CH 2 - Hidup Sebagai Seorang Monster

[ 399:59:09..... ]

[ 399:59:10..... ]

[ 399:59:34..... ]

[ 399:59:47..... ]

[ 399:59:58..... ]

[ 399:59:59..... ]

[ 399:59:60..... ]

[ Rekontruksi Jiwa Telah Selesai Dilakukan!! ]

[ Sebagai Hadiah Dan Permintaan Maaf,, Sistem Memberinya 100 Poin Evolusi Pada Host ]

[ Sistem 100 Poin Evolusi Yang Sistem Berikan Dapat Berguna Bagi Host! ]

*****

Tidak pernah terpikirkan dalam hatinya jika suatu saat nanti sahabat-sahabatnya akan mengkhianatinya dan membunuhnya dengan alasan yang tidak jelas. Semua kenangan-kenangan yang ia simpan selama puluhan tahun rusak begitu saja.

Pengkhianatan yang mereka lakukan akan selalu diingatnya olehnya meski ia harus masuk kedalam neraka sekalipun!! Dia berjanji dalam hidupnya akan membunuh mereka jauh lebih menyakitkan dari yang ia rasakan!!

Dia berjanji akan membunuh mereka bagaimanapun caranya meski harus mengorbankan banyak nyawa tak bersalah sekalipun!! Meski dia harus hidup menjadi seorang monster sekalipun ia akan tetap membalaskan dendam atas pengkhianatan yang mereka lakukan.

“Uuuaaahhhhh....!!!” Aizen bangkit saat dia merasakan rasa sakit terakhir yang ia rasakan, rasa sakit saat ia kehilangan setengah bagian tubuhnya dan tangan kanannya.

Dengan kepala sedikit pusing dia mencoba bangkit tapi gagal, rasa sakit dikepalanya membuatnya benar-benar tidak fokus melihat keadaan sekitarnya. Meski begitu dia tetap memaksakan dirinya.

“Dimana aku? Apa aku selamat?” Sulit bagi Aizen mempercayai jika dia selamat setelah menerima luka separah itu, meski tidak menyadari kejanggalan yang terjadi pada tubuhnya.

Dia perlahan-lahan bangku dan melihat keadaan sekitar dengan seksama. Kegelapan tanpa batas yang seakan bisa menelan apapun, hanya bebatuan bercahaya yang menjadi penerangan jalan.

Ditengah kebingungan atas semua yang terjadi padanya seekor beast dari balik kegelapan. Itu adalah sebuah skeleton yang memegang pedang dan perisai, dia tampak begitu marah ketika melihat Aizen.

“Skeleton? Bagaimana caranya dia ada disini? Ugh!! Aku harus membunuhnya terlebih dahulu!" Aizen menahan rasa saki kepalanya untuk menghadapi skeleton dihadapannya, Skeleton itu berlari dengan kencang kearahnya dan menyerangnya dengan serampangan.

Aizen menangkap pedangnya dan menggenggamnya erat hingga pedang itu patah, dengan cepat dia memukul kepala skeleton itu hingga hancur berkeping-keping. Merasa skeleton itu akan bangkit kembali Ia lalu menendang tubuh skeleton itu hingga hancur berantakan.

Dengan nafas tidak teratur dia memandang skeleton yang tubuhnya telah hancur berantakan itu, dia memalingkan wajahnya untuk mencari tempat yang lebih aman.

“Aku harus mencari tempat aman terlebih dahulu—?“

[ Anda Telah Membunuh Skeleton +0.2 Poin Evolusi ]

“Siapa itu?!” Mendengar suara didalam kepalanya tentu membuat waspada, Aizen memasang kuda-kuda sambil memandangi sekitarnya tapi tidak menemukan apapun selain tubuh skeleton yang ia bunuh sebelumnya.

“Apa itu hanya halusinasiku karena kepala terlalu sakit? Huh? Aku sudah tidak merasakan rasa sakit di kepalaku, apa yang terjadi sebenarnya?” Aizen mencoba untuk memecahkan masalah yang terjadi pada dirinya hingga dia menyadari bentuk jari-jari tangannya berbeda dari yang ia ingat.

“Kenapa jari-jari tanganku menjadi seperti ini?” Aizen memandang jari-jari dikedua tangannya, itu adalah jari-jari tangan yang lebih mirip cakar seekor beruang dan semua bagian lengannya juga tertutupi oleh benda aneh.

