Sebelum berangkat Antonio dan kedua gadis Elf Nifas dan Sara berpamitan pada Aruna Dryad pohon agung yang berada di pinggir danau Rimatir, sebenarnya Antonio sedikit kawatir pada Aruna karena harus meninggalkanya sendirian di dalam hutan apa lagi disini ada banyak monster, walau para Elf bilang kalau Dryad itu sebenarnya sangat kuat tapi Antonio masih tetap kawatir.
"Apa kamu akan baik-baik saja tinggal di sini sendirian Aruna"
"Tidak papa aku sudah terbiasa lagi pula di sini ada banyak peri dan pohon untuk di ajak mengobrol.."
"Ya benar kamu bisa bicara dengan pohon. Kalau begitu aku akan segera pergi apa kau akan memberikan ciuman perpisahan untuku Aruna."
Kedua elf itu langsung terkejut dan Kemudian Nifas memarahi Antonio karena bicara seperti itu kepada ratu hutan..
"Apa yang kamu katakan jangan tidak sopan pada Ratu hutan cepat minta maaf atau aku akan meotong lehermu.!"
mereka tidak tahu kalau Antonio pernah berciuman dengan Dryad Agung yang sangat mereka hormati. tapi kemudian Dryad itu tersenyum manis dan berkata pada Antonio..
"Cepat pergilah, mungkin akanku berikan itu saat kau kembali nanti"
Ketika kedua Elf mendengar itu langsung dari Ratu butan, mereka terkejut tidak bisa berkata-kata dan hanya menoleh sambil melihat ke arah Antonio seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
"baiklah, kalau begitu jaga dirimu baik-baik."
"kau juga Antonio.."
Aruna tersenyuman lembut dan melambaikan tanganya untuk menghantar kepergian kami..
Antonio pergi dengan Nifas dan Sara dua Elf kembar yang memiliki kepribadian yang berbeda, Nifas yang sedikit galak dan memiliki semangat yang besar sebesar dadanya dan sangat menyukai Pedang, sedangkan adiknya Sara Elf Archer yang sedikit pendiam dan wajahnya yang tanpa ekpresi, ketika dia bicara atau melakukan sesuatu ekpresinya selalu datar seperti dadanya.
mereka mengatakan akan membawa Antonio ke Kota Kerajaan Elf Artamia dan berjalan 4 hari ke utara perjalanan tapi perjalanan itu ternyata cukup melelahan dan berbahaya karena ada banyak monster di hutan ini, tapi berkat elf yang terbiasa di hutan kami bisa menghindari semua monster itu.
Di perjalanan Antonio banyak bertanya pada Nifas dan Sara tentang banyak hal, tapi sepertinya mereka tidak terlalu senang karena itu.
Tapi walaupun begitu Antonio terus bertanya pada mereka karena ingin mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang dunia ini.
"Nifas Sebenarnya seperti apa kota Artamia yang kita tuju itu.."
"Hah.."
Elf itu menggela nafasnya dan berkata..
"Apa kamu tidak lelah terus bertanya dan akan terus bertanya sepanjang perjalanan ini.."
"Mungkin.. itu karena aku sangat penasaran dan akan membosankan bila terus diam sepanjang jalanan jadi tolong ceritakan padaku. Lagi pula kalian sudah di minta oleh Aruna untuk membantuku bukan."
Nifas terlihat frustasi dan memegang keningnya, itu karna dia tidak punya pilihan lain karna sudah di minta Ratu hutan yang sangat dia hormati
"Baiklah Artamia di pimpin oleh Raja Tainar. kota itu berada di sebuah celah besar di antara tebing. Di lembah itu kami hidup dan membangun kota yang di jadikan pusat dari kerajaan Elf di hutan Argamir ini. Tapi di kota itu tidak sembarang orang boleh masuk hanya yang telah mendapatkan ijin atau utusan dari kerajaan lain yang dapat masuk dengan mudah."
Setelah melewati dan tidur di hutan selama 4 hari yang melelahkan akhirnya mereka sampai di ke tempat tujuan..
