Episode 5

@Rumah Taehyung

"Kenapa aku merasa jika Vey dalam bahaya? Aku benar-benar tidak bisa tenang," gumam Tae sambil mondar-mandir.

Tae terus merasa tidak enak setelah meninggalkan Vey. Dia begitu gelisah dan merasa jika Vey dalam bahaya. Ipin menyuruh asistennya untuk memeriksa keadaan Vey.

"Kau, cepat cari tahu apa yang sedang Vey lakukan. Segera laporkan pada ku semuanya yang telah kau lihat!" seru Tae memerintahkan bawahannya.

"Siap, Tuan!" jawab bawahannya dengan patuh lalu meninggalkan Tae.

Setelah beberapa menit, bawahannya pun menceritakan semua yang terjadi. Benar saja ternyata Vey tadi sedang dalam bahaya. Pantas saja Tae merasa tidak tenang. Untunglah Vey berhasil di selamatkan seseorang.

"Nona Vey baru saja hampir di terkam oleh 2 orang preman, Tuan. Namun untunglah ada seseorang yang datang dengan sigap dan menyelamatkan nona," ucap bawahan Tae.

"Syukurlah jika dia selamat. Lalu, siapa yang menyelamatkannya?" tanya Tae penasaran.

"Orang dari kaum manusia serigala, Tuan yaitu Pangeran Tam," jawab bawahannya.

"Apa?! Jadi dia juga telah menemukannya? Kau kembalilah dulu," ucap Tae pada bawahannya.

"Baik, Tuan!" bawahan Tae pun meninggalkan Tae.

"Sial! Bagaimana bisa dia tau dengan begitu cepat keberadaan Vey? Aku tidak bisa membiarkan kejadian yang lalu terulang. Kali ini aku harus benar-benar melindungi Vey!" gumam Tae dengan kesal.

Tae merasa sangat kesal karena tidak bisa membantu Vey. Dan yang membuatnya lebih kesal adalah malah membiarkan rivalnya, yaitu Tam menolong Vey.

Tam adalah manusia serigala Yang juga mencintai Key ketika dia masih hidup. Namun, karena ia tidak rela membiarkan Key bersama Tae akhirnya ia malah bekerja sama dengan orang yang salah hingga membuat Vey malah terbunuh. Tam merasa kesal, marah dan murka.

Sejak saat itu Tam bersumpah pada Tae bahwa dia akan merebut reinkarnasi Key di masa depan. Dan ternyata Vey adalah reinkarnasi dari Key. Tae semakin was was jika meninggalkan Vey sendirian. Namun, dia belum menemukan alasan yang kuat untuk menahan Vey disisinya.

***

Keesokan harinya, Vey bergegas menuju Perusahaan Tae untuk bekerja. Ketika dia hendak pergi ke pinggiran jalan untuk menghadang bus, Vey dicegat oleh Tam. Tam pun ingin Vey pergi diantar olehnya. Vey pun mencoba menolaknya.

"Hei, Vey! Ayo aku antar saja!" ajak Tam yang menghadang Vey.

"Tidak perlu, aku bisa naik bus," tolak Key secara terang-terangan.

"Ayolah, aku benar-benar tulus ingin mengantarmu. Bukankah kita sudah berteman? Lagipula jika kau menunggu bus kau bisa kesiangan," bujuk Tam lagi.

'Haih, sebenarnya aku tidak mau terlalu dekat dengannya. Tapi, kemarin dia sudah menolong ku. Anggap saja sebagai balas budi,' batin Vey berpikir.

"Bagaimana? Ayolah mau ya?" tanya Tam lagi.

"Baiklah," Vey mengiyakannya.

Vey pun akhirnya berangkat ke kantor bersama dengan Tam. Di sepanjang perjalanan, Tam mencoba mengajak Vey mengobrol agar Vey lebih akrab dengannya.

"Ngomong-ngomong, kau bekerja di mana?" tanya Tam basa basi.

"Kau kan ingin mengantarku, harusnya kau tau kan di mana aku bekerja?" Vey malah berbalik tanya.

"Kau ini benar-benar lucu ya. Ya aku memang menawarkan untuk mengantarkan mu tapi aku ini bukan tuhan yang tau segalanya," jawab Tam.

"Perusahaan Bangmy," balas Vey singkat.

"Perusahaan Bangmy? milik Presdir Tae?" tanya Tam memastikan.

"Hmmm. Sudahlah agak cepat nanti aku terlambat!" ucap Vey yang mulai resah dan tidak nyaman bersama dengan Tam.

"Siap, tuan putri!" Tam pun langsung menancapkan gasnya menjadi lebih kencang.

'Sial! Aku keduluan lagi! Tenang, masih banyak waktu untuk memperbaikinya...,' batin Tam mencoba meyakinkan dirinya.

--to be continued--

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***