Itu seperti sebuah kulit hanya saja jauh lebih keras dan lagi menutupi seluruh tubuhnya, itu terlihat seperti cangkang yang menyelimuti seluruh tubuhnya untuk melindungi organ-organ tubuhnya. Dengan kata lain sebuah kulit.

Dan juga bentuk tubuhnya tidak sama seperti yang dia ingat, bentuknya tubuhnya 80% mirip seperti manusia tapi tidak untuk sisanya. Ditengah kebingungan atas apa yang terjadi pada tubuh, tiba-tiba sekumpulan skeleton datang.

Jumlah mungkin sekitar belasan dan mereka berada diranah begginer awal atau menengah. Aizen tidak mempermasalahkan jumlahnya lawannya, tapi saat ini dia sama sekali tidak bersenjata yang membuat kemungkinan kalah atau terluka parah meningkat.

“Lebih baik aku mengurus mereka terlebih dahulu sebelum memikirkan apa terjadi setelahnya.” Aizen memasang kuda-kuda terlebih dahulu sebelum menerobos kerumunan skeleton yang berada tidak jauh darinya.

Saat melihat sosok Aizen mereka merasakan perasaan takut yang tidak bisa mereka gambarkan, tubuh mereka tidak bisa bergerak sedikitpun dan setelahnya salah satu dari skeleton itu hancur berantakan karena dipukul oleh Aizen.

[ Anda Telah Membunuh Skeleton +0.3 Poin Evolusi ]

Aizen menghiraukan suara yang ada di kepalanya, dengan kekuatan penuh dia memukul satu persatu skeleton dihadapannya hingga hancur berkeping-keping, bahkan setelah mereka hancur berantakan sekalipun Aizen masih tetap menghancurkan tubuh mereka sampai menjadi kepingan-kepingan kecil.

Itu dia lakukan untuk mencegah mereka bangkit kembali, bagaimanapun jika mereka bangkit kembali dia sendiri yang akan kerepotan.

[ Anda Telah Membunuh Skeleton +0.3 Poin Evolusi ]

[ Anda Telah Membunuh Skeleton +0.1 Poin Evolusi ]

[ Anda Telah Membunuh..... ]

[ Anda Telah..... ]

[ Anda Telah..... ]

Sebuah suara yang sama persis dan terus berulang terdengar jelas didalam kepalanya, jika suara itu dari telinga Aizen tidak heran tapi yang membuatnya heran adalah suara itu datang dari dalam kepalanya.

Saat dia sedang kebingungan sebuah benda berbentuk persegi panjang berwarna merah muncul dihadapannya, benda persegi panjang dengan warna merah itu memuat isi yang sama persis dengan suara yang dia dengar.

Meski Aizen merasakan kebingungan dia kurang lebih tahu apa yang terjadi padanya, “Aku mati dan berreinkarnasi ya? Sungguh sesuatu yang tidak bisa kupercaya.” Aizen duduk beralasan tanah sambil memijit keningnya.

Dia sama sekali tidak menduga dia akan mengalami yang namanya reinkarnasi. Sebagai seorang hunter berpengalaman dia tentu tahu apa itu reinkarnasi dan ini sudah sering dia lihat di buku-buku yang ia baca. Hanya saja dia tidak akan pernah menyangka akan mengalami sendirinya.

Dia menatap kedua tangannya yang berubah total, setiap jari-jarinya adalah cakar tajam yang mampu merobek daging setebal apapun dan cangkang yang dia identifikaskan sebagai eksoskleton lebih kuat dari pada besi.

“Aku harus mencari tempat aman terlebih dahulu.“ Aizen bangkit dan menoleh sekeliling, hanya terdapat dua jalan disana yang salah satu digunakan para skeleton untuk datang kesini.

Maka dari itu dia mengambil jalan yang satunya, jujur saja dia tidak tahu dimana dia sekarang, kumpulan skeleton yang dia temui sebelumnya membuat Aizen berpikir tempatnya sekarang merupakan sebuah dungeon yang merupakan sarang monster, mutant dan beast.

Kalau dia berada didalam dungeon dengan kekuatannya yang sekarang, dia sangat perlu hati-hati karena didalam dungeon seharusnya memiliki monster-monster tingkat tinggi.

