Hermesier Academy

Hermesier Academy

Chapter 1 : A Welcoming Hunger

*RINGGG!!!*

*RINGGG!!!*

Telepon berbunyi, membangunkan Zooti yang sedang tertidur sendirian di kamarnya. dengan penglihatan yang masih buram, Laki-laki albino itu beranjak untuk mengangkat telepon yang terletak di meja kecil didekat tempat tidurnya. Betapa terkejutnya ketika melihat jam digital yang ada disamping telepon yang masih menunjukan pukul 4 pagi

''Siapa yang menelpon di pagi buta begini..''. gumamnya, lalu ia mulai mengangkat pegangan dari telepon tersebut.

''Hallo..?''

''Nak Zoo, kamu pastinya tidak lupa hari ini hari apa bukan?.'' Suara wanita paruh baya dengan nada tegas.

''Ah Eyang, daritadi eyang menelpon ya, maaf aku sedang tertidur tadi. Iya eyang aku memang harus bersiap-siap untuk mengikuti seleksinya, tapi Eyang.. bukannya ini terlalu pagi? pembukaannya dimulai pukul 8...'' Balas remaja albino berambut pink itu sambil mengusap mata kanannya, rupanya wanita paruh baya tersebut merupakan Eyang, satu-satunya keluarga yang Zooti miliki.

''Tidak ada tapi-tapi, mulai sekarang kamu harus bersiap. dalam 1 jam lagi mobil hitam akan menjemputmu didepan rumah.'' Nada wanita paruh baya tersebut semakin tegas

''Baik Eyang... sebelum itu apakah aku harus tetap membawa headphonenya kesana?.'' Tanya Zooti

''Tentu saja''. Jawab Eyang.

''Baik, kalo begitu aku tutup teleponnya ya Eyang. sampai nanti~!''. Zooti lalu menaruh kembali genggam telepon tersebut ke tempat semula.

`````

Setelah percakapannya dengan Eyang, Zooti lalu bergegas untuk segera mandi. Di kamar mandi, dengan berendam air hangat di bathtub keramik berwarna putih, Ia bertanya-tanya sendiri mengenai seperti apa kehidupan sekolahnya nanti.

'Apakah mereka akan menerimaku?'

'Bagaimana gift orang-orang di sekolah itu?'

'Seperti apa teman-teman di kelasku nanti?'

Semua pertanyaan seperti itu terus terucap dalam dirinya, mengingat dirinya yang pertama kali disekolahkan di sekolah khusus anak berbakat, mereka menyebut kekuatan tersebut dengan ''gift''.

Setelah mandi, ia beranjak ke kamar untuk memakai seragam. Seragam khusus Hermesier Academy yang dikirimkan langsung dari Eyang yang berupa Jas bewarna putih dengan garis hitam diujung lengan dan kerahnya, dan Celana panjang putih dilengkapi dengan ikat pinggang dengan logo Perisai ditengahnya. Setelah itu ia membuka pintu kamarnya dan tiba-tiba..

*TIN!!!*

*TIN!!!*

Suara klakson mobil berbunyi sangat keras didepan rumahnya, membuat dirinya terkejut sedikit. Zooti yang belum sarapan setelah mendengarnya langsung bergegas kedepan rumah, ia melihat 2 orang berpakaian jas tuxedo hitam disertai dasi kupu-kupu bewarna merah marun didalam mobil tersebut. Sudah pasti mereka yang ditugaskan oleh Eyang untuk mengantarkan dirinya ke Hermesier Academy.

Zooti lalu memperingati orang yang dikirim oleh Eyangnya tersebut untuk berhenti membunyikan klakson mobilnya.

''Maaf jangan terlalu berisik pak takut mengganggu tetangga yang sedang beristirahat''.

''Jangan khawatir, tetangga tidak akan terganggu oleh suaranya, ini disebabkan oleh gift milik salah satu dari kami''. Balas dari orang yang duduk di kursi supir.

Baru kali ini Zooti melihat jenis gift yang seperti itu, karena biasanya gift seseorang digunakan berdasarkan kegunaannya dalam hal Pertahanan dan Serangan. Tak perlu lama setelah itu Zooti merasakan kekosongan dalam perutnya karena belum sarapan.

''Maaf pak apakah boleh makan dulu? karena saya belum sarapan..''. Pintanya.

''Tidak ada waktu! perjalanan kita lumayan jauh, sekarang bergegaslah bawa barang-barangmu ke bagasi mobil, dan jangan ada yang sampai ketinggalan!''. Balas mereka dengan nada tinggi.

''Baiklah.. beri saya waktu sebentar untuk menyiapkan semuanya''. Zooti menghela nafas.

Singkat cerita, Zooti mulai memasukan barang-barang yang ia ingin bawa dan merasakan sesuatu yang tertinggal, dia menyadari bahwa Headphone tidak ada didalam koper bepergiannya.

Ia mulai mencari letak terakhir kali ia menaruh headphone pemberian Eyangnya, namun hasilnya nihil, Headphone tersebut hilang entah kemana. Mengingat terbatasnya waktu ia langsung bergegas keluar dan meminta tolong kepada 2 orang penjemputnya.

Betapa beruntungnya Zooti setelah mengetahui bahwa gift milik sang supir bisa menemukan keberadaan suatu objek hanya dengan memikirkan bentuknya. Remaja berambut pink itu mendeskripsikan bentuk headphonenya yang sama dengan headphone pada umumnya, namun keunikannya adalah bentuk menyerupai telinga kucing yang ada di bagian atas headphonenya dan warna pinkish-redvelvet di setiap sisi headphonenya.

Tak butuh waktu lama bagi supir untuk menemukannya, sambil memejamkan mata ia menyebutkan bahwa headphonenya ada disela lemari baju. Lalu Zooti langsung berlari masuk kedalam rumahnya dan membuka lemarinya, betul saja bahwa Headphone pemberian neneknya itu tersembunyi disela tumpukan baju yang belum di setrika di lemari tersebut. Setelah itu agar tidak perlu repot membongkar kopernya, ia memilih untuk memakai Headphone tersebut disepanjang jalan untuk menikmati playlist musik favoritnya.

Melihat jam yang menunjukan pukul setengah 6 pagi, ia langsung mengunci rumah dan masuk kedalam mobil.

Diperjalanan menuju sekolah barunya, Zooti berusaha menahan sakit di perutnya karena belum sempat sarapan.

Ia mencoba untuk mengalihkan rasa sakit tersebut dengan melihat pemandangan lewat jendela mobil.

Namun apa yang ia lihat hanyalah jalanan panjang yang lurus dengan lapangan rumput dengan pohon yang sedikit di sekelilingnya, semua itu terasa asing baginya. Langit yang terlihat bewarna kelabu dengan gumpalan awan yang berbentuk menyeramkan membuatnya enggan untuk terus melihat keluar.

"Pak.. apakah yakin kita ada dijalan yang benar? Kita sudah cukup jauh dari rumah dan langit sudah gelap.." Tanyanya khawatir.

"Tenanglah, titik jalan sudah sesuai dengan alur menuju sekolahmu dan jangan banyak tanya. Tidurlah, kau ini sangat berisik". Jawab sang supir.

Zooti terdiam sejenak, untuk itu ia berusaha untuk tidur agar rasa lapar dan khawatirnya hilang.

"Bangun tuan, kita sudah sampai!". Ucap supir sambil menepuk-nepuk pipi Zooti

Perlahan, Zooti membuka matanya. Betapa terkejutnya ja melihat kemegahan bangunan yang terlihat di jendela mobil dan keramaian yang ada didepannya.

"Bangunan apa itu?". Tanya Zooti sambil menoleh kearah supir.

"Itu sekolah yang akan tuan masuki, bangunannya memang megah dan luas mengingat banyaknya daya tampung yang mereka punya". Jawab sang supir

Kemudian Zooti terkejut melihat seseorang dengan tanduk seperti unicorn tepat di dahinya, orang itu tampak seperti bukan manusia pada umumnya. Selain itu juga ada orang bertubuh besar dengan seragam bewarna hitam dengan dasi bewarna merah cerah sedang duduk sambil memegang mayat kelinci yang sudah bersimbah darah.

"Kenapa or-"

"Tuan akan tahu sendiri nanti, di sekolah ini bukan manusia saja yang menghadirinya". Pertanyaan Zooti langsung ditepis oleh sang supir.

To be continued...

Terpopuler

Comments

mister4121

mister4121

"pukul 8" sebaiknya diganti jadi "pukul delapan", atau "pukul 08:00", atau "pukul 08:00 pagi"
kalau nulis jam sebisa mungkin harus lengkap, semoga membantu 👍

2024-10-31

1

Dayu Fabi

Dayu Fabi

Tanda bacanya salah...🗿

2023-07-10

0

Dayu Fabi

Dayu Fabi

Bruh... Lu judul pakai bahasa inggris...🗿

2023-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!