Chapter 4 : First Kill

Oliver mendapatkan 5 buah berlian dari pulau tersebut, ia lalu kembali untuk menaruh berlian tersebut kedalam peti yang tersedia.

Namun ditengah perjalanan ia melihat kejadian tersebut, Zooti yang tengah dalam bahaya dan wanita yang sedang menyandera nya, hal ini membuat Oliver takut untuk bergerak.

Oliver berpikir bahwa seharusnya ia tidak begini, seharusnya disaat seperti ini ia harus memikirkan jalan keluar agar bisa menyelamatkan Zooti, bukannya takut dan berdiam diri saja.

Hal yang ia bisa lakukan adalah menggunakan gift nya, namun ia memerlukan jarak yang dekat dengan target untuk dikenai. Ia lalu berusaha mengendap-endap melalui jembatan yang telah ia buat, ketika jaraknya cukup dekat ia mulai mengaktifkan kemampuan miliknya.

"Ayo..bekerjalah.. dream bomb....". Ucap Oliver yang sedang mengeluarkan bola transparan dari tangannya yang didalamnya berisi asap bewarna campuran pastel.

Oliver lalu menggenggamnya dan mencoba membidik kearah perempuan tersebut.

Zooti, yang tengah disandera menyadari kehadiran Oliver dengan jarak yang lumayan dekat berkat gift miliknya. Ia melihat raut wajah Oliver yang takut dan sedang membidik kearah wanita tersebut.

Melihat Oliver membuat Zooti terpikirkan suatu ide untuk mendekatkan wanita tersebut.

Sebenarnya ia bisa saja mengecilkan detak jantung perempuan tersebut hingga merasa lemas, namun tentu saja perempuan itu akan menyadari dan langsung menyayat lehernya. Oleh karena itu Zooti berpikir untuk memberi isyarat kepada Oliver untuk menembak saja.

Oliver yang melihat Zooti langsung melemparkan dream bomb kearah wanita tersebut dan tepat mengenai kepalanya, seketika perempuan tersebut langsung kehilangan kesadaran dengan mata terbuka seolah-olah sedang tidur berjalan.

Menyadari hal itu, Zooti langsung melepaskan pisau dari perempuan tersebut dan mendorongnya hingga terjatuh ke tanah.

Ketika menyentuh tanah perempuan tersebut langsung sadar dah berusaha bangun untuk menusuk Zooti. Zooti yang menyadari dirinya dalam bahaya langsung mengaktifkan gift nya dan membuat perempuan tersebut memiliki detak jantung yang sangat lemah hingga membuatnya lemas.

Hal yang mengejutkan terjadi, ternyata perempuan tersebut masih memiliki tenaga untuk bangun dan berlari kearah Zooti untuk menusuknya. Ketika perempuan itu ingin menancapkan pisaunya ke dada Zooti, suatu kilatan bewarna merah muncul dan melesat kearah wanita tersebut dan memotong tangannya, semua dibuat terkejut karena orang dibalik kilatan tersebut adalah Maharuw. Maharuw datang dengan noda darah di baju dan wajahnya, dan sedikit luka kecil di bagian tangannya, ia membawa pedang bewarna merah dengan ujung bewarna oranye yang menyala seperti lava.

Menyadari tangannya yang sudah terpotong, perempuan tersebut berlari kearah jembatan buatan Maharuw yang menuju pulau kristal. Tentu saja hal itu tidak bisa dibiarkan, Maharuw langsung berlari kearah perempuan tersebut dan menusuknya dari belakang menggunakan pedangnya hingga membuat perempuan itu terjatuh kebawah kehampaan.

...

...

Hal itu begitu cepat disaksikan oleh Zooti, pembunuhan benar-benar terjadi di seleksi ini. Shock yang dirasakan Zooti diwajarkan oleh Maharuw mengingat Zooti yang sepertinya sangat baru mengenal dunia yang seperti ini.

"Hei kau tidak apa apa?". Ucap Maharuw sambil mengulurkan tangan untuk membantu Zooti berdiri

"Hah... hah... k-kita baru saja membunuh seseorang..". Balas Zooti tergesa-gesa.

"Dia akan hidup kembali dalam 10 detik, tenanglah". Maharuw berjalan kearah generator untuk mengambil beberapa koin, dan menaruh pedang merahnya didekat generator tersebut.

Kemudian Oliver datang dan menghampiri Zooti dengan raut khawatir.

"Zoo...apakah kau terluka?". Tanya Oliver.

Zooti menjawab dengan anggukan dan menunjuk luka kecil di lehernya karena terkena pisau.

Beberapa menit kemudian, Maharuw terpikirkan bahwa sudah saatnya bagi mereka untuk menyerang.

"Hei kalian, sudah saatnya kita nyerang". Maharuw memanggil Zooti dan Oliver yang sedang duduk dengan kaki menggantung diujung markas mereka.

Zooti dan Oliver menoleh dan berjalan kearahnya dengan wajah gugup.

"B-bagaimana kita akan m-..menyerang?". Tanya Oliver.

"Sepertinya persediaan kita sudah cukup, perempuan yang kita bunuh tadi berasal dari pulau disebrang kita. Ternyata ia membawa banyak berlian, kini berliannya ada ditanganku saatnya membeli generator kristal sendiri di markas kita". Maharuw menujukan tas yang berisi banyak berlian yang ternyata tas tersebut berisi barang milik lawan dan akan diberikan kepada orang yang berhasil membunuh lawannnya.

"Jumlahnya ada 27, harga generator kristal 12 berlian, kita ada sisa banyak untuk membeli banyak upgrade". Sambung Maharuw.

"Baiklah Rox.. sepertinya kamu sudah mahir ya dalam permainan seperti ini. Aku akan ikuti strategimu". Jawab Zooti dengan senyum kecil.

"Oke, pertama kita siapkan barang terlebih dahulu, Oliver kau persiapkan kekuatanmu untuk membuat banyak bola tidur yang tadi, dan Zoot aku ingin kau yang bertugas menghancurkan bed selagi aku bertarung melawan mereka". Ucap Maharuw.

"O..okei.. akan kubuat sekarang..". Jawab Oliver

"T-tunggu apa yang harus ku butuhkan untuk menghancurkan bed mereka?". Tanya Zooti.

"Pakai kampak yang ada di shop, ayolah kita pasti bisa mengalahkan mereka, tim yang kita tuju ada di sisi kanan dari base kita. Artinya diseberang pulau berlian yang Oliver ambil tadi". Jawab Maharuw yang sedang membersihkan darah di pedangnya.

"Baiklah..".

Zooti lalu menukarkan koin-koin peraknya dengan beberapa barang yang mungkin akan berguna dalam penyerangan seperti kampak dan bom molotov. Oliver juga menyiapkan kemampuannya. Di sisi lain Maharuw membeli banyak upgrade seperti kecepatan lari untuk semua anggota, memperkuat kampak Zooti dan menukarkan 3 kristal dengan 3 bola kaca bernama teleporter .

"Hei ambil ini". Ucap Maharuw sambil membagi masing-masing 1 teleporter pada Oliver dan Zooti.

"Apa ini?". Tanya Zooti penasaran.

"Teleporter, dengan benda ini kau tidak akan mati saat terjatuh, saat dalam bahaya pecahkan benda ini dan ucap tempat yang ingin kau tuju". Jawab Maharuw.

Persiapan sudah selesai dan kini saatnya bagi mereka bergerak kearah pulau berlian. Di pulau berlian Maharuw mengisyaratkan Oliver untuk tunggu perintahnya dalam melemparkan dream bomb miliknya kearah markas lawan yang ada di sebrang pulau itu.

Kini saatnya Maharuw dan Zooti mengendap-endap ke markas lawan yang di setiap pinggirnya dibatasi oleh blok kayu setinggi dua meter. Ketika mereka sudah sampai di pinggir markas. Zooti mulai menggunakan kemampuan miliknya dalam mendeteksi jumlah lawan yang ada didalam.

Dari gift nya, Zooti mendeteksi bahwa ada 2 orang dibalik dinding blok kayu tersebut, lalu ia mengisyaratkan Oliver. Ketika temponya sudah tepat mereka bertiga mengangguk dan Maharuw memberikan aba-aba pada Oliver untuk melempar dream bombnya.

Oliver lalu membombardir markas mereka dengan dream bomb nya, dan Zooti beserta Maharuw masuk kedalam markas mereka. Saat itu terlihat ada dua lawan dengan rupa seperti manusia setengah kucing sedang tidak sadarkan diri. Maharuw dengan sigap mengayunkan pedang tepat ke dada dua orang itu dan mengalahkan mereka, ketika kedua orang itu sudah mati, tubuh mereka menghilang secara perlahan-lahan dan akan hidup kembali setelah 10 detik.

Zooti disisi lain sedang berusaha menghancurkan blok-kayu yang menutupi bed mereka, ia terus berusaha mengayunkan kampaknya hingga seluruh permukaan bed terlihat olehnya. Dengan cepat ia mengayunkan kampaknya berkali-kali ke permukaannya hingga bed tersebut hancur.

