Rancy pergi dengan taksi bersama suami dan putranya.
"Rancy, apakah kamu merasa lelah?" tanya Chris.
"Tidak, aku baik-baik saja! kalau bocah ini mungkin sudah mengantuk," jawab Rancy yang melihat putranya sedang mengucek matanya.
"Jagoan kecil ini pasti sudah mengantuk, kan?" tanya Chris.
"Saat di pesawat Vicnez tidak bisa tidur, Pa," jawab Vicnez.
"Kamu main-main terus mana bisa kamu tidur, kamu benar-benar tidak bisa diam," ujar Rancy yang mengelus kepala putranya.
"Jangan marah! biarkan dia tidur dulu!" kata Chris yang membaringkan Vicnez ke kakinya.
"Tidurlah! kalau sudah sampai papa akan membangunkan kamu," ujar Chris.
"Iya, Pa," jawab Vicnez yang memejamkan matanya. tidak lama kemudian ia ketiduran.
Rancy memandang suaminya dengan senyum, hatinya tersentuh saat melihat pria itu yang begitu sayang terhadap putra semata wayangnya.
"Hingga saat ini aku tidak bisa ingat siapa ayah dari anak ini, siapa pria itu di masa laluku. kenapa aku bisa lupa semuanya. kalau bukan Chris aku pasti sudah meninggal saat itu," batin Rancy.
Flash Back on
LIMA TAHUN LALU.
Chris yang sedang liburan di berada di pulau untuk mengobati penduduk yang di pulau. pulau kecil itu tidak memiliki alat perlengkapan medis. sehingga Chris yang dikenal sebagai dokter yang murah hati menuju ke pulau demi menolong mereka setiap dia liburan kerja. walau dia adalah dokter bedah plastik akan tetapi tidak sulit baginya menyembuhkan penyakit para penduduk di pulau itu.
Suatu saat Chris sedang berdiri di tepi pantai ia melihat seorang gadis yang terbaring di sana dalam kondisi luka parah. sekujur tubuh gadis itu terluka akibat terbakar hingga wajahnya juga menjadi cacat.
"Kenapa bisa terluka begitu parah? apa yang terjadi?" gumam Chris yang memeriksa kondisi gadis itu.
Chris membawa gadis itu ke tempat tinggalnya yang di pulau, dengan sepenuh hati ia mengobati semua luka di tubuh gadis itu. karena kurang alat perlengkapan Chris memutuskan membawa gadis itu ke rumah sakit tempat dia bekerja.
Setelah perjalanan beberapa jam melalui laut akhirnya ia tiba ke pelabuhan. saat tiba, ambulans telah menunggu kedatanganya di sana.
"Dokter Chris," sapa supir ambulans dan suster.
"Cepat bawa gadis ini ke rumah ke sakit!" perintah Chris yang membantu mereka memindahkan gadis itu ke ranjang beroda.
Tidak lama kemudian mereka meninggalkan pelabuhan dan menuju ke rumah sakit.
Siang itu Chris melakukan operasi selama lima jam lamanya, luka bakar yang di alami oleh pasiennya butuh beberapa kali operasi untuk menyembuhkan seperti semula.
"Gadis malang, apa telah terjadi sebenarnya," ujar Chris.
Flash back off.
Vic telah tiba ke hotel yang dia pesan. dan di saat ia memasuki kamarnya Joline menahan pintu dan melangkah masuk ke dalam.
"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Vic.
"Aku ingin mengulangi apa yang kita lakukan sepuluh tahun yang lalu," jawab Joline yang menutup pintu dan mengunci dari dalam. wanita itu langsung mencium bibir pria itu dengan rakus sambil melepaskan blazer yang menutupi tubuh Vic.
Begitu pula dengan Vic yang melepaskan pakaian wanita itu satu persatu dan melempar ke sembarang arah. mereka berciuman dengan penuh na*su dan hasrat yang sama-sama memuncak.
Vic mendorong wanita itu ke atas kasur dan menindihnya, tubuh wanita itu kini tanpa balutan apapun. sementara Vic masih mengenakan celana.
Pria itu mencium leher yang seksi dan mulus hingga ke dua gundukan besar dan bulat itu. Vic mere.mas gunung kembar dengan kuat sehingga membuat wanita itu mende.sah.
"Ahh!"
"Vic, kamu sama seperti dulu, sangat hebat dalam permainan," ucap Joline merasakan sentuhan nikmat dari pria itu.
"Lepaskan celanamu!" pinta Joline.
Saat Vic sedang memainkan jarinya di bagian inti wanita itu, tiba-tiba dalam ingatannya muncul suara seorang gadis yang tidak asing baginya.
"Aku mencintaimu, apapun yang terjadi jangan pernah melupakan aku!"
Karena suara itu Vic menghentikan aksinya dan melihat Joline yang berada di bawahnya selama beberapa saat.
"Vic, ada apa?"
Vic tidak menjawab pertanyaan wanita itu, dan langsung bangkit menuju ke kamar mandi. Hasratnya yang sudah bangkit, kini telah hilang dan tidak bergairah sama sekali.
Ia berdiri di depan cermin dan melihat dirinya.
"Kenapa suara yang sama muncul di dalam ingatanku selama ini? siapa wanita itu dan kenapa aku tidak ingat lagi?" batin Vic.
"Vic, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Joline yang berdiri di luar pintu.
Tidak lama kemudian Vic keluar dan mengabaikan wanita itu.
"Ada apa, Vic?"
"Pulanglah! jangan sampai aku melihatmu saat aku kembali!" kata Vic yang mengenakan kemejanya.
"Kenapa kamu menolak? bukankah tadi kamu masih baik-baik saja?" tanya Joline yang kecewa.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, dan lebih baik kita jangan mengulanginya lagi!" jawab Vic yang keluar dari kamarnya.
"Kenapa bisa begini? malam ini dia malah menyiksaku," gumam Joline.
Vic berjalan menuju ke pub yang ada di hotel itu. tidak ada siapapun di sana karena sudah larut malam.
"Tuan, ingin pesan minuman apa?"
"Berikan minuman paling mahal!" pinta Vic.
"Iya, Tuan!"
Vic mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.
Tidak lama kemudian panggilannya dijawab oleh seseorang yang di seberang sana.
"Hallo, Bos," sahut seorang pria yang di seberang sana.
"Selidiki kejadian ledakan lima tahun yang lalu!" perintah Vic.
"Kenapa bos tiba-tiba ingin menyeledikinya?"
"Aku ingin tahu kenapa aku bisa berada di atas kapal pesiar, hingga saat ini aku merasa ada yang aku lewatkan. dan aku ingin tahu semuanya!" jawab Vic.
"Baik, Bos!"
Tidak lama kemudian Vic memutuskan panggilannya.
"Pasti ada yang aku lewatkan," gumam Vic.
"Bos," sapa anggotanya yang adalah Will.
"Kamu sudah sampai!" sahut Vic.
"Kapal sempat tertunda dan untung saja tetap berangkat walaupun sore," jawab Will.
"Bagaimana kondisi di sana?"
"Semua lancar-lancar saja, Bos," jawab Will yang duduk di kursi sebelah Vic.
"Bos, apakah ada sesuatu?" tanya Will.
"Selama lima tahun ini selalu saja terdengar suara wanita, tapi aku tidak ingat siapa wanita itu. apa telah terjadi di kapal saat itu?"
"Lima tahun yang lalu kita liburan dan kita di serang oleh musuh, dan dia meledakan kapal pesiar di saat itu juga," jawab Will.
"Apakah hanya itu saja? apakah tidak ada wanita di sisiku?"
"Tidak ada, Bos," jawab Will.
"Aku mencintaimu, apapun yang terjadi jangan pernah melupakan aku!" ucap Vic yang mengulangi ucapan yang selama ini melekat di pikirannya.
"Bos...."
"Ucapan inilah yang sering muncul di kepalaku, sepertinya aku melupakan sesuatu. kamu mengatakan kita liburan, tapi kenapa aku tidak bisa ingat kalau kita pernah liburan di atas kapal pesiar?" tanya Vic dengan penasaran.
"Bos, mungkin benturan keras yang bos alami sehingga menyebabkan bos melupakan banyak hal," jawab Will.
"Apakah benar tidak ada wanita lain?"
"Tidak ada, Bos," jawab Will.
"Maafkan aku, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, ada baiknya bos melupakan masa-masa yang paling menyakitkan itu. karena terluka dan sedih sehingga membuat bos amnesia. hanya dengan cara ini bos bisa menjalani hidup dengan baik. mudah-mudahan bos bisa bertemu dengan seorang wanita yang mampu menarik perhatiannya," batin Will
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Karena kecelakaan itu Grace di operasi termasuk wajahnya, smg semakin cantik 😁😁
Vic dan Grace sama2 amnesia, smg ada ikatan batin diantara mrk, apalagi ada Vicnez buah cinta mrk
2024-03-07
0
Alena Kimmy Kimberly
lanjut thor......
2023-04-17
0
G
lanjut trus thooorrrrrrr
2023-04-16
0