Bab 4

Awalnya Faizah senang tiba-tiba Akkash menyapa dan mengajak gabung, Namun saat sampai ke meja Akkash mendadak badmood melihat pria yang sering bikin kesal. Siapa lagi kalau bukan calon tunangan, "Hai guys.. kenalin Clara dan Faizah teman kampus Hamida"Ucap Akkash.

"Hai, kakak-kakak"sapa mereka berdua.

"Hai juga. Citra, Faizah"Sahut Vino dan Jidan bersamaan.

"Kalian gabung aja sama kita disini biar ramai"pinta Vino yang melirik Tasya yang memasang judes. Haha.

"Makasih kak atas tawarannya, tapi lain kali aja kami gabungnya. Soalnya kami lagi sedikit ada urusan penting," sahut Faizah yang menolak dengan sopan. secara dia malas duduk dengan Dyfan, Apalagi kalau mengingat kelakuan mesum pria brengsek.

"Urusan menguntit cowok aja penting!"sindir Dyfan dengan menatap tajam Faizah. "Hamida, kalau ada teman yang bawa pengaruh buruk, sebaiknya di jauhi aja. kalau perlu kamu teman seperti itu buang aja ke laut."

"Aarrgghh sialan, lo pikir gue cacing yang buang di laut pakai  umpan buat mancing,"batin Faizah yang emosi luar biasa. "Wah.. sahabat-sahabat kak Akkash, Cantik-cantik sama tampan-tampan semua ya. Tapi kok ada satu lagi yang nyempil seperti Om-om gini! Mana buruk rupa lagi. Ini om buruk rupa siapa namanya?" tanya Faizah dengan muka polosnya sembari menunjuk tepat di depan mata Dyfan. 

Sahabat-sahabat Dyfan refleks langsung melihat ke arah Dyfan setelah itu melihat arah Faizah, Secara Faizah udah buta, ya? diantara mereka semua yang paling tampan, galak hanya Dyfan. Terlebih lagi tidak ada yang berani menghina Dyfan seperti Faizah katakan tadi.

"Say, justru Dyfan yang paling tampan,"bisik Hamida, mata sahabatnya ini sepertinya bermasalah, ckck.

"tampan darimana? lihat aja buruk rupa gini"bisik Faizah.

"Wah..wah.., Hamida.., teman kamu ini bukan hanya matanya butek dan bermasalah, tapi otaknya juga lebih bermasalah lagi"sindir Dyfan hanya cewek ini aja yang berani sekali menghinanya.

"Wah sotoy banget sih nih om buruk rupa, otak gue cemerlang ya"ketus Faizah seraya menatap mata calon tunangannya yang menyebalkan.

"wait..wait, kalian berdua ini saling kenal ya?"tanya Akkash akhir membuka suara daritadi menyasikkan perdebatan mereka yaitu Dyfan dan Faizah.

"Kita nggak saling kenal"sahut mereka dengan serempak.

Clara menarik Faizah lalu dia berkata dengan nada berbisik "Fai yuk sih Arga udah pergi nanti kita kehilangan jejak" Faizah mendengar itu dia langsung melihat ke arah meja Arga, ternyata benar sih Arga udah mau pergi.

"Maaf, kakak-kakak kami permisi dulu"ucap Faizah seraya menarik Hamida dan Clara keluar dari cafe itu. sebenarnya dia datang ke cafe itu tujuannya mau membantu Clara mencari tahu tentang kekasihnya Arga yang tiba-tiba berubah, Namun sialnya dia bertemu calon tunangannya jadi malas sekali melihat Calon tunangannya yang mesum yang selalu bisa membuat tempramentalnya memburuk.

"Dyfan, beneran lo nggak kenal sama itu cewek"tanya Bella penasaran.

"Gua nggak kenal,"sergah Dyfan.

"Akkash lo punya nomernya Faizah, Gue minta dong"ucap Vino

"ckck, gue nggak menyangka lo suka Ababil, Vin"sindir Tasya.

"Walau, ababil itu anaknya cantik banget, tipe gue banget"pancing Vino yang melihat muka Tasya yang semakin kesal, hihi.

"Gue udah bilang sama lo Vin, kalau Faizah udah punya calon tunangan dari pada nanti lo patah hati duluan,"ucap Dyfan.

"Serius lo nggak kenal, Dyfan?"tanya Jidan secara sahabatnya ini yakin sekali kalau Faizah sudah mempunyai calon tunangan dan herannya Dyfan banyak bicara seperti tadi biasanya tidak.

"gue udah bilang tadi! gue nggak kenal sama tuh anak!"tegas Dyfan dengan tatapan dingin dan mencengkam.

Vino dan yang lain memilih untuk tidak bertanya lebih jauh  lagi ketimbang mereka terkena amarah  sahabat mereka yang super galak ini.

••••••

Sedangkan Faizah keluar sedikit kesal sama Calon tunangannya, Faizah berfikir kenapa dimana-mana selalu ada dia sih membuat hidup Faizah merasa terkekang. Sahabat-sahabatnya melihat raut wajah Faizah yang seperti badmood itu. "Say kenapa sih kok buru-buru, kan lumayan tadi kita bisa cuci mata dulu dengan sahabat-sahabat kakak gue yang kece-kece"protes Hamida geregetan dengan sahabatnya yang satu ini, tumben banget sahabatnya ini matanya tidak hijau lihat cowok ganteng.

"memang semua tampan sih, tapi yang satu itu nggak ada sama sekali tampan-tampannya yang ada buruk rupa gitu jadi males gue lihatnya tampangnya"

"ckck, kayaknya lo memang harus periksa mata deh say takutnya nggak bisa lihat cogan lagi."

"sialan lo pikir mata gue kena katarak, mata gue sehat ya"

"ya habisnya lo  aneh, gue kasih tau ya dari semua cowok yang ada disana hanya Kak Dyfan yang paling tampan dan perfect banget. gue aja pertama kali melihat kak Dyfan aja langsung jatuh cinta, tapi karena kak Dyfan nggak ngerespon gue sama sekali jadi gue berhenti mengejar kak Dyfan"ucap Hamida lemah.

"gue cuman kasih tau lo ya, jangan sama lo tertipu dengan wajah tampangnya doang tapi sifatnya minus banget gitu"ucap Faizah membuat Hamida berhenti jalan dia langsung menghadap Faizah dengan menatap matanya.

"wait..wait, seperti lo udah kenal banget sama kak Dyfan?"

"apaan sih biasa natap guenya, gue nggak kenal banget sama itu orang cuman dilihat dari tampangnya aja sok perfect"sergah Faizah.

"Say gue kenal lo udah lama bukan sehari atau dua hari ya, jadi lo masih menganggap gue sahabat atau orang asing sehingga lo nggak mau jujur sama gue. katanya sahabat tapi ini apa? gini ya say gue kasih tau lo ya, tenang aja gue udah nggak suka kok sama kak Dyfan. gue cuma suka wajahnya aja yang cakep doang"ucap Hamida

"Hmm sorry ya say, gue belum ada mood buat cerita, tapi gue janji sama lo suatu saat nanti pasti gue ceritain kalau sekarang mendadak badmood gara-gara melihat tampang tuh om buruk rupa tadi."

"Yaudah deh kalau lo belum siap cerita, tapi kalau lo udah siap cerita kasih tau gue ya"ucap Hamida

"Oke siap deh, pasti gue ceritain semuanya ke lo. sekarang itu yang lebih penting misi membantu Clara dulu, mencari tahu tentang Arga."

"lo benar juga"

"guys sepertinya kita kehilangan jejak lagi deh"sahut Clara dengan wajah lemahnya, Faizah dan Hamida menjadi tidak enak dengan Clara rencananya jadi berantakan.

"maaf ya Clar, gini aja besok kita mulai ngikutin Arga lagi. kita janji deh bantuin lo sampai tau penyebab Arga berubah sifatnya"ucap Faizah.

"masalahnya besok kan kita udah sibuk mencari KKP, sedangkan kita belum tau di perusahaan mana"

"memangnya lo pengen mengajukan di perusahan mana?"tanya Faizah

"Nah itu rencana gue nggak mau di perusahaan bokap gue, gue pengennya di perusahaan lain gitu. tapi belum ada rekomendasi sama sekali gue, kalian ada?"tanya Clara, Hamida dan Faizah saling bertatapan sebentar lalu menggeleng.

"yah kalian aja nggak ada, apalagi gue"

"sebenarnya gue juga di suruh di perusahaan bokap gue tapi gue juga nggak mau, pengen di perusahaan oranglain jadi ada sensai sendiri gitu terus gue bisa mandiri jadi orang yang suruh gue nggak segan. jangan gara-gara gue anak pemilik perusahaan jadi segan gitu loh nyuruh gue"jelas Faizah

"nah itu yang gue maksud, tapi kalau bisa kita di perusahaan yang sama aja"

"benar juga, gimana kalau kita balik ke kampus terus sapa tau kita bisa cari rekomendasi perusahaan mana aja, biar besok nggak terlalu sibuk. gimana?"tanya Faizah

"Ide bagus yaudah yuk"ucap Clara dan Hamida bersamaan, Faizah langsung menarik mereka berjalan menuju ke parkiran mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!