Sandra pun kini sudah berada di markas nya Jev abang angkat nya.
"Sudah datang rupanya adik abang yang cantik ini." ucap Jevrack ketika melihat Sandra masuk.
"Kok sepi bang, pada kemana? tanya Sandra sambil duduk.
"Biasa mereka pada kabur begitu mendengar kamu mau datang kesini." jawab Jevrack.
"Emang nya aku hantu pakai pada kabur segala." ucap Sandra.
"Mereka tahu kalau ada yang mau kamu omongin sama abang, jadi mereka memilih pergi, biar ngga mengganggu katanya." ucap Jevrack.
"Oh iya bang, aku tadi nolongin seorang ibu, namanya bu Adriana, dan dia meminta aku untuk menjadi asisten anak nya, menurut abang gimana? tanya Sandra.
"Abang sih terserah kamu saja, ikuti kata hati kamu, abang akan mendukung semua yang adek lakukan, kecuali kalau adek minta terjun ke jurang, baru abang ngga akan mendukung." jawab Jev sambil tersenyum.
"Kalau aku menerima nya, apa aku bisa ya bang? tanya Sandra.
"Kamu pasti bisa, dan kalau kamu ada kesulitan apapun abang pasti akan selalu membantu kamu." jawab Jev.
"Baiklah kalau begitu aku akan menerima nya, dan besok aku akan datang ke rumah ibu itu." ucap Sandra.
"Yang penting kamu selalu waspada, ya sudah katanya tadi belum makan., ayo makan dulu, abang sudah belikan kamu makanan." ajak Jev.
"Kamu sudah dewasa sekarang, abang ngga akan melepas kan kamu, kalau belum ada pria yang baik yang akan menjaga kamu." gumam bathin Jev sambil menatap ke arah Sandra.
*
*
Zev pun sedang dalam perjalanan, tiba-tiba ada tiga orang yang menghadang nya.
"Serahkan barang-barang berharga kamu." teriak salah satu dari mereka.
Pak Dadang yang merasa takut pun hanya diam dan berjongkok dengan tangan di belakang tengkuk nya.
Ken keluar dari mobil nya dan melawan mereka.
Ken melayang kan pukulan kepada salah satu perampok itu, tapi yang satu nya sudah melayang kan pukulan sama Ken hingga membuat Ken terjatuh.
Begitu perampok itu akan menusuk Ken tiba-tiba dari arah belakang ada yang menendang nya.
"Bugh." tendangan keras dilayangkan oleh seseorang yang memakai topeng.
"Ba ji ngan." teriak teman perampok itu sambil menendang Sandra.
Tapi Sandra dengan gesit menghindar lalu balik menyerang ke dua perampok itu dan menghabisi nya hingga mereka berdua terkapar tak berdaya di jalanan.
Perampok yang sedang menodong kan pisau kepada pak Dadang pun berlari dan melayang kan pisau nya ke tubuh Sandra.
Tapi Sandra dengan gerakan cepat langsung menendang tangan perampok itu hingga pisau yang dia pegang pun terpental jauh.
Sandra tidak tinggal diam, dia langsung menyerang dan melayang kan pukulan demi pukulan hingga perampok itu babak belur.
Setelah di rasa ketiga perampok itu sudah tidak bisa berdaya lagi, Sandra pun langsung pergi dari hadapan Ken tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Sandra yang memang sedang jalan mau pulang ke rumah nya melihat ada orang yang mau di rampok, maka Sandra pun menolong nya dengan memakai topeng yang biasa dia pakai.
"Den, ngga apa-apa? tanya pak Dadang sambil menghampiri Kendrick.
"Ngga apa-apa pak, siapa orang yang telah menolong kita pak? tanya Ken sambil melihat punggung Sandra yang sudah menjauh.
"Ngga tahu den, soal nya dia pakai topeng, tapi seperti nya seorang perempuan." jawab pak Dadang.
"Ya sudah pak, ayo kita pulang." ajak Ken, dan akhir nya Ken pun pergi meninggalkan para perampok yang sudah terkapar di jalanan.
Mobil Ken pun kini memasuki halaman rumah besar nya, dia turun setelah pintu di bukakan oleh pak Dadang.
"Hai mah, lagi ngapain? teriak Ken yang baru masuk.
"Hai sayang, gimana kerjaan kamu hari ini? tanya bu Adriana.
"Lancar mah, ada apa mah nyuruh aku pulang cepat? tanya Ken sambil duduk di depan mamah sambung nya.
"Sebelum mamah menjawab pertanyaan kamu, mamah mau tanya dulu, siapa wanita yang bersama kamu tadi di kantor? jangan bilang itu sekertaris kamu yang baru." tanya bu Adriana sambil menatap tajam ke arah Ken.
"Iya mah dia memang sekertaris Ken, tapi udah Ken pecat lagi tadi." jawab Kendrick santai.
"Ya ampun Ken, mau jadi apa kamu ini sebenar nya, sampai kapan kamu seperti ini terus? mamah sudah ngga mengerti dengan jalan pikiran kamu ini." ucap bu Adriana sambil menyentuh kening nya dengan memejam kan mata nya.
Sungguh Adriana sudah capek dan lelah ngurus Kendrick yang sudah dewasa tapi kelakuan nya tidak bisa diatur.
"Kenapa lagi dengan sekertaris Ken? tanya pak Anthoni yang baru masuk dan langsung gabung bersama istri dan anak nya.
"Papah udah pulang?" tanya bu Adriana sambil berdiri menyambut kedatangan suami nya.
Pak Anthoni hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu duduk di samping istri nya.
"Biasa pah, Ken memecat sekertaris nya lagi." ucap bu Adriana sambil mengambil jas dan tas kerja pak Anthoni.
"Apalagi yang telah di perbuat sekertaris kamu? tanya pak Anthoni.
"Ya apalagi pah, paling menggoda Ken, seperti yang sudah-sudah." jawab bu Adriana.
"Kalau begitu mulai besok Lucki yang akan menjadi sekertaris kamu di kantor." ucap pak Anthoni dengan tegas.
"Apa! kok Lucki sih pah, cari yang perempuan kenapa? Ken pun protes.
"Keputusan papah ngga bisa di ganggu gugat, pokok nya mulai besok yang jadi sekertaris kamu adalah Lucki." jawab pak Anthoni.
Ken pun hanya terdiam, karena Ken tahu kalau keputusan papah nya ngga akan bisa di rubah lagi.
"Oh iya pah, tadi siang ada preman yang mau mengambil tas mamah, tapi datang seorang anak perempuan menolong mamah." ucap bu Adriana.
"Apa! tapi mamah ngga apa-apa kan?" tanya pak Anthoni sambil memeriksa tubuh istri nya.
"Tidak pah, karena tadi nak Sandra menghajar preman itu sampai tidak berdaya." jawab bu Adriana.
"Syukur deh kalau mamah ngga apa-apa, mulai besok mamah ngga boleh pergi sendirian." ucap pak Anthoni.
"Oh ya pah, bagaimana kalau nak Sandra yang telah menolong mamah tadi, kita jadikan asisten pribadi nya Ken? gimana papah setuju ngga? tanya bu Adriana sambil menatap ke arah pak Antoni suami nya.
"Apa mah, asisten pribadi Ken? tidak mah Ken tidak setuju, masa Ken sudah dewasa begini di kawal, sama perempuan lagi, mau di taro dimana muka Ken ini mah." ucap Ken sedikit protes.
"Papah setuju dengan mamah kamu, apalagi tadi papah mendengar kamu juga ada yang menghadang di jalan." ucap pak Anthoni.
"Kamu ada yang menghadang juga nak? kamu ngga apa-apa kan?" tanya bu Adriana dengan tatapan khawatir nya.
"Iya mah, tapi Ken ngga apa-apa kok, seperti yang mamah lihat sekarang." jawab Ken.
Ken sengaja ngga bilang kalau ada seseorang yang menolong nya.
"Apa yang menolong mamah orang yang sama yang menolong aku ya?" gumam bathin Ken.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Michelle Rafa
hohohoho lanjut momy 😘😘,, bikin Ken bucin akut sama Sandra 🤣
2023-04-21
3