_________________________________________________
PETUALANG DARI KERAJAAN PALANKA.
"Apa hanya ini Potion yang kita bawa, bukankah ini terlalu sedikit untuk misi seperti ini."
"Ada apa Gustav, kenapa kamu berisik sekali"
"Bukan apa-apa aku hanya sedang mengecek barang-barang dan persediaan kita, bukankah kamu bilang akan mengakomodasi potion dan makanan untuk semua kelompok."
"Ya itu benar, bukankah semua sudah ada disana."
"Benar tapi aku hanya menemukan beberapa potion, bukankah ini terlalu sedikit untuk 3 kelompok petualang di dalamnya."
"Kamu tenang saja kita punya 2 priest dalam misi kali ini, kalau ada yang terluka kita hanya perlu meminta mereka untuk menyembuhkanya"
"Tapi itu tetap saja, bukankah lebih baik mempersiapkan lebih banyak potion untuk kondisi darurat, lagipula kekuatan sihir dari priest juga terbatas."
"Kita punya 17 petualang dari 3 kelompok yang berbeda, itu cukup kuat jadi tidak akan terjadi kondisi darurat seperti yang kamu katakan."
"Baiklah, tapi setidaknya tolong beritahu aku bagaimana rencana untuk mencari harta karun dari kota leluhur kita itu."
"Apa setelah itu kamu bisa pergi dari sini dan kembali ke tendamu sendiri"
"Ya baiklah"
"Saat ini kita berkemah di sebelah utara reruntuhan kota, kita akan masuk dengan memanjat dinding utara dari benteng kota mati itu."
"Tapi bukankah lebih baik masuk dari sebelah barat dari dinding kota yang sudah hancur."
"Tidak, aku tidak ingin buang-buang waktu dengan memutar kemudian melewati kota itu dari depan. Kita akan melewati dinding utara, itu akan lebih cepat sampai di reruntuhan istana kota Traimar kuno."
"Itu benar, tapi bukankah itu berarti juga akan lebih berbahaya bukan."
"Gustav kamu tidak perlu cemaskan itu dan kembalilah ke tendamu sekarang."
_________________________________________
Pagi ini cukup cerah, Antonio mempersiapkan sarapan dan Lidya membantunya fan Antonio berpikir kurasa Lidya tertarik untuk belajar memasak juga. setelah selesai memasak dan sarapan bersama Antonio berbicara pada rekan-rekanya itu.
"Oh ya apakah kalian membawa healing potion untuk perburuan kali ini"
"Aku membawa 3 healing potion kecil 150ml karena tidak ada Priest untuk misi berbahaya ini, jadi aku membawanya untuk berjaga-jaga"
"Itu cukup bagus Thomas dan bagaimana dengan kalian berdua"
"Aku hanya membawa magic potion karena aku seorang mage."
"Aku tidak membawanya karena tidak ada yang memberitahuku, dan healing potion juga terlalu mahal jadi aku tidak sanggup membelinya."
"Tidak papa Lidya aku sudah membawa beberapa bila terjadi sesuatu, tapi lain kali kamu harus selalu membawanya itu untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu."
"Baiklah aku akan mengingat hal itu."
"Kita akan segera berangkat apa kalian bertiga sudah siap."
"Ya aku sudah siap."
"Aku sedikit tegang, tapi aku juga ingin segera menghajar skeleton dengan tombaku"
"Antonio apakah kita akan langsung masuk ke reruntuhan kota itu"
"Tidak Ninda, kita tidak akan langsung masuk ke dalam kota, kita tidak tahu seberapa efektif serangan kita dalam menghadapi skeleton"
"Lalu apa rencana kita"
"Thomas kita akan menyerang undead yang berada di luar dinding terlebih dahulu, kemudian membuat strategi yang sesuai dengan kemampuan kita"
"Baguslah kalau begitu, aku setuju dengan ide itu"
Ninda dan Thomas merasa lega karena akan lebih aman berada di luar dinding kota, sebenarnya mereka masih kawatir bila harus langsung menghadapi banyak undead sekaligus.
__________________________________________
Dinding yang sangat tinggi dan megah terlihat memanjang mengelilingi reruntuhan kota besar itu, beberapa bagian tampak hancur membuktikan betapa dasyatnya serangan dari kerjaan Arfen beberapa abad yang lalu.
Perang antara kerajaan Arfen dan kerajaan Palanka itu berakhir setelah beberapa bagian tembok hancur dan pasukan kerajaan Arfen merangsek masuk menghabisi pasukan kerajaan Palanka yang ada di dalam kota Traimar dan menghancurkan ibukota tersebut.
Kerajaan Palanka bangkit kembali 130 tahun kemudian, Raja Hanan De Palanka yang memimpin saat itu membentuk pasukan kuat dan merebut kembali wilayah itu dari kerajaan Arfen.
Karena kota Traimar sudah hancur dan di tinggalkan cukup lama sehingga ada banyak mayat yang terlantar di sana, mayat-mayat itu akhirnya bangkit menjadi undead dan kota itupun tak dapat di huni lagi.
Karena kondisi bekas ibu kota yang seperti itu, Raja Hanan memutuskan untuk Membuat kota Traimar baru jauh di sebelah utara reruntuhan kota Traimar lama dan menjadikannya ibukota kerajaan Palanka yang baru.
__________________________________________
Antonio, Thomas, Ninda dan Lidya berjalan-jalan di dekat dinding kota Traimar dan mencari undead yang terlihat.
"Di sebelah sana..!"
"Benar Lidya ada 2 skeleton di sana"
"Apakah kita akan langsung menyerangnya"
"Lihatlah mereka mulai menuju kesini"
2 skeleton bergerak dengan kaku sambil membawa pedang, mereka langsung menyadari kehadiran kelompok Antonio karena mereka sangat peka terhadap bentuk kehidupan dan akan langsung menyerangnya.
Karena itulah menjadi sangat sulit untuk petualang melakukan pengintaian terlebih dahulu sebelum memburu mereka.
"Antonio bagaimana sekarang.?!"
"Tenanglah Ninda jangan panik kita harus bersiap untuk Pertempuran."
"Baik..!"
Skeleton langsung menyerang dengan pedang dan Lidya menghadang salah satu skeleton dengan tombaknya, Ninda langsung menggunakan sihirnya dia menggerakan beberapa batu tajam ke udara kemudian meluncurkan seperti peluru yang menghujam mengenai skeleton-skeleton itu.
Antonio langsung membantu Lidya dengan menendang skeleton yang menekan Lidya hingga membuat jarak antara skeleton dan Lidya yang bertahan, kemudian Lidya memukul dengan tombak tepat di kepala skeleton itu sampai terpisah dari badanya.
"Terimakasih Antonio, yang tadi hampir saja melukaiku."
Thomas juga menembakan anak panah menambahkanya sihir angin di saat yang sama, panah itu mengenai tulang dada skeleton sampai hancur, tapi itu tetap tidak bisa menghentikan skeleton itu karena anak panah tidak cukup efektif untuk menyerang undead.
Ninda si penyihir juga merapalkan mantra Earth Surge dan tanah di bawah kaki skeleton itu bergerak membelah dan memperangkap kaki skeleton itu membuatnya tidak bisa bergerak mendekat lagi.
Antonio langsung menyerang dan memisahkan tulang-tulang dari skeleton yang terperangkap dengan pedangnya dan Lidya sepertinya juga sudah menghabisi skeleton yang menyerangnya tadi.
"Antonio kita berhasil, lihatlah aku berhasil menghancurkan mereka dengan tombaku."
"Ternyata skeleton sangat lemah, mereka hanya sedikit lebih kuat dari goblin"
"Kau memang benar Thomas mereka memang lemah tapi itu hanya dua skeleton, kita akan kewalahan bila menghadapi lebih dari sepuluh skeleton sekaligus"
"Kau bilang sepuluh."
"Benar lebih dari sepuluh karena skeleton akan menyerang bersamaan secara membabi buta, untuk itulah kita tidak langsung masuk ke reruntuhan kota, karena di sana pasti ada sangat banyak skeleton."
"Kalau begitu untunglah kita tidak langsung masuk ke dalam kota itu"
"Baiklah kalau begitu Thomas Ninda, mari kita lihat apa yang kita dapatkan."
"Ada crystal sihir kecil berelemen kegelapan di dalam kepala skeleton itu, jadi kita mendapatkan 2 crystal sihir dan 2 pedang rusak dari skeleton itu."
"Baguslah untuk pertarungan berikutnya aku ingin membentuk sebuah formasi bertempur untuk kita semua."
"Formasi bertempur."
Ninda bertanya dengan penasaran dan Thomas juga berbicara.
"Jadi Antonio formasi tempur seperti apa yang coba kamu buat"
"Aku ingin Ninda berada di belakang menggunakan mantra eart surge untuk memperangkap beberapa skeleton yang datang dan Lidya kamu bertugas menghabisi skeleton yang terperangkap sedangkan aku akan menghadapi skeleton yang masih bebas, menghadang mereka yang mendekat dan kamu Thomas usahakan untuk membidik leher skeleton untuk memisahkan kepala dari tubuhnya, kurasa itu akan jadi lebih mudah untuk mengalahkan mereka."
"Antonio ternyata kamu benar-benar sangat jenius, Kamu bisa membuat formasi tempur untuk menghadapi mereka berdasarkan pertarungan kita tadi, kurasa kemampuan analisismu benar-benar luar biasa."
"Itu bukan apa-apa Thomas, sekarang ayo kita berkeliling lagi untuk melanjutkan perburuan ini"
"Baiklah ayo kita lakukan."
kelompok Antonio menjadi bersemangat dan percaya diri setelah berhasil di pertarungan pertama dan mereka terus melanjutkan perburuan itu sampai membunuh beberapa skeleton, mereka berhasil menghadapi 3 skeleton kemudian 4 lalu menemukan 2 lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
tukang nikung
cepat ratakan semua nya.
2024-04-18
0
John Singgih
ternyata Antonio seorang ahli strategi ya
2022-02-09
0
Setiawan Budhi
goods
2021-03-14
0