Hingga akhirnya kedua memutuskan untuk duduk di sebuah kafe untuk sekedar minum dan memakan cemilan.
Itu sengaja dilakukan oleh Fabian agar bisa mengobrol dengan wanita yang kini disampingnya.
Keduanya pun saling menaruh senyum satu sama lain entah mengapa ada rasa canggung yang memburu diantara keduanya.
Keduanya pun terdiam dan saling tatap satu sama lain. Entah Fabian atau Talia sama sama merasakan canggung yang sama.
Hingga akhirnya Fabian memulai lebih dulu untuk membuka obrolan agar tidak terlalu kaku.
"Kamu dan aku walaupun sudah kenal tapi belum banyak mengobrol kan waktu itu, gak jadi masalah kita mengbrol sesuatu" kata Fabian sedikit tertunduk karena malu dan tersenyum kemudian menatap wanita yang hadapannya. Fabian pun mengambil menu yang pelayan kafe itu bawa lalu membaca menu tersebut.
"Kamu Mau pesan apa?"tanya Fabian.
"Bingung juga mau pesan apa? Samain aja" Kata Talia.
"Pilih saja silahkanlah kan selera orang beda-beda" ucap Fabian sekali lagi.
"Emm apa ya, ummm baiklah aku mau pesan milkshake dan nasi goreng aja deh, kalau kamu?" Tanya Talia yang bolak balik buka menu yang ada di meja.
"Emmm ice coffe saja" kata Fabian.
"Yang lainnya?" Tanya Talia.
"Cukup itu saja" kata Fabian tesenyum.
"Hanya itu saja Pilihlah yang banyak, menu banyak loh ini nanti kamu laper. Dan pasti kamu sangat lelah abis larian-larian tadi kejar tas aku yang di jambret orang tadi" kata Talia menatap Fabian.
"Gak lah itu aja, aku capek gak kok biasa aja gak capek malah senang bisa nolongin wanita l secantik kamu", kata Fabian tersenyum simpul.
"Ya ampun anak kecil gombal banget sih ini" kata Talia tersenyum kepada pria berseragam SMA di hadapannya.
"Ayoo pesan.. Aku tahu kamu anak sekolah pesan lah apa yang kamu mau, aku yang bayar tenang saja" kata Talia lagi.
"Eh gak gitu, walaupun aku anak sekolah aku punya uang kok. Kamu gak boleh rendahin anak sekolah lagi, Justru aku yang akan bayarin kamu makan" kata Fabian.
"Ah bayarin jangan aku saja yang bayarin jangan kamu"kata Talia.
"Jangan lah biar aku saja" kata Fabian. "Lagi pula... Pantang cowok bayarin cewek"
"Tapi kamu masih anak-anak masih sekolah biar aku saja" kata Talia.
"Hemm... Aku cowok punya uang aku gak mungkin ajak kamu makan di sini kalau aku gak punya uang" kata Fabian.
"Baiklah teserserah deh" kata Talia.
"Btw kamu dan aku beda umur berapa ya?" Kata Fabian.
"Kenapa jangan lah kesannya aku tua banget kalau nanyain umur" kata Talia. "Aku umur 18 tahun kenapa?"
"Tuh kan bener aku sama kamu cuma beda satu tahun doang kan, gak ada yang tua di antara kita" kata Fabian.
"Okey, terus masalahnya apa?" Tanya Talia.
"Ya itu artinya meski aku masih anak sekolah aku bisa dong deketin Kakak cantik seperti kamu" kata Fabian sambil menatap wanita yang di hadapannya dengan penuh rasa cinta, mungkin baru pertama kalinya Fabian memiliki hasrat pada seorang wanita.
Fabian yang sering menjadi incaran anak sekolah dan punya sifat dinginnya baru pertama kalinya merasakan jatuh cinta pada seorang wanita yang begitu cantik dan anggun sangat sedap di pandang mata. Membuat Fabian enggan untuk melepaskan pandangan dari wanita yang kini tengah di hadapan. Hingga makanan tiba Fabian masih saja menatap wanita yang kini tengah di hadapannya hingga Talia menyadarkan Fabian saat Fabian masih dalam lamunan menatap wanita bernama Talia.
"Hey hallo" kata Talia mencoba menyadarkan Fabian.
Fabian masih dalam pandangannya menatap Talia
"Kamu gak minum es kamu tuh" kata Talia.
Fabian masih enggan untuk bergeming dan menatap Talia.
"Hallo.. haloo.." kata Talia sambil menepuk tangannya sekali.
Prookk..
Seketika Fabian tersadar.
"Hah? Kenapa?"kata Fabian.
"Ya ampun mikirin apa sih daritadi aku kasih tahu es nya kenapa gak diminum"
"Oh sorry lagi lihat sesuatu" kata Fabian tersadar.
"Lihat apa?"
"Lihat ciptaan Tuhan kenapa begitu indah, cantik dan sangat mengagumkan" kata Fabian.
"Oh ya? Siapa yang kamu lihat?" Tanya Talia.
"Yaitu... Kamu''
"Oohhh.. jadi malu akunya. Hehehe jadi mau terbang" kata Talia.
"Terbang aja tar aku ikut, aku yakin kamu pasti bisa terbang kok" kata Fabian.
"Uuhhmm maksudnya apa?"
"Iya kamu kan bidadari yang punya sayap jadi bisa terbang, hehhehe"
Seketika Talia tesenyum canggung.
"Ih apaan sih" kata Talia malu.
Selama mengbrol mata Fabian sekakan enggan untuk terlepas dari wajah Talia yang begitu terlihat menawan dan menarik hati.
"Kamu cantik" ucap rayu dari pria bernama Fabian.
Seketika saat itu wajah Talia memerah saat mendengar ucapan dari Fabian yang begitu terasa mendebarkan hati.
Bukan rayuan yang membuat hati Talia merasa berbunga dan canggung tapi tatapan mata Fabian yang begitu dalam dan melekat di dalam hati terdalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments