"Adududuh bi pelan-pelan.” rintihku saat tangan bi Inah tepat memijat otot pahaku yang terasa cenat cenut dari kemarin.
"Ini bibi dah pelan non, gak pake tenaga padahal.”
Bi Inah terus memijat, otot-otot pahaku sudah mulai mengendur kayanya, sudah mulai rileks, sekarang pijatannya sudah turun ke betis.
Pijatan-pijatan bi Inah jadi terasa menina bobokan ku, bikin ngantuk saking nyamannya.
Baru saja ragaku mau pindah kealam bawah sadar ketika hpku bergetar, sekali aku cuekin, dua kali bodo ahh ngantuk, bergetar tiga kali..
"Siapa sihh?!!" gerutuku sambil keluarin hpku dari bawah bantal. Sudah ada 3 notif baru dari WhatssApp, ku klik tombol hijau itu, tertera nama Sony dibarisan teratas.
"Selamat malam Tatiana.”
"Lagi ngapain?"
"Gue ganggu gak?"
Ku close Wa nya, flight mode, rebahin kepala lagi diatas bantal, kali ini berhasil pindah ke alam bawah sadar, karena pas ragaku kembali jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
********************
Selesai rapat di ruang kepsek, semua pengurus OSIS termasuk Arga membubarkan diri, kepsek ingin hari ini adalah hari terakhir MOS, karena besok ada rapat jajaran guru-guru dengan kepsek dan pengurus yayasan, jadi sekolah diliburkan.
"Yess selesai MOS.” kata Dimas penuh semangat.
"Seneng bangetlo MOS selesai, dah kaya dapet cewek semok aja.” timpal Idam disambut tawa yang lainnya.
"Seneng lah brayy, gue jadi bisa nembak Tatiana, anak MIPA 1 itu.”
"Eh enak aja, dia dah punya gue.” pelotot Idam ke Dimas.
"Mana mau die samalo Dam, kan lo yang bawa die keluar dari barisan karena lupa ganti sepatu ke sendal, terus die jadi dihukum jalan jongkok sama ketos kita itu!" Dimas mengalihkan tatapannya dari Idam ke Arga yang hanya disambut dengan tatapan dingin Arga.
"Gue rasa nih ya, Tatiana pasti benci sama lo.”
ledek Dimas sambil menekan telunjuknya ke dada kiri Idam.
"Iyee benci jadi cinta nanti haha.” balas Idam tak mau kalah.
"Dah gak waras lo lo pada... naksir kok sama anak sombong.” cibir Arga sambil berlalu pergi meninggalkan anak buahnya.
"Oii ketos... Awas ya sampe lo juga
naksir dia!!" teriak Dimas, Arga hanya balas dengan angkat jari tengahnya tinggi-tinggi tanpa nengok ke mereka sedikitpun.
"Buahahaha... kayanya Dimas sama Idam tau Ga, mereka bakal kalah saing samalo, makanya tidak mau lo sampai suka ke Tatiana yang famous itu.” canda Riko yang sudah berhasil sejajarkan langkahnya dengan Arga.
"Lo suka juga ke cewek itu?" tanya Arga, matanya sedikit melirik Riko mau liat reaksinya.
"Siapa yang ga bakal suka sama dia Ga? gue masih laki-laki normal, emangnya elo.” ledek Riko yang dibalas dengan pelototan Arga.
"Eh btw, Indah anak kelas X IPS 2 titip salam tuh buat lo, salam balik ga? ngebet banget kayanya dia, minta lo sosor kali haha.”
"Ambil saja buatlo, bungkus sama temen-temennya sekalian.”
"Yakinlo ga mau sama cewek semok itu? cantik loh dia..."
Arga tetap cuek.
"Gue bungkus sekalian aja yaa sama Tatiana?"
"Terserah...”
tawa Riko pun langsung pecah.
********************
"Pagi-pagi sudah disuguhin pemandangan dua cogan itu.”
"Ganteng-ganteng gilaa.”
"Calon imam gue tuh.”
"Oppaaaaa.”
"lo pilih siapa?"
"Kak Arga.”
"Kak Arga.”
"Kak Riko.”
"Dua-duanya kalo boleh.”
Hebohnya teriakan cewek-cewek sambil melihat kebawah, kelapangan, membuat aku dan Icha yang awalnya mau menuju kelas jadi ikutan kepo gara-gara mereka.
Aku ikutan lihat ke lapangan, disana sedang asik jalan santai kak Riko dan Kak Arga dengan pose identik mereka, tangan kanan dimasukkan kesaku samping kanan celananya.
Ini sekolah apa fashion show sih? kalah model-model papan atas sama mereka.
"Oh dua cowok terfamous di sekolah ini...pantes tuh curut-curut disamping kita pada heboh.” bisik Icha,
Aku langsung nahan ketawa, gak mau dong kalau aku kelepasan, nanti kalau curut-curut yang dimaksud Icha tadi pada liat ke arahku gimana?.
Nanti dikira mereka aku mau ikut nyantap dua besar keju dibawah itu lagi haha.
Aku tau curut-curut ini selalu berbisik-bisik manjaa ditelinga sesama curut ketika aku lewat.
Dua keju dibawah sana memang sama-sama ganteng maksimal, cuma beda sifat aja.
Yang satu dinginnya melebihi kutub selatan, apalagi kalo sama cewek. saking dinginnya, mau secantik apapun cewek, belum ada yang bisa melumerkan hatinya.
Yang satu lagi justru kebalikannya, pecicilan dan playboy habis.
Aku mau makan keju itu, biar melumer dihatiku...
Ahh gara-gara Icha, aku jadi menganggap kak Argaku sepotong keju.
"Kamu mau ikutan jadi curut juga? kuy kekelas udah bel.” aku menarik tangan Icha disambut cekikikannya.
"Ngeriii, kalo gue ikutan jadi curut. Tar lo pasti langsung kasih gue racun tikus hahaha.” ledeknya
"Aku paketin langsung ke neraka.” balasku sambil duduk dikursiku, disusul Icha disebelahku.
"Cha bisa pindah bentar gak? ada yang mau gue omongin ke Tiana.” tiba-tiba Sony mengusir Icha dari kursinya.
Mau apa lagi sih nih orang suntukku dalam hati. Kelas langsung riuuhh...bersiul saling sahut-sahutan... Cieee pasangan abad ini.. goda mereka.
Aku nahan tangan Icha biar dia gak kasih duduk Sony, tapi Icha tetep pindah huft.
"Kok Wa ku semalam ga dibalas?" tanyanya, suaranya terdengal kesal.
"Oh maaf batreku tiba-tiba drop Son.” elakku sambil mengalihkan perhatianku ke pintu kelas, berharap rombongan kakak kelas menyelamatkanku.
Tumben sudah lama sejak bel masuk bunyi, belum ada satupun kakel yang masuk.
"Sampe sekarang?!" sewotnya.
Belum sempat kujawab, rombongan kakel benar-benar masuk ke kelasku.
Cepat sekali Kau kabulkan doaku Tuhan, syukurku dalam hati
"Balik ketempatmu sana.” usirku, tidak lama kemudian Icha sudah kembali duduk disebelahku.
"Besok-besok kalau dia minta kamu pindah, jangan perna mau ya" ancamku ketus.
"Siap sistaa" bisik Icha sambil nyengir.
Setelah selesai dua game, kembali kakel mengedarkan kertas kosong ke semua murid.
Apa? main game konyol itu lagi? suntukku sambil ngelirik Sony, dia malah tersenyum licik ke aku, huh!
"Nah ini bukan game, tapi kenang-kenangan kalian untuk kami" jelas kak Dimas.
Kenang-kenangan? kertas selembar? aku menatap tajam selembar kertas diatas mejaku, siapa tau nanti bisa berubah jadi sebongkah berlian buat kakel hehe, ikutan gila boleh dong.
"Kalian bisa kirim surat cinta untuk kami, pengurus OSIS. ingat kirim ke lawan jenis, dan pilih satu aja gak boleh nambah.” lanjut kak Dimas disambut gelak tawa anak-anak.
Aku hanya tersenyum simpul, membayangkan surat cinta untuk kak Arga dan dibalas senyum manisnya kak Dimas.
Eh aku bukan senyum sama kamu yaa.. Ihh
langsung kualihkan mataku ke selembar kertas itu.
Sambil senyum-senyum sendiri mirip orang gila dipinggir jalan aku mulai menulis. Tidak perlu panjang lebar, Simple, padat dan jelas.
"Jangan lupa tulis nama kalian yaa. Kalau sudah selesai lipat kertasnya tiga lipatan, dan tulis nama kakak kelas yang kalian tuju dipojok atas kanan lipatan terdepan. Kecil-kecil aja jangan besar-besar, kakak kelas kalian masih normal semua matanya belum pada rabun. Lalu masukan surat kalian ke kotak ini.” kak Dimas nunjuk kotak bekas dus Indomie didepannya.
Apa reaksinya yaa setelah baca suratku?
Berbagai potongan gambar reaksi kak Aga menari-nari indah di pikiranku hihihi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Rohma
ihhhhh....seru...seru...jdi berasa Abegeh lagi....😊😊😊
2021-04-24
0
Nurmayanti Yanti
jd inget jaman SMK dulu hahaha pernah naksir kakak kelas juga pas lagi MOS
2021-03-10
0
Amirha Amirha
ya ampun ingat jaman sma yg bgt lucu jika diingat😀😀
2021-03-09
0