Bertemu lagi

Talia tak pernah merasakan jatuh cinta sehingga ia menganggap pria muda yang ada di depannya hanya iseng saja ingin berkenalan lebih jauh, apalagi sekelas anak sekolah seperti pria yang baru saja ia kenal itu.

Hingga Talia hanya tersenyum miring dan meremukan kertas yang ia temukan lalu ia buang ke tempat sampah. Baginya tak ada yang serius, apalagi anak sekolah untuk apa dia mampu mengenalnya.

.

.

.

Hingga saat itu Fabian tersadar jika kerta yang ia berikan kepada Talia dengan nomor handphonen yang ia berikan ternyata ia jatuhkan begitu saja. Fabian merasa kecewa saat itu mengapa wanita itu membuang kertas yang berisi nomer teleponnya apakah Talia tak menganggap diri Fabian yang memang serius ingin mengenalnya lebih jauh.

.

.

.

.

.

Hingga siang itu, Fabian yang pulang dari sekolah pun kali ini mendadak lebih suka naik bis karena ia merasa dengan naik bis ia bisa bertemu kembali wanita yang mampu menggetarkan hatinya. Meski dalam hal ini sebenarnya motor dari Fabian sudah bisa di pakai, tapi diri Fabian tak peduli lebih memilih untuk naik bis agar bisa bertemu yang diam-diam telah mencuri hatinya.

Namun saat ia pulang dari sekolah Fabian merasa kecewa karena ternyata Fabian tak bertemu kembali wanita yang sudah mengambil hatinya, Fabian pun merasa sedih dan ingin melupakan rasa sedih dengan sekedar menongkrong di sebuah kafe.

Lalu Fabian turun dari bis itu dan tak langsung pulang saat itu, Fabian ingin menikmati ice kopi dulu di sebuah warkop.

Tapi tiba-tiba saat ia turun dari bis melihat suara teriakan minta tolong dan seketika Fabian menyadari jika teriakan itu dari seorang wanita.

"Toolloong !!! Jambret!!! Jambret!!" Teriak seorang wanita.

Saat Fabian menengok ke arah sumber suara alangkah terkejutnya Fabian saat itu yang tengah mendapati ternyata yang berteriak adalah Talia.

Dengan sigap dan penuh usaha keras Fabian berlari dengan cepat lalu mengejar seorang yang telah mencopet tas dari wanita yang ia cintai.

Tak

Tak

Tak

Tak

Tak

Suara kaki dari Fabian mengejar seorang pencopet itu dan dengan gerak cepat Fabian mampu menangkap.

Ciaaatt...

Buggghhh...

Baghh...

Buggghh...

Bregss....

Dugg....

"Berikan tas yang udah lu ambil barusan... Cepat!!!!" Kata Fabian lantang.

"Maaf bos maaf bos" kata Pria itu.

"Lu jangan pernah ambil tas dia sekali aja lu sentuh dia ataupun barang nya tamat riwayat lu" kata Fabian dengan nada mengancam.

"Ampun"

Fabian meski anak sekolah tapi untuk urusan berkelahi Fabian memang layak di perhitungkan. Hingga pencopet itu menyerahkan tas yang ia tarik dan di berikan pada Fabian.

Lalu Fabian berlari dan kembali, dan memberikan tas itu kepada Talia.

"Ini tas milikmu" kata Fabian.

Mata Talia pun rasa tak percaya pada seroang pria yang masih dengan seragam SMA itu mampu menolong dirinya.

"Kamu yang menolong ku" kata Talia tak percaya.

"Iya, kenapa masalah aku menolong mu"

"Sungguh aku tak percaya kamu sungguh baik" kata Talia dengan sejuta senyum. "Terimakasih"

"Sama-sama tapi ada hal yang tak aku duga sebelumnya" kata Fabian pada Talia.

"Apa" tanya Talia heran.

"Kenapa nomer handphone yang aku berikan pada mu, kamu buang" tanya Fabian.

Talia pun merasa malu dan tak enak hati saat Fabian menyadari hal itu. Talia memang sengaja membuang karena Talia hanya merasa jika Fabian hanya anak sekolah yang iseng berkenalan.

"Kamu mengira aku hanya iseng saja berkenalan dengan mu, iya?" Ucap Fabian yang tahu isi hati dari Talia.

"Bukan begitu" ucap Talia merasa tak enak.

"Akui saja aku tidak marah, hanya saja sedikit kecewa" kata Fabian lagi sambil sesekali tesenyum melihat dan mencuri pandang pada wanita disampingnya.

Fabian pun tak membahas lebih jauh soal kertas yang kemarin Talia buang.

Dan masih tetap ada rasa cinta di dalam hati meskipun dalam hal ini sedikit membuat kecewa.

Dan kini mereka berjalan perlahan dengan menyusuri jalan perlahan tapi pasti. Tiba-tiba tangan Fabian dengan perlahan menggandeng tangan Talia dengan lembut.

Kemabali pada perasaan yang Fabian miliki teruntuk wanita yang sudah ia tolong...

yaitu perasaan cinta dan debaran yang kian terasa.

Dan perasaan Fabian serasa semakin bergetar, Fabian berusaha memberanikan diri mengandeng tangan wanita disampingnya kali ini. Meski dalam hal ini hatinya terasa tak baik-baik saja merasakan getaran cinta yang teramat membara.

dan tanpa di sangka....

Hingga getaran cinta itu mampu terasa di hati Talia. Entah sejak kapan Talia merasakan hal yang sama, tapi di saat tangan Fabian menyentuh dengan lembut dan dalam tangan Talia.

Kenapa hatiku jadi kacau begini di sentuh oleh anak SMA di samping ku ini, oh Talia sadarlah dia hanya anak SMA batin Talia.

Tapi saat itu Talia pun berusaha memandang sejenak pria yang ada di sampingnya hingga kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain. Saat pertemuan dan saling pandang itulah keduanya saling jatuh cinta dalam diam, di saat hanya hati yang mampu berbicara dan susana semakin terasa canggung.

Oh kenapa perasaan ku semakin berdetak kencang di saat pria ini memandang ku, apakah aku mencintainya, batin Talia sekali lagi.

"Kita minum kopi dulu ya sebentar" kata Fabian yang berusaha berani mengajak Talia minum kopi.

"Aku tidak minum kopi" tolak Talia tak berani menata Fabian.

"Ya kamu bisa pesan yang lain atau kamu bisa duduk berdua dengan ku dan hanya untuk menemani ku" kata Fabian.

"Oh begitu, boleh juga.. anggap ini hadiah untuk mu" kata Talia.

"Dan aku anggap ini adalah cara ku untuk mengenal mu lebih jauh" kata Fabian yang begitu masuk relung hati hingga ucapan Fabian kembali membuat hati Talia berbunga.

Hingga senyuman dari Talia tanpa ia sadari tercurah kan dengan tatapan Canggung dan penuh arti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!