Bab - 2 Jamilah Dilamar.

Dengan penuh lika - liku terus saja bersikap ramah pada para lelaki yang terus berpapasan dengannya, akhirnya Jamilah sampai di kebun milik Pak Burhan seorang pengusaha kaya raya di Jakarta. Keluarganya hanya mengurus kebun - kebun Pak Burhan dan sesekali pemilik dari kebun akan datang ke Bandung.

"Assalamu'alaikum, Ayah. Pak Burhan."

"Waalaikumsalam," jawab kedua pria tua yang sedang duduk di bangku yang terbuat dari bambu.

"Neng bawa makanan sama air panas, Yah. Mau eneng bikinin kopi?"

"Enya, sok atuh. Pak Burhan suka kopi hitam karuhun ya, Pak," canda Ayah dari Jamilah.

"Pak Endang bisa aja, saya bosen minum kopi dari luar negeri yang sering dibawa istri dan anak - anak saya. Jadi, kalau kesini saya maunya minum kopi hitam pahit..."

"Alhamdulilah, anak - anak Pak Burhan sudah sukses semua. Tinggal nunggu cucu..."

"Maunya sih saya, Arjun dapat istri baik, sopan, pinter masak ngurus suami. Saya sebenarnya lagi dilema, Pak Endang..." mata Pak Burhan menerawang.

"Lho, kenapa Pak?"

Jamilah mendengarkan sembari tangannya sibuk mengaduk kopi, tapi dia tidak terlalu terlalu tertarik saat Pak Burhan bercerita tentang anak - anaknya karena dia merasa dirinya dan orang - orang kaya itu bagaikan utara dan barat saling berjauhan sejauh langit dan bumi.

"Saya sebenarnya divonis kanker stadium akhir, waktu saya tidak banyak. Tapi keluarga saya tidak ada yang tau, sebelum saya meninggal saya ingin menikahkan Arjun dengan wanita baik tidak seperti kekasihnya. Saya sudah menyuruh orang memantau kekasih putra saya, ternyata wanita itu bukan wanita baik - baik. Tapi saya bingung Pak, bagaimana berbicara dengan Arjun."

"Ya Allah, Pak Burhan. Saya ikut bersedih, Pak. Lalu, Bapak mau gimana sekarang? Apa sebaiknya Pak Burhan jujur saja pada keluarga Bapak tentang penyakit Bapak," saran Pak Endang.

"Jamilah, sini Nak," panggil Pak Burhan.

"Iya, Pak. Ini kopinya," Jamilah menaruh gelas beserta tatakan di meja kayu kecil.

"Makasih, Nak. Kamu sudah cantik, sopan lagi."

"Sama - sama, Pak. Mangga atuh diminum, mumpung suam - suam kuku, Pak."

Pak Burhan menyeruput kopi hitam pahitnya, menikmati kopi asli buatan pabrik Bandung.

"Jamilah..." panggil Pak Burhan lagi.

"Iya, Pak."

"Bapak lamar kamu untuk menikah sama Arjun, putra Bapak... mau?"

Mata cantik Jamilah terbelalak, ia sungguh tak percaya akan mendapat lamaran dadakan di siang bolong. Bahkan lamaran dari seorang Pengusaha kara raya, dengan kebun hektaran dimana - mana. Dia yang hanyalah seorang gadis desa yang bahkan belum lulus untuk menjadi sarjana dengan orang tua yang sederhana. Apakah layak untuk menjadi menantu dari seorang Pak Burhan Sudarsono yang terkenal banyak harta?

"Kenapa melamun, Nak? Mau, tidak?"

Seketika Jamilah hanya tersenyum, "Jodoh, maut. Allah yang mengatur, Pak. Saya bukannya menolak tapi sebenarnya saya masih kepengen kuliah agar bisa berbakti sama Ayah Bunda. Mengenai pinangan Pak Burhan, silahkan Bapak bicara dengan Ayah. Saya sebagai putrinya, bisa saja berbakti dengan cara menerima pinangan Bapak. Cara berbakti seorang anak itu, bukankah dengan banyak cara? Bukan hanya dengan mengangkat derajat karena saya bekerja. Meskipun saya bercita - cita ingin bisa bekerja sukses nantinya sebagai tanda bakti saya. Namun... insyaAllah, saya akan menerima keputusan Ayah saya."

Pak Burhan tersenyum, merasa yakin telah menemukan istri untuk putranya dan menantu yang baik.

"Bagaimana, Pak Endang? Lamaran untuk anak saya diterima?"

Pak Endang menelisik wajah putri pertamanya, sebenarnya semakin hari dia semakin resah karena para pemuda bahkan lelaki yang sudah beristri sering menggoda Jamilah. Alhasil gunjingan - gunjingan dari para Ibu - ibu terus terdengar. Sebagai Ayah dia diam bukan karena tak bisa bertindak tapi putrinya selalu mengatakan jika bertahan dengan diam itu lebih baik bahkan lebih baik lagi jika mendoakan orang - orang yang berhati sempit pada mereka.

"Saya berunding dulu sama istri saya, ya Pak Burhan?"

"Baik, Pak. Saya tunggu keputusan Pak Endang dan keluarga. Kalau bisa jangan lama - lama, saya takut ajal cepat menjemput saya."

Pak Endang mengangguk, "InsyaAllah, Pak."

