuat sebuah komunitas geng motor yang dinamakan geng motor stuck friendship.

Awal-awalnya geng motor itu hanyalah sebuah perkumpulan pemotor biasa karena mereka sama memiliki hobi mengendarai motor.

Tapi lama-kelamaan. Geng motor itu berubah menjadi sebuah geng yang sedikit melenceng dari pembentukan geng motor tersebut awalnya.

Pernah pada suatu ketika. Mereka melewati jalan yang sepi dan kemudian mereka melakukan intimidasi terhadap seorang pedagang bakso.

Berniat iseng mengerjai seorang pedagang bakso. Mereka mengikat pedang bakso itu pada sebuah pohon. Lalu dengan isengnya. Mereka menikmati membuat bakso sendiri sendiri dan menikmati.

Hal semacam itu sebenarnya hanya ke isengan mereka untuk bersenang-senang. Tetapi kebiasaan itu justru malah berlanjut.

Di dalam keluarga, Ali bersikap dan bertutur baik. Kehidupan keluarganya juga sangat harmonis.

Meskipun sang ayah Prasetya memiliki anak lain dari sebuah hubungan terlarang di masa lalu.

Ali menjadi sedikit nakal di luar rumah karena faktor pergaulan dengan teman-temannya.

Padahal pembentukan geng motor itu tujuannya bukanlah untuk anarkis seperti di film-film. Ataupun geng motor sadis seperti di berita berita kriminal.

Yang membuat mereka tertantang saat ini adalah. Karena mereka memiliki lawan dari geng motor lainnya.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

oh ni.menceritakan tntg ali ank hanin dan presetya to..yg pny ank lain dr pelako

2023-04-19

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!