Zooti terkejut mendengar perkataan dari sang supir
tunggu.. apa maksudnya ini? bukan manusia saja?
Berarti apakah ada ras yang ada di mitologi disini?!
Begitulah perkataan yang ada di benaknya, Ia sungguh dibuat bingung, Zooti memang tidak tertarik dalam mempelajari makhluk-makhluk mitologi dalam hidupnya. Namun kali ini berbeda, perkataan dari sang supir membuatnya merinding dan nervous.
''s-se-sebentar pak berarti apakah sekolah itu cukup berbahaya'' Tanya Zooti.
''Hahah, sudah kubilang nanti kau juga akan tahu siapa saja yang menghadiri sekolah itu, soal keamanan tenang saja karena sekolah ini memiliki banyak kru keamanan dalam menangani bahaya yang terjadi'' Jawab Supir penjemput itu sambil tertawa kecil.
''Baik, sekarang kau bergegaslah masuk, ingat untuk selalu pakai Headphone Mu dan bersiaplah karena akan ada seleksi siswa yang masuk, tapi kami yakin kau pasti bisa melaluinya. Ucap penjemput kedua yang ada disamping pak Supir.
''B-baiklah.. sampaikan salamku pada Eyang nanti''. Jawab Zooti, sambil membuka pintu mobil dan berjalan keluar.
Tunggu, ada seleksi? eyang tidak pernah bilang soal ini, akan seperti apa ya nanti seleksinya? Pikirnya.
Zooti bergegas masuk kedalam sekolah tersebut, ketika ia melewati gerbang masuk, ia melihat banyak sekali orang dengan bentuk dan keunikan mereka sendiri sedang berkerumun, ada orang dengan telinga menyerupai rusa yang sedang menyendiri dibawah pohon rindang, ada perempuan dengan rambut yang ditumbuhi bunga sedang duduk di rerumputan, dan ada juga sekelompok laki-laki dengan tanduk dan kulit hitam, merah, dan abu-abu sedang menjahili teman perempuannya yang sedang duduk.
dan yang terakhir, Zooti melihat sekelompok orang bersayap sedang asik membicarakan sesuatu, sayap mereka bervariasi bentuk dan ukurannya, salah satu dari mereka ada yang memiliki sayap sangat kecil, mungkin seukuran kepalan tangan. dan salah satunya sangat besar bahkan hingga menyentuh tanah.
Hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang baru bagi nya, selain itu ia kagum namun juga sedikit takut. Ia kerap melihat keberagaman para orang bersayap tersebut dan sampai lupa untuk melihat jalan didepannya hingga tiba tiba..
*BUKK!*
Ia menabrak seseorang dan membuat mereka jadi saling terjatuh
''ouch..'' Ucap orang tersebut
''aww.. EH Maafkan aku karena tadi tidak lihat ke jalan!'' Zooti menunduk dan meminta maaf tanpa melihat siapa yang ada didepannya.
''ah- uhh.. t-ti-tidak apa apa ini juga salahku..''
Zooti menaikkan kepalanya dan melihat sosok yang ada didepannya, sosok tersebut adalah manusia dengan kulit yang sangat putih, Zooti berfikir bahwa orang tersebut juga albino sepertinya, namun pikiran tersebut hilang ketika ia melihat matanya yang bewarna biru seperti kristal karena biasanya warna mata albino adalah merah.
Dia merupakan laki-laki yang memiliki rambut putih dengan gradasi warna biru muda di ujung sampai tengahnya, sedikit pendek mungkin setinggi bahu Zooti, matanya sedikit lebar dan tampak murung.
''A-Aku Zooti.. sekali lagi maaf yaa karena sudah menabrakmu''. Ucap Zooti malu sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman.
''Ah- uhh.. ehh-.. A-aku Oliver, s-salam kenal juga.'' Balas orang tersebut dengan ragu-ragu, Namanya Oliver, dan terlihat seperti pengguna gift.
''Jadii.. apakah kau juga salah satu calon siswa baru disini?''. Tanya Zooti.
''Iya.. sejujurnya aku kurang yakin...''. Jawab Oliver sambil menunduk kebawah.
''ah- i see, kenapa memangnya?''. Jawaban dari Oliver membuat rasa penasaran Zooti meninggi.
''Entahlah.. eh- astaga! a-aku meninggalkan buku tulisku di toilet, s-sampai nanti Zoo!''. Oliver nampak panik dan bergegas lari entah kemana, meninggalkan Zooti.
Hahah, anak yang unik, ku harap kami bisa berteman baik..