Terpopuler

Comments

Erna Wati

Erna Wati

seru ni lanjut

2024-11-25

0

Bzaa

Bzaa

awal yg menarik.... semangat otor 🫰🫰

2024-02-02

2

Ibrahim Efendi

Ibrahim Efendi

inikah awal 'janda tersegel'??? 🙂

2024-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Jamilah Si Kembang Desa.
2 Bab - 2 Jamilah Dilamar.
3 Bab - 3 Dilamar Arjun.
4 Bab - 4 Patah Hati Sedesa.
5 Bab - 5 Kamu Hanya Perempuan Miskin Dari Kampung.
6 Bab - 6 Talak Tiga dan Ditinggalkan.
7 Bab - 7 Bahagia Diatas Penderitaan Jamilah.
8 Bab - 8 Menolong Pria Asing.
9 Bab - 9 Sampai Kamu Akan Merindukannya.
10 Bab - 10 Harus Disunat Dulu.
11 Bab - 11 Arjun Cemburu.
12 Bab - 12 Apa Kamu Menyukai Jamilah, Jun?
13 Bab - 13 Segelan Bobol.
14 Bab - 14 Aku Masih Ingin Bersamamu.
15 Bab - 15 Mengembalikan Jamilah Pada Orang Tuanya.
16 Bab - 16 Penerus Sang Presdir.
17 Bab - 17 Wanita Sasimo.
18 Bab - 18 Bisakah Kamu Memberiku Kesempatan?
19 Bab - 19 Mungkin Jamilah Bukan Jodohmu.
20 Bab - 20 Sah Bercerai, Apa Kamu Hamil?
21 Bab - 21 Jamilah Pasti Sedang Menunggu Kabar Dariku.
22 Bab - 22 Selamat Jun, Loe Bakal Jadi Ayah.
23 Bab - 23 Itu Tunangan Tuan Ley.
24 Bab - 24 Bukti - Bukti.
25 Bab - 25 Menjauhlah Dari Ley.
26 Bab - 26 Jamilah Adalah Kekasihku.
27 Bab - 27 Masuk Islam.
28 Bab - 28 Menikah.
29 Bab - 29 MP.
30 Bab - 30 Abang Bule Ku.
31 Bab - 31 Beruntung Dapat Suami Bule Ganteng.
32 Bab - 32 Florensia Datang Ke Indonesia.
33 Bab - 33 Kelakuan Bule mah Beda Ya.
34 Bab - 34 Wanita Bule Gila.
35 Bab - 35 Abang Mau Menyombongkan Harta Abang.
36 Bab - 36 Arjun, Mau Jadi Kekasihku?
37 Bab - 37 Hakikatnya Semua Adalah Titipan.
38 Karya Baru (OM...! Selingkuh YUK!)
39 Karya Baru (Kurenggut Kembali Segalanya)
40 Novel Baru, Gadis Galak Terjebak Duda Gila.
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab - 1 Jamilah Si Kembang Desa.
2
Bab - 2 Jamilah Dilamar.
3
Bab - 3 Dilamar Arjun.
4
Bab - 4 Patah Hati Sedesa.
5
Bab - 5 Kamu Hanya Perempuan Miskin Dari Kampung.
6
Bab - 6 Talak Tiga dan Ditinggalkan.
7
Bab - 7 Bahagia Diatas Penderitaan Jamilah.
8
Bab - 8 Menolong Pria Asing.
9
Bab - 9 Sampai Kamu Akan Merindukannya.
10
Bab - 10 Harus Disunat Dulu.
11
Bab - 11 Arjun Cemburu.
12
Bab - 12 Apa Kamu Menyukai Jamilah, Jun?
13
Bab - 13 Segelan Bobol.
14
Bab - 14 Aku Masih Ingin Bersamamu.
15
Bab - 15 Mengembalikan Jamilah Pada Orang Tuanya.
16
Bab - 16 Penerus Sang Presdir.
17
Bab - 17 Wanita Sasimo.
18
Bab - 18 Bisakah Kamu Memberiku Kesempatan?
19
Bab - 19 Mungkin Jamilah Bukan Jodohmu.
20
Bab - 20 Sah Bercerai, Apa Kamu Hamil?
21
Bab - 21 Jamilah Pasti Sedang Menunggu Kabar Dariku.
22
Bab - 22 Selamat Jun, Loe Bakal Jadi Ayah.
23
Bab - 23 Itu Tunangan Tuan Ley.
24
Bab - 24 Bukti - Bukti.
25
Bab - 25 Menjauhlah Dari Ley.
26
Bab - 26 Jamilah Adalah Kekasihku.
27
Bab - 27 Masuk Islam.
28
Bab - 28 Menikah.
29
Bab - 29 MP.
30
Bab - 30 Abang Bule Ku.
31
Bab - 31 Beruntung Dapat Suami Bule Ganteng.
32
Bab - 32 Florensia Datang Ke Indonesia.
33
Bab - 33 Kelakuan Bule mah Beda Ya.
34
Bab - 34 Wanita Bule Gila.
35
Bab - 35 Abang Mau Menyombongkan Harta Abang.
36
Bab - 36 Arjun, Mau Jadi Kekasihku?
37
Bab - 37 Hakikatnya Semua Adalah Titipan.
38
Karya Baru (OM...! Selingkuh YUK!)
39
Karya Baru (Kurenggut Kembali Segalanya)
40
Novel Baru, Gadis Galak Terjebak Duda Gila.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!