Aizen bersembunyi setelah mendengar banyaknya suara langkah kaki, dia bersembunyi dibalik sebuah batu yang cukup besar untuk menyembunyikan semua bagian tubuhnya.

Dari tepi batu besar dia mengintip dan menemukan ratusan skeleton berjalan beriringan.

Aizen menelan ludah melihat jumlah skeleton yang lewat dihadapannya, “Dengan jumlah segitu aku bisa terbunuh, aku harus cepat keluar dari tempat ini dan mencari tempat yang lebih aman.” Aizen berjalan dengan lebih hati-hati sambil menyembunyikan hawa keberadaannya.

Sepanjang perjalanan dia menemui beberapa skeleton yang dengan cepat dia bereskan, beberapa lama berjalan dia menemukan sesuatu yang tidak dia duga-duga. Bongkahan kristal putih dalam jumlah besar menempel disetiap sisi bagian gua.

Aizen mengenali kristal putih itu sebagai batu spiritual yang berguna meningkat jumlah energi spiritual dalam jumlah kecil, ini menjadi sumberdaya yang biasa digunakan untuk meningkatkan jumlah energi spiritual.

“Dengan batu spiritual ini aku bisa meningkatkan jumlah energi spiritual-ku, aku harus mengambilnya sebanyak mungkin!” Aizen mengambil sebuah bongkahan batu spiritual yang seukuran genggaman tangannya, dia juga mengambil beberapa lagi untuk disimpan.

“Ink harusnya cukup untuk meningkatkan jumlah energi spiritual sebanyak 3~5 lingkaran. Aku harus cepat pergi dari sini!” Aizen bergegas pergi setelah mendengar banyak suara langkah kaki dari tempat dia berdiri sebelumnya.

Berlari tanpa arah tujuan benar-benar melelahkan baginya, tidak ada tempat yang benar-benar aman digua ini karena setiap saat selalu ada skeleton yang berlalu lalang. Aizen sampai kesal sendiri menemukan banyaknya skeleton yang berlalu lalang.

Aizen berhenti berjalan dan menatap sekelilingnya, terdapat lima jalan yang bisa digunakan dan salah satu jalan tersebut merupakan tempat dia keluar sebelumnya.

“Bagaimana caraku memilihi diantara lima jalan ini? Jika aku salah mengambilnya jalan bisa-bisa aku malah masuk ke kandang harimau nantinya. Hhmmmm....” Aizen memejamkan matanya dan merasakan energi spiritual yang mengalir disekitarnya.

Itu sudah pasti berasal dari luar gua karena kualitas energi spiritual disini bisa dikatakan cukup buruk, dia membuka matanya dan tersenyum lebar.

“Disini!” Aizen mengambil jalan yang berada ditengah-tengah jalan lainnya, dia mengambil jalan ini setelah merasakan energi spiritual yang kualitasnya lebih bagus dari jalan ini.

Seperti yang Aizen perkirakan, jalan yang dia ambil merupakan jalan menuju keluar gua. Diujung jalan ini dia bisa melihat sinar matahari yang begitu terang.

Dia tersenyum lebar setelah sampai keujung jalan, dia tersenyum setelah melihat pemandangan yang dia rindukan. Itu adalah pepohonan sejauh mata memandang dan tidak lain adalah hutan.

“Baiklah mari kita cari tempat aman terlebih dahulu” Aizen tersenyum tipis sambil memandang batu spiritual digenggam tangannya, dia lalu turun dan masuk kedalam hutan dengan cepat.

Didalam hutan dia bisa merasakan kualitas energi spiritual disini lebih baik ketimbang sebelumnya, dia mengirup banyak udara segar setelah terjebak cukup lama dia gua tanpa nama itu.

Aizen berhenti dan menoleh kearah sebuah pohon yang cukup besar dan tinggi, dahan-dahan pohon besar itu memiliki ukuran yang cukup untuk ditempati seseorang.

“Sepertinya dahan pohon itu akan menjadi tempat yang aman untukku menyerap sebuah batu spiritual ini.” Tidak pakai lama Aizen memanjat pohon itu dan duduk disalah satu dahan pohon yang berukuran cukup besar.