Tak lama kemudian terdengar lonceng berbunyi yang sangat keras, Menandakan bahwa pembukaan akan segera dimulai. Zooti berjalan menuju lapangan tengah tempat dimulainya acara pembukaan.
Lapangan itu dikelilingi kursi penonton yang bertingkat layaknya stadion, disana juga sudah ramai, orang-orang rapih berbaris didepan panggung besar mengikuti yang didepannya, sebenarnya Zooti juga bingung untuk berbaris dimana sehingga Ia membuat prinsip sendiri untuk menjauhi orang yang sekiranya bukan manusia, dan lebih memilih untuk berbaris di barisan yang menurutnya adalah 'manusia'.
Sambil menunggu orang yang akan mengisi acara di panggung didepannya, Zooti membersihkan headphone nya dari debu karena insiden jatuh tadi, Ia mulai mengeluarkan sapu tangan kecil dari ranselnya dan membasuh bagian atas headphone nya dengan itu. namun ditengah membersihkan, gift Zooti secara tidak sengaja aktif membuat nya bisa mendengar, merasakan, dan membaca isi hati dan pikiran seseorang.
Mana nih lama sekali sih! aku udah gerah
Wah jangan-jangan gurunya cantik ya
Ya tuhan semoga aku lulus seleksi
Menarik juga rambut pink itu, headphone nya imut sekali!
Itu merupakan suara hati orang-orang yang ada di sekeliling nya, yang membuatnya terkejut adalah orang yang disampingnya sedang membicarakan ia didalam hati. Karena menurut ajaran dari Eyangnya, jika ia menerima pujian dari orang maka ia harus mengucapkan terima kasih. Sehingga Zooti secara refleks mengucapkan rasa terimakasihnya.
''Terima kasih, Headphone ini pemberian dari nenekku, eh-'' Setelah sadar bahwa telah menjawab kalimat hati seseorang yang ada disampingnya, Zooti langsung menutup mulutnya dan menoleh kearah orang disamping kirinya.
Orang tersebut adalah lelaki yang sedang tersenyum cerah, berpakaian serba kuning dengan topi newsboy hat bewarna kuning pastel, matanya biru dengan pupil bewarna kuning, dan rambut blonde.
''Ehh? Wahhh kau barusan membaca pikiranku ya'',
Mendengar ucapan orang tersebut membuat Zooti malu.
"Maafkan akuu! Tiba tiba aja gift ku aktif, sering terjadi seperti ini" Ucap Zooti gugup.
"Hahah! Tidak apa apaa, itu hal yang keren lohh sesuatu yang baru bagiku. Jawab orang tersebut.
"Oh ya, aku Castor Vidalgo, kamu bisa panggil aku Castor atau apalah itu yang gampang hahah!". Ternyata lelaki ramah tersebut bernama Castor,
Tiba-tiba dibelakangnya muncul bola bewarna putih-kuning di bagian atas bawahnya, melayang dan hinggap di pundaknya. Bola tersebut lalu mengeluarkan pegas di sisi kanan dan kiri atas menyerupai telinga Mickey Mouse
"Dan ini Teman kecilku Pollux!" Lanjut Castor sambil menunjuk kearah pundaknya.
"Ah iya, aku Zooti..., kau bisa memanggilku Zoo". Ucap Zooti dengan senyuman.
"Ngomong-ngomong, kamu sudah tau seleksinya bagaimana kan?" Tanya Castor
"Belum.. sebenarnya aku juga tidak tau mengenai sekolah ini, aku dikirim oleh nenekku kesini. Memangnya kamu sudah tau?". Jawab Zooti dengan nada khawatir
"Wahh kalau gitu biar aku jelasin, jadi nanti seleksinya sendiri akan dimulai dengan seleksi bedwars. Untuk pelaksanaannya sendiri aku kurang tau sih, cuman sepertinya nanti terdapat lebih dari 40 permainan serentak yang masing-masing diisi oleh 4 Tim dengan 3 anggota didalamnya" Ucap Castor dengan nada antusias.
Zooti yang mendengar seleksi bedwars berpikir jika hal tersebut dilakukan dengan media aplikasi seperti Roblox atau Minecraft, sedikit yang dia ketahui dari bedwars yaitu pemain harus menghancurkan tempat respawn lawan yang berbentuk ranjang tidur di markas lawan, grup terakhir yang bertahan hidup adalah pemenangnya.
''Dan itu akan kita mainkan betulan, bukan lewat game'' . Lanjut Castor
''Tunggu, apa?!''
