Antonio melepas bajunya yang berlumuran darah dan memperlihatkan perutnya yang cukup sixpack dan mereka tampak heran melihat tubuh Antonio yang sama sekali tak tak ada bekas luka sama sekali.
"Apa, bagaimana mungkin baru saja tadi aku melihat luka itu masih terbuka"
"Heeeh.. kenapa bisa sembuh secepat ini, kau bahkan tidak meminum healing potion sedikitpun."
Lidya mengatakan itu sambil menekan-nekan perut Antonio dengan jari telunjuknya.
"Hentikan Lidya itu sedikit geli.."
Thomas melihatnya dengan heran dan mulai bertanya.
"Itu sangat luar biasa Antonio apa kamu mengatifkan skill sihir penguatan tubuh."
"Benarkah ada skill sihir penguatan seperti itu Thomas."
"Aku tidak tahu Ninda tapi aku belum melihat Antonio mengeluarkan skill sihir penguatan seranganya saat bertarung."
Antonio mengeluarkan baju ganti dari tas selagi mereka bicara dan kemudian mengenakanya sambil berkata.
"Itu bukan kemampuan sihir penguatan karena aku tidak memilikinya."
"Apa jadi kamu tidak memiliki sihir penguatan, lalu apa itu tadi.?"
"Itu kemampuan khusus tubuhku yang bisa menyembuhkan diri dan menghilangkan sebagian rasa sakit."
"....."
Mereka lebih heran lagi mendengarnya dan Thomas mulai bicara.
"Tapi Antonio bukankah kemampuan regenerasi tubuh hanya dimiliki Troll dan troll bahkan tidak bisa menghilangkan rasa sakit saat terkena serangan."
"Aku mendapatkanya setelah mengalami sesuatu yang luar biasa dan itu yang mengubah hidupku dan kupikir aku tidak perlu menjelaskanya karena ceritanya terlalu panjang."
"Baiklah kalau kamu tidak mau menjelaskan tapi jangan melakukan hal gila seperti lagi."
Ninda sedikit kawatir bila harus melakukanya rencana itu lagi, tapi Antonio punya pendapat lain.
"Tapi kupikir tadi itu cukup efektif dan kurasa kita bisa melakukanya 2 atau 3 kali lagi setelah ini."
"Heh.!"
"Apa lagi..?!"
"Tentu saja tadi aku hanya sedikit ceroboh, sekarang kita hanya perlu lebih berhati-hati dan fokus saat menghadapi skeleton yang tidak berhasil terperangkap."
"Jadi kita harus menghadapi skeleton sebanyak itu lagi."
"Benar Ninda tapi kurasa skeleton disana sudah banyak berkurang karena kita sudah membantai hampir 50 skeleton tadi."
Setelah beristirahat dan mengumpulkan crystal dan senjata dari skeleton kelompok yang di pimpin oleh Antonio itu bersiap kembali dan Antonio masuk ke dalam reruntuhan kota itu lagi untuk kememancing skeleton di sana.
Kelompok Antonio mengalahkan skeleton lebih mudah karena semakin terbiasa melakukanya dan jumlah dari skeleton yang Antonio pancing juga menurun.
kelompok itu melakukanya sebanyak 3 kali lagi hari ini dan membantai hampir 200 skeleton dalam satu hari tanpa ada yang terluka.
Matahari mulai turun di sebelah barat dan kelihatanya Thomas, Ninda dan Lidya sudah kelelahan, jadi Antonio akan mengakhiri perburuan untuk hari ini.
"Baiklah kurasa sudah cukup untuk hari."
"Akhirnya berakhir."
"Benar kita menghabisi banyak skeleton hari ini."
"Aku tidak pernah berpikir sebelumnya kita bisa menghabisi skeleton sebanyak itu."
Antonio berpikir mereka sudah bekerja keras hari ini kurasa aku sedikit keterlaluan, aku harus sedikit lebih baik supaya mereka tidak tersinggung.
"Baiklah kita kembali sekarang dan akan aku buatkan makan malam istimewa untuk kalian semua."