Kota Artamia Kerajaan Elf Hutan Argamir, 4 Hari Berjalan ke utara dari danau Rimatir yang berada di pusat hutan.
Tempat ini sangat hebat gerbangnya sangat tinggi dengan dua menara di sisi gerbang menyatu dengan tebing membelahnya memanjang di kedua sisi, tebing itu berfungsi sebagai tembok kota.
Tapi ketika Antonio mendekati gerbang para penjaga segera mendekat dan menghentikan kelompok itu.
"Maaf tolong berhenti sebentar, Nifas Siapa manusia ini"
para penjaga menatap Antonio dengan penuh curiga, karna tidak semua orang bisa memasuki kota itu dengan bebas terutama makluk dari ras lain seperti Antonio.
"Oh pria ini kami temukan di danau Rimatir bersama dengan Ratu hutan."
"Apa kamu bilang ratu hutan, apakah Ratu hutan sudah kembali ke pohon Agung, kamu tidak bohong bukan..?"
"Benar seperti yang di katakan kakaku, ratu hutan telah kembali dan pria ini sedang melindungi Ratu hutan pada saat kami menemukanya."
Para penjaga lebih terkejut lagi pada saat Sara mengatakanya, dan mereka kembali menatap Antonio dengan penuh keraguan, seolah sulit mempercayainya..
Elf sangat menghormati Dryad karena Dryad adalah pelindung huta dan dapat mempengaruhi seluruh kehidupan mahkluk di hutan Argamir ini.
"Benarkah, tapi jika itu benar ini berita besar, ini sebuah pertanda baik untuk kita semua"
"Untuk itulah kami harus segera menemui raja Tainar untuk melaporkanya jadi cepat buka gerbangnya"
Para penjaga di depan menganggukan kepala dan segera memberi tanda pada prajurit yang menjaga di atas menara.
Gerbang besar itupun terbuka dan para penjaga mempersilahkan Antonio untuk masuk..
Nifas dan Sara membawa Antonio melewati gerbang dan Antonio cukup terkesima melihat bangunan-bangunan kota Elf yang menakjubkan.
Banyak Elf di jalan utama tapi Antonio tidak melihat seorang pun manusia di sana, beberapa Elf yang sedang berjalan dan berdagang di pinggir jalan melihat kami, mungkin karena itu mungkin karena jarang ada manusia yang dapat masuk ke dalam kota ini.
Antonio sampai di tempat yang luas di tengah kota. Itu adalah alun-alun kota dan ada Air mancur besar di sana serta ada beberapa patung besar setinggi 7 meter terlihat, itu adalah patung pahlawan Elf dengan Armor berdiri megah di sana dan beberapa patung prajurit Elf mengangkat Busur berdiri di sampingnya mengelilingi Air mancur itu.
Antonio dan kedua Elf itu terus berjalan melalui tempat itu untuk menuju istana raja.
Dan di perjalanan seorang gadis Elf muda memanggil sambil melambaikan tangannya kemudian berlari menghampiri kami.
"Hey.. Kak Nifas Kak Sara kalian sudah kembali.."
Sapa gadis kecil itu dengan semangat.
"Ya kami kembali lebih cepat karna harus melaporkan hal penting pada raja."
Nifas menjawab Elf yang seperti gadis kecil itu..
Gadis kecil itu terlihat sangat ceria dan kemudian melihat Antonio kemudian bertanya
"Siapa pria ini apa dia pacar kakak, apa kak Nifas akhirnya membuka hati untuk laki-laki.?"
Wajah Nifas terlihat memerah dan kesal.
"jangan berkata begitu, pria ini cuma temanku."
"Teman kakak tapi kak Nifas tidak pernah akrab dengan laki-laki selama ini dan dimana kakak bertemu dengannya"
Gadis kecil terus menggoda Nifas sepertinya dia sangat akrab dengan mereka berdua..
"Kami bertemu saat kami berpatroli di hutan dan dia bukan kekasih Kak Nifas"
Sara menjawab gadis itu dia berusaha menjelaskanya, tapi sepertinya gadis kecil itu ingin terus menggoda Nifas.
"Benarkah, tapi kak Nifas masih bisa jadi kekasihnya bukan..?"
