"Kenapa hanya sedikit sih, udah tau punya maag masih susah makan. Kenapa? Gak mood? Ada kejadian apa tadi pagi?" Vanessa tau kalau Vero makan sedikit tadi pagi berarti ada masalah di keluarganya Vero.
"Nggak kok, nggak ada apa apa. Tadi aku buru buru supaya gak telat" Vero berbohong supaya Vanessa tidak terlalu khawatir. Vanessa mengajak Vero ke kantin, ia takut nanti Vero pingsan karena belum makan.
Sesampainya di kantin mereka langsung mencari tempat duduk tapi sayangnya kantin sangat ramai. Hanya tersisa 2 kursi di meja Farel dan Vian, mereka langsung menuju ke meja tersebut.
"Eh rel, kami duduk disini yak. Gak ada kursi lagi nih tumben banget kantinnya ramai." Vanessa meminta izin ke Farel dan langsung diangguki olehnya. Vero dan Vian hanya diam saja, mereka bertatapan sejenak kemudian Vero langsung mengalihkan perhatian ke hpnya.
"Ver, kamu mau makan apa?" Tanya Vanessa.
"Bakso sama es teh aja" jawab Veronika.
Vanessa langsung menuju stand makanan dan meninggalkan Vero sendirian bersama kedua laki laki tersebut.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Vian kepada Vero yang memecahkan keheningan di meja itu.
"Hah? Nggak tuh" balas Vero yang terkejut dengan pertanyaan tiba tiba dari Vian.
"Ohh" kata Vian.
"Ni anak gak jelas banget sih, tiba tiba nanya habis itu dijawab oh doang." Kesal Vero dalam hati.
"Eh Vero, kok wajah lo pucat banget sih?" Kata Farel saat melihat wajah Vero yang tampak pucat, Vian pun langsung menatap wajah Vero yang memang pucat. ia menunggu jawaban Vero sambil terus menatap Vero.
"Eh eh ini tadi pagi hanya sarapan sedikit kok jadi maag nya kambuh deh" panik Vero karena ditatap intens oleh keduanya (panik atau salting ni hehe).
"Oh lain kali sarapan yang banyak ver biar gak sakit." Saran Farel kepada Vero. Tapi Vian masih terus menatap Vero seakan mengetahui ada yang disembunyikan oleh perempuan itu.
"Makanan datang!!" Seru Vanessa sambil membawa makanan.
"Thank You nes." Kata Vero yang akan menuangkan sambal yang banyak ke baksonya tapi dihalangi oleh Vian.
"Katanya Lo maag" halang Vian sambil menghadang tangan Vero yang hampir menuangkan sambal itu, kejadian ini hampir disaksikan oleh semua murid di kantin tersebut terutama Vanessa dan Farel yang terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh Vian. Banyak yang merasa iri atas perlakuan tersebut, murid laki laki iri dengan Vian yang bisa dekat dengan Vero padahal Vero sangat sulit didekati. Sedangkan murid perempuan iri dengan Vero karena didekati oleh Vian yang notabennya murid baru yang sangat tampan.
"Eh tapi gak enak kalo gak pake sambal" kata Vero sambil mengerucutkan bibirnya tanda tak suka.
'imut' kata Vian tapi hanya bisa di ucapkan dalam hatinya.
"Terserah Lo" balas Vian yang kesal bercampur gemes tapi entah kenapa (padahal kan gak ada hubungan apa apa yakk huhu)
Vian juga bingung ada apa dengannya, kenapa tiba tiba ia kesal saat Vero tidak mendengarkannya. Entahlah, hanya Tuhan dan hatinya yang tau, Vian mah mana tau.
Istirahat pun selesai dan setelah beberapa jam, waktunya mereka pulang.
"Huh akhirnya pulang juga, aku gak sabar mau lanjutin drakor nih" kata Vanessa sambil merapikan tas dan bersiap untuk pulang karena mau langsung marathon drakor.
"Drakor terus yang ada di otak kamu nes" heran Vero yang merasa temanya itu tak ada hari tanpa drakor.
