5 Tahun kemudian.
Terjadi pembantaian di suatu tempat. dua kelompok mafia saling membunuh antara satu sama lain. mayat berserakan di tempat itu. salah satu kelompok itu berhasil membunuh lawan mereka yang jumlahnya lebih sedikit.
"Bunuh kelompok King Tiger!" teriak salah satu pria yang memegang pedang yang tajam. ia dan anak buahnya menebas satu persatu lawannya.
Srek...
"Aarghh...."
Jeritan lawannya yang tumbang dan tidak bernyawa.
Tidak lama kemudian datang seorang pria yang membawa pisau belati sedang memandang mereka dengan tatapan tajam. terlihat di jari pria itu mengenakan cincin kepala harimau.
Mereka menghentikan aksinya dan melihat ke arah pria itu yang tak lain adalah ketua dari lawannya.
"Bunuh dia hari ini juga!" perintah pemimpin mereka yang maju menyerang sama-sama.
Dengan ganasnya mereka berlari ke arah pria itu dengan mengunakan pedang mereka.
Ketua dari King Tiger maju dan langsung menyerang dengan cepat, ia menyayat leher dan tikam jantung lawannya.
Srek...
"Aarghh...."
Srek...
"Aarghh...."
Satu persatu lawannya terluka dan ada yang tewas akibat serangan cepat dari ketua King Tiger.
Ia menikam jantung lawannya sehingga tembus. kemudian menebas leher lawannya yang lain.
"Aarghh...," jeritan mereka yang kemudian tewas satu-persatu.
Hanya butuh beberapa saat ketua King Tiger mampu mengalahkan lawannya dengan senjata tajam yang dia miliki.
Lokasi itu menjadi tempat pembantaian dengan mayat yang berjumlah sekitar lima puluhan.
Pria yang membunuh mereka dengan gerakan yang tangkas memiliki wajah yang datar dan tatapan yang dingin bagaikan iblis.
Ia mengeluarkan sapu tangannya mengelap darah di belatinya sehingga mengkilap kembali. setelah dibersihkan ia melempar ke sembarang arah sapu tangannya itu.
"Bos!" panggil beberapa pria yang menghampiri bos mereka.
"Apakah masih ada yang hidup?" tanya bos mereka.
"Semua sudah tewas, Bos," jawab anggotanya.
Tanpa berkata-kata pria kejam itu langsung meninggalkan tempat itu. semua anggotanya mengikutinya dari belakang.
Pria itu yang tak lain adalah Vic Andrianez yang adalah pendiri organisasi King Tiger.
Selama lima tahun mereka telah banyak mengalahkan kelompok mafia lainnya yang selalu mengusik dan menyinggung mereka.
Vic Andrianez berubah menjadi lebih kejam dibandingkan dengan lima tahun yang lalu, perubahan besar pada dirinya akibat kejadian ledakan itu. kini Vic Andrianez sama sekali tidak mengingat lagi bahwa dirinya pernah menikahi seorang gadis yang bernama Grace Shorters. kenangan mengenai gadis itu seakan telah terhapus dari ingatannya setelah ia sadar dari koma selama dua bulan setelah kejadian itu.
"Bos, sekarang kita ke mana?" tanya anggotanya yang duduk di kursi supir.
"Ke hotel dulu, setelah itu baru menuju ke bandara," jawab Vic.
"Apakah kita akan Los Angeles?"
"Iya, besok malam aku ingin melakukan transaksi barang itu dengan tangan sendiri," jawab Vic.
"Baik, Bos!" jawab anggotanya.
Setelah tiba ke hotel Vic melepaskan pakaiannya dan mandi dengan air hangat dari shower. terlihat bekas luka panjang di bagian punggung pria itu. bekas luka yang dia dapatkan dari kejadian ledakan lima tahun yang lalu.
Setelah selesai mandi Vic berdiri di depan cermin dan melihat bekas gigitan di bagian pundaknya. walau ia tidak ingat lagi bekas itu berasal dari mana akan tetapi ia sering memperhatikan bekas gigitan tersebut.
"Siapa yang berani mengigit pundakku sehingga meninggalkan bekas," gumam Vic.
Setelah beberapa saat kemudian Vic keluar dari kamar mandi dan mengambil pakaiannya dari tas. ia mengenakan kaos hitam dan juga blazer berwarna navy.
Ia merapikan pakaiannya di depan cermin dan kemudian memakai arloji di pergelangan tangannya. Vic dikenal suka berpenampilan rapi setiap keluar ataupun di rumah saja.
Bandara...
Vic dan anggotanya telah tiba di bandara yang akan berangkat sebentar lagi.
Saat ia ingin duduk di kursi itu ia di sapa oleh seorang wanita cantik.
"Hai, Vic!" sapa wanita itu dengan ramah.
Vic yang melihat wanita itu ia tersenyum tipis karena sudah tidak asing.
"Lama tidak bertemu," balas Vic.
"Bagaimana dengan kabarmu?" tanya wanita itu.
"Baik!" jawab Vic.
"Sepuluh tahun kita tidak bertemu, aku penasaran apakah kamu masih ingat dengan namaku?"
"Namamu adalah Joline, terakhir bertemu saat di hotel," jawab Vic.
"Sepuluh tahun telah berlalu, kamu masih tidak berubah dan masih saja tampan seperti dulu. apakah kamu sudah menikah?" tanya Joline.