Gadis kecil itu menatap Antonio sambil tersenyum, sepertinya dia memberi kode untu Antonio, tapi Antonio ingin mengabaikanya jadi Antonio menatap datar ke arahnya.
Wajah Nifas semakin merah dan akan bicara tapi Sara segera menyelanya..
"Itu mustahil Nifas tidak punya kesempatan sama sekali.!"
Sara mengatakanya tanpa perasaan di depan kakaknya.
"Benarkah tapi bagaimana bisa kak Nifas cukup cantik meskipun tingkahnya sedikit kasar tapi dia tidak seburuk itu bukan!!"
Gadis kecil itu tetap tidak mau menyerah dia mengatakanya sambil menatap Antonio.
"Ya tapi Pria ini adalah milik Ratu hutan jadi Nifas tidak mungkin bisa bersaing denganya."
Sara bicara seperti itu tapi masih tanpa ekpresi dan kemudian..
"Takk..!"
Antonio memukul Sara dengan jari yang di rapatkan kemudian menatapnya.
"Jangan bicara sembarangan aku bukan milik Ratu hutan dan kamu jangan asal bicara seperti itu."
Antonio menyangkalnya dan Sara berbicara lagi.
"Benarkah tapi saat itu kamu berusaha mencium Ratu hutan dan Ratu butan juga bilang dia akan menciumu kalau kamu kembali menemuinya lagi.."
Sara menjawabnya sambil memegang kepalanya dengan dua tangan, karena masih merasa sakit akibat jitakan Antonio.
"Apa dia kekasih dari Ratu hutan tapi bukankah Ratu hutan sudah menghilang lebih dari 1000 tahun yang lalu.!"
Gadis kecil itu terkejut dan membuat kesimpulan kalau Antonio adalah kekasih dari Aruna si Ratu hutan
"Tidak dia sudah kembali kami sudah bertemu denganya"
Nifas menjawab gadis kecil itu.
"Kalian sudah bertemu Ratu hutan aku sangat iri, aku juga ingin segera bertemu Ratu hutan, aku belum pernah bertemu dengannya karna dia sudah pergi jauh sebelum aku lahir.."
Gadis kecil itu kemudian melihat kearah Antonio dan berdiri di depannya.
"Oh iya aku lupa memperkenalkan diriku namaku Laura Teanir kamu bisa memanggilku Laura siapa namamu.."
Gadis kecil itu dengan ceria memperkenalkan dirinya.
"Oh ya namaku Antonio Losta"
Antonio juga memberi tahu namanya sambil mengelus kepala gadis kecil itu kemudian berkata.
"Kamu gadis kecil yang manis"
Laura tersenyum manis kelihatanya gadis ini suka saat Antonio mengelus kepalanya dan kemudian berkata.
"Sebenarnya aku lebih tua darimu tapi tidak papa kamu boleh mengelus kepalaku lagi.."
Antonio berpikir benar juga Nifas bilang Elf bisa hidup lebih dari 3000 tahun dan gadis kecil ini lebih tua dari aku padahlah dia seperti gadis yang berusia 11 tahun. Tapi aku masih penasaran sebenarnya berapa usia gadis kecil ini, jadi Antonio bertanya..
"Oh ya jadi berapa usia Laura skarang"
Laura dengan tawa cerianya menjawabnya.
"yeyei...aku sekarang sudah genap 130 tahun.."
"......."
Ternyata Laura lebih tua dari yang di perkirakan Antonio dan pada usia itu gadis Elf ternyata masih di anggap anak kecil.
Setelah bertemu Laura kami langsung pergi ke istana kerajaan. Sebuah dinding tinggi terlihat di seberang sungai dengan jembatan beton yang mengarah langsung ke gerbang istana, dua Elf penjaga terlihat di samping gerbang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
tukang nikung
ngeri ya umur nya.
2024-04-18
0
Ameru
penamaan kota dan karakter keren, inspirasi dari mana thor?
2022-07-08
0
Haruki Yuuka
seandainya mereka bisa membaca pikiran kurasa kau sudah terkubur sekarang🗿
2022-04-02
0