"Ya biarin, itu hiburan aku tau"
Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah. Vanessa sudah dijemput oleh sopirnya sedangkan Veronika mengendarai motornya sendiri.
Sesampainya di rumah, Vero langsung berganti baju lalu rebahan di kasurnya, tak terasa sampai ketiduran.
Di suatu malam ada perempuan yang berlari tanpa tujuan, ia sedang dikejar oleh 2 orang laki laki bertubuh besar. Mereka ingin berbuat jahat kepada perempuan itu.
"Hei cewek!! Jangan lari!! Ayo temani kami, kami akan kasih kamu kehangatan dimalam yang dingin ini hahaha" teriak salah satu preman tersebut diiringi tawa temannya. Perempuan itu masih terus berlari, tapi karena langkahnya yang kecil ia berhasil ditangkap oleh mereka. Ia ditarik ke lorong yang gelap sambil berteriak minta tolong. Tapi saat itu jalanan sangat sepi tidak ada kendaraan yang melintas. Mulutnya dibekap oleh salah satu preman itu dan mereka mendorongnya serta menimpa tubuhnya, ia memberontak dengan air mata yang turun terus menerus. Salah satu tangan preman tersebut merobek paksa baju perempuan tersebut sehingga tampaklah pakaian dalam bagian atas perempuan itu. Mereka ada yang memegang tangan dan kakinya, ada yang mencoba meraba tubuhnya.
Perempuan itu terus memberontak, ia sangat ketakutan tubuhnya bergetar hebat, ia merasa jijik dan kotor.
"Jangan!! Tidak tidak!!" Teriak Vero. Ia langsung terbangun dengan wajah yang pucat serta keringat yang dingin. Yup, perempuan tersebut adalah Veronika. Tubuhnya bergetar hebat, tangannya langsung mencoba meraih laci didekatnya dan mengambil botol obat lalu langsung meminumnya dengan air yang ada di atas nakas . Tubuhnya berangsur tenang, ia sering bermimpi buruk sejak kejadian itu. Ya ia trauma karena kejadian, ia harap ini hanya mimpi bukan kenyataan. Tapi mimpi ini terus terulang yang membuatnya mengingat terus menerus.
Kejadian tersebut terjadi saat Vero masih duduk dibangku SMA kelas satu.
flashback..
Malam itu belum terlalu larut tapi sangat sepi karena sehabis hujan, ia baru pulang dari rumah Vanessa untuk kerja kelompok. Ia harusnya pulang sore tadi tapi hujan turun sangat deras, keluarga Vanessa melarang ia untuk pulang karena cukup bahaya. Ia baru bisa pulang pukul 8 malam, Vanessa sudah menawari untuk mengantar tapi Vero menolak karena takut merepotkan. Ia harus segera pulang karena hanya izin sampai sore. Ketika ia melewati jalan yang sepi, ia tak sengaja bertemu dengan 2 orang preman yang sedang mabuk.
"hai neng cantik hehe" sapa salah satu preman itu. Preman itu mulai mendekati Vero, Vero mundur dan mau berbalik untuk pergi tapi sayangnya ia kalah cepat dengan tangan preman itu. Preman itu sudah memegang lengannya.
"Lepas!" seru Vero yang mulai ketakutan. ia memberontak dan mencoba melepaskan tangannya, tapi preman itu sangatlah kuat. Akhirnya ia mencoba memijakkan kakinya dengan keras ke kaki preman tersebut. 'Berhasil' seru Vero dalam hati.
Ia pun langsung berlari sekuat tenaga tapi naas ia tersandung dan jatuh tapi untungnya preman itu mengejar disaat mereka mabuk jadi ia masih sempat untuk bangkit dan mencoba berlari sekuat tenaga walaupun kakinya perih.
"Hei cewek!! Jangan lari!! Ayo temani kami, kami akan kasih kamu kehangatan dimalam yang dingin ini hahaha" teriak salah satu preman tersebut diiringi tawa temannya. Kejadian dalam mimpi buruk itu pun terjadi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
anggita
Vero, Vian, Vanesa... V kabeh..
2023-05-01
1