Qeen 5. Gatal Sekujur Tubuh

Da Eun sungguh kesal mengetahui bahwa dirinya tidak diikutsertakan dalam perjalanan menuju ke kerajaan tetangga. Namun dia bisa tersenyum dihadapan Hyeon dengan sangat baik seolah tidak terjadi apa-apa.

Hyeon sungguh merasa tidak enak dengan Da Eun. Sebagai selir kesayangannya, Da Eun tidak pernah absen menemaninya saat pergi keluar istana. Baik untuk kunjungan kenegaraan ataupun hanya sekedar melihat apa yang rakyat mereka kerjakan.

Namun kali ini rupanya ia benar-benar tidak bisa membawa Da Eun untuk pergi. Peraturan yan diberikan oleh kerajaan memang seperti itu. Hyeon tidak mungkin melanggarnya. Ia akan dianggap sebagai seorang pemimpin yang tidak taat aturan. Jika pemipinnya saja begitu, maka bagaimana dengan rakyatnya. Nama baik negaranya tentu menjadi taruhan.

Hal ini tentu saja sudah dipikirkan baik-baik oleh Hyeon. Lagian membujuk Da Eun tidak sesulit masalah negara.

" Apa kau marah?"

" Hamba bagaimana berani marah kepada Pyeha. Hamba cukup tau diri dengan posisi hamba. Ratu berhak terhadap yang mulia lebih dari siapapun."

Perkataan Da Eun sungguh ambigu. Ia terkesan merendah tapi sebenarnya tersirat sebuah protes disana. Hyeon segera memeluk wanita yang dicintainya itu. Ia menciumi selirnya dengan perasaan penuh rasa bersalah karena tidak membawa serta.

" Maafkan aku, jika bisa memilih aku akan lebih memilih membawa mu."

Da Eun melepaskan belitan tangan Hyeon lalu memutar badannya hingga mereka bersitatap. Da Eun kemudian tersenyum dan membelai lembut wajah rajanya. Ia ingin menyampaikan perasaan bahwa dirinya tidka mempersalahkan hal tersebut

" Mari kita tidur Pyeha. Anda harus istirahat yang cukup."

Hyeon mengangguk, sedetik kemudian ia sudah membaringkan tubuhnya bersama sang selir. Da En mendekap tubuh Hyeon dengan erat. Senyum yang dari tadi ia jaga kini berubah seketika saat ia melihat Hyeon sudah tertidur pulas. Wajahnya berubah menjadi sinis.

" Aku tidak akan membiarkanmu pergi bersama kekasihku. Tidak besok, ataupun juga lain kali. Tidak akan."

Da En beranjak dari tidurnya lalu berjalan menyelinap keluar meninggalkan Hyeon yang tengah tertidur. Seharian lelah dengan pekerjaannya membuat Hyeon benar-benar pulas. Ia sama sekali tidak mengetahui bahwa selir kesayangannya pergi dari sisi nya.

" Ada apa Selir Bin?"

Seorang dayang sekaligus orang kepercayaan Da Eun langsung muncul saat tuannya keluar dari kediaman pribadinya. Da Eun kemudian membisikkan sesuatu kepada Boram. Boram pun mengangguk mengerti dan secepat kilat pergi dari hadapan Da Eun.

" Kita lihat saja, apakah kau akan tetap bisa pergi ataupun tidak."

Da Eun melihat sekeliling. Ia benar-benar memastikan tidak ada yang melihatnya malam itu. Da Eun pun buru-buru kembali masuk ke kediamannya. Senyumnya mengembang sempurna memikirkan apa yang akan terjadi besok.

🌿🌿🌿

Pagi hari Gyeo Wol masuk ke kamar mandi pribadinya. Air hangat dengan taburan bunga dan aroma terapi yang menenangkan membuat Gyeo Wol sejenak ingin berendam.

" Dasom, keluarlah lebih dulu. Aku masih ingin berendam sejenak di sini."

" Baik mama, tapi jika Pyeha datang mengunjungi Anda bagaiman."

" Tck, biarkan lah dia menunggu. Sekali-kali bukannya itu bagus."

Dasom mengeplak keningnya pelan. Sungguh hanya ratunya yang berani bicara begitu kepada sang raja. Raja Hyeon yang terkenal dingin itu membuat para dayang takut. Bahkan selir lainnya oun tidak ada yang berani meminta kasih sayang dari Raja Hyeon.

3 selir yang lain benar-benar hanya sebagai bunga di harem. Mereka padahal sudah lebih dari setahun menempati harem, namun Raja Hyeon tidak sekalipun melirik pada gadis-gadis itu.

Namun sama seperi Gyeo wol, mereka memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan jabatannya.

Apa yang ditakutkan Dasom rupanya terjadi juga. Hyeon datang menemui Gyeo wol. Dasom yang baru saja keluar dari pemandian tentu panik langsung bersujud memberi hormat.

" Dimana ratu mu?"

" Ampun Pyeha, Mama masih berendam di kamar mandi. Hamba akan memanggil beliau."

" Tck, sudah biarkan saja. Aku akan menunggunya disini."

Dasom tentu terkejut degan ucapan Hyeon. selama ini belum pernah Hyeon berperilaku seperti itu. Dasom pun mengangguk, namun ia segera memasuki pemandian sang ratu.

" Mama, yang Mulia Raja ada disini."

" Biarkan saja."

" Tapi mama,beliau sudah menunggu."

Dengan rasa malas, Gyeo wol menyudahi ritual berendam nya itu. Ia dibantu dengan Dasom kembali memakai pakaian dalamnya yang berupa hanbook tipis berwarna putih. Karena Hyeon berada di kamar Gyo wol, Dasom menjadi bingung bagaimana ia harus merias sang ratu.

" Sudah begini saja."

" Tapi itu tidak sopan mama."

Gyeo Wool acuh. Ia pun keluar dari pemandian degan kondisi masih memakai pakaian dalamnya saja. Tentu saja Hyeon terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya.

" Apa begitu caramu menyambut ku?"

" Yang Mulia kan tahu hamba sedang mandi, jadi dimana letak salahnya. Sebentar hamba memakai pakaian yang layak untuk menyambut yang mulia."

Hyeon mendengus pelan. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan Gyeo Wool. Sungguh tidak ada kesan anggun sama sekali dalam diri ratunya itu.

Sejenak Hyeon membandingkan Gyeo Wool dengan Da Eun. Mereka benar-benar sangat berbeda. Da Eun adalah wanita yang anggun dan lemah lembut, setiap tutur katanya membuat Hyeon begitu nyaman.

" Salam Pyeha, semoga Yang Mulia panjang umur dan sehat selalu. Ada keperluan apa yang membuat Pyeha datang ke tempat hamba pagi-pagi begini."

" Aku akan menyampaikan mengenai kepergian kita besok. Aku harap kau bisa menjaga sikap saat berada di perjamuan. Jangan bersikap sembarangan. Ingat, kau adalah ratu di negara ini."

Gyeo Wol hanya diam. Entah mengapa, ia benar-benar enggan menanggapi.

Pergi ya pergi saja. Aku tahu bagaimana harus bersikap dengan baik. Aku juga sudah belajar tata krama istana selama hampir 3 bulan, jadi aku cukup tahu. Huh, dasar laki-laki sesukanya sendiri.

Gyeol memaki, tapi tentu saja hanya dalam hati. Mana berani dia memaki langsung pria yang berstatus suaminya dan raja dari negara ini.

Hyeon melanjutkan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Gyeo Wol. Bagaimana pun ini adalah kunjungan Gyeo Wol sebagai seorang ratu. Semua gerak-geriknya tentu mendapat perhatian khusus dari mata yang memandangnya.