''Iya, kau tahu film Hunger Games kan? nah seperti itu modelnya''
''...''. Zooti terdiam shock
''Yahahah tenanglah kau tidak akan mati betulan kok, nantinya jiwa para peserta akan ditransfer menggunakan mesin canggih ke suatu dimensi dengan pulau-pulau terapung seperti bedwars pada umumnya. Nantinya jiwa mu juga akan bisa menyentuh dan menggunakan gift seperti biasa, hanya saja kamu akan bisa merasakan sakit, contohnya seperti ketika menerima pukulan''. Jawab Castor disertai dengan tawa kecil.
''T-tunggu bagaimana jika aku jatuh nanti?''. Tanya Zooti cemas.
''Astaga tenanglah hahah, selama bed/ranjang mu masih ada kamu masih bisa hidup kembali, tapi barang-barang mu akan hilang. Aku dengar-dengar dari mereka yang pernah jatuh dari pulau terapungnya katanya rasanya seperti diberi kelelahan yang luar biasa hingga kamu tertidur, nantinya kamu akan terbangun di markas mu''.
''Itu sangat gilaa, aku baru saja dikirim kesini dan tiba-tiba disuruh bertahan hidup untuk lulus seleksi..''.
Zooti hanya pasrah mendengarnya, sebenarnya yang hanya bisa ia lakukan adalah menelpon Eyang untuk meminta dipindahkan sekolah lain. Namun apa boleh buat, Eyang sudah berbuat banyak kepadanya selama hidup, mungkin saatnya bagi Zooti untuk membanggakannya sebagai satu-satunya keluarga yang Ia miliki.
''Hey, ku harap kita tidak masuk di satu permainan yang sama, jika pun iya semoga aku bisa satu tim dengan mu. Karena nanti pemilihan permainan dan peserta yang masuk kedalamnya diberikan secara acak''. Ucap Castor sambil menyandarkan tangannya di pundak Zooti.
''Baiklahh.. tapi Castor jika memang kau jadi lawanku nanti aku janji akan langsung menyerah di seleksi ini..'' Jawab Zooti sambil tersenyum kecil.
''Astaga kau ini, itu tidak akan terjadiii. Ngomong-ngomong aku boleh tau tidak cara kerja gift mu seperti apa?''. Tanya Castor penasaran.
Mendengar ucapan Castor membuatnya teringat akan hal-hal yang terjadi di sekolahnya dulu, Zooti sering dikucilkan dikelasnya bahkan sering disebut sebagai freak karena kemampuannya itu, Baru kali ini ia mendengar pertanyaan dari orang yang antusias penasaran dengan gift nya.
''Ah iya.. aku bisa.. mengendalikan dan mendengar detak jantung seseorang dari jauh''. Jawab Zooti malu
''Tunggu- apa itu saja? bagaimana kau bisa baca pikiranku tadi?''
''Gift ku.. lumayan kompleks , dari detak jantung itu aku bisa merasakan emosi, pikiran, dan intensi dari orang-orang di sekitarku. Makanya aku membawa headphone ini agar bisa meredamnya''. Ucap Zooti sambil memakai headphonenya.
''Woww kerenn, justru gift yang seperti itu sangat berguna di bedwars nanti''. Balas Castor menyemangati.
Seketika Zooti merasa diterima untuk pertama kali, karena baru kali ini ia berada di lingkungan yang kemungkinan akan menerima kemampuannya itu. Namun mengingat ia akan mengikuti seleksi bedwars yang mungkin akan gagal membuatnya tidak yaking akan hal tersebut.
''Entahlah, aku tidak yakin. Bagaimana dengan giftmu Castor?''.
''Aku bisa mengeluarkan dan mengendalikan listrik dengan tegangan yang sesuai keinginanku, Selain itu aku juga bisa mengendalikan cahaya, yah seperti lampu, sinar matahari, dan sebagainya. Aku menyebutnya Photo-Electrokinesis, keren bukan?''. Jawab Castor dengan senyuman bangga.
''Wahh keren sekali, berarti kamu bisa mengendalikan 2 Elemen sekaligus. Memang benar jika aku menjadi lawanmu sepertinya aku akan lari duluan..''. Ucap Zooti lugu.
''Hahahaha bisa saja kamu''..
Dan perbincangan mereka terus berlanjut hingga kepala sekolah Hermesier Academy naik keatas panggung..
To Be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Vincar
waduh berbeda-beda bentuk ya. penasaran gimana bentuk Zooti😂
2023-05-15
0