"Benarkah terima kasih Antonio"
"Aku tidak sabar lagi."
Lidya kelihatanya yang paling bersemangat, ya dia memang tukang makan padahal tubuhnya begitu kecil tapi bisa menghabiskan begitu banyak makanan.
Setelah menjauh dari tembok kota Antonio mendirikan tenda kemudian mulai memasak makan malam dan para Elf Thomas, Ninda dan Lidya duduk di kejauhan sambil menatap Antonio.
Antonio berpikir kutasa mereka sedikit kesal karena aku membuat mereka terus bertarung seharian, sementara aku yang memiliki berkat dari pohon agung tidak akan mudah lelah jadi aku harus bekerja keras menyiapkan makan malam dan membiarkan mereka beristirahat untuk hari ini.
"Ninda bagaimana menurutmu."
"Ada apa Thomas.?"
"Antonio sangat serius membuatkan kita makan malam padahal dia pasti sangat kelelahan karena bekerja paling keras."
"Kamu benar Thomas dia berlarian memancing sangat banyak undead dari dalam kota, melihatnya saja itu sangat mengerikan."
"Ya dan dia juga yang memikirkan semua yang harus kita lakukan, melihat semua keberhasilan dari rencana yang di buat, bukankah kamu tahu apa yang akan kita dapatkan."
"Menghabisi ratusan undead kita akan mendapatkan gelar petualang yang bagus, serta peningkatan drastis status petualang perunggu kita serta mendapatkan banyak uang dari menjual crystal dan senjata undead, itu akan sangat luar biasa."
"Benar Ninda kita mendapatkan semua itu karena Antonio"
"Dan dia masih bekerja sangat keras untuk menbuatkan kita makanan."
__________________________________________
Di pinggir sebuah danau yang indah berdiri seorang gadis cantik dia adalah Aruna Fandisya dryad pohon agung yang berada di pinggir danau Rimatir, dia melihat pemandangan sambil bicara sendiri..
"Apakah dia baik-baik saja, sudah lebih dari seminggu dia pergi.."
"Mungkin dia sudah bertualang sangat jauh.."
"Mungkin aku tak akan bertemu dengannya lagi.."
"Tapi kenapa aku sangat sedih bila memikirkan itu."
"Tidak, dia pasti akan kembali, dia bilang akan kembali..."
"Tapi..."
Gadis itu melamun bergumam sambil menatap jauh ke arah danau, terlihat dia sedang memikirkan seseorang.
Dan sebuah suara terdengar, suara seseorang datang dengan kuda menghentikan lamunanya.
"Antonio kamukah itu..?"
Aruna langsung berbalik dan menyebut nama Antonio dia mengira Antonio yang datang mengunjunginya tapi ternyata dia salah dan Aruna terlihat sedikit kecewa.
Seorang utusan dari kerajaan Artamia datang dengan berkuda, Prajurit Elf itu langsung turun dan berlutut di hadapan Aruna sambil berkata.
"Maafkan hamba Ratu tapi hamba bukan orang yang anda maksud, nama hamba adalah Roko dan hamba adalah utusan yang datang untuk menyampaikan pesan dari Raja Tainar."
"Hm kalau begitu cepat katakan apa pesan itu."
"Yang mulia raja Tainar berkata dia akan mengadakan sebuah pesta besar 10 hari lagi di kota kerajaan Artamia untuk merayakan kembalinya anda ke hutan Argamir dan yang mulia Tainar sendiri juga akan datang ke danau Rimatir untuk menemui anda setelah itu."
Artamia adalah kota yang di kunjungi Antonio dan Aruna berpikir Antonio mungkin masih ada disana dan dia bisa bertemu dengannya kalau datang ke kota itu.
"Baiklah Roko kalau begitu aku menerima niat baik itu, tapi aku ingin bertanya sesuatu."
"Tentu saja Ratu hamba akan sebisa mungkin menjawabnya dengan jujur, jadi apa yang ingin anda tanyakan."
"Aku ingin bertanya apakah manusia yang bernama Antonio masih ada di Artamia dan bagaimana keadaannya saat ini."