Dia duduk bersila sambil memegang batu spiritual ditangannya, ”Ini akan menjadi kepastian apakah aku masih manusia atau tidak...” Aizen menghela nafas panjang sebelum melakukan meditasi, dengan menggunakan teknik pernafasan khusus dia menyerap semua kandungan energi spiritual yang ada didalam batu spiritual.

Dalam beladiri, energi spiritual memiliki satuan bernama lingkaran energi spiritual, energi spiritual yang dilatih setiap orang akan membentuk lingkaran dalam dirinya.

Jika seseorang berlatih giat dengan teknik pernafasan biasa maka dia akan mengumpulkan satu lingkaran energi spiritual dalam dua tahun, yang berbakat dapat mengumpulkan satu lingkaran setiap satu tahunnya.

Ketika seseorang berlatih menggunakan ilmu energi spiritual tingkat tinggi, maka dia dapat mengumpulkan dua atau tiga lingkaran energi spiritual yang berbakat mungkin bisa mendapatkan lima sampai enam setiap tahunnya.

Teknik pernafasan yang Aizen gunakan merupakan ilmu energi spiritual tingkat tinggi bernama Teknik Pernafasan Sembilan Dunia, ini merupakan teknik pernafasan paling hebat di dunia yang dapat mengumpulkan lima puluh lingkaran energi spiritual setiap tahunnya.

Dengan menggunakan Teknik Pernafasan Sembilan Dunia ia menyerap batu spiritual ditangannya hingga habis, dan itu dialirkan keseluruh tubuhnya.

Pada saat itu Aizen mengetahui jika saat ini dia bukan lagi manusia, melainkan mutant atau yang biasa disebut monster.

Aizen menyudahi meditasinya dan memijit keningnya, alasan dia tahu hal tersebut karena struktur tulang dan organ tubuh jauh berbeda daripada manusia. Dan lagi saat ini dia tidak memiliki jantung, jantung sekarang digantikan oleh sesuatu yang disebut Core.

Core adalah organ tubuh yang memiliki fungsi sama persis seperti jantung, maka jika benda bernama Core ini dicabut maka mutant ataupun monster akan mati dalam waktu beberapa detik atau mungkin menit.

Aizen duduk didahan pohon sambil menatap langit biru nan indah, lalu dia tersenyum lebar dan mengepalkan tangannya, “Menjadi monster?! Itu tidak masalah! Asalkan aku bisa membalaskan dendamku menjadi monster sama sekali bukan masalah!!” Aizen sama sekali tidak mempedulikan jika dirinya seorang monster.

Sekalipun dia terlahir sebagai seorang monster itu hanyalah sebuah kesempatan kedua baginya untuk membalaskan dendamnya, dengan berevolusi dia akan menjadi monster yang jauh dan jauh lebih kuat untuk membunuh mereka semua yang mengkhianatinya, dia berjanji akan hal itu.

Sambil tersenyum lebar dia merentangkan tangannya lalu turun kebawah. Dia mendarat dengan mudah tanpa mengalami cedera sama sekali.

“Status window.” Setelahnya sebuah layar proyeksi yang membuat status Aizen muncul dihadapannya.

[ Aizen Archial

Tubuh : The Fallen

Usia : 0~40 Tahun

Poin Evolusi : 116 Poin Evolusi

Innate Ability : Boundless Evolution

Special Ability : Poin Evolusi. Reinforcement Body.

Ranah : Begginer Awal ]

[ Innate Talent ; Dengan Kemampuan Bawaan Ini Anda Dapat Berevolusi Tanpa Batasan Apapun ]

[ Special Ability :

Reinforcement Body : Dengan Skill ini Anda Dapat Memperkuat Dan Mengupgrade Bagian Tubuh Yang Ada Dengan Bayaran Poin Evolusi.

Poin Evolusi : Dengan Membunuh Makhluk Lain Maka Anda Mendapatkan Poin Evolusi( Poin Evolusi Yang Anda Dapatkan Tergantung Seberapa Kuat Mahkluk Yang Anda Bunuh ]

Aizen tersenyum pahit melihat batas usia dan ranah yang dia miliki, “Batas usiaku hanya empat puluh tahun dan ranahku saat ini hanya begginer awal, tapi tidak apa. Dengan kemampuan yang tidak dimiliki manusia manapun dimuka bumi ini aku akan terus berevolusi dan menjadi lebih kuat!! Sampai aku cukup kuat untuk membunuh mereka semua dengan tanganku sendiri!” Aizen mengepalkan tangannya.