Selama Hyeon menjelaskan, Gyeo Wol sungguh tidak fokus. Dia berkali-kali menggaruk tubuhnya. Bukan hanya di tempat yang terlihat namun di semua kulit tubuhnya. Sesaat Hyeon merasa kesal karena ia merasa Gyeo Wool acuh. Akan tetapi beberapa saat kemudian tangah Hyeon mengulur hendaklah menyentuh wajah Gyeo Wool

" Wajahmu mengapa memerah? Terus di leher juga."

Gyeo Wool memundurkan tubuhnya agar tangan Hyeon tidak mendekat menyentuh kulit tubuhnya. Bukannya tidak mau disentuh oleh sang suami. Ia takut jika benar yang ia rasakan adalah gatal-gatal dan menyebabkan kulit nya memerah, ia takut akan menularkannya kepada Hyeon.

" Pyeha harap jangan mendekat. Hamba takut nanti Anda tertular."

Sejenak Hyeon tersentak dengan ucapan Gyeo Wool. Wanita itu jelas-jelas mengkhawatirkan dirinya ketimbang kondisi tubuh sendiri.

Gyeo Wol kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan cermin.

" Aaaaaahhhh!!!!"

TBC

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

wahhh..si selir berhasil rupanya membuat ratu gatal2

2024-11-22

0

panty sari

panty sari

wah selir dae harus diberi pelajaran udah mulai kurang ajar

2024-11-15

0

Ari Peny

Ari Peny

ratu kok kecolongan

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Queen 1. Pernikahan Politik
2 Queen 2. Tidak Boleh Goyah
3 Queen 3. Kekhawatiran Para Kakak
4 Queen 4. Mengubah Peraturan
5 Qeen 5. Gatal Sekujur Tubuh
6 Queen 6. Bunga Aster
7 Queen 7. Kau Tetap Adik Kecil Kami
8 Queen 8. Masih Curiga
9 Queen 9. Ramuan Cinta
10 Queen 10. Perubahan
11 Queen 11. apa Artinya Aku Bagimu
12 Queen 12. Tidak Memiliki Kemampuan
13 Queen 13. Ratu Yang Cerdas
14 Queen 14. Kekesalan Gyeo Wool
15 Queen 15. Aku Harap Kau Mengerti
16 Queen 16. Sedikit Menyesal
17 Queen 17. Tidak Jadi Ikut
18 Queen 18. Bencana Bukan Wisata
19 Queen 19. Bertemu
20 Queen 20. Realita vs Ekspektasi
21 Queen 21. Cerita Lalu
22 Queen 22. Ulah Gyeo Wool
23 Queen 23. Menyusul
24 Queen 24. Kenekatan Gyeo Wool
25 Queen 25. Berbagi
26 Queen 26. Panjang, Lebar, dan Benar
27 Queen 27. Kabar Terkini
28 Queen 28. Inilah Yang Diinginkan
29 Queen 29. Serangan
30 Queen 30. Terluka
31 Queen 31. Berbuat Ulah
32 Queen 32. Sikap Hyeon
33 Queen 33. Hanya Semu?
34 Queen 34. Menjaga Hati
35 Queen 35. Berkata Jujur
36 Queen 36. Pertikaian
37 Queen 37. Dimulai
38 Queen 38. Percobaan Gagal
39 Queen 39. Mencari Cara Menguak Tabir
40 Queen 40. Ramuan Penghancur Darah
41 Queen 41. Perjalanan Wool
42 Queen 42. Desa Namngoel
43 Queen 43. Pemiliknya Ketemu
44 Queen 44. Status Lain Da Eun
45 Queen 45. Kecurigaan Dae Jung
46 Queen 46. Kelicikan Sung Won
47 Queen 47. Ternyata Seperti Itu
48 Queen 48. Ramai Yang Mencengkam
49 Queen 49. Garis Takdir
50 Queen 50. Kententuan Takdir Gyeo Wool
51 Queen 51. Kelemahan
52 Queen 52. Hukuman Untuk Ratu
53 Queen 53. Kerusuhan Bertambah
54 Queen 54. Sebagian Fakta Terungkap
55 Queen 55. Matimu Penyelamat Rakyatku
56 Queen 56. Kelemahan, Tapi Apa?
57 Queen 57. Cintamu Bencana Bagi Rakyatku
58 Queen 58. Keraguan Datang
59 Queen 59. Bau-Bau Kesengajaan
60 Queen 60. Membawamu Pergi
61 Queen 61. Kau Pria Jahat!
62 Queen 62. Ini Rumahnya
63 Queen 63. Dendam Salah Sasaran
64 Queen 64. Aku Mencintaimu Ratuku ( END)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Queen 1. Pernikahan Politik
2
Queen 2. Tidak Boleh Goyah
3
Queen 3. Kekhawatiran Para Kakak
4
Queen 4. Mengubah Peraturan
5
Qeen 5. Gatal Sekujur Tubuh
6
Queen 6. Bunga Aster
7
Queen 7. Kau Tetap Adik Kecil Kami
8
Queen 8. Masih Curiga
9
Queen 9. Ramuan Cinta
10
Queen 10. Perubahan
11
Queen 11. apa Artinya Aku Bagimu
12
Queen 12. Tidak Memiliki Kemampuan
13
Queen 13. Ratu Yang Cerdas
14
Queen 14. Kekesalan Gyeo Wool
15
Queen 15. Aku Harap Kau Mengerti
16
Queen 16. Sedikit Menyesal
17
Queen 17. Tidak Jadi Ikut
18
Queen 18. Bencana Bukan Wisata
19
Queen 19. Bertemu
20
Queen 20. Realita vs Ekspektasi
21
Queen 21. Cerita Lalu
22
Queen 22. Ulah Gyeo Wool
23
Queen 23. Menyusul
24
Queen 24. Kenekatan Gyeo Wool
25
Queen 25. Berbagi
26
Queen 26. Panjang, Lebar, dan Benar
27
Queen 27. Kabar Terkini
28
Queen 28. Inilah Yang Diinginkan
29
Queen 29. Serangan
30
Queen 30. Terluka
31
Queen 31. Berbuat Ulah
32
Queen 32. Sikap Hyeon
33
Queen 33. Hanya Semu?
34
Queen 34. Menjaga Hati
35
Queen 35. Berkata Jujur
36
Queen 36. Pertikaian
37
Queen 37. Dimulai
38
Queen 38. Percobaan Gagal
39
Queen 39. Mencari Cara Menguak Tabir
40
Queen 40. Ramuan Penghancur Darah
41
Queen 41. Perjalanan Wool
42
Queen 42. Desa Namngoel
43
Queen 43. Pemiliknya Ketemu
44
Queen 44. Status Lain Da Eun
45
Queen 45. Kecurigaan Dae Jung
46
Queen 46. Kelicikan Sung Won
47
Queen 47. Ternyata Seperti Itu
48
Queen 48. Ramai Yang Mencengkam
49
Queen 49. Garis Takdir
50
Queen 50. Kententuan Takdir Gyeo Wool
51
Queen 51. Kelemahan
52
Queen 52. Hukuman Untuk Ratu
53
Queen 53. Kerusuhan Bertambah
54
Queen 54. Sebagian Fakta Terungkap
55
Queen 55. Matimu Penyelamat Rakyatku
56
Queen 56. Kelemahan, Tapi Apa?
57
Queen 57. Cintamu Bencana Bagi Rakyatku
58
Queen 58. Keraguan Datang
59
Queen 59. Bau-Bau Kesengajaan
60
Queen 60. Membawamu Pergi
61
Queen 61. Kau Pria Jahat!
62
Queen 62. Ini Rumahnya
63
Queen 63. Dendam Salah Sasaran
64
Queen 64. Aku Mencintaimu Ratuku ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!