"Tentang pria yang bernama Antonio yang hamba tahu dia masih ada di Artamia dan menjadi seorang petualang di sana."
Aruna terlihat sangat senang mendengar itu dan senyum tampak di wajah Aruna.
"Roko tolong sampaikan pesanku kepada Raja Tainar kalau dia tidak perlu datang kemari menemuiku, karena aku yang akan datang 10 hari lagi ke Artamia nanti."
Roko terlihat terkejut mendengarnya dia tidak berpikir kalau sang Ratu Hutan sendiri yang akan datang ke Artamia."
"Kalau begitu hamba akan segera sampaikan kepada yang mulia Raja Tainar tentang kedatangan anda, apakah kami perlu menyiapkan kereta untuk membawa anda kesana."
"Itu tidak perlu karena itu akan memakan banyak waktu dan juga aku tidak bisa menggunakan sihir teleportasi ke Artamia karena aku juga belum pernah berkunjung ke sana.
"Lalu bagaimana anda akan ke Artamia."
"Aku akan minta Helkram untuk mengantarku."
Roko terkejut saat mendengar nama Helkram yang tidak asing di telinganya.
"Maafkan hamba Ratu tapi bukankah Helkram itu nama dari Naga Hijau yang tinggal di pegunungan Wiwardin hutan Argamir bagian selatan.
"Itu benar dulu aku berteman dengan Naga itu saat dia itu masih kecil, dulu dia cuma seukuran kuda tapi setelah lebih dari 1000 tahun tidak bertemu dia tumbuh menjadi sangat besar."
Roko masih tertegun mendengarnya, dia membayangkan bagaimana seandainya naga mengerikan itu datang ke Artamia dan para Elf yang berlari berhamburan karena ketakutan.
"Maafkan Hamba Ratu tapi apakah tidak masalah membawa Naga Helkram ke kota Artamia, hamba kawatir kalau Naga itu akan mengamuk di sana."
"Kamu tenang saja dia tidak akan melakukan itu, kalau kamu tidak percaya kamu bisa bicara langsung denganya dia ada di sana."
Aruna mengangkat tanganya menunjuk ke arah pepohonan dan sesuatu yang sangat besar bergerak di balik pepohonan mendekati mereka.
"Apa..!!?"
Tubuh Roko bergetar dan tetakutan dia meraih tali kudanya dan hampir melarikan diri tapi dia tidak bisa melakukan itu karena sekarang sedang menjadi seorang utusan dari kerajaan, akan menjadi masalah kalau dia kabur tanpa menyelesaikan tugasnya.
Roko berusaha menarik dan menahan kudanya yang ketakutan sambil melihat Naga yang sangat besar itu mendekat.
Naga itu berhenti di dekat mereka melihat Aruna dan Elf yang ketakutan itu.
"Aruna apakah boleh aku memakan kuda ini."
Naga itu bicara sambil mengarahkan kuku besarnya ke arah kuda milik Roko.
Tidak kau tidak boleh memakan kuda itu.
Naga itu kemudian mengarahkan pandangannya kepada Elf yang memegang kuda itu.
Roko tidak bisa bergerak dia gemetar ketakutan dan hanya bisa berpikir kalau dia akan segera mati.
"Bagaimana dengan Elf ini apakah boleh kumakan."
"Tidak boleh kalau kamu memakanya, dia tidak akan bisa menyampaikan pesanku."
"Tapi aku sangat lapar"
"Kalau begitu pergilah berburu di tempat lain."
"Baiklah."
Naga hijau itu kemudian terbang ke langit meninggalkan Danau Rimatir.
"Kalau begitu Hamba mohon pamit, hamba akan segera menyampaikan pesan anda kepada Raja Tainar."
Utusan itu menaiki kudanya dan segera pergi meninggalkan danau Rimatir untuk kembali ke Artamia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
tukang nikung
maknyus sangat broo.
2024-04-18
0
John Singgih
ratu hutan berencana menghadiri pesta dengan menaiki naga
2022-02-10
0
Setiawan Budhi
good
2021-03-14
0