"Belum!"
"Apakah tidak ada wanita yang bisa mendapatkan hatimu? atau...kamu hanya menempatkan aku di hatimu?" tanya Joline dengan mengoda.
"Sekian lama sifatmu masih tidak berubah," ujar Vic.
"Aku gembira karena kamu tidak melupakan aku, bagaimana setelah tiba kita minum bersama? aku ingin berbincang-bincang denganmu!"
"Boleh juga!" jawab Vic.
"Mari kita sama naik pesawat!" ajak Joline yang mengandeng tangan pria itu.
Vic yang selama ini tidak ingin dekat dengan siapapun, ia menepis tangan wanita itu.
"Lebih baik kita jalan secara terpisah, aku tidak ingin ada yang salah paham tentang kita," ujar Vic.
"Kau sama seperti dulu, dingin saat di luar dan hangat saat di dalam. hingga saat ini aku masih ingat hubungan kita di malam itu," bisik Joline di telinga Vic dan kemudian ia menuju ke air port.
Setelah menaiki pesawat, Vic duduk di kursi penumpang kelas bisnis, sementara Joline duduk di kelas ekonomi premium.
Saat Vic sedang istirahat seorang anak kecil datang melempar bola plastik ke arahnya sehingga membuat pria itu terbangun dan menatap dengan tajam ke arah anak kecil itu.
"Paman, apa bisa kembalikan bolanya? maaf karena sudah mengganggu," tanya anak itu dengan sopan.
"Di mana orang tuamu? apakah kamu tidak di ajar bersikap sopan?" tanya Vic yang mengenggam bola itu sehingga kempis.
"Paman, kenapa merusakan bolaku? apakah paman tidak belajar bersikap sopan?" tanya anak kecil itu.
"Berapa usiamu?"
"Empat tahun, dan berapa usia paman?" tanya anak itu dengan tegas.
"Anak kecil, lebih baik kamu kembali ke tempat dudukmu sebelum aku melempar kamu ke bawah," kecam Vic dengan tatapan dingin. reaksi Vic dilihat oleh penumpang lain yang tidak suka dengan sikap Vic yang dingin dengan seorang anak kecil.
"Adik, lebih baik kamu kembali ke tempatmu, sangat bahaya kalau kamu main-main di sini," kata anggota Vic yang adalah Jacky.
"Paman ini telah merusakan bolaku, dia harus bertanggung jawab," jawab anak kecil itu.
"Membosankan," ketus Vic.
"Ambil uang ini dan beli bola yang baru, ya," kata Jacky yang memberi uang kepada anak itu.
"Aku tidak butuh uangnya, paman ini harus minta maaf padaku," jawab anak itu dengan tegas.
"Aneh sekali, anak ini kenapa sikap keras kepalanya sama dengan bos," batin Jacky.
"Minta maaf dengan anak kecil? jangan berharap!" kata Vic.
"Paman adalah orang dewasa tapi kekanakan," ujar anak itu yang tidak mau kalah.
"Adik, paman akan mengantarmu kembali ke tempat dudukmu," bujuk Jacky yang ingin menjauhkan anak itu dari bosnya.
"Tidak perlu! aku bisa pergi sendiri. aku bukan anak kecil aku sudah dewasa," jawab anak itu dengan tegas.
"Paman harus minta maaf dulu!" kata anak itu kepada Vic.
"Jangan berharap!" jawab Vic.
"Paman sangat sombong, mama mengatakan harus bersikap ramah pada siapapun, kalau melakukan kesalahan harus minta maaf, sementara paman sudah dewasa tapi kekanakan," ujar Anak itu.
"Kenapa anak ini berani sekali melawan bos, apakah dia ingin mencari masalah ya? lagi pula mereka sangat mirip sekali. sama-sama kepala batu," batin Jacky.
"Adik, siapa namamu?" tanya Jacky.
"Namaku adalah Vicnez," jawabnya.
"Vicnez? Vic Andrianez? kalau disingkatkan menjadi Vicnez. apa hanya kebetulan saja," batin Jacky.
"Vicnez nama yang bagus, bagaimana kalau paman ambilkan minuman untukmu," bujuk Jacky.
"Tidak perlu! aku hanya ingin paman kepala batu ini minta maaf," jawab Vicnez yang tidak mau kalah.
"Ke-kepala batu?" guman Jacky yang takut bosnya emosi.
"Siapa orang tuamu? apakah mereka yang mengajarmu bicara seperti itu?" tanya Vic.
"Apakah paman tidak pernah di ajarkan cara minta maaf kalau melakukan kesalahan?" balas Vicnez yang tidak mau kalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Vic lg diomelin sama anaknya..Aahh semoga saja Vicnez adalah anaknya dgn Grace dalam artian Grace selamat juga dr kecelakaan itu dan ga berapa lama Grace hamil
2024-03-07
0
Alexandra Juliana
Vic,menjadi amnesia mungkin sengaja krn ingin menyimpan kenangannya dgn Grace dan tak ingin mengingatnya lagi krn sangat menyakitkan untuknya..
2024-03-07
0
Alanna Th
yaaa, betul; ada benih yg tlh dsebar sblm mrk saling 'lupa' 😱👍😂🤣🤣
2023-05-22
1