[ Bagian Anggota Tubuh Yang Bisa Diperkuat Dan Diupgrade :

Core : 0/5

Lengan Kegelapan : 0/50

Akar Kegelapan : 0/10

Eksoskleton : 0/50

Ekor : 0/1 ]

"Aku Punya ekor?!” Aizen dengan panik melihat kebelakangnya dan menemukan ekor panjang berduri yang menyatu dengan tubuhnya, tapi anehnya dia tidak bisa menggerakkannya sama sekali, ia hanya tersenyum kecut melihat hal itu.

“Aku sungguh-sungguh tidak sudah tidak menjadi manusia.”

[ Apa Anda Ingin Menggunakan 0.5 Poin Evolusi? ]

[ Ya/Tidak ]

“Hmmm.... Aku mendapat enam belas Poin Evolusi setelah membunuh beberapa skeleton, darimana datangnya seratus Poin Evolusi ini?” Aizen mengusap dagunya memikirkan hal tersebut, tapi setelah dipikir-pikir lagi lebih baik tidak dipikirkan.

Aizen menekan tombol Ya dan setelahnya terdapat sesuatu yang terhubung ke otaknya, itu terasa seperti syaraf otaknya tersambung pada sesuatu yang mengarahkan berbuat satu hal.

Aizen membayangkan tangan didalam pikirannya dan dari balik bayangannya muncul tangannya, sebuah tangan kegelapan yang diselimuti oleh bayangan.

“Apa ini anggota cabang tubuhku?” Aizen dengan heran menatap tangan kegelapan itu, tangan kegelapan itu seperti memiliki hubungan dengannya seperti anggota tubuh utamanya.

“Kalau begitu.” Aizen memikirkan untuk menyerang salah satu pohon dan benar saja tangan kegelapan itu bergerak seperti yang dia pikirkan, dalam satu kali pukulan pohon yang dia tunjukkan terbelah jadi dua.

Aizen tersenyum puas dan menatap jendela sistem dihadapannya.

“Berapa yang aku perlukan untuk memperkuat semua Lengan Kegelapan?”

[ Berdasarkan Penghitungan Anda Memerlukan 24,5 Poin Evolusi Memperkuat Semua Lengan Bayangan ]

[ Apa Anda Ingin Menggunakannya? ]

[ Ya/Tidak ]

Aizen tersenyum tipis dan menekan tombol ya, setelahnya sama seperti sebelumnya. Terdapat sesuatu dalam jumlah besar yang terhubung ke otaknya. Dia mengangkat satu tangannya setelah itu dari balik bayangan tubuhnya puluhan tangan kegelapan mencuat keluar.

”Aku bisa mengendalikan lengan-lengan ini semuaku, tapi aku baru merasakan jika menggunakan lengan kegelapan menyerap sejumlah kecil energi spiritualku.” Kata Aizen yang merasakan energi spiritualnya sedikit berkurang, sepertinya dia tidak bisa menggunakan Lengan Kegelapan sesuka hatinya, meski itu hanya menyerap sejumlah kecil energi spiritual.

Dia menarik kembali semua lengan Kegelapan kembali ke tubuhnya, dia lalu menoleh kearah gua tempat dia keluar sebelumnya.

Jaraknya memang tidak terlalu jauh tapi dia bisa melihat gua itu dengan lebih jelas sekarang, disekeliling gua tempat dia keluar semua tanaman dan pohon mati serta terdapat banyak bangkai hewan beserta tulang belulangnya.

“Tidak salah lagi tempat itu adalah dungeon, aku ingin menaklukkan sebagai langkah awal membalaskan dendamku tapi dengan kekuatanku yang sekarang mustahil untuk menaklukkan, dan pasti terdapat monster-monster berlevel lebih tinggi disana. Aku harus memperkuat diriku dulu sebelum menaklukkan dungeon itu.” Aizen berbalik setelah menatap gua yang merupakan dungeon tersebut, didalam hatinya dia sudah menandakan dungeon itu untuk dia taklukkan setelah dia cukup kuat.

*****

Novel baru!!

Like Komen dan upvote ya!!! Inget Like Komen dan upvote Agar writer semangat update chapternya!!!

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

kerenn

2023-12-29

0

Dimas Setiawan

Dimas Setiawan

libas

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!