Akhirnya setelah kejadian itu, Fabian dan Talia memutuskan untuk pulang. Dengan segenap hati Fabian pun memutuskan untuk menemani Talia hingga naik ke bus bersama. Selama perjalanan mata Fabian terlihat lekat memandang wanita yang kini di hadapannya, begitu terasa menenangkan hati dan begitu terasa menyenangkan mampu mengenal wanita yang ternyata ia cintai.
Hingga saat itu...
Hingga saat itu Talia pun tak banyak bicara lagi pada Fabian karena Talia merasa sudah cukup banyak mengobrol, hingga pada akhirnya kali ini Talia yang memberikan nomer teleponnya agar Fabian bisa menghubungi dirimu. Talia memberikan nomer handphone nya pada sebuah kertas kecil pada Fabian.
Pada saat itu kondisi bus ramai mereka pun saling berdiri berhadapan sambil memegang besi pegangan yang ada di bus tersebut.
"Nih" kata Talia memberikan sebuah kertas.
"Nomer mu?" Tanya Fabian yang melihat sebuah kertas berisi angka.
"Kemarin aku sengaja membuang nomer telepon mu, maaf.. karena aku merasa kamu tak serius tapi setelah aku tahu kamu baik. Aku harus berfikir ulang tentang dirimu" kata Talia.
"Jadi kamu menyesal telah membuang nomer telpon ku, iya kah begitu" kata Fabian tesenyum bahagia karena dirinya dapat mengucapkan ini dan mampu membuat Talia merasa tersindir.
"Aku menyesal telah mengabaikan nomer telepon dari mu, kalau aku tahu kamu sebaik ini tak seharusnya aku membuang nomer telponmu" kata Talia.
"Besok apakah kamu sibuk?" tanya Fabian yang seketika memandang Talia. Kecanggungan Fabian masih terasa, tapi Fabian berusaha untuk menyampaikan isi hatinya yang di landa getaran rasa cinta yang ternyata sangat terasa.
"Aku sebenernya sibuk tapi menurut ku tak ada salahnya jika aku dan kamu bisa mengbrol seperti ini, kapan kita bertemu lagi" kata Talia.
"Jawaban yang cukup menggantung, tapi kalau kamu gak siap untuk jalan besok aku gak apa-apa aku tunggu kamu sampai kamu siap" kata Fabian.
"Besok aku bisa"
"Serius?" Tanya Fabian.
"Iya aku bisa" kata Talia.
"Ah baik besok kita bertemu lagi di tempat tadi"
"Baiklah"
Dengan senyum bahagia Fabian merasa senang karena akhirnya bisa mengenal lebih jauh Talia, apalagi kalau bukan untuk dapat mengungkapkan isi hatinya.
.
.
.
Hingga pada akhirnya, Talia pun menyimpan nomer telepon Fabian, selama itu Fabian dan Talia melakukan panggilan telepon saling mengobrol satu sama lain.
Fabian dan Talia pun mulai dekat dan ternyata mereka punya hobi yang sama, yaitu sama sama suka main basket dan jalan-jalan ke tempat yang indah.
"Aku itu suka banget sama basket dan jalan jalan loh. bahkan aku pernah juara antar kelas untuk lomba basket" kata Fabian di telepon.
"Wah sama banget sama aku, cuma pas kuliah aku berhenti"
"Kenapa?" Tanya Fabian melalui teleponnua.
"Ya nggak aja, sekarang memang sudah punya hobi yang baru yaitu kuliah"
"Tapi next time kita bisa dong main basket bareng"
"Wah boleh banget, aku juga sudah kangen pengen main basket lagi" kata Talia di sambungan teleponnya.
"Oke next kita main bareng"
"Boleh aku tidur dulu ya besok kita lanjut lagi"
"Siap" kata Fabian.
Hingga malam hari setelah mereka mengobrol dan lanjut keesokan harinya...
Setelah itu..
Tiba-tiba saja Talia teringat terus pada pria yang memang baik pada dirinya, dan wajah dari pria bernama Fabian ternyata membuat diri Talia merasakan apa yang ia sebut cinta.
Bila mengingat Senyuman Fabian, Talia merasa jika Fabian adalah pria yang tulus. Ada keteduhan di sorot mata Fabian yang begitu terasa dalam. Semakin teringat semakin rindu
Fabian adalah pria yang baru ia kenal dengan sejuta rasa suka yang ada.
Ya selama ini Talia tak pernah sekalipun menemukan pria yang benar-benar tulus mencintai dirinya. Bukan karena diri Talia yang jelek untuk wajah Talia cantik dan badannya cukup bagus, hanya saja Talia tak pernah beruntung dalam bercinta, dirinya sering di duakan dan di tinggalkan pergi begitu saja hingga dirinya sebenarnya enggan untuk kembali merajut kisah cinta.
Namun.. lain hal apa yang ia rasakan dengan seorang pria yang ternyata membuat dirinya tak bisa membuang ingatan dari pria bernama Fabian.
Fabian yang baik, lugu dan ceria itu membuat Talia berfikir ulang bahwa tak semua pria itu sama. Tak semua pria brengssek dan tak semua pria itu akan pergi meninggalkan dirinya.
Hingga Talia merasa menjatuhkan hatinya pada pria bernama Fabian.
Bak gayung bersambut....
Hingga keesokan harinya...
Pertemuan antara Fabian dan Talia pun di lakukan di sebuah Kafe, saat pertemuan itu membuat Talia merasa sangat istimewa.
Fabian menyewa instrumen music yang begitu romantis dan menyewa seluruh kafe yang ada.
Fabian yang memang terlahir sebagai anak orang kaya itu, memiliki uang yang cukup banyak kalau cuma untuk menyewa sebuah satu full kafe saja. Memberikan semua yang istimewa pasti Fabian lakukan demi memberikan rasa cinta dan kasih untuk mencurahkan isi hati pada sang pujaan hati.
Hingga saat itu...
Talia tak pernah menyangka seroang anak SMA mampu membuat dirinya berbunga dan sangatlah istimewa
Dan saat itu juga dengan segenap hati Fabian pun menekuk lutut untuk menyampaikan semua isi hati pada wanita cantik yang kini di hadapannya.
"Talia... Maukah kamu menjadi seorang spesial di hati ku" kata Fabian.
"Maksudnya?" Tanya Talia.
"Aku mencintai mu" kata Fabian.
Talia pun tersenyum saat pria bernama Fabian menyampaikan maksud hati yaitu mencintai dirinya dengan segenap hatinya.
"Baiklah apakah kamu mau menjadi seorang spesial di hati ku" kata Fabian.
"Ya aku mau " jawab Talia penuh dengan rasa yakin.
Seketika dengan cepat Fabian tersenyum bahagia saat sebuah kata cinta di terima baik oleh Talia. Fabian pun tersenyum bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments