Membuat Keputusan

Shane maju merentangkan tangannya yang kokoh dan juga dengan berani dan juga lantang dia berbicara di depan banyak pasang mata.

"Baiklah, gue akan menikahi putri dari Pak Rahmat," ucap Shane tanpa keraguan.

"Tapi, Nak. Apa kamu yakin mau menikahi putri saya?" ujar Pak Rahmat dengan tatapan tajam.

"Gue yakin, Pak. Percayakan semua pada gue, gue akan berusaha menjadi suami yang baik untuk putri Bapak."

Kedua orang tua Flora tidak mampu berbuat apapun, pagi itu mereka dinikahkan karena keputusan final dari warga. Air mata Flora tidak sanggup berhenti menangis saat kata sah terdengar begitu nyaring di telinganya.

Setelah mereka mengucap janji suci, Shane berada ditengah keluarga yang membuatnya nyaman tersebut.

"Pak, Bu, izinkan gue untuk menjadi menantu yang kelak membuat kalian bangga," ucap pemuda yang sudah siap untuk memulai semuanya dari awal bersama istrinya.

"Baik, bapak dan Ibu percayakan Flora kepadamu, Nak. Ajarkan dia ilmu agama dan jadi berlian di setiap hela napasmu," nasihat pria paruh baya itu pada menantunya.

"Baik, Pak, tapi sebelum itu bolehkan gue pinjam ponsel Bapak sebentar saja, gue ingin menghubungi seseorang, Pak, dan hari ini izinkan gue membawa putri Bapak bersama gue tinggal bersama di rumah kecil yang gue miliki," pinta Shane dengan ramah kepada kedua orang tua Flora.

"Tapi, Nak, Flora baru menyesuaikan menjadi seoranf istri, bagaimana bisa kamu membawa putriku pergi dari sini," tolak wanita paruh baya itu pada menantunya.

"Tenang, Bu. Ini sudah takdir putri kita, jadi biarkan dia mengikuti suaminya pergi," terang pak Rahmat menenangkan istrinya.

"Tapi Bapak tidak lihat bagaimana wajah Flora yang tertekan 'kan," kesal sang istri pada suaminya.

Wanita paruh baya itu akhirnya meninggalkan ruangan keluarga dengan menangis.

Shane sebenarnya tidak ingin suasananya seperti ini, namun dia juga tidak punya pilihan lagi selain menyelamatkan gadis yang sudah menolongnya dari bahaya.

Pak Rahmat menepuk lembut bahu menantunya, "Jangan diambil hati, hubungilah orang yang kamu ingin hubungi, bawa putriku bersamamu dan jaga dirinya dengan baik."

Pria paruh baya itu menyerahkan ponsel miliknya, dirinya mempercayakan putri satu-satunya pada Shane.

Selama pemuda itu menghubungi orang di ujung sana, Flora masih saja diam dan memikirkan masa depannya yang berubah sepersekian detik.

"Maaf, Flora gue hanya membantu lo menyelesaikan masalah yang tadi mendadak, apakah perbuatan gue salah?" tanya Shane yang memperhatikan gadis cantik berhijab itu dengan wajah sedih.

Tidak ada jawaban dari Flora, gadis itu masih sibuk dengan dunianya yang berubah 360 derajat.

"Jika lo mau hari ini kita.........."

"Jangan pernah permainkan pernikahan Shane, aku tahu niat baikmu, tapi jangan sekali-kali mengucap kata pisah, meski sebenarnya itu yang aku ingin," potong Flora yang menghembuskan napasnya kasar.

"Tapi bukan berarti jika kamu bisa berbuat sesuakanya dengan kata pisah," imbuh gadis muda itu dengan pandangan menunduk.

"Shane dibuat bingung dengan sikap wanita cantik di depannya, pemuda itu mencerna ucapan istrinya yang baru saja dia sahkan dengan mahar seadanya yang dia miliki.

"Maaf jika gue membuat lo tidak enak, tapi hari ini gue mau membawa lo ke rumah kecil gue, karena lo adalah tanggung jawab gue sekarang," ujar Shane yang sebenarnya tahu kewajiban dari seorang suami di dalam agamanya.

Terpopuler

Comments

Ree.Pand

Ree.Pand

maaf, kak jika kurang berkenan.. namanya juga masih tahap belajar, bab ini si Shane belum paham apa itu sopan santun..

Terima kasih masukannya...

2023-06-09

0

Epijaya

Epijaya

maaf Thor seharusnya gunakan bahasa yg sopan untuk Shen kpg ortunya flora tlg jgn gue.tidak etis.

2023-06-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!