@Rumah Vey
Setelah Tae pergi, Vey masuk ke dalam rumahnya. Setibanya di dalam rumah, dia terkejut karena mendapati Ibu tiri dan saudara tirinya yang ternyata menunggu kepulangannya. Vey merasa dia akan berada dalam masalah saat melihat sorotan mata Yang tajam dari keduanya seperti hendak melahapnya.
"Wah.. Wah.. Wah... Bagus yaa pulang sekolah malah keluyuran sama pria! Apa itu hasil dari sekolahmu! Tunggu dan liat saja apa yang akan ku lakukan padamu!"
"Laporin aja Bu! Biar tau rasa! Berani-beraninya dia mendekati Presdir Tae Hyung dari Perusahaan Bangmy! Dia itu adalah calon suamiku! Berani-beraninya kamu mendekati calon suamiku! ",sahut Jel ikut membentak Vey.
"Bu... Bukan seperti itu, Bu. Barusan aku hampir kecelakaan dan Tae menolongku dan mengantarkanku pulang. Tidak ada hal lain diantara kami. "
"Heii berani sekali kamu menyebut nama calon suamiku! Kamu sama sekali tidak pantas! Ibu, cepat hukum dia! Aku sangat jijik padanya ketika teringat dia berani mendekati calon suamiku! ".
"Maafkan akuu, Ibu. Aku berjanji tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. "
"Hmphhh aku tak butuh janji palsumu! Karena kamu telah menggoda calon suami adikmu, kamu pantas dihukum! Malam ini kamu tidak boleh makan! Jangan berani-beraninya mengadu kepada Ayahmu seperti dulu! Kalau tidak, kamu sendiri yang menanggung akibatnya! "
"Tap... Tapi.. Ibu.. ".
"Tidak ada tapi! Segera pergi bereskan pekerjaan mu! "
Vey pun hanya bisa diam dan menuruti perintah ibu tirinya. Kemudian dia melaksanakan tugas rumahnya seperti biasa. Dia hanya bisa berharap semoga suatu saat akan ada keajaiban dan Ayahnya segera mengetahui apa Yang terjadi.
'Ya sudahlah jalani saja. Lagipula sudah biasa seperti ini. Semoga saja suatu saat nanti akan ada keajaiban dalam hidupku,' batin Vey lalu mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Vey masuk ke kamarnya. Dia pun tiba-tiba teringat dengan Tae. Dia memikirkan lagi apa perkataan Tae. Apakah benar Tae adalah calon suami Jel? Jika benar, kenapa tidak ada pertemuan keluarga? Lalu apakah Yang dikatakan Jel benar jika Tae adalah Presdir Perusahaan Bangmy? Apa Yang akan dilakukan Vey ketika dia bertemu Tae? Harus menghindar atau menghadapinya? Bagaimanapun Tae pernah menolong nyawanya tapi jika dia berhadapan dengan Tae, Ibu Lam dan Jel pasti akan menyiksanya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus terngiang di kepala Vey. Namun, Vey pun segera menghilangkan semua pertanyaan dibenaknya karena dia sedang konsentrasi belajar untuk ujian hari terakhirnya. Walaupun dia tidak boleh makan malam,untungnya dia sempat membawa pulang cemilan Yang dia beli di kantin sekolah. Setelah belajar, Vey pun bergegas tidur.
Keesokan harinya, Vey pun pergi ke sekolah dan mengerjakan ujian terakhirnya dengan baik. Sepulang sekolah, dia diajak oleh sahabatnya, Mon untuk merayakan hari terakhir ujian mereka sebelum mereka berpisah dan melanjutkan hidup mereka masing-masing.
"Vey, ayolah sekali-sekali kita hang out bareng. 3 tahun lo gue belum pernah hang out bareng lo. Sekalinya maen ke rumah lo aja malah di marahin nyokap tiri lo. Beneran deh pegen gue jadiin perkedel nyokap lo biar tau rasa! "
"Udah sih, Mon. Ya mau gimana emang nyokap gue begitu. Gimanapun juga dia nyokap gue jadi gue harus patuh dan menghormati beliau. "
"Hormat? Patuh? Cuih gue mah kaga sudi punya nyokap model kek Nenek Gayung begono. Buhh najong tralala. "
"Hei, itu nyokap gue yang lo omongin"
"Tapi dia itu dah kelewatan banget Vey. Matanya ditaroh dimana sih anak sebaik elo malah dia siksa. Mana bokap lo juga bucin lagi anaknya sendiri kaga dipercaya ee malah dedemit gunung kidul dipercaya. Arghhh lama-lama gue santet juga nih. "
"Hus apa, sih. Yaudah ayo kita hang out bareng. Tapi jangan lama-lama ya. "
Vey dan Mon pun pergi ke restoran untuk merayakan ujian terakhir sekolahnya. Dan tiba-tiba Tae pun datang dan menghampiri Vey. Vey Yang melihat Tae yang berjalan menghampiri mereka pun menjadi gelisah. Dan dia memutuskan untuk pura-pura tidak melihat.
Namun, Tae tetap datang menghampiri mereka. Mon yang melihat Tae datang pun langsung menganga karena kagum dan kaget karena Dia dan Vey dihampiri oleh Presdir no 1 Di dunia.
"Hey, Vey. Apa kabar? "
"Eh.. Ehh.. Ta.. Maksudku Pak Presdir, saya baik-baik saja. Bagaimana dengan anda, Pak Presdir? "
"..." Mon hanya diam dan terus mengamati wajah Tae karena terpana.
"Jangan terlalu formal. Sudah ku bilang panggil saja Tae. Ngomong-ngomong, kalian ada acara apa makan sebanyak ini? Apa temanmu sedang berulang tahun Vey? "
"Bukan ganteng. Eh maksudnya pak Presdir, kita sedang merayakan Ujian terakhir sekolah kita dan bisa dibilang perpisahan juga , Pak Presdir. " Sambung Mon sambil cengar cengir kegirangan.
"Emm bolehkah aku bergabung? Kebetulan aku hanya sendirian. "
"Tapi... Pak.. "
"Oo boleh banget dong. Vey, kamu ga keberatan kan? "
"Ba... Baiklahh. Silahkan bergabung Pak. "
"Sudah ku bilang panggil aku Tae saja. "
"Kalau saya boleh gak manggil Pak Presdir Tae Ganteng? "
"Terserah kamu saja. "
Mereka pun makan siang bersama. Namun, Vey merasakan perasaan Yang sama lagi ketika berada di dekat Tae. Dia merasa Tae sangat dingin. Benar saja ketika mereka hendak mengambil makanan yang sama tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.
Vey pun merasa sedikit waswas karena tangan Tae sangat dingin seperti es. Sangat tidak wajar bagi orang normal bersuhu badan seperti itu. Vey hanya bergumam dalam hati dan bertanya-tanya siapa sebenarnya Tae? Manusia? Atau bukan?
---to be continued---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuu.. like lagi
2020-12-27
3
rizza dilan
👉💪💪💪
2020-12-24
2