Sandra dan Jofan Bertemu Kembali

Setelah makan malam, Ayuna meminta Sandra mampir ke rumahnya. Namun Sandra menolak dengan lembut ajakan Ayu karena dirinya belum pulang ke rumah menemui kedua orang tuanya. Sandra berjanji akan datang menemui Ayu segera, melepas rindu.

“Janji yah, jangan tidak datang. Aku ngambek kalau kau bohong ya San.” Sandra mengangguk. Dirinya sibuk memeluk lengan Ranu yang tiba-tiba saja sudah remaja dan sangat tampan mempesona.

“Kau kenapa cepat sekali tumbuh Bang, jangan buat Tante cantik jatuh cinta padamu ya Bang.” Racaunya yang membuat Ranu tersipu malu. “Ya Tuhan, andai aku bisa memundurkan usiaku. Aku mau sekelas dengan Ranu, aku mau jadi pacarnya.”

Ayu memukul lengan sahabatnya yang kegatelan. “Gak boleh peluk-peluk sembarangan.” Sandra kesal tapi memang benar apa yang Ayu ucapkan. “Dia tidak boleh pacaran, nanti saja punya pacarnya kalau sudah kerja. Mommy nya tidak mau di duakan.” Berkhayal Ranu lupa pada dirinya karena sibuk pacaran.

“Mom ini lah, mana mungkin Ranu begitu. Mommy tetap kesayangan ku Mom.” Senyum malu-malunya membuat Sandra ikut tersenyum dan saling memukul pelan dengan Ayuna.

“Aku mau punya yang seperti Abang satu Bang. Ada tak Bang.” Ucapnya dengan mata berbinar.

Tok…tok…tok….

“Masuk.” Pinta Anna dan segera menghampiri pintu masuk karena sang pengetuk tidak kujung masuk. Anna menutup pintu karena tahu siapa yang datang. “Kau datang? Kenapa terburu-buru sekali Fan?” Anna takut Sandra akan kabur dan tidak mau lagi datang.

“Aku hanya ingin melihat wajahnya saja, setelah itu aku akan pulang. Aku janji.” Anna memeluk Jofan hangat.

“Kenapa kalian harus seperti ini kalau saling mencintai. Maaf kan Kaka ya Fan, Kaka tidak berdaya membantu kalian.”

“Jofan akan berusaha keras Kak, Jofan akan kembalikan cinta Sandra. Aku tahu bagaimana Sandra mencintaiku Kak Anna.” Anna mengangguk paham, pasti Jofan juga rindu pada Sandra. Mereka menghabiskan waktu tidak sebentar bersama-sama.

Hanya ego keduanya saja yang membuat mereka jalan sendiri- sendiri dengan alasan ingin mencari ketenagan diri. Memastikan perasaan yang mereka miliki dan memantapkan rasa.

Anna masuk menggenggam erat tangan Jofan yang bergetar, Anna seakan merasakan perasaan hancur dalam diri Jofan.

“Hay…sem..uanya.” Lidahnya bahkan kelu menyapa.

“Mas, sini duduk sebelah ku.” Pinta Ayu dengan entengnya meski tahu bagaimana perasaan Kakak laki-lakinya saat ini.

Dia ingin mendekatkan Jofan dan Sandra. Mereka saling menyakiti dengan keputusannya.

“Tidak Dek, Mas datang hanya manyapa saja. Sekalian tadi beli titipan Kak Anna.” Matanya tidak perpindah menatap Sandra yang menunduk.

Sandra tidak kalah terkejut melihat kedatangan Jofan. Dari postingannya terakhir, Jofan bisa di pastikan ada di Malaysia mengurus butik miliknya. Entah bagaimana dirinya tiba-tiba muncul di hadapan Sandra.

Dadanya bergemuruh, rasanya ingin berlari memeluk laki-laki yang selama ini dia rindukan. Sandra rindu kehadiran Jofan dan cinta kasihnya. Tapi kakinya seakan kaku tidak bisa bergerak. Menatapnya saja bahkan tidak bisa Sandra lakukan.

