Besoknya Ketika Erina sedang menunggu angkutan umum ia dikejutkan dengan seseorang yang membuatnya susah tidur karena memikirkannya siapa lagi kalo bukan Cakra.
Cakra berniat hanya lewat saja tapi ternyata ia bertemu dengan Erina yang sedang menunggu Bis di halte tanpa pikir panjang ia lalu menghampirinya.
" Hai, mau ke kampus ya Ayo naik biar Saya antarkan " ujar Cakra
" Tidak usah terimakasih, bis nya akan datang sebentar lagi" ujar Erina menolak
" udahlah Ayo, kelamaan kalo nunggu bisa lagi pula kalo sama saya gratis ga perlu bayar dan dipastika sampai di parkiran kampus jadi ga perlu jalan kaki lagi gimana mau ya ?" ujar Cakra terus berusaha membujuk Erina
" yasudah tapi saya tidak bawa helm "ujar Erina karena ia melihat Cakra datang dengan motornya dan tidak melihat ada tanda-tanda ia membawa helm lagi .
" tenang aja, ada kok nih" Cakra memberikan Helm pada Erina, biasanya ia tidak membawa helm lagi tapi entah kenapa hari ini hatinya terketuk untuk membawa helm sepertinya Takdir mendukungnya bersama Dengan Erina
Untung saja Erina memakai celana jeans, jadi tidak masalah jika ia naik motor Cakra.
Erina berpegangan pada pundak Cakra lalu mereka segera berangkat.
Sepanjang perjalanan Cakra sesekali melirik Erina dari kaca spion motornya, ia merasa sangat senang, walaupun lamarannya belum tentu diterima tapi setidaknya ia punya kesempatan untuk dekat dengan Erina.
Pikiran Cakra berimajinasi jika ia sudah menikah dengan Erina mungkin setiap hari ia akan mengantar Erina pergi ke kampus atau jalan -jalan kemana berdua menikmati perjalnan berdua.
" Pak Cakra itu salah harusnya belok kanan" ujar Erina menepuk pundak Cakra.
"gapapa ewat sini aja " kilah Cakra karena sempat melamun
Erina mengdengus kesal, ia merutuki kebodohannya karena berpikir bisa lebih cepat untuk sampai kampus tapi ternyata malah sepertinya akan lama .
Sekitar dua puluh menit kemudian mereka sampai juga di kampus Erina.
" terimakasih pak,maaf saya buru-buru hampir terlambat "ujar Erina lalu turun dan langsung pergi ia lupa mengembalikan helmnya
Cakra hanya tersenyum, lalu setelah melihat Erina sudah masuk ke kelasnnya ia segera pergi.
Ketika Erina melewati jendela kaca ia melihat pantulan dirinya yang masih menggunakan Helm, lalu ia segera membukannya dan merapihkan rambutnya
" bisa-bisanya turun dari motor lupa copt helm aduh maluuu nyaa giman nanti kalo ketemuu dasar Erina ceroboh" batin Erina menggerutu
ketika sampai di kelas, ternyata dosennya izin tidak masuk dan menggantinya dengan memberikan tugas.
Erina lalu memilih pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugasnya dan sembari menunggu untuk kelas selanjutnya.
\=\=\=\=\=
Cakra sering tersenyum mengingat gemasnya Erina yang turun tanpa membuka helmnya dan malah buru-buru pergi.
" ada yang seneng nih kayanya, udah di terima lamarannya?" ujar Ega yang masuk ke Ruangan Cakra
" masih belum"
" terus kenapa senyum-senyum ngebayangin mesum yaa? Hayo lohh ketahuan " ujar Ega menggoda Cakra
" apaan sih, engga lah udah ah jangan bahas lagi mau apa kesini ?" ucao Cakra yang mengalihkan topik pembicaraan
" oh iya hampir lupa ini ini dokumen buat rapat nanti siang sama kepala Dinas " ujar Ega
"oh"
Setelah itu Ega pergi, tidak lama kemudian terdengar notif pesan masuk di ponsel Cakra.
📩 hari ini ketemu di Cafe kemarin ya ada yang mau saya bicarakan
Deg.
Cakra sangat gugup,
" kenapa cepat sekali, apakah Erina akan menolakku ?" batin cakra
📤maaf tapi saya mungkin hanya bisa bertemu setelah pulang kantor. Sekitar jam 4 sore
Cakra membalasnya dan berusaha berpikiran positif.
📩 oke
\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments