Bab 2

Faizah membuka mata, tadi dia berasa mimpi buruk sekali seperti kenyataan. masa di dalam mimpi itu tadi dia jadi jodoh pengganti karena kak Alnira kabur. itu tidak mungkin sekali, secara dia masih belum lulus kuliah.

"Alhamdulilah mama lega nak kamu sudah sadar, sayang"uca Syifa.

"Sadar!! memangnya Fai pingsan, ma?"tanya Faizah dengan bodohnya.

"iya kamu pingsan saat Opa bilang kamu yang akan Opa jodohkan dengan sahabat cucu Opa," ucap Wiratama datar. "sekarang kamu siap-siap. jangan lupa kamu mandi dan make up yang cantik, gaun, sepatu dan keperluan lainnya udah Opa siapkan buat kamu. malam ini kita ketemu keluarga sahabat cucu Opa."

"berarti tadi Fai bukan mimpi Opa sadis banget, hiks tega banget sama Fai,"tangisan pecah Faizah. kenapa semua ini bisa terjadi padanya. "Oma..Opa tega banget, pokoknya Fai nggak mau di jodohkan" Faizah memeluk Omanya. hatinya sangat sakit sekali.

Mariam mengelus kepala cucunya, dia juga sedih lihat cucunya menangis. Faizah melepaskan pelukannya. "Opa..Opa boleh deh minta apa aja asal Fai nggak jadi jodohkan, Fai nggak mau Opa Please"muka Faizah dengan memelas.

"Go Faizah, segera kamu siap-siap Opa tidak menerima bantahan sedikit pun. Opa tunggu kamu disini"ucap Wiratama dengan tegas.

Faizah berdiri dengan muka kesal.

"Opa jahat.. Fai marah sama Opa"teriak Faizah. dia langsung pergi ke kamarnya.

mereka semuanya menghela nafas apa yang terjadi sekarang. Mariam mendekati suaminya mencoba bicarakan lagi tapi sepertinya suaminya tahu, "Opa tetap dengan keputusan Opa, jadi tidak perlu kamu bicarakan lagi"ucap Wiratama membuat Mariam kesal dan memilih diam.

•••••

Finally, Faizah malam ini berada perjalanan menuju restoran tempat diadakan pertemuan dengan keluarga sahabat Opa. Dengan terpaksa Faizah mengikuti keinginan Opanya untuk mau di jodohkan dengan sahabat Opanya. hiks.

Faizah hanya bisa pasrah dengan nasibnya, secara kalau dia menolak perjodohan ini, Opa mengacam akan mencabut seluruh fasilitas yang di berikan Opa dan juga papa berikan. Sedangkan Faizah tidak punya tabungan sepeserpun, dia akhirnya telat sadar akan pentingnya menabung sedini mungkin. Jadi kalau ada hal - hal seperti ini dia tidak  kagok lagi. jujur dia sangat salut sama Kak Alnira yang berani kabur dan melawan perintah Opa. "hiks..hiks" mengeluarkan segala emosi di jiwanya.

"Berhenti nangis Fai! Opa tidak akan terpengaruh oleh air mata buayamu!"

"Opa kenapa sih tega banget sama Fai, padahal ini air mata kesedihan Fai"isak Faizah

"Sekarang Opa tanya, Apa yang kamu sedihkan sih? cucu sahabat Opa tampan banget selain itu juga pintar brilliant memiliki IQ rata-rata. tidak seperti kamu standar."

"Kak Akkash juga seperti itu. Tampan dan pintar brilliant, hiks."

"Sudah cukup ya Fai!, Ingat! Opa minta kamu harus mengapus perasaan kamu ke Akkash, terus satu lagi kamu tidak boleh jalan keluar berdua atau pria manapun yang bukan keluarga. karena Opa tidak suka ada perselingkuhan" ucap Wiratama  dengan nada tegas.

"Hiks, mana bisa seperti itu Opa! ini perasaan nggak bisa menghapus perasaan rasa cinta begitu saja pada Kak Akkash." hati Faizah bercabik-cabik.

"Opa tidak peduli! kamu taukan apa yang terjadi jika kamu berani melawan atau melanggar larangan Opa?!"tanya Wiratama dengan datar.

"hiks..hiks"tangisan Faizah pecah lagi, melanggar larangan Opa itu sama aja dengan menerima hukuman yang begitu berat.

"Cup..cup sayang, jangan menangis ya. gimana kalau hari sabtu ini papa ajak kamu ke taman hiburan, ya" ucap Andra yang sedih melihat putrinya menangis.

"Papa.. Fai bukan anak kecil lagi bisa di bujuk seperti itu lagi, hiks"

"gimana kalau shopping aja sayang? nanti Oma ajak kamu beli pernak-pernik Chanyeol EXO idola kamu itu,"bujuk Mariam

"Omaa.. Fai lagi very badmood, nggak mood shopping, hiks"

"Opa itu sayang banget sama kamu. makanya Opa mencarikan calon suami yang terbaik buat kamu, udah ya jangan menangis lagi ya sayang" ucap Syifa seraya membelai lembut kepala Faizah.

"hiks yang terbaik itu cuma kak Akkash.. Mama," isak Faizah

"kamu jangan menyebut nama pria itu lagi! Ingat ya sayang Opa akan selalu mengawasi kamu"ucap Wiratama dengan nada tegas.

"hiks memang super duper sadis sama Fai, Opa nggak sayang sama Fai"tangisan Faizah semakin menjadi-jadi, tidak penah Faizah membayangkan hidupnya  terkena dengan namanya perjodohan.

"Berhenti menangis Faizah Andra Wiratama ! kamu jangan buat Opa malu ya dengan memperlihatkan wajah sembab kamu pada keluarga sahabat Opa!"

Seketika Faizah berhenti menangis. Secara kalau Opanya marah sangat menyeramkan. Dia akhirnya memilih untuk menangis dalam hati. hiks hiks.

•••••

tak berapa lama mereka sampai restoran hotel. mereka berlima masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah di pesankan dari pihak keluarga sahabat Opa.

"Goodbye kehidupan bebas gue dan cinta pertamaku, Welcome to kehidupan terkekang"batin Faizah

Sesampainya Faizah sekeluarga di dalam ruangan melihat wanita cantik sekali blesteran seumur mamanya menyambut kedatangan mereka. "Halo.. sayang cantik sekali pasti kamu calon istrinya Dyfan ya," Rachel mencium kedua pipi calon istri putranya.  "Nama Kamu siapa sayang?"tanya Rachel

"Faizah..Tante," sahut Faizah, mendadak Faizah menjadi salah tingkah saat di puji cantik.

"masyallah cantik sekali namanya, Sama seperti orangnya Cantik dan Anggun"

"Hehe, tante bisa aja."sahut Faizah tersipu malu.

"Dahsuki, kenalin ini Faizah Andra Wiratama, cucu aku yang akan dijodohkan dengan cucu kamu, "ucap Wiratama seraya memegang pundak cucunya.

"Halo Faizah.., Cantik sekali cucu kamu, Wira" ucap Dahsuki yang punya feeling yang baik. "Oh iya, Faizah kenalin ini calon suami kamu, namanya Dyfan Fachreel Dahsuki"ucap Dahsuki sambil memegang pundak cucunya.

Saat Faizah melihat wajah pria itu, dia langsung sangat terkejut, siapa cucu sahabat Opanya, pantesan saat dia masuk merasakan feeling tidak menyenangkan apalagi dia bisa merasakan aura-aura dingin dan mencekam. Bukan karena dingin AC , tapi karena dinginnya tatapan tajam seorang pria dengan dendam yang memucak. ternyata cucu sahabat Opanya itu pria tadi sore menabraknya dan dia kerjaiin habis-habisan. tubuh Faizah semakin lemas  seketika. Tuhan, dosa apa yang dia lakukan?  Kenapa harus pria ini  yang di jodohkan dengannya dari sekian banyak pria yang ada di atas bumi ini dan kenapa dia bisa menggantikan cucu yang di jodohkan. hiks.

"Halo.., Faizah," sapa datar Dyfan menatap tajam pada cewek slengean yang dia temui tadi sore dan telah  mempermalukannya. ckck Dyfan  tidak menyangka cewek yang akan di jodohkan adalah dia. Dari sekian banyak cewek, Kenapa harus cewek ini.

"Sayang, kamu kok malah bengong ? Kamu di sapa Dyfan," ucap Syifa, melihat calon suami putrinya sangat tampan dan berkarismatik.

Faizah tersadar dari lamunan  horornya. "Ha..lo.., Dy..fan,"sapa Faizah dengan takut-takut. "Ya Allah rasa gue ingin menghilang dari  permukaan bumi tercinta ini lagi, hiks."batin Faizah

"Oh iya Fai, ini kenalin adiknya Dyfan, Killa."ucap Dahsuki memperkenalkan cucunya satu lagi.

"Halo.. kak Faizah, senang deh akhirnya aku punya kakak perempuan seperti kak Faizah. Cantik lagi"ucap Killa dengan ramah dan tersenyum.

Faizah tersenyum "Halo, Killa.. kamu juga cantik" Faizah melihat adiknya Dyfan begitu cantik, anggun dan feminim banget, ckck satu keluarga tampan dan cantik.

"Oh ya, Dashuki aku lupa cucu laki-lakiku nggak bisa datang. soalnya ada mengurus bisnisnya di Amerika,"ucap Wiratama

"Oh iya nggak apa, kami maklumi yang penting lain kali kan bisa bertemu kan"sahut Dashuki.

"Oh iya silahkan duduk semua, Faizah duduk sini."ucap Danial mempersilahkan calon istri putranya.

"Iya, Om makasih." Faizah lalu menghempaskan tubuhnya di kursi.

Pelayan restoran telah selesai menyajikan makanan di atas meja.

"Silahkan di menikmati makan malamnya ya."ucap Dashuki.

"Makasih, Dashuki."sahut Wiratama.

Semua menikmati makan malamnya dengan suasana yang hangat sedangkan Faizah makan dengan perasaan was-was secara sedari tadi pria sok perfect menatap dengan tajam dan penuh amarah. Sangat horor dan mencekam membuat bulu kudu merinding, Faizah jadi bergidik ngeri.

Faizah berharap ini semua hanya sebuah mimpi jadi dia bisa segera bangun dari mimpi buruknya, namun sayang sekali ini bukan mimpi hiks. Tak bisa di bayangkan satu atap, hidup bersama pria yang ada di depannya akan seperti apa.

"Oh ya, Faizah udah selesai atau masih kuliah?"tanya Danial, seraya menyesap minumannya.

"Fai masih kuliah Om semester enam"sahut Faizah.

"Berarti sekitar dua tahun lagi lebih baru tamatnya, iya"sindir Dyfan sembari menyantap makan malamnya, dia yakin cewek ini kerjaannya keluyuran saja dan tidak suka belajar.

Ingin rasanya Faizah mencolok itu mulut pria sok perfect ini yang asal sembarangan ngomong tidak pakai otak, dia memang urakan dan malas belajar tapi dia punya tekad lulus kuliah tepat waktu.

"Duuhh sayang, tinggal setahun lagi Faizah lulus kuliah, berarti kalian tunangan dulu setelah Faizah lulus baru kalian bisa menikah"ucap Rachel.

'huk huk' Faizah tersedak makanan setelah mendengar tunangan sampai ke pernikahan, OMG! Faizah benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya kelak, hiks.

"makannya pelan-pelan sayang." Syifa memberikan minuman pada putrinya.

Faizah meminum air mineral, jantungnya sedari tadi berdegub cepat. Sumpah Faizah tidak ingin menikah dengan pria sok perfect seperti Dyfan.

"Abang tolong Fai"batin Faizah.

Terpopuler

Comments

Umi Nur Qasamah

Umi Nur Qasamah

lanjut thor

2023-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!