Ranu yang duduk di sebelah Sandra menggenggam tangan Sandra yang mengepal erat di bawah meja. Ranu tahu bagaimana mereka dulu sangat saling mengasihi dengan tulus.

Rey menggeleng, mengatakan dengan isyarat matanya jika Sandra belum siap. Jofan yang paham segera pamit meninggalkan ruangan.

“Kalau begitu aku pamit….San.” Jantung Sandra seolah berhenti berdetak mendengar namanya di ucapkan oleh mulut laki-laki yang masih menang memiliki hatinya. “Aku senang kau baik-baik saja. Tetap sehat ya San.” Ucapnya dengan dada bergemuruh.

Anna mengantarkan Jofan keluar, Malik segera menyusul Jofan yang terlihat tidak baik-baik saja dengan pertemuannya kali ini.

“Fan…” Malik menghampiri Jofan yang masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Anna. Menangis menyesali perbuatannya yang mengiyakan permintaan Sandra untuk jalan sendiri-sendiri.

Dirinya tidak bisa menahan rindu yang begitu mendalam, ternyata Sandra kekuatannya selama ini.

“Iya Kak.” Mengusap sisa air mataanya dengaan kasar. Anna menahan tangan Jofan agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

“Kau menangis, setelah ini jangan biarkan Sandra pergi. Aku memberikan mu waktu satu bulan untuk meyakinkan hatinya kembali Fan.” Jofan mengangguk. Dia paham.

Karena bukan hanya Ayu yang rindu dengan Sandra, Jofan beberapa kali merengek meminta Malik mengembalikan Sandra agar memegang proyek di Jakarta. Jofan ingin menebus kesalahannya yang teramat besar pada Sandra. Dirinya sungguh menyesali kebodohannya.

“Kenapa memegang tangan Tante Cantik?” Ucap Sandra yang terharu dengan perlakuan Ranu yang sangat dewasa.

“Agar meja ini tidak terbalik Tan… Hehehehe….” Menggoda agar suasana kembali bersahabat. Ranu memang sosok yang hangat pada semua keluarganya. Tidak dengan teman-teman sekolahnya yang kecentilan.

“Kau baik-baik saja San?” Sandra menggeleng. “Kuat ya San. Kalian kenapa memilih jalan seperti ini San?” Ayu berdiri memeluk sahabatnya yang memang tidak baik-baik saja.

Hampir satu tahun ini Sandra menghindari apapun yang berhubungan dengan Jofan. Malik memintanya kembali beberapa kali karena dirinya kewalahan dengan asisten baru yang tidak begitu kompeten seperti Sandra.

Permintaan Malik tidak di indahkan, Sandra masih belum tahu perasaanya. Yang jelas semakin sakit dan tidak berdaya melawan rindu yang menggunung.

Sandra mencoba membuat akun social media palsu untuk melihat bagaimana Jofan bertahan selama ini. Sering kali ada postingan tentang penggalan isi hati Jofan yang menuai banyak pujian. Sandra tahu ditujukan untuk dirinya.

Dari situ Sandra paham Jofan belum menyerah. Dia masih punya harapan kembali, tapi bagaimana memulainya. Dirinya yang bersikeras tidak mau lagi bersama Jofan, banyak prinsip yang berseberangan yang membuat keduanya sering berselisih paham. Namun cinta mereka tetap tidak bisa berpindah ke lain hati.

“Kau tahu San….” Mengangkat dagu sahabatnya agar tidak menangis. Mengusap air matanya dengan lembut. Ayu merogoh saku mencari keberadaan ponselnya. “Dia juga pulang, ada pameran di Jakarta minggu depan.” Kembali berpelukkan.

“Aku senang Melan bisa sukses dengan karya-karyanya. Dia jauh di atas aku Yu. Padahal dulu kita suka mengatainya tidak berbakat ya Yu.” Ayu tertawa mengingat bagaimana Melani dulu dan sekarang.

Masih tetap ceroboh dan konyol namun lebih elegan. Dia sangat cantik, asistennya sangat berbakat mendandani Melani sesuai perannya sebagai pelukis terkenal sejagat raya.