Ketika bed mereka sudah hancur, tiba-tiba..

...*JLEBBB*...

Seseorang menusuk Zooti tepat di jantungnya dari belakang, rupanya orang tersebut merupakan anggota ketiga dari tim yang mereka lawan saat ini.

Darah mengalir keluar dari dada dan mulut Zooti, baru kali ini ia merasakan rasa sakit yang sangat menyakitkan sekali, ia menoleh kearah Maharuw dan Oliver yang sangat terkejut.

"A..ah... R-Rox...". Zooti mencoba meminta tolong kepada Maharuw sebelum akhirnya ia terjatuh dan sudah tidak bernyawa lagi, semuanya terasa hitam.

Sesaat setelah kejadian tersebut, Zooti kembali membuka matanya dan menyadari dirinya sedang berada di markasnya. Ia melihat Maharuw yang sedang membersihkan pedangnya dengan membakarnya dengan api, dan Oliver yang sedang duduk termenung.

"Zoo!". Oliver memanggil Zooti.

"Oh sudah kembali". Tambah Maharuw yang menghampirinya

Zooti melihat dadanya sendiri dan memegang mulutnya, tidak ada darah dan rasa sakit. Kemudian ia menoleh kearah Maharuw dengan banyak pertanyaan.

"A.. apa yang terjadi?".

"Kau mati, tertusuk tepat di jantungmu".

"Apakah kita menang?".

"Setelah menyerang mereka? tentu saja, aku membunuh semuanya setelah mereka menusuk mu". Jawab Maharuw dengan senyum seringainya

"B-berarti... sekarang tersisa 2 tim lawan yang harus kita... kalahkan". Ucap Oliver.

"Uh.. barang-barangku hilang semua".

"Oh iya, nih..." Balas Maharuw sambil memberi kantong kecil pada Zooti.

"Eh hanya ini?..". Tanya Zooti heran.

"Semua barang-barangmu ada disitu, masukan tanganmu kedalamnya". Balas Maharuw

Zooti memasukan tangannya kedalam kantong kecil itu, ia terheran-heran mengapa kantong sekecil ini terdapat banyak barang besar, salah satunya adalah busur panahnya.

"Terimakasih Rox..". Ucap Zooti.

"Ya, sekarang gini, aku mau kita semua menang. Jadi ikuti strategi ku, persediaan kita sudah cukup hanya menunggu lawan datang sambil istirahat. Oliver aku ingin kau pergi ke markas lawan yang tadi untuk mengambil sisa kristal mereka". Balas Maharuw.

"B-baiklahh". Jawab Oliver yang setelah itu pergi berlari kearah pulau lawan yang sudah dikalahkan.

Kini tersisa Zooti dan Maharuw di markasnya, mereka duduk sambil memantau pulau kristal yang besar, nampaknya tidak ada siapapun disana.

Zooti yang teringat kalau ia belum makan mencoba merogoh kantong yang tadi dan menemukan choco bar pemberian Castor, ia lalu memakannya perlahan-lahan.

Karna merasa canggung, lalu Zooti berusaha untuk menghilangkan kesunyian dengan mencoba membuka obrolan.

"Kamu sepertinya tau semua hal tentang berperang ya, apakah semua iblis memang seperti itu?". Tanya Zooti dengan nada ramah.

"Hm.. tidak juga, tapi kami semua memang bisa bertarung. Di duniaku, kekuatan adalah segalanya". Barusan Maharuw mengucapkan dunianya yang membuat Zooti makin penasaran.

"Tunggu.. dunia? Berarti kamu bukan berasal sini?!". Tanya Zooti

"Kau memang tidak tau apa apa ya disini?, sekarang aku jadi lebih ingin tau kenapa kau bisa berakhir sekolah disini". Balas Maharuw sedikit kesal.

"Maaf..Uh.. itu cerita yang panjang..".

"Huh.. kalau gitu mau bertukar cerita setelah semua ini selesai?, aku juga berhutang penjelasan padamu". Ucap Maharuw.

"Baiklahh". Balas Zooti dengan senyum ceria.

...To be continued...

Terpopuler

Comments

Afran Khalfani188

Afran Khalfani188

zooti sadis sangat/Scare/

2024-04-28

0

Afran Khalfani188

Afran Khalfani188

emang Oliver nangis terus?

2024-04-28

0

Zooti

Zooti

hahah bisa respawn lgi kokk ☺️

2023-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!