Tante lucu kesayangan Ranu yang selalu bisa menghidupkan suasana dengan sikapnya yang ceroboh dan konyol, dia selalu menghibur dengan berbagai tingkah jenakanya yang tidak berubah sejak dulu.

“Tante lucu pulang Mom?” Ayu mengangguk, Putranya akan sering berada di rumah jika Melani sudah di rumah. Dia jatuh hati dengan kepolosan Melani yang hanya tahu melukis saja.

Bersama Melani, siapa saja akan menjadi orang paling pintar di dunia. Ranu senang dengan tingkah Melani yang seperti itu. Wanita harus banyak tidak bisanya agar selalu mengandalkan laki-laki menyelesaikan setiap masalahnya.

Sifat yang agak aneh memang, sepertinya turun dari Daddy nya yang juga memperlakukan Ayu seperti anak kecil selama ini.

“Apa sudah bisa kita pulang? Sudah malam sayang, kamu bisa sakit kalau tidak banyak istirahat. Sandra juga pasti sangat lelah setelah perjalanan panjang.” Padahal Ayu tidur siang sampai menjelang malam tadi. Dirinya sedang libur Shalat sehingga tidur dengan lelap.

“Kak Malik benar, kita harus cukup istirahat agar otak kita tetap waras. Hahahaha…..” Ucap Sandra yang mendapat tatapan tajam dari Malik.

“Jangan kotori otak istriku dengan kata-kata tidak berbobot San.” Ucap Malik denga suara beratnya. Sandra menagkupkan kedua tangannya meminta maaf tapi tetap merasa lucu. Malik kembali keluar menemui Anna dan Jofan.

Berbincang cukup lama.

“Sandra pulang dengan siapa? Kak Rey atau Kak Malik?” Tanya Rey memastikan. Sandra tampak menimang.

“Sepertinya dengan Kak Rey saja ya Kak, kalau Kak Malik tidak efisien waktunya.” Rey mengangguk setuju, rumah mereka berbeda arah.

“Anna mengantar Jofan ke mobil ya Al” Malik mengangguk, Rey tahu Anna pasti menanagis sedih melihat bagaimana Jofan dan Sandra begitu jauh. Anna paling sayang dengan Jofan.

Setelahnya Anna dan Malik kembali masuk ke ruangan Rey.

Setelah berpamitan dengan Anna yang matanya terlihat sedikit merah, Ayu segera masuk mobil karena suaminya sudah tidak mau lagi berlama-lama. Dia selalu mengatur waktu tidur Ayu agar tidak berantakan dan tetap sehat. Tidak boleh hidup sembarangan.

“Kak…..apa yang Mas Jofan tadi katakan?” Menatap Malik yang masih fokus dengan jalanan. “Mas Jofan sedih ya Kak?”

“Hmmmm…” Malas menanggapi, tidak mau membuat Ayu kepikiran dan bermimpi buruk. Ayu paling tidak bisa banyak pikiran, dia akan mudah sakit dan terpuruk.

“Tenang Mom, Tante Sandra wanita kuat. Dia pasti bisa bertahan.” Ucapnya mewakili Daddy nya yang diam saja masih merangkai kata yang tepat. Malik tersenyum bangga.

Episodes
1 Prolog
2 Ayuna Kesayangan
3 Kak Rey dan Kak Anna
4 Sandra dan Jofan Bertemu Kembali
5 Kejadian Makan Siang
6 Jangan Hina Mommy
7 Lupa Janjinya
8 Tidak Ada Kecupan
9 Pertemuan Tidak Terduga
10 Pertemuan Tidak Terduga
11 Sahabat Kecil
12 Kedatangan Melani
13 Pesan Tak Sampai
14 Takdir Mempertemukan
15 Aku Rindu
16 Sandra dan Jofan
17 Perkara Tiket Konser
18 Mencoba Tidak Memikirkan
19 Mengingat Masa Lalu Part 1
20 Mengingat Masa Lalu Part 2
21 Konser
22 Bayang-Bayang Masa Lalu
23 Cemburu Berlebihan
24 Memperdebatkan Sikap Malik
25 Tamu
26 Makan Malam Keluarga Besar
27 Mencintai Wanita Lain
28 Kisah Riyan
29 Jangan Temui Aku Dulu
30 Pengakuan Part 1
31 Pengkuan Part 2
32 Mencintai Dengan Tulus
33 Undangan Pernikahan
34 Restu
35 Perkelahian
36 Maaf Kau Harus Terlibat
37 Bad Girl Part 1
38 Bad Girl Part 2
39 Aku Berhak Tahu
40 Garis Dua
41 Beri Aku Ruang
42 Curahan Kasih Sayang
43 Kesal
44 Detak Jantung
45 Cerita Hanum
46 Sekolah Baru.
47 Terjerumus
48 Menerima
49 Ketakutan
50 Aku Ingin Pulang
51 Suara Yang Tidak Asing
52 Kekuatan Tuhan
53 Kotak Makan
54 Manja
55 Pertemuan
56 Kenapa Kalian Sulit Sekali Percaya Padaku
57 Kepergian Nikita
58 Merelakan
59 Aku Ingin Menjadi Tempat Nyaman
60 Aku Tidak Berarti Tanpamu
61 Tidak Mau Jadi Beban
62 Tidak Nyaman
63 Perasaan Bersalah
64 Demam
65 Menyesal
66 Tanpa Anak-anak
67 Mendadak Liburan
68 Villa
69 Jaga Dia Dengan Baik
70 Jangan Kacaukan Liburan
71 Hukuman
72 Sosok Misterius
73 Pernikahan
74 Mendadak Reuni
75 Hanya Berkeliling
76 Mangga Muda
77 Penculikan
78 Aku Percaya Kalian Akan Datang
79 Tulus
80 Bulan Madu
81 Bolu Gosong
82 Manusia Normal
83 Belajar Memasak
84 Coklat
85 Selesaikan
86 Bayangan
87 Terluka
88 Pelukkan Hangat
89 Masa Lalu
90 Mengagumi
91 Was-was
92 Serpihan Kaca
93 Wanita Dari Masa Lalu
94 Ada Apa Sebenarnya
95 Gara-Gara Sup Ayam
96 Surat
97 Merasa Tidak Nyaman
98 Kabur
99 Keputusan Berat
100 Terciduk
101 Mengakui
102 Gerakan Lincah
103 Kau Paling Cantik
104 Lakukan Sesukamu
105 Wanita Hebat
106 Cinta Berbalas
107 Pilihan Sulit
108 Bintang Malam
109 Bawa Aku Saja
110 Firasat Buruk
111 Jangan menyentuhnya
112 Bukan Salah Mu
113 Anak-anak Kabur
114 Ledakan
115 Jangan Tinggalkan Aku
116 Tidak Ada Ampun
117 Anak-Anak Hebat
118 Tidak Akan Aku Tukar Dengan Apapun
119 Ketakutan
120 Berdua
121 Mencoba
122 Kisah Adam dan Alana
123 Kebenaran
124 Liburan Berdua
125 Babak Belur
126 Perjalanan Cinta
127 Wanita Baik
128 Bayi Perempuan
129 Tas Kodok Hijau
130 Rumah Bahagia
131 Merelakan
132 Tidak Akan Berubah
133 Jauh Di Mata Dekat Di Hati
134 I Love You Mom
135 Sepi
136 Hari Besar
137 Dua Hari Ini Untukku
138 Perlahan Terbiasa
139 Jangan Takut Berlebihan
140 Terjebak Kesedihan
141 Sakiti Aku Saja
142 Keberangkatan
143 Mencoba Terbiasa
144 Obsesi
145 Ingin Mencoba Lagi
146 Sakit
147 Saling Memaafkan
148 Anggota Keluarga Baru
149 Terimakasih Mommy
150 The End
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Ayuna Kesayangan
3
Kak Rey dan Kak Anna
4
Sandra dan Jofan Bertemu Kembali
5
Kejadian Makan Siang
6
Jangan Hina Mommy
7
Lupa Janjinya
8
Tidak Ada Kecupan
9
Pertemuan Tidak Terduga
10
Pertemuan Tidak Terduga
11
Sahabat Kecil
12
Kedatangan Melani
13
Pesan Tak Sampai
14
Takdir Mempertemukan
15
Aku Rindu
16
Sandra dan Jofan
17
Perkara Tiket Konser
18
Mencoba Tidak Memikirkan
19
Mengingat Masa Lalu Part 1
20
Mengingat Masa Lalu Part 2
21
Konser
22
Bayang-Bayang Masa Lalu
23
Cemburu Berlebihan
24
Memperdebatkan Sikap Malik
25
Tamu
26
Makan Malam Keluarga Besar
27
Mencintai Wanita Lain
28
Kisah Riyan
29
Jangan Temui Aku Dulu
30
Pengakuan Part 1
31
Pengkuan Part 2
32
Mencintai Dengan Tulus
33
Undangan Pernikahan
34
Restu
35
Perkelahian
36
Maaf Kau Harus Terlibat
37
Bad Girl Part 1
38
Bad Girl Part 2
39
Aku Berhak Tahu
40
Garis Dua
41
Beri Aku Ruang
42
Curahan Kasih Sayang
43
Kesal
44
Detak Jantung
45
Cerita Hanum
46
Sekolah Baru.
47
Terjerumus
48
Menerima
49
Ketakutan
50
Aku Ingin Pulang
51
Suara Yang Tidak Asing
52
Kekuatan Tuhan
53
Kotak Makan
54
Manja
55
Pertemuan
56
Kenapa Kalian Sulit Sekali Percaya Padaku
57
Kepergian Nikita
58
Merelakan
59
Aku Ingin Menjadi Tempat Nyaman
60
Aku Tidak Berarti Tanpamu
61
Tidak Mau Jadi Beban
62
Tidak Nyaman
63
Perasaan Bersalah
64
Demam
65
Menyesal
66
Tanpa Anak-anak
67
Mendadak Liburan
68
Villa
69
Jaga Dia Dengan Baik
70
Jangan Kacaukan Liburan
71
Hukuman
72
Sosok Misterius
73
Pernikahan
74
Mendadak Reuni
75
Hanya Berkeliling
76
Mangga Muda
77
Penculikan
78
Aku Percaya Kalian Akan Datang
79
Tulus
80
Bulan Madu
81
Bolu Gosong
82
Manusia Normal
83
Belajar Memasak
84
Coklat
85
Selesaikan
86
Bayangan
87
Terluka
88
Pelukkan Hangat
89
Masa Lalu
90
Mengagumi
91
Was-was
92
Serpihan Kaca
93
Wanita Dari Masa Lalu
94
Ada Apa Sebenarnya
95
Gara-Gara Sup Ayam
96
Surat
97
Merasa Tidak Nyaman
98
Kabur
99
Keputusan Berat
100
Terciduk
101
Mengakui
102
Gerakan Lincah
103
Kau Paling Cantik
104
Lakukan Sesukamu
105
Wanita Hebat
106
Cinta Berbalas
107
Pilihan Sulit
108
Bintang Malam
109
Bawa Aku Saja
110
Firasat Buruk
111
Jangan menyentuhnya
112
Bukan Salah Mu
113
Anak-anak Kabur
114
Ledakan
115
Jangan Tinggalkan Aku
116
Tidak Ada Ampun
117
Anak-Anak Hebat
118
Tidak Akan Aku Tukar Dengan Apapun
119
Ketakutan
120
Berdua
121
Mencoba
122
Kisah Adam dan Alana
123
Kebenaran
124
Liburan Berdua
125
Babak Belur
126
Perjalanan Cinta
127
Wanita Baik
128
Bayi Perempuan
129
Tas Kodok Hijau
130
Rumah Bahagia
131
Merelakan
132
Tidak Akan Berubah
133
Jauh Di Mata Dekat Di Hati
134
I Love You Mom
135
Sepi
136
Hari Besar
137
Dua Hari Ini Untukku
138
Perlahan Terbiasa
139
Jangan Takut Berlebihan
140
Terjebak Kesedihan
141
Sakiti Aku Saja
142
Keberangkatan
143
Mencoba Terbiasa
144
Obsesi
145
Ingin Mencoba Lagi
146
Sakit
147
Saling Memaafkan
148
Anggota Keluarga Baru
149
Terimakasih